Anda di halaman 1dari 12

PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Halaman
Rumah Sakit. TK. IV No. Dokumen No. Revisi
1 dari 11
Dr. Bratanata /XII/2017 02

Ditetapkan,
SPO Kepala Rumah Sakit TK.IV dr.Bratanata Jambi
(STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR 01-12-2017
OPERSIONAL) dr. Arwansyah Wanri.Sp.THT-KL
Mayor Ckm Nrp 1101008160973

Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan atau zat yang


PENGERTIAN mempunyai karakteristik mudah terbakar, mudah meledak, beracun,
bersifat reaktif, bersifat korosif atau menyebabkan infeksi.
Prosedur ini dimaksudkan agar setiap karyawan dapat mengenal
dan memahami, bahan-bahan yang potensial dapat menyebabkan
bahaya atau racun pada tubuh serta mencegah dan menghindari
TUJUAN
terjadinya pemaparan bahan berbahaya dan beracun dengan
mengikuti petunjuk-petunjuk penanganan termasuk penggunaan
alat pelindung diri yang tepat.
1. PEMESANAN
a. Pemesanan harus disertai dengan notifikasi bahwa bahan
yang dipesan merupakan B3.
b. Pemesanan dilakukan melalui Distributor resmi yang
terdaftar pada Balai POM atau Departemen Perindustrian
dan Perdagangan.
PROSEDUR
c. Setiap pemesanan harus mencantumkan dengan jelas nama
bahan, nama dagang, nama kimia, jumlah yang dipesan,
nama dan alamat distributor.
d. Setiap pemesanan harus mencantumkan pernyataan bahwa
pihak distributor akan melampirkan MSDS pada saat
penyerahan B3
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 2 dari 11
Dr. Bratanata
e. Tidak diperkenankan memesan B3 terlarang berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
f. Pemesanan B3 yang termasuk golongan bahan dengan
penggunaan terbatas sesuai dengan Peraturan Pemerintah
RI No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun harus mendapat persetujuan PK3RS dengan
masa berlaku 1 tahun.
2. PENYERAHAN BARANG
a. Pada saat penyerahan B3, nota penyerahan harus
mencantumkan dengan jelas nama bahan, nama dagang,
nama kimia, jumlah bahan, nama distributor
b. Setiap B3 yang diserahkan harus disertai dengan Lembar
Data Pengamanan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang
berisi merek dagang, rumus kimia, jenis B3, klasifikasi, teknik
PROSEDUR
penyimpanan, dan tata cara penanganan bila kecelakaan
c. Saat diserahkan, B3 harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Wadah kemasan tidak bocor
2) Tidak berkarat
3) Tidak rusak
4) Disertai dengan penandaan nama dagang, nama bahan,
berat, yang sesuai dengan yang tertera pada nota
penyerahan bahan.
d. Setiap B3 yang diserahkan harus memiliki tanda peringatan
sesuai dengan jenis dan bahayanya, symbol bahaya dan
petunjuk P3K yang harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti
dan tidak luntur.
e. Bahan Berbahaya dan Beracun tidak dapat diterima apabila :
1) Dokumen tidak lengkap
2) Sudah kadaluarsa
3) Label yang tertera pada bahan dan dokumen tidak cocok.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 3 dari 11
Dr. Bratanata
f. Penyerahan B3 harus dilakukan secara langsung kepada
petugas Bagian Logistik sedangkan bahan langsung
ditempatkan pada Ruang Penyimpanan B3.
3. PENANGANAN BAHAN KIMIA
a. Penandaan
1) Setiap bahan berbahaya dan beracun harus diberikan
penandaan agar dapat dikenali oleh setiap orang.
2) Penandaan meliputi nama bahan, nama kimia dan symbol
bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Penandaan harus diberikan pada setiap kemasan
termasuk kemasan luar/pembungkus bahan, dengan
tulisan dan symbol yang jelas, mudah terbaca, tidak
mudah lepas dan bertahan lama.
4) Simbol yang dipergunakan untuk penandaan bahan B3
PROSEDUR
mengacu pada ketentuan yang berlaku yaitu sebagai
berikut:
BAHAN IRITAN BAHAN TOKSIK

BAHAN KOROSIF BAHAN MUDAH TERBAKAR

BAHAN MUDAH MELEDAK BAHAN OKSIDATOR


PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Rumah Sakit. TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman

Dr. Bratanata /XII/2017 02 4 dari 11

b. Tata Cara Penggunaan


1) Dalam menangani bahan kimia berbahaya dan beracun,
setiap karyawan harus menghindari terjadinya inhalasi
bahan, penyerapan melalui kulit, tertelan melalui mulut,
atau kontak langsung dengan peralatan/bahan yang
terkantaminasi
2) Pengambilan bahan kimia cair dengan mempergunakan
pipet yang disedot dengan mulut tidak diperkenankan
karena dapat menyebabkan tertelannya bahan kimia
tersebut.
3) Dalam menuang bahan kimia cair, tidak boleh dilakukan
dengan terburu-buru yang sampai mengotori label.
PROSEDUR 4) Sebelum menuang bahan kimia, pekerja harus membaca
dengan teliti label bahan kimia. Apabila label sudah tidak
jelas atau tidak ada maka tidak diperkenankan
mengambil bahan kimia dari kontener.
5) Apabila menuang bahan kimia cair dari kontener yang
besar kedalam gelas ukur yang kecil maka gelas ukur
harus ditahan agar cairan tidak tumpah.
6) pekerja yang menangani bahan kimia berbahaya dan
beracun harus mempergunakan sarung tangan, gown,
sepatu tertutup dan celana panjang, pekerja tidak
diperkenankan memakai celana pendek, baju lengan
pendek dan sepatu yang terbuka apabila bekerja dengan
bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
7) Makan, minum, atau merokok tidak diperkenankan
apabila sedang bekerja dengan bahan kimia berbahaya
dan beracun.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/017 02 5 dari 11
Dr. Bratanata

9) Tidak diperkenankan mengembalikan bahan kimia yang


berlebihan setelah dituang ke dalam wadah semula
karena dapat menimbulkan suatu reaksi kimia yang
berbahaya.
10) Apabila sedang mengerjakan pencampuran bahan kimia,
tidak diperkenankan meninggalkan tempat sehingga
proses pencampuran/reaksi tidak diawasi.
11) Tidak diperkenankan mencicipi/merasa bahan kimia jenis
apapun. Apabila harus mencium bahan kimia maka
lakukan dengan sangat hati-hati mempergunakan ujung
botol sehingga hanya sebagian kecil uap yang masuk ke
hidung.
PROSEDUR 12) Tidak diperkenankan menyimpan mantel, baju lapis, atau
buku dalam ruang berisi bahan kimia karena bisa
terkontaminasi oleh bahan kimia.

c. Tata Cara Pengelolaan


1) Untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat bahan
kimia berbahaya maka bahan kimia berbahaya dan
beracun harus disimpan, dipergunakan, dan dibuang
dengan cara yang sesuai ketentuan.
2) Setiap bagian dan setiap personel dirumah sakit harus
melaksanakan secara benar seluruh ketentuan
penyimpanan, penggunaan dan pembuangan bahan
kimia berbahaya dan beracun.
3) Setiap bagian yang menyimpan bahan kimia berbahaya
dan beracun dalam jumlah besar dan jenis bahan kimia
yang banyak, harus mempunyai ruangan penyimpanan
khusus.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 6 dari 11
Dr. Bratanata
4) Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus
diberikan label yang benar agar tidak terjadi
pencampuran bahan yang tidak sesuai.
5) Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus
diperiksa secara teratur untuk mendeteksi kebocoran
atau kerusakan wadah.
6) Bahan kimia yang menjadi basah akibat kelembaban
yang tinggi harus dikeringkan sebelum dipergunakan.
7) Sampah yang berasal dari bahan kimia harus dibuang
pada kontener yang telah disiapkan khusus untuk bahan
tersebut, tidak boleh dibuang pada tempat sampah untuk
bahan kimia lain.
8) Tidak diperkenankan mempergunakan lampu spiritus
dalam ruang berisi bahan kimia apabila tidak di
instruksikan.
PROSEDUR 9) Setiap wadah dari gelas harus diperiksa apakah ada
keretakan atau tidak karena akan menyebabkan cedera
serius apabila terjadi kebocoran bahan kimia.
10) Untuk menghindari terjadinya peledakan bahan kimia
maka setiap bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi
harus disimpan dalam ruangan dengan suhu yang lebih
rendah dari titik nyala bahan kimia tersebut.
11) Setiap bahan kimia yang mudah meledak atau terbakar
harus di identifikasi titik nyala dari bahan tersebut.
12) Setiap karyawan harus memperhatikan bahwa beberapa
bahan-bahan kimia padat tidak boleh terkena air, terkena
pemanasan, terjadi gesekan atau terkena cahaya/sinar
matahari karena akan mudah terbakar.
13) Setiap karyawan harus mengetahui lokasi dari Alat
Pemadam Api Ringan (APAR), tempat pembilasan, dan
mengetahui cara mempergunakan peralatan tersebut.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 7 dari 11
Dr. Bratanata
14) Setelah kejadian pemaparan, kecelakaan, kebakaran,
peledakan, atau adanya tumpahan bahan, karyawan
harus segera memberitahukan kepada Kepala Bagiannya
atau atasan langsung.

4. PENANGANAN BAHAN GAS


a. Penggunaan gas yang tidak benar dapat menimbulkan
peledakan, kebakaran, keracunan, intoksikasi akibat inhalasi
gas atau dapat mencederai kulit. Karena di rumah sakit
terdapat banyak jenis gas yang berbahaya dengan efek yang
bermacam-macam maka dibuat beberapa ketentuan umum
yang berlaku untuk semua tindakan yang mempergunakan
PROSEDUR gas.
b. Pemakaian lampu spiritus (Bunsen) pada daerah yang
mengandung gas harus dilakukan dengan sangat hati-hati
dan hanya dapat dilakukan apabila tidak terdapat kebocoran
gas. Lampu spiritus harus segera di matikan apabila tidak di
pergunakan. Apabila sedang ada nyala api maka tidak di
perkenankan menggunakan oksigen.
c. Merokok dilarang diseluruh bagian, seluruh tempat tindakan
di rumah sakit apalagi di tempat penyimpanan gas dan
penanganan yang mempergunakan gas.
d. Penyimpanan gas apabila memungkinkan di tempat yang
berjauhan dengan pusat kegiatan pelayanan dan di lindungi
dari pemaparan suhu tinggi.
e. Seluruh tabung gas harus diberi label yang jelas. Tabung
yang tidak berlabel tidak boleh dipergunakan karena sangat
membahayakan.
f. Seluruh staf harus mengetahui tata cara mengidentifikasi gas
berdasarkan kode warna yang di sepakati.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 8 dari 11
Dr. Bratanata
g. Pengangkutan tabung gas dan pengisian gas harus
mempergunakan troli yang menahan tabung gas tidak jatuh.
h. Dalam menuang gas bentuk cair maka tidak boleh terjadi
tumpahan gas pada pakaian atau lantai
i. Setiap pekerja harus mempergunakan pakaian pelindung,
masker, sarung tangan, dan baju lengan panjang.

5. PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


a. Persyaratan Umum Ruang Penyimpanan
1) Ruangan penyimpanan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a) Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah
PROSEDUR akumulasi gas, lubang angin harus dilengkapi
dengan kasa penutup agar burung dan binatang tidak
masuk dan dilengkapi penerangan yang mencukupi.
b) Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan
ledakan, dengan memasang lampu penerangan
minimal 1 meter diatas kemasan dan semua saklar
untuk ruang bahan mudah terbakar harus terpasang
dari sisi luar.
c) Tersedia sarana pencucian yang dekat lokasi dan
memadai misalnya wastafel untuk membilas mata
atau bagian tubuh lainnya yang terpapar bahan
berbahaya dan beracun.
d) Tersedia sistim pemadam kebakaran dan deteksi
kebakaran yang sesuai dengan luas ruang dan jenis
bahan yang disimpan.
e) Tersedia pembangkit listrik cadangan yang berfungsi
secara otomatik apabila terjadi gangguan listrik.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 9 dari 11
Dr. Bratanata
f) Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan dalam jumlah dan jenis yang memadai.
g) Peralatan komunikasi dalam ruang penyimpanan
harus tersedia agar memudahkan komunikasi
dengan bagian lain.
h) Setiap ruang penyimpanan harus mempunyai pompa
penyedot tumpahan B3 yang juga berfungsi
menyedot tumpahan cair.
i) Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban di setiap
ruang penyimpanan bahan berbahaya dan beracun.
j) Ruangan penyimpanan tidak boleh terkena cahaya
matahari secara langsung karena dapat
PROSEDUR menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada bahan-
bahan kimia yang tidak stabil.
k) Ruangan penyimpanan bahan berbahaya dan
beracun dinyatakan sebagai “restrieted area”
sehingga setiap orang yang tidak berkepentingan
tidak diperkenankan masuk.
l) Semua sistim pengamanan ruangan penyimpanan
bahan kimia harus diperiksa sekurang-kurangnya
setiap bulan.
m) Setiap hasil pemeriksaan harus di dokumentasikan,
dilaporkan ke PK3RS dan ditindaklanjuti.

2) Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun harus


mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a) Dilakukan dengan sistim blok, terdiri dari 2x2
kemasan sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan.
b) Jarak antar blok minimum 60 cm agar masih tersisa
ruang untuk melakukan pengawasan rutin.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 10 dari 11
Dr. Bratanata

c) Maksimum tumpukan 3 lapis, apabila lebih maka


harus dengan memakai rak, kecuali untuk bahan
kimia yang disimpan dalam wadah botol, tidak
diperkenankan untuk disimpan bersusun.
d) Jarak kemasan terluar tidak boleh kurang 1 meter
dari atap.
e) Kemasan B3 yang tidak saling cocok harus disimpan
terpisah, tidak dalam 1 blok untuk menghindari
terjadinya reaksi kimia yang membahayakan
f) Penempatan kemasan harus dengan syarat tidak ada
kemungkinan tumpah ke kemasan lain.
b. Persyaratan Berdasarkan Jenis B3
PROSEDUR 1) Bahan Beracun
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Jauhkan dari bahan lain yang dapat bereaksi
c) Tersedia alat pelindung diri
2) Bahan Korosif
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Bahan disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel
c) Tersedia alat pelindung diri
3) Bahan Mudah Terbakar
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
d) Tersedia alat pemadam kebakaran
e) Penyimpanan harus dijauhkan dari bahan kimia
oksidator
f) Tersedia alat pelindung diri
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit. TK. IV
/XII/2017 02 11 dari 11
Dr. Bratanata
4) Bahan Mudah Meledak
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Tersedia alat pemadam kebakaran
d) Tempat penyimpanan tidak menimbulkan gesekan
atau benturan mekanis.
e) Tersedia alat pelindung diri
5) Bahan Oksidator
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
d) Penyimpanan harus terpisah dengan bahan mudah
PROSEDUR terbakar atau bahan pereduksi.
e) Tersedia alat pelindung diri
6) Bahan Reaktif
a) Ruangan penyimpanan harus dingin, kering dan
berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Ruangan harus kedap air
d) Tersedia alat pemadam kebakaran
e) Tersedia alat pelindung diri
1. Bagian Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Laboratorium
3. Bagian Urdal

Anda mungkin juga menyukai