Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN PERKUATAN JALAN LAMA (OVERLAY)

A. Tebal lapis tambahan untuk jalan 2 lajur 2 arah, data lalu lintas tahun 2017 seperti
dibawah ini, dan jalan direncanakan dengan umur rencana UR= 6 tahun.

Susunan perkerasan jalan lama :


Asbuton (MS744) a1 = 0,35 D1 = 10.6 cm
Batu Pecah (CBR 100) a2 = 0,14 D2 = 20 cm
Sirtu (CBR 50) a3 = 0,12 D3 = 10 cm
B. Hasil penilaian kondisi jalan menunjukan bahwa per lapis permukaan asbuton terlihat
retak sedang beberapa deformasi pada jalur roda (Kondisi 40 %) akibat jumlah lalu
lintas melebihi perkiraan semula Faktor Regional (FR = 1,0)
C. Data – data :
Kendaraan ringan 2 ton : 1450 Kendaraan
Bus 8 ton : 450 Kendaraan
Truck 2 as 13 ton : 50 Kendaraan
Truck 3 as 20 ton : 25 Kendaraan
Truck 5 as 30 ton : 15 Kendaraan
LHR 2013 : 1990 Kendaraan/Hari
Perkembangan lalu lintas selama masa pelayanan adalah i = 8,2 %

D. PENYELESAIAN
2017 MASA PELAYANAN 2023

I=8,2 %

Data – data :
 Kend. Ringan 2 ton 1702.6 Kend ………… 2956.1 Kend
 Bus 8 ton 528.4 Kend ………… 917.4 Kend
 Truck 2 as 13 ton 58.7 Kend…………. 101.9 Kend
 Truck 3 as 20 ton 29.4 Kend………….. 51.0 Kend
 Truck 5 as 30 ton 17.6 Kend……………… 30.6 Kend

1
Angka Ekivalen (E)
LHR
NO. Kendaraan Beban Sumbu
Kend/Hari Total
1 2 3 4
Kendaraan Ringan
1 2 ton 1+1 1450 0.0002 0.0002 0.0004
2 Bus 8 ton 3+5 450 0.0183 0.141 0.1593
3 Truck 2 as 13 ton 5+8 50 0.141 0.9238 1.0648
4 Truck 3 as 20 ton 6+14 25 0.2923 0.7452 1.0375
5 Truck 5 as 30 ton 6+14+5+5 15 0.2923 0.7452 0.141 0.141 1.3195
1990

LEP LEA
𝑛
C 𝑛
𝐿𝑃 Jmlh LE𝐴 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖)𝑈𝑅 × 𝐶𝑗 Jmlh
LEP = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖) × 𝐶𝑗
𝑗=1
𝑗=1
× 𝐸𝑗
× 𝐸𝑗
0.5 1702.6 0.5 0.0004 0.341 2956.1 0.5 0.0004 0.591
0.5 528.4 0.5 0.1593 42.088 917.4 0.5 0.1593 73.071
0.5 58.7 0.5 1.0648 31.258 101.9 0.5 1.0648 54.270
0.5 29.4 0.5 1.0375 15.228 51.0 0.5 1.0375 26.439
0.5 17.6 0.5 1.3195 11.621 30.6 0.5 1.3195 20.175
100.536 174.546

LET LER

𝐿𝐸𝑇10 𝐿𝐸𝑅10 = 𝐿𝐸𝑇10


(𝑈𝑅) Jmlh
(𝐿𝐸𝑃 + 𝐿𝐸𝐴10 ) Jmlh ∙
= 10
2
7

100.536 174.546 137.541 137.541 96.27868


10

2
E. Perencanaan Tebal Lapisan Tambahan
 Jumlah lajur kendaraan
Lajur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruang
jalan raya, yang menampung lalu lintas terbesar. Maka jumlah lajur ditentukan
dari lebar perkerasan menurut tabel ketentuan yang sudah ada dibawah ini :

Tabel Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan

 Koefisien distribusi lajur (C)


Kooefisien distribusi lajur (C) untuk kendaraan ringan dan kendaraan
berat yang lewat pada lajur rencana ditentukan menurut tabel yang sudah
ditentukan dibawah ini :

Table Koefisien Distribusi Lajur (C)

3
 Ekivalen (AE) Beban Sumbu Kendaraan
Angka Ekivalen (AE) masing-masing golongan beban sumbu untuk
setiap jenis kendaraan ditentukan menurut tabel yang sudah ditentukan di
bawah ini :

Table Angka Ekivalen sumbu kendaraan (AE)

4
 Daya Dukung Tanah (DDT)
CBR Tanah Dasar = 3,2%, Daya Dukung Tanah (DDT) ditetapka
berdasarkan grafik kolerasi dibawah ini :

 Indeks Permukaan IP
Indeks Permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataan/kehalusan serta
kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas
yang lewat. Berdasarkan perhitungan nilai LER (Lintas Ekivalen Rencana)
yang didapat LER = 96.27868 maka pada tabel :

Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IPt)

5
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

 Faktor Regional (Fr)


Faktor regional yang didapat yaitu FR=1,0

Tabel Faktor Regional (FR)

6
 Mencari ITP
Diketahui CBR tanah dasar = 3,2% ; DDT = 3,9 ;FR=1,0; IP =2,0 ;
IP0=3,9-3,5) , LER = 96.27868, maka didapat ITP =7,3

7,3

 Menetapkan Tebal Tambahan Perkerasan


Kekuatan jalan lama :
 Asbuton (MS744) = 40% . 10.6 . 0,35 = 1,484
 Batu Pecah (CBR 100) = 90 % . 20 . 0,14 = 2,52
 Sirtu (CBR 50) = 100 % . 10. 0.12 = 1,2
ITP ada = 5.204

UR 6 Tahun
∆ ITP = ITP5 − ITP ada = 7,3 − 5.204 = 2.096
2.096 = 0,35 . D1 => D1 = 5.9 ~ 6 cm Asbuton (MS 744)

7
 Struktur perkerasan
6 cm

10.6 cm

20 cm

10 cm

8
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN BARU (BERTAHAP)
Tebal perkerasan untuk jalan 4 lajur 2 arah, data lalu lintas tahun 2011 seperti dibawah
ini, dan jalan direncanakan dengan umur rencana UR= 5 + 9 tahun. Jika jalan tersebut dibuka
tahun 2017 (Pertumbuhan lalu lintas (i) selama pembangunan adalah 6,5% per tahun).
DATA – DATA :
Kendaraan ringan 2 ton : 2100 Kendaraan
Bus 8 ton : 450 Kendaraan
Truck 2 as 13 ton : 50 Kendaraan
Truck 3 as 20 ton : 45 Kendaraan
Truck 5 as 30 ton : 25 Kendaraan
LHR 2013 : 2520 Kendaraan/Hari
Perkembangan lalu lintas selama masa pelayanan adalah i = 8.2 %
BAHAN – BAHAN PERKERASAN :

Asbuton (MS744)
Batu Pecah (CBR 100)
Sirtu (CBR 50)

PENYELESAIAN :

Masa Pembangunan Masa Pelayanan

2011 2017 2023 2032

i = 6,5% i = 8.2%

DATA – DATA :

Kend. Ringan 2 ton 2100 Kend => 2465.9 Kend….... 3959.7 Kend ………. 9542.3 Kend
Bus 8 ton 450 Kend => 528.4 Kend …... 848.5 Kend ………. 2044.8 Kend
Truck 2 as 13 ton 50 Kend => 58.7 Kend …… 94.3 Kend ……….. 227.2 Kend
Truck 3 as 20 ton 45 Kend => 52.8 Kend ……… 84.9 Kend ……….. 204.5Kend
Truck 5 as 30 ton 25 Kend => 29.4 Kend ……….. 47.1 Kend …………. 113.6 Kend

9
Angka Ekivalen (E)
LHR
NO. Kendaraan Beban Sumbu
Kend/Hari Total
1 2 3 4
Kendaraan Ringan
1 2 ton 1+1 2010 0.00025 0.00025 0.0005
2 Bus 8 ton 3+5 400 0.0183 0.141 0.1593
3 Truck 2 as 13 ton 5+8 60 0.141 0.9238 1.0648
4 Truck 3 as 20 ton 6+14 40 0.2923 0.7452 1.0375
5 Truck 5 as 30 ton 6+14+5+5 20 0.2923 0.7452 0.141 0.141 1.3195
2530

𝑛
LEP LEA 6
𝐿𝑃
LEP = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖) × 𝐶𝑗 𝑛
C 𝑗=1 Jmlh LE𝐴 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖)𝑈𝑅 × 𝐶𝑗 Jmlh
× 𝐸𝑗 𝑗=1
× 𝐸𝑗
0.3 2380.4 0.3 0.0005 0.357 3949.2 0.3 0.0005 0.592
0.3 473.7 0.3 0.1593 22.639 785.9 0.3 0.1593 37.559
0.45 71.1 0.45 1.0648 34.048 117.9 0.45 1.0648 56.487
0.45 47.4 0.45 1.0375 22.117 78.6 0.45 1.0375 36.692
0.45 23.7 0.45 1.3195 14.064 39.3 0.45 1.3195 23.333
93.224 154.664

LEA 10 LET

𝑛 𝐿𝐸𝑇10
Jmlh
LE𝐴 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖)𝑈𝑅 × 𝐶𝑗 Jmlh (𝐿𝐸𝑃 + 𝐿𝐸𝐴10 )
=
𝑗=1 2
10111.7 ×0.3
𝐸𝑗 0.0005 1.517
93.224 154.664 123.944
2012.3 0.3 0.1593 96.166
301.8 0.45 1.0648 144.630
201.2 0.45 1.0375 93.948 154.664 396.003 275.333
100.6 0.45 1.3195 59.742
396.003

10
LER

𝐿𝐸𝑅10 = 𝐿𝐸𝑇10 Jmlh


(𝑈𝑅)
∙ 7
123.944 10 86.76074 1,67 . LER[7] = 111,697
10

13
357.9331
275.333 10 2,5 LER[13] = 652,522

Perancangan perkerasan jalan baru


 Jumlah lajur kendaraan
Lajur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruang
jalan raya, yang menampung lalu lintas terbesar. Maka jumlah lajur ditentukan
dari lebar perkerasan menurut tabel ketentuan yang sudah ada dibawah ini :

Tabel Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan

 Jumlah distribusi lajur ( C )


Kooefisien distribusi lajur (C) untuk kendaraan ringan dan kendaraan
berat yang lewat pada lajur rencana ditentukan menurut tabel yang sudah
ditentukan dibawah ini :

Table Koefisien Distribusi Lajur (C)

11
 Angka Ekivalen (AE) Beban Sumbu Kendaraan
Angka Ekivalen (AE) masing-masing golongan beban sumbu untuk
setiap jenis kendaraan ditentukan menurut tabel yang sudah ditentukan di
bawah ini :

Table Angka Ekivalen sumbu kendaraan (AE)

12
 Daya Dukung Tanah (DDT)
CBR Tanah Dasar = 4.3%, Daya Dukung Tanah (DDT) ditetapka
berdasarkan grafik kolerasi dibawah ini :

 Indeks Permukaan IP
Indeks Permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataan/kehalusan
serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu
lintas yang lewat. Berdasarkan perhitungan nilai LER (Lintas Ekivalen
Rencana) pada tabel :

Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IPt)

13
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

 Faktor Regional (FR)


Faktor regional yang didapat yaitu FR=1,0

Tabel Faktor Regional (FR)

14
 Mencari ITP
 Diketahui CBR tanah dasar = 4.3% ; DDT = 4.4 ;FR=1,0; IP =2,0 ; IP0=3,9-
3,5)
 1,67 LER [6] = 144.890 maka didapat ITP = 7,8
 2,5 LER [10] = 894.832 maka didapat ITP = 9,9

7.7

9.9

 Menetapkan Tebal Perkerasan


Asbuton (MS744) a1 = 0,35
Batu Pecah (CBR 100) a2 = 0,14
Sirtu (CBR 50) a3 = 0,12

15
Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Batas-Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan


o Lapis Permukaan

16
o Lapis Pondasi

 Tebal perkerasan :
UR = 6 Tahun
ITP = 𝑎1 𝐷1 + 𝑎2 𝐷2 + 𝑎3 𝐷3
𝐷2 = 20
𝐷3 = 10
Maka, tebal perkerasan yang direncanakan :
ITP = 𝑎1 𝐷1 + 𝑎2 𝐷2 + 𝑎3 𝐷3
7,7 = 0,35. 𝐷1 +0,14.20 + 0,12.10
𝐷1 = 10.6 𝑐𝑚
UR = 10 Tahun
ITP = 𝑎1 𝐷1 + 𝑎2 𝐷2 + 𝑎3 𝐷3
𝐷2 = 20
𝐷3 = 10
Maka, tebal perkerasan yang direncanakan :
ITP = 𝑎1 𝐷1 + 𝑎2 𝐷2 + 𝑎3 𝐷3
9,9 = 0,35. 𝐷1 +0,14.20 + 0,12.10
𝐷1 = 16.8 𝑐𝑚

Susunan Perkerasan :
o Asbuton (MS744) = 10,9 cm
o Batu Pecah (CBR 100) = 20 cm
o Sirtu (CBR 50) = 10 cm

 Struktur Perkerasan

4 cm
10.6 cm

20 cm

10 cm
17
18

Anda mungkin juga menyukai