Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ketahanan Nasional, XXI (1), April 2015: 14-22

JURNAL KETAHANAN NASIONAL

NOMOR XXI (1) April 2015 Halaman 14-22

PENGARUH NILAI-NILAI BUDAYA GENERASI MILLENNIAL


DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KETAHANAN INDIVIDU
(Studi Di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta)

Heru Dwi Wahana


Markas Besar Angkatan Darat
Email: wahanadipayana@gmail.com

ABSTRACT
This research aimed to knew characteristic of Generasi Millennial’s cultural values, cultural values influence
Generasi Millennial and school culture to individual resilience in Country HIGHSCHOOL 39 Cijantungs Jakarta.
Beside it was also to knew cultural correlation and values variable contribution Generasi Millennial and school
culture variable to individual resilience.
The result of research showed cultural values Generasi Millennial at high category, school culture at high
category, and so do individual resilience at high category. Research also found that cultural values Generasi
Millennial and school culture joinly (simultan) had strong correlation, positive and significan to individual resilience.
And so do, cultural values of Generasi Millennial and school culture had significan influence to individual resilience,
either independent and also along with (simultan).

Keywords: Cultural Values of Generation of Millennial, School Culture, Individual Resilience.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik nilai-nilai budaya Generasi Millennial, pengaruh nilai-nilai
budaya Generasi Millennial dan budaya sekolah terhadap ketahanan individu di SMA Negeri 39 Cijantung Jakarta.
Disamping itu juga untuk mengetahui korelasi dan sumbangan variabel nilai-nilai budaya Generasi Millennial dan
variabel budaya sekolah terhadap ketahanan individu.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai budaya Generasi Millennial berada pada kategori tinggi, budaya
sekolah pada kategori tinggi, demikian juga ketahanan individu pada kategori tinggi. Penelitian juga menemukan
bahwa nilai-nilai budaya Generasi Millennial dan budaya sekolah secara bersama-sama (simultan) memiliki korelasi
yang kuat, positif dan significan terhadap ketahanan individu. Demikian juga, Nilai-nilai budaya Generasi Millennial
dan budaya sekolah memiliki pengaruh yang significan terhadap ketahanan individu, baik berdiri sendiri maupun
bersama-sama (simultan).

Kata Kunci: Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial, Budaya Sekolah, Ketahanan Individu.

PENGANTAR dampak dari arus globalisasi yang sudah tidak


Fenomena menarik dalam kehidupan bisa dibendung lagi. Globalisasi yang sering
masyarakat dewasa ini, maraknya budaya dimaknai sebagai proses mendunianya sistem
global (global culture) dan gaya hidup (life sosial-ekonomi-politik dan budaya sehingga
style) pop culture. Fenomena ini terjadi sebagai dunia seperti menjadi tanpa tapal batas (the

14
Heru Dwi Wahana -- Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap
Ketahanan Individu (Studi Di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta)

borderless world) yang sering dipahami pula Menurut Severin dan Tankard (2005),
sebagai suatu bentuk penyeragaman, dominasi, sejumlah penelitian tentang dampak dan
dan bahkan hegemoni negara-negara maju pemanfaatan internet menunjukkan bahwa
(Barat) terhadap negara-negara terbelakang internet menjadi sumber utama untuk belajar
atau bangsa yang sedang berkembang. tentang apa yang sedang terjadi di dunia
Salah satu fenomena penting proses seperti untuk hiburan, bergembira, relaksasi,
globalisasi telah melahirkan generasi gadget, untuk melupakan masalah, menghilangkan
istilah yang digunakan untuk menandai kesepian, untuk mengisi waktu sebagai
munculnya generasi millennial. Gadget kebiasaan dan melakukan sesuatu dengan
sebenarnya lebih pas diartikan dengan peralatan, teman atau keluarga. Banyak manfaat yang
sehingga generasi gadget dimaksudkan dapat diperoleh dari internet, terutama dalam
dengan generasi yang dalam kehidupannya proses komunikasi dan penggalian informasi
selalu bersinggungan dengan yang namanya bagi seluruh masyarakat pengguna internet
peralatan yang mengandung unsur teknologi termasuk remaja. Di sana dapat dengan cepat
informasi. Jadi seolah-olah berbagai peralatan mendapatkan informasi, bisa mencarinya
tersebut telah menjadi bagian yang tak dengan menggunakan google atau dengan
terpisahkan dari kehidupan mereka. Seolah- cara yang lain, tetapi kebanyakan remaja
olah berbagai alat high-technology telah menggunakan internet untuk mencari teman,
menjadi bagian penting dalam kehidupannya chatting, kirim email dan mencari tugas-tugas
(Zuhal, 2000; Naisbitt, 2002) kuliah atau tugas sekolah. Dikalangan remaja
Menurut suvey di Amerika Serikat masa kini yang lagi marak-maraknya adalah
membuktikan jika berselancar di dunia maya, friendster, Facebook dan Twitter. Mereka
bermain game online, dan bermain situs mencari teman melalui friendster maupun
jejaring sosial justru baik bagi perkembangan facebook dan bisa juga kirim-kirim foto atau
remaja. Digital Youth Project yang disponsori dan lain sebagainya.
MacArthur Foundation selama tiga tahun Di kalangan remaja Indonesia khususnya
berhasil membuktikan internet baik bagi dari tingkat SMP dan SMA, internet sudah
perkembangan remaja. Proyek yang bukan hal yang asing lagi. Berdasarkan
dilakukan selama tiga tahun itu melibatkan hasil survey yang diadakan oleh Spire
800 remaja dan orang tua untuk mengetahui Research & Consulting bekerja sama dengan
peningkatan kemampuan teknologi remaja. Majalah Marketing (2008) (http://marketing.
Hal ini juga mematahkan anggapan para co.id) mengenai trend dan kesukaan remaja
orangtua yang menyatakan bermain internet Indonesia terhadap berbagai jenis kategori
hanya membuang waktu saja. Berdasarkan media, menunjukkan bahwa para remaja
survei tersebut membuktikan walaupun sudah mengerti dan menggunakan internet
penggunaan teknologi ini bukan untuk dalam kegiatan sehari-hari. Namun, para
pendidikan tetapi bisa juga mendapatkan remaja sebagai salah satu pengguna internet
dampak positifnya (http://antioksidian. belum mampu memilah aktivitas internet
blogspot.com/2012 /04/pengaruh-teknologi- yang bermanfaat, dan cenderung mudah
informasi-dalam.html). terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa

15
Jurnal Ketahanan Nasional, XXI (1), April 2015: 14-22

mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif Di era global seperti saat ini, seseorang
atau negatif yang akan diterima saat melakukan memerlukan pengendali yang kuat agar ia
aktivitas internet tertentu. Saat ini nampaknya mampu memilih dan memilah nilai-nilai yang
telah terjadi kecenderungan pengguna internet banyak sekali ditawarkan kepadanya. Oleh
yang sering mengenyampingkan nilai-nilai karena itu, agar seseorang tahan banting,
moral dan etika. Padahal dalam tatanan sosial, maka bisa dilakukan dengan pendidikan,
etika sangat diperlukan guna menghindari sebab jalan terbaik dalam membangun
terjadinya pergesekan yang berujung kepada seseorang ialah pendidikan. Jalan terbaik dalam
konflik. membangun masyarakat ialah pendidikan.
Daradjat, (1982)semakin merosotnya Jalan terbaik dalam membangun negara ialah
moral para pelajar merupakan salah satu akibat pendidikan. Jalan terbaik membangun dunia
dari pesatnya perkembangan teknologi yang juga pendidikan. Secara sederhana, fokus
tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan hanya tiga, yaitu membangun
budi pekerti pelajar, padahal perkembangan pengetahuan, membangun keterampilan (skill),
teknologi memang sangat dibutuhkan bangsa dan membangun karakater. Berdasarkan ketiga
ini untuk dapat terus bersaing di era globalisasi. elemen pendidikan tersebut, intinya hanya
Kemerosotan moral banyak dipengaruhi oleh satu yakni basis utamanya adalah karakter dan
kondisi sosial-budaya dalam masyarakat karakter adalah buah dari kebudayaan.
sekitarnya. Lingkungan sosial yang buruk adalah Hasil survey, fakta-fakta dan uraian dari
bentuk dari kurangnya pranata sosial dalam peneliti di atas, menunjukkan hadirnya nilai-
mengendalikan perubahan sosial yang negatif nilai budaya generasi millenial (generasi yang
D e w a s a i n i k e l u a rg a I n d o n e s i a menjadikan teknologi informasi sebagai gaya
menghadapi tantangan seiring masuknya hidup atau lifestyle) sebagai fenomena baru
nilai-nilai baru atau nilai budaya global yang yang dipicu oleh perkembangan teknologi
seringkali bertentangan dengan nilai budaya informasi tentu akan berpengaruh terhadap
bangsa Dalam kondisi ini maka ketahanan aspek pendidikan sekolah maupun kehidupan
dan bahkan kelangsungan hidup budaya individu dalam keluarga, baik positif maupun
nasional sangat tergantung dari ketahanan negatif. Masalah yang dapat dikemukakan,
keluarga sebagai unit terkecil dari suatu bagaimana karakteristik nilai-nilai budaya
bangsa dalam menghadapi arus penetrasi generasi millenial sebagai fenomena sosial?,
budaya global tersebut. Setiap individu atau karakteristik nilai-nilai budaya generasi
pribadi dalam suatu keluarga Indonesia saat millenial apa saja yang dapat mempengaruhi
ini sedang menghadapi konflik antara Das ketahanan individu?, seberapa jauh interaksi
Sein (apa yang senyatanya terjadi atau realita) dan pengaruhnya faktor karakteristik nilai-nilai
dan Das Sollen (apa yang seharusnya terjadi budaya generasi millenial dan budaya sekolah
atau yang diharapkan) dalam memahami nilai terhadap ketahanan individu? pertanyaan-
budaya nasional yang akan berakibat pada pertanyaan tersebut menjadi menarik untuk
melemahnya ketahanan individu sebagai dijadikan kajian atau penelitian.
benteng dalam menghadapi nilai budaya Lebih lanjut, dalam penelitian ini
global. (Soedarsono, 1999; Djahiri, 2006) diajukan hipotesis sebagai berikut: Pertama,

16
Heru Dwi Wahana -- Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap
Ketahanan Individu (Studi Di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta)

adanya korelasi dan pengaruh yang signifikan dengan variabel tak bebas yaitu ketahanan
antara nilai-nilai budaya generasi millennial individu menggunakan statistik inferensia
terhadap ketahanan individu. Kedua, adanya dengan teknik korelasi. Sementara itu, untuk
korelasi dan pengaruh yang significan antara mengukur tingkat pengaruh antara variabel
budaya sekolah terhadap ketahanan individu. bebas yaitu nilai-nilai budaya generasi
Ketiga, adanya korelasi dan pengaruh yang millennial dan budaya sekolah dengan
signifikan antara nilai-nilai budaya generasi variabel tak bebas yaitu ketahanan individu
millennial dan budaya sekolah terhadap menggunakan statistik inferensia dengan
ketahanan individu. teknik regresi ganda. Sebelum dilakukan
Penelitian ini menggunakan metode korelasi dan regresi ganda dilakukan uji
penelitian gabungan (mixed methods) antara asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa uji autokorelasi.
kelas II (kelas sebelas) SMA 39 Cijantung
Jakarta Timur. Dalam penelitian ini sampling PEMBAHASAN
yang digunakan adalah sistimatis random Kondisi Nilai-Nilai Budaya Generasi
sampling dan untuk menarik populasi sampel Millennial, Kondisi Budaya Sekolah Dan
yaitu siswa kelas II (kelas sebelas) SMA Kondisi Ketahanan Individu.
39 Cijantung Jakarta Timur tahun ajaran Hasil analisis data menunjukan kondisi
2013/2014 dan yang memiliki kelahir antara nilai-nilai budaya generasi millennial dalam
tahun 1982 sampai dengan 2001. Berdasarkan penelitian berada pada kategori tinggi, kondisi
populasi siswa yang ada yaitu 360 orang budaya sekolah menunjukkan kategori tinggi
dihasilkan sampel sebesar 186 orang untuk demikian juga variabel ketahanan individu
mejawab kuesioner secara terbuka dan tertutup berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan
serta sampel beberapa orang untuk interview ketiga kelas atau kategori yang telah ditentukan,
mendalam yang meliputi: 10 orang siswa, maka nilai-nilai budaya generasi millennial
Kepala Sekolah/Manajemen Sekolah, Guru menunjukkan semua indikator dalam kategori
Bimbingan Konsultasi, Guru PKN (Pendidikan tinggi dengan total nilai sebesar 14956 yang
Kewarganegaraan), Guru Agama, Guru TIK terdiri dari: hakikat hidup dengan nilai sebesar
(Teknologi Informasi dan Komunikasi), 2 1979, hakikat kerja/karya sebesar 3770,
orang wali siswa (orang tua). hubungan manusia dengan ruang dan waktu
Data primer dan data sekunder yang sebesar 3011, hubungan manusia dengan alam
diperoleh, dianalisa dengan statistik deskriptif sebesar 2619 dan hubungan manusia dengan
dan statistik inferensia. Untuk menggambarkan sesama manusia sebesar 3577.
karakteristik nilai-nilai budaya generasi Berdasarkan ketiga kelas atau kategori
millennial, budaya sekolah dan ketahanan yang telah ditentukan, budaya sekolah
individu digunakan statistik deskriptif yaitu menunjukkan semua indikator dalam
dengan tabulasi. Untuk mengetahui hubungan kategori tinggi. Melihat kondisi semua
antara variabel bebas yaitu nilai-nilai budaya indikator budaya sekolah tersebut, maka
generasi millennial dan budaya sekolah dapat diinteprestasikan bahwa kondisi

17
Jurnal Ketahanan Nasional, XXI (1), April 2015: 14-22

budaya sekolah SMA 39 Cijantung Jakarta Dalam melihat hubungan manusia


dalam kondisi sangat baik dengan total nilai dengan ruang dan waktu, ciri generasi
skor sebesar 15205 yang terdiri dari: aspek millennial dalam berkomunikasi bersifat
kultur sosial sebesar 3028, aspek kultur Instant Communication di lingkungan real time,
akademik sebesar 2828, aspek kultur mutu Network Development, yaitu mengembangkan
sebesar 5188 dan aspek artifak sebesar jaringan yang memungkinkan generasi
4161. ini untuk terhubung satu sama lain untuk
Untuk variabel katahanan individu berkoneksi dan kolaborasi. Terkait dengan
berdasarkan ketiga kelas atau kategori yang prinsip dasar hubungan manusia dengan
telah ditentukan, juga menunjukkan semua alam, mempunyai prinsip pemanfaatan
indikator dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dan sekaligus pelestarian lingkungan alam.
interprestasikan bahwa ketahanan individu Manusia harus menguasai teknologi dan
siswa SMA 39 Cijantung Jakarta secara ilmu pengetahuan untuk digunakan dalam
umum dalam kondisi sangat baik dengan pemanfaatan, pengelolaan, kelestarian
total nilai skor sebesar 14255 yang terdiri sekaligus bagi keselarasan, harmoni dan
dari: ketahanan fisik sebesar 3957, ketahanan penguasaan alam demi kemanfaatan umat
mental/psikologis sebesar 5129 dan ketahanan manusia dan alam sekitarnya. Sementara itu,
sosial sebesar 5175. dalam melihat hubungan manusia dengan
sesama manusia, lebih terbuka terhadap
Karakteristik Nilai-Nilai Budaya Generasi berbagai akses informasi yang bersifat lintas
Millennial SMA 39 Cijantung batas, cenderung lebih permisif terhadap
Karakteristik dan ciri khas nilai-nilai keanekaragaman. Mereka tidak peduli tentang
budaya generasi millennial yang ditunjukkan privasi dan bersedia untuk berbagi rincian
siswa SMA 39 Cijantung antara lain adalah intim tentang diri mereka sendiri dengan orang
menjadikan teknologi sebagai gaya hidup asing. Budaya membuat status merupakan
(lifestyle), sebagai generasi yang ternaungi aktivitas sehari-hari. Cyberculture adalah
(sheltered), karena mereka lahir dari orang sebuah kebudayaan baru di mana seluruh
tua yang terdidik. Mereka multi talented, multi aktivitas kebudayaannya dilakukan dalam
language, lebih ekspresif dan eksploratif. dunia maya yang tanpa batas. Namun demikian
Pandangan terhadap hakekat hidup, selalu generasi millennial tetap berpandangan bahwa
yakin, optimistik, percaya diri, menginginkan keluarga merupakan pilar yang sangat penting
kesimplean, dan segala sesuatunya serba bagi kehidupannya.
instan. Pandangan terhadap hakekat karya
atau kerja, memandang prestasi merupakan Korelasi Nilai-Nilai Budaya Generasi
sesuatu yang harus dicapai, bekerja dan Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap
belajar lebih interaktif melalui kerjasama tim, Ketahanan Individu
kolaborasi dan kelompok berpikir, mandiri Berdasarkan uji statistik atau uji korelasi,
dan tersturuktur dalam penggunaan teknologi, menunjukkan dari data-data keseluruhan tampak
communication gadget, dalam akses internet bahwa korelasi antara nilai-nilai budaya generasi
lebih menyukai petunjuk visual atau gambar. millennial dengan ketahanan individu dalam

18
Heru Dwi Wahana -- Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap
Ketahanan Individu (Studi Di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta)

kategori sedang. Hubungan itu cukup erat dan dengan sesama manusia sebesar 17,10%, nilai-
positif artinya naiknya intensitas nilai-nilai nilai hakikat hidup sebesar 12,58%, nilai-nilai
budaya generasi millennial maka akan memiliki hakikat kerja/karya sebesar 11,90%, hubungan
korelasi kenaikan dengan intensitas yang cukup manusia dengan ruang dan waktu sebesar
atau sedang terhadap ketahanan individu. Budaya 8,83% dan yang terkecil adalah hubungan
sekolah juga terbukti memiliki hubungan yang manusia dengan alam sebesar 5,59%. Variabel
kuat dan positif terhadap ketahanan individu, budaya sekolah yang sumbangannya lebih
artinya semakin tinggi budaya sekolah maka besar dari nilai-nilai budaya generasi millennial
semakin tinggi pula ketahanan individu. Apabila terhadap ketahanan individu berturut-turut
dibandingkan antara nilai-nilai budaya generasi adalah indikator budaya mutu dengan nilai r
millennial dan budaya sekolah maka dapat sebesar 0,508 dengan nilai sumbangan sebesar
diketahui bahwa budaya sekolah memiliki 25,82%, diikuti indikator aspek artifak dengan
hubungan atau korelasi yang lebih kuat terhadap nilai r sebesar 0,491 dengan nilai sumbangan
ketahanan individu. Nilai r untuk korelasi sebesar 24,10%, disusul indikator aspek budaya
nilai-nilai budaya generasi millennial terhadap akaemik dengan nilai r sebesar 0,466 dengan
ketahanan individu adalah 0,450 dengan nilai nilai sumbangan sebesar 21,69%, sedangkan
sumbangan sebesar 20,29% sedangkan nilai aspek kultur sosial merupakan indikator yang
r untuk korelasi budaya sekolah terhadap paling kecil dengan nilai r sebesar 0,414 dengan
ketahanan individu adalah 0,622 dengan nilai nilai sumbangan sebesar 17,16%.
sumbangan sebesar 38,74%. Sementara itu berturut-turut variabel
Berdasarkan data-data tersebut juga nilai-nilai budaya generasi millennial dari
dapat diinterpretasikan bahwa nilai-nilai sumbangannya terhadap masing-masing
budaya generasi millennial dan budaya indikator ketahanan individu mulai dari yang
sekolah pada akhirnya secara bersama- terkecil adalah variabel nilai-nilai budaya
sama memiliki korelasi yang kuat terhadap generasi millennial terhadap ketahanan mental/
tingginya ketahanan individu khususnya bagi psikologis sebesar 11,11%, variabel Nilai-nilai
siswa SMA 39 Cijantung. Hal ini terlihat budaya generasi millennial terhadap ketahanan
nyata dari korelasi ganda nilai-nilai generasi fisik sebesar 12,10%, dan terbesar variabel
millennial dan budaya sekolah terhadap Nilai-nilai budaya generasi millennial terhadap
ketahanan individu sebesar 0,650 dan ketahanan sosial sebesar 16,09%. Untuk
sumbangannya secara bersama-sama yaitu variabel budaya sekolah mulai sumbangan
sebesar 42,25 %. Dengan demikian masih yang terkecil berturut adalah budaya sekolah
ada faktor lain yang memberikan sumbangan terhadap ketahanan fisik dengan nilai r
terhadap ketahanan individu sebesar 57,75% sebesar 0,472 dengan nilai sumbangan sebesar
dari variabel lainnya yang tidak masuk dalam 22,27%, budaya sekolah terhadap ketahanan
penelitian ini. mental/psikologis dengan nilai r sebesar 0,510
Berturut-turut variabel nilai-nilai budaya dengan nilai sumbangan sebesar 25,98% dan
generasi millennial dari sumbangannya yang terbesar budaya sekolah terhadap ketahanan
terbesar ke yang terkecil terhadap ketahanan sosial dengan nilai r sebesar 0,514 dengan
individu adalah indikator hubungan manusia nilai sumbangan sebesar 26,42%.

19
Jurnal Ketahanan Nasional, XXI (1), April 2015: 14-22

Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi nilai-nilai budaya sekolah adalah sebesar


Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap 8,349. Nilai tersebut di atas nilai t tabel untuk
Ketahanan Individu. N = 186 atau df=183 yaitu sebesar 1,65322
Untuk menjelaskan nilai pengaruh sehingga diinterpretasikan bahwa variabel
antar variabel menggunakan analisis regresi. budaya sekolah mempunyai pengaruh yang
Analisis regresi untuk menggambarkan signifikan terhadap ketahanan individu.
garis yang menunjukan arah hubungan antar Berdasarkan uji F, pengujian secara
variabel, serta dipergunakan untuk melakukan simultan X1 dan X2 terhadap Y: berdasarkan
prediksi. Analisis ini dipergunakan untuk tabel ANOVA terdapat nilai sig 0,000 dan
menelaah hubungan antara dua variabel Nilai F-hitungnya 67,030. Dengan tingkat
atau lebih, terutama untuk menelusuri pola signifikansinya 5%, df1 = 2 dan df2 = 183
hubungan yang modelnya belum diketahui didapat nilai F-tabel sebesar 3,05. Karena
dengan sempurna. Untuk melihat pengaruh nilai signifikansinya 0,000 lebih kecil dari
nilai-nilai budaya generasi millennial dan nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05,
budaya sekolah terhadap ketahanan individu dan nilai F-hitung (67,030) > F-tabel (3,05),
secara bersama-sama (simultan) menggunakan maka terdapat pengaruh yang signifikan secara
uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui bersama-sama (simultan) nilai-nilai budaya
apakah variabel-variabel independen secara generasi millennial dan budaya sekolah
simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap ketahanan individu.
variabel dependen. Sementara itu, Untuk
mencari pengaruh variabel bebas secara SIMPULAN
individual atau parsial digunakan uji t-test. Uji Berdasarkan uraian dan penjelasan
t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
variabel-variabel independen secara parsial sebagai berikut:
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel Pertama, karakteristik nilai-nilai budaya
dependen. generasi millennial yang ditunjukkan siswa
Berdasarkan uji t-test menunjukkan SMA 39 Cijantung antara lain: Menjadikan
nilai sig 0,001. Nilai sig lebih kecil dari nilai teknologi sebagai lifestyle, generasi yang
probabilitas 0,05, atau nilai 0,001 < 0,05 dan ternaungi (sheltered), lahir dari orang tua
nilai t hitung untuk variabel nilai-nilai budaya yang terdidik, multi talented, multi language,
generasi millennial adalah sebesar 3,350. Nilai ekspresif dan eksploratif, selalu yakin,
tersebut di atas nilai t tabel untuk N = 186 optimistik, percaya diri, menginginkan
atau df=183 yaitu sebesar 1,65322 sehingga kesimplean, dan segala sesuatunya serba
diinterpretasikan bahwa variabel nilai-nilai instan, prestasi merupakan sesuatu yang
budaya generasi millennial mempunyai harus dicapai, bekerja dan belajar lebih
pengaruh yang signifikan terhadap Ketahanan interaktif melalui kerjasama tim, kolaborasi
Individu. Untuk variabel budaya sekolah dan kelompok berpikir, mandiri dan
menunjukkan nilai sig 0,000. Nilai sig lebih tersturuktur dalam penggunaan teknologi,
kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai communication gadget, dalam akses internet
0,000 < 0,05 dan nilai t hitung untuk variabel lebih menyukai petunjuk visual/gambar,

20
Heru Dwi Wahana -- Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap
Ketahanan Individu (Studi Di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta)

generasi millennial dalam berkomunikasi terhadap ketahanan individu memperoleh nilai


bersifat Instant Communication, real time, korelasi sebesar r = 0,650 yang berarti bahwa
Network Development, lebih terbuka terhadap hubungan atau korelasi dalam kategori kuat
berbagai akses informasi yang bersifat lintas atau erat antara nilai-nilai budaya generasi
batas, cenderung lebih permisif terhadap millennial dan budaya sekolah secara bersama-
keanekaragaman, tidak peduli tentang privasi sama (simultan) terhadap ketahanan individu,
dan bersedia untuk berbagi rincian intim tentang dengan kontribusi atau sumbangan nilai-
diri mereka sendiri dengan orang asing,budaya nilai budaya generasi millennial dan budaya
membuat status merupakan aktivitas sehari- sekolah sebesar R² = 42,25%. Sementara itu
hari, cyberculture adalah sebuah kebudayaan 57,25% sisanya merupakan kontribusi dari
baru di mana seluruh aktivitas kebudayaannya faktor-faktor lain selain faktor yang diwakili
dilakukan dalam dunia maya yang tanpa oleh variabel bebas pada penelitian ini.
batas,generasi millennial tetap berpandangan Keempat, berdasarkan analisis data dan
bahwa keluarga merupakan pilar yang sangat uji t-test secara parsial menunjukkan bahwa
penting bagi kehidupannya. variabel nilai-nilai budaya generasi millennial
Kedua, hasil analisis data menunjukan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kondisi nilai-nilai budaya generasi millennial ketahanan individu, demikian juga budaya
dalam penelitian berada pada kategori tinggi, budaya sekolah mempunyai pengaruh yang
kondisi budaya sekolah menunjukkan kategori signifikan terhadap ketahanan individu.
tinggi demikian juga variabel ketahanan Berdasarkan pengujian secara simultan nilai-
individu berada dalam kategori tinggi. nilai budaya generasi millennial (X1) dan
Ketiga, hasil uji korelasi menunjukkan budaya sekolah (X2) terhadap ketahanan
nilai-nilai budaya generasi millennial terhadap individu (Y) menunjukkan secara bersama-
ketahanan individu memperoleh nilai korelasi sama (simultan) nilai-nilai budaya generasi
sebesar r = 0,45 artinya nilai-nilai budaya millennial dan budaya sekolah berpengaruh
generasi millennial memiliki korelasi sedang signifikan terhadap terhadap ketahanan
dan positif terhadap ketahanan individu, dengan individu.
kontribusi atau sumbangan nilai-nilai budaya
generasi millennial sebesar R² = 20,29% DAFTAR PUSTAKA
terhadap ketahanan individu. Untuk variabel Daradjat, Zakiyah. (1982). Pendidikan Agama
budaya sekolah terhadap ketahanan individu Dalam Pendidikan Mental, Cet. ke-4.
memperoleh nilai korelasi r = 0,622 yang Jakarta: Cv. Bulan Bintang.
berarti bahwa hubungan atau korelasi dalam Djahiri, A.K. (2006). “Esensi Pendidikan Nilai
kategori kuat dan positif antara budaya sekolah Moral dan Pendidikan kewarganegaraan
dan ketahanan individu, dengan kontribusi di Era Globalisasi,” Pendidikan Nilai
atau sumbangan budaya sekolah sebesar Moral dalam Dimensi Pendidikan
R² = 38,74% terhadap ketahanan Individu. K e w a rg a n e g a r a a n , B a n d u n g :
Hasil uji korelasi ganda menunjukkan nilai- Laboratorium Pkn FPIPS UPI.
nilai budaya generasi millennial dan budaya Naisbitt, John. Et. All. 2002. High Tech High
sekolah secara bersama-sama (simultan) Touch. Jakarta: Pustaka Mizan.

21
Jurnal Ketahanan Nasional, XXI (1), April 2015: 14-22

Severin, W. J and Tankard, J.W. (2005). Internet:


Communication Theoris, methods & (http://antioksidian.blogspot.com/2012/04/
Uses in The Massa pengaruh-teknologi-informasi-dalam.
Soedarsono, Soemarno. (2009). Karakter html)
Mengantar Bangsa Dari Gelap Menuju (http: // marketing.co.id)
Terang. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo,
Zuhal. 2000. Visi Iptek Memasuki Milenium III.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).

22

Anda mungkin juga menyukai