KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : DP.04.01/1/1749/2023
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-2-
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REKOGNISI
PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN JAMBI TAHUN 2023.
KESATU : Pedoman Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
tersebut diberlakukan bagi mahasiswa Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jambi;
KEDUA : Segala biaya yang timbul dengan diterbitkannya Keputusan ini di
bebankan pada anggaran DIPA Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Jambi Tahun Anggaran 2023;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jambi
Pada tanggal : 04 April 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
iv
Daftar Isi
v
Kata Pengantar
Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah memperluas akses kepada masyarakat
untuk mengikuti pendidikan pada Perguruan Tinggi, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengikuti pendidikan pada beberapa
Program Studi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi. Kebijakan ini mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 41 Tahun 2021 tentang
Rekognisi Pembelajaran Lampau, dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan
Teknologi nomor 162/E/KPT/2022, Tahun 2022, tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Lampau pada Perguruan Tinggi yang Menyelenggarakan Pendidikan Akademis.
RPL merupakan proses pengakuan atas Capaian Pembelajaran (CP) seseorang yang
diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan
kualifikasi tertentu. Dengan adanya penyetaraan hasil belajar formal, nonformal, informal,
dan/atau pengalaman kerja tersebut maka masyarakat menjadi lebih terbuka untuk belajar
sepanjang hayat.
Agar pelaksanaan RPL ini mencapai tujuannya yaitu perluasan akses pendidikan tinggi
dan peningkatan relevansi serta kualitas pembelajaran dan kompetensi lulusan, maka Poltekkes
Kemenkes Jambi menerbitkan Pedoman Penyelenggaraan RPL di Poltekkes Kemenkes Jambi
agar dapat melaksanakan RPL sesuai dengan prinsip prinsip penyelenggaraan RPL.
Pedoman ini terdiri atas pengertian RPL, program studi penyelenggara, tatacara
penyelenggaran, proses asesmen, rekognisi, persyaratan calon, biaya, dan penjaminan mutu
RPL. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana di Program Studi dan
bagi calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Jambi
Tim Penyusun
vii
BAB I
Pendahuluan
1
Memungkinkan secara cepat melakukan pelacakan kompetensi karyawan di dunia usaha dan
dunia industri; 3) Memungkinkan untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan di dunia
pendidikan dan dunia industri, sebagai dasar yang kuat dalam analisis kebutuhan pelatihan dan
perencanaan karir; dan 4) Menumbuhkan budaya belajar dan motivasi untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan lanjutan.
Apabila seseorang, selepas lulus dari Sekolah Menengah Kesehatan kemudian bekerja,
dan memperoleh pengalaman dari pekerjaannya itu, maka hasil belajar dari pengalamannya
tersebut dapat diajukan untuk disetarakan (direkognisi) dengan hasil belajar formal beberapa
Mata Kuliah yang ada di Program Studi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi melalui
asesmen. Pengakuan hasil asesmen dari pengalaman, belajar nonformal, dan atau nonformal
tersebut adalah perolehan sks. Demikian pula apabila seseorang sedang/telah menempuh
kuliah di Perguruan Tinggi kemudian pindah, maka hasil belajar formal pada Perguruan Tinggi
sebelumnya tersebut dapat diajukan untuk disetarakan dengan Mata Kuliah pada. Perguruan
Tinggi yang dituju melalui asesmen untuk transfer kredit. Dengan demikian, individu tersebut,
apabila akan melanjutkan kuliah di Poltekkes Kemenkes Jambi tidak perlu harus mengikuti
seluruh Mata Kuliah pada Program Studi yang dituju. Hasil belajar dari pengalamannya, belajar
non formal, informal,dan formal dapat disetarakan dengan hasil belajar dari beberapa Mata
Kuliah yang relevan pada Perguruan Tinggi yang dituju. Mata Kuliah yang harus ditempuh adalah
Mata Kuliah-Mata Kuliah sisanya.
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk masuk dalam sistem pendidikan formal atau disetarakan dengan kualifikasi
tertentu berdasarkan pada pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja pada
bidang yang sangat khusus atau langka dan dibutuhkan oleh negara seperti dosen, instruktur,
guru, tenaga kesehatan dan profesi tertentu lainnya yang sangat spesifik. Poltekkes Kemenkes
Jambi sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan di bidang Profesi dan Vokasi
bidang Kesehatan tidak lepas dari kebijakan tersebut, Sebagai unit pelaksana teknis
kementerian Kesehatan di bawah Direktorat jenderal Kesehatan, Poltekkes Jambi wajib turut
serta memenuhi kebutuhan tenaga Kesehatan di Indonesia serta meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi trenaga Kesehatan di Indonesia.
2
Tenaga Kesehatan menurut Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang tenaga
Kesehatan menyebutkan bahwa yang disebut tenaga Kesehatan adalah berpendidikan minimal
diploma III, berdasarkan hal tersebut sejak tahun 2017, Poltekkes Kemenkes Jambi telah
melaksanakan program RPL bagi Tenaga Kesehatan lulusan Sekolah menengah bagi perawat
dan bidan.
Tahapan untuk melaksanakan RPL tipe A sebagaimana diuraikan diatas secara skematis dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah.
Seiring dengan tuntutan perkembangan kebijakan tentang ijin Praktek mandiri baik
perawat maupun bidan serta syarat kenaiakan pangakat jabatan fungsional tertentu, tenaga
Kesehatan di rumah sakit mapun puskesmas berbondong-bondong meningkatkan kualifiklasinya
melalui Pendidikan lanjut jenjang ke Sarjana terapan dan profesi.
3
Berdasarkan uraian diatas, Poltekkes Kemenkes Jambi selain menyelenggarakan kelas
regular juga menyelenggarakan kelas Rekognisi pembelajaran Lampau (RPL) di beberapa
Jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Jambi.
4
1.2.12 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun Anggaran
2023 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jambi Tahun Anggaran 2023 SP
DIPA -024.12.2.632149/2023
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum :
Memberikan gambaran tentang penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL) Jurusan Keperawatan, Kebidanan, TLM, Sanitasi Lingkungan , dan Kesehatan
Gigi Poltekkes Kemenkes Jambi
1.3.2 Tujuan Khusus :
a. Memberikan gambaran tentang Persyaratan calon peserta RPL
b. Memberikan gambaran tentang tahapan pendaftaran dan asesmen RPL
c. Memberikan gambaran proses pembelajaran RPL
d. Memberikan gambaran tentang pembiayaan RPL
e. Memberikan gambaran penjaminan mutu penyelenggaraan RPL
6
BAB II
PROSEDUR UMUM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)
Pelaksanaan RPL di Poltekkes Kemenkes Jambi mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 123/B/Sk/2017 Tentang Pedoman Tata Cara
Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau. Pada bab ini akan dijelaskan gambaran
umum tentang prosedur RPL.
RPL terhadap hasil belajar yang berasal dari pendidikan formal di perguruan tinggi (Tipe A1)
sama dengan proses alih kredit (credit transfer). RPL tipe ini bertujuan untuk memfasilitasi
mahasiswa yang pindah dari satu program studi ke program studi lainnya karena alasan
perpindahan lokasi dan lainnya. Dokumen yang dinilai (asses) minimal transkrip nilai. Jika
dianggap perlu, dapat melakukan asesmen terhadap Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
setiap mata kuliah yang pemah ditempuh di perguruan tinggi asal Pemohon.
Poltekkes Kemenkes Jambi menyelenggarakan RPL Tipe A1 masing- masing melalui evaluasi
transkrip dan silabus. Untuk melakukan hal ini, Poltekkes Kemenkes Jambi mengatur proses ini
dalam peraturan akademik. Proses ini dilakukan dengan tetap memperhatikan standar
penjaminan mutu input, proses, output, dan outcomes dan memenuhi Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Secara keseluruhan, proses ini dinyatakan pada Tabel berikut:
Tabel 2.1 RPL Untuk Melanjutkan Pendidikan Formal
RPL Tipe A1 Asal Hasil Metode Hasil Penyelenggara Luaran
Belajar Pengakuan pengakuan hasil
Sebelumnya
RPL Pendidikan Alih Kredit SK Poltekkes Kemenkes Jambi pada Ijasah
Pendidikan Formal di PT Pengakuan Program Studi :
Formal Lain melalui Kredit 1. STr. Kebidanan
Evaluasi 2. STr. Keperawatan
Transkrip dan 3. STR sanling
Silabus 4. STR TLM
5. STR Kesehatan Gigi
Pembelajaran Lampau yang dapat dialih-kreditkan dengan satuan kredit semester (sks)
adalah pada: Program Sarjana Terapan sebanyak-banyaknya 85% dari 144 -146 sks. Setelah
memperoleh pengakuan atas jumlah sks yang dapat ditransfer dan mata kuliah apa saja yang
dibebaskan, individu yang bersangkutan dapat melanjutkan pendidikannya di program studi
7
yang dilamar dan bila menyelesaikan pendidikan tersebut, pemohon dapat memperoleh
Ijazah.
Tahapan Pengajuan Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Tatacara penyelenggaraan RPL melalui tahapan tahapan sebagai berikut.
Pendaftaran dan konsultasi.:Calon mahasiswa mendaftarkan dan melakukan konsultasi dengan
1 Unit pengelola RPL. Unit pengelola RPL dapat membantu pemohon dalam mengidentifikasi
pilihan program studi agar mereka dapat menemukan program studi yang sesuai dengan hasil
belajar yang diperoleh calon dari pendidikan formal sebelumnya yang diperoleh dari perguruan
tinggi lain atau berasal dari pendidikan non-formal, in-formal dan/atau dari pengalaman kerja.
Pengeloa RPL memberikan penjelasan secara rinci mengenai bukti yang diperlukan untuk
melengkapi berkas aplikasi serta tata cara asesmen RPL yang harus diikuti oleh calon dan tatacara
pengakuan/rekognisinya.
Asesmen:
Asesmen RPL utamanya dilakukan dengan metoda portofolio, yaitu meliputi evaluasi dan
3 validasi berkas bukti portofolio yang disampaikan pemohon.
Tim RPL menunjuk Asesor RPL dari Jurusan/Program studi yang memiliki keahlian sesuai
bidang yang diajukan pemohon untuk melakukan evaluasi.
Evaluasi dan validasi bukti untuk pengajuan rekognisi yang berasal dari pendidikan formal
(transfer kredit/sks) meliputi:
a. Pemeriksaan keotentikan transkrip akademik dari perguruan tinggi asal dan status dari
perguruan tinggi asal.
b. Penilaian ekivalensi mata kuliah untuk menilai ekivalensi isi dan level capaian pembelajaran
mata kuliah dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dituju. Penilaian ekivalensi isi
didasarkan pada pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh yang tercakup dalam suatu
mata kuliah, dan penilaian level didasarkan kepada keluasan dan kekinian pengetahuan,
pemahaman berpikir kritis, penyelesaian masalah, relevansi dengan praktek, kemampuan
bekerja secara independen, kepedulian terhadap masalah sosial dan etika, dan inovasi.
Evaluasi dan validasi bukti untuk pengajuan rekognisi yang berasal dari hasil belajar nonformal,
informal, dan/atau pengalaman kerja (perolehan kredit) meliputi:
1. Pemeriksaan kelengkapan bukti portofolio, dan
2. Penilaian bukti portofolio, yang meliputi(i) kesahihan (validity) bukti, yaitu terdapat hubungan
yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator capaian pembelajaran Mata Kuliah
yang akan dinilai, (ii) kecukupan (sufficiency) bukti, yaitu, bukti yang disampaikan harus
menunjukkan pemenuhan indikator kinerja capaian pembelajaran Mata Kuliah yang dinilai,
(iii) keterkinian (currently) bukti, yaitu bukti yang disampaikan mendemonstrasikan
8
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki calon pada saat terkini, dan (iv) keotentikan
(authenticity) bukti, yaitu bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja atau
ditempat lainnya yang menerbitkan bukti.
Metoda asesmen berikutnya dapat dilakukan apabila asesmen portofolio masih belum
mencukupi. Metoda asesmen selanjutnya dapat berupa asesmen tulis atau observasi dari
kegiatan terstruktur seperti presentasi, praktik atau pemberian tugas.
4 Rekognisi: Asesor dan Unit Pengelola RPL memberitahukan hasil asesmen kepada pemohon.
Dalam hal pemohon merasakan keberatan dengan hasilnya, maka pemohon dapat mengajukan
sanggahan dengan mengajukan bukti tambahan yang diperlukan. Pemimpin Perguruan Tinggi
kemudian menerbitkan Surat Keputusan Pengakuan Capaian Pembelajaran, berupa daftar mata
kuliah dan jumlah sks yang dinyatakan lulus asesmen RPL.
Menerbitkan surat keputusan alih kredit: Asesor RPL mengirimkan keputusan hasil evaluasi alih
kredit, lengkap dengan daftar mata kuliah dan jumlah kredit yang diperoleh pemohon kepada Tim
RPL sebagai dasar penerbitan surat keputusan alih kredit yang dikeluarkan oleh Direktur.
9
BAB III
METODE ASESMEN RPL UNTUK MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI
Dalam melaksanakan asesmen, asesor perlu memastikan beberapa hal sebagai berikut:
‑ calon telah siap untuk dinilai dan memahami proses yang akan diikuti;
‑ Alat atau bahan asesmen telah diperiksa dan diuji cobakan;
‑ waktu dan tempat asesmen telah disepakati dengan calon dan pihak terkait lainnya;
‑ kebutuhan khusus kandidat telah diperhatikan;
‑ semua personel yang terlibat telah diberi tahu tentang penilaian ini;
‑ ruang lingkup, konteks dan tujuan penilaian disepakati dengan calon;
‑ persyaratan kriteria unjuk kerja yang relevan dijelaskan kepada calon;
‑ calon diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atas hasil asesmen dengan
mengajukan banding. Proses banding atas keberatan hasil asesmen harus dijelaskan kepada
calon;
‑ informasi disampaikan dengan menggunakan bahasa dan teknik yang tepat untuk
berkomunikasi secara efektif dengan calon dan pihak terkait lainnya;
‑ bukti dievaluasi berdasarkan kriteria validitas, kecukupan, kekinian dan keotentikan, jika
diperlukan dapat meminta bantuan asesor dari industri atau asosiasi profesi;
‑ keputusan hasil asesmen dibuat sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang ditentukan;
‑ semua proses dan hasil asesmen dicatat dan didokumentasikan dengan baik sesuai
ketentuan institusi pelaksana RPL.
Hasil belajar atau capaian pembelajaran yang bisa diakui pada RPL tipe A dapat berasal dari
pendidikan formal pada program studi pada Perguruan Tinggi sebelumnya atau berasal dari
pendidikan nonformal, informal dan/atau dari pengalaman kerja. Untuk pengakuan tersebut
dilaksanakan melalui asesmen RPL.
10
Tata Cara pelaksanaan asesmen RPL tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
3.1.1 Asesmen CP yang berasal dari pendidikan formal pada program studi pada Perguruan
Tinggi sebelumnya.
Asesmen untuk pengakuan CP yang berasal dari hasil belajar pada program studi diperguruan
sebelumnya sama dengan proses transfer kredit (credit transfer). RPL tipe ini bertujuan untuk
memfasilitasi mahasiswa yang pindah dari satu program studi ke program studi lainnya pada
Perguruan Tinggi yang sama atau berbeda, atau melanjutkan ke program studi yang sama,
karena alasan perpindahan lokasi, berhenti karena alasan ekonomi atau berhenti untuk bekerja,
kemudian melanjutkan kembali kuliah.
Bukti yang harus disampaikan untuk mendukung klaim pemenuhan CP yang berasal dari CP
pendidikan formal adalah Ijazah dan/atau Transkrip Nilai atau Surat Keterangan Lulus Mata
Kuliah yang pernah ditempuh pada jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya
Evaluasi dan validasi bukti untuk pengajuan rekognisi yang berasal dari pendidikan formal
(transfer kredit/sks) meliputi:
a. Pemeriksaan keotentikan transkrip akademik dari perguruan tinggi asal dan status dari
perguruan tinggi asal.
b. Penilaian ekivalensi mata kuliah untuk menilai ekivalensi isi dan level capaian pembelajaran
mata kuliah dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dituju. Penilaian ekivalensi
isi didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh yang tercakup dalam
suatu mata kuliah, dan penilaian level didasarkan kepada keluasan dan kekinian
pengetahuan, pemahaman berpikir kritis, penyelesaian masalah, relevansi dengan praktek,
kemampuan bekerja secara independen, kepedulian terhadap masalah sosial dan etika, dan
inovasi.
Metode evaluasinya lainnya adalah dengan melakukan melakukan validasi status akreditasi
program studi sebelumnya, data pemohon di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI),
wawancara atau tes lisan atau tertulis untuk menilai kedalaman dan keluasan substansi mata
kuliah yang pernah diambil. Pada saat pendaftaran Pemohon wajib melampirkan berkas sebagai
berikut :
1. Surat pernyataan pemohon
2. Ijazah Pendidikan sebelumnya
3. Transkrip beserta rincian capaian pembelajaran Pendidikan sebelumnya
4. Surat keterangan Ijin belajar/Tugas belajar bagi yang sudah bekerja
5. Rekomendasi dari atasan langsung atau tidak langsung bagi yang sudah bekerja
11
Asesmen alih kredit dari Pendidikan formal dengan menggunakan formular sebagai berikut :
12
3.1.2 Asesmen CP yang berasal dari pendidikan nonformal, informal, dan/atau pengalaman
kerja
Asesmen untuk pengakuan CP yang berasal dari pendidikan nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja dilakukan dengan mengikuti tahapan sebagai berikut.
Evaluasi dan validasi bukti untuk pengajuan rekognisi yang berasal dari hasil belajar nonformal,
informal, dan/atau pengalaman kerja (perolehan kredit) meliputi:
a. Pemeriksaan Formulir Evaluasi Diri dengan kelengkapan bukti portofolio.
b. Penilaian bukti portofolio terhadap Kemampuan Akhir Yang Diharapkan/Capaian
Pembelajaran Mata Kuliah untuk menilai kesahihan (validity), yaitu terdapat hubungan yang
jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator capaian pembelajaran Mata Kuliah yang
akan dinilai, kecukupan (sufficiency): yaitu, bukti yang disampaikan harus menunjukkan
indikator kinerja capaian pembelajaran Mata Kuliah yang dinilai, dan keterkinian (currently),
yaitu bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan yang
dimiliki calon pada saat terkini, dan keotentikan (authenticity), yaitu bukti yang disampaikan
dapat diverifikasi di tempat kerja atau di tempat lainnya yang menerbitkan bukti.
13
Wawancara dengan Asesor
Jika, menurut informasi yang diberikan dalam evaluasi diri, calon tersebut menunjukkan potensi
untuk dapat mengikuti RPL, maka pada tahap berikutnya adalah pengumpulan bukti lebih lanjut
melalui wawancara. Dengan wawancara ini, calon dan asesor berkesempatan untuk melakukan
percakapan profesional tentang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Wawancara
ini dapat berupa serangkaian pertanyaan langsung atau berupa daftar topik untuk diskusi yang
diambil dari daftar keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Perlu dibuat instruksi
untuk asesor yang menunjukkan pertanyaan/topik mana yang utama untuk dinilai/diases.
Sebagaimana dikemukakan diatas, untuk penilaian hasil belajar/capaian pembelajaran yang
berasal dari pendidikan nonformal, informal, dan atau pengalaman kerja umumnya penilaian
portofolio menjadi elemen utama dalam proses penilaian. Untuk itu, asesmen portofolio melalui
evaluasi diri calon peserta dan wawancara sudah sudah dapat memberikan gambaran kepada
asesor untuk memutuskan hasilnya. Apabila masih diperlukan bukti lainnya karena hasil evaluasi
diri dan wawancara masih dinilai kurang, maka asesor dapat melanjutkan tahapan asesmen ke
tahapan mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Jika hasil evaluasi diri dan wawancara menunjukkan pengetahuan verbal dan teoritis calon
masih belum memadai, maka asesmen dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yaitu
mengamati dan menilai kinerja calon dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan pada capaian pembelajaran mata kuliah yang akan direkognisi. Asesmen dapat
dilakukan dengan metoda bertanya (asesmen tulis), memberikan tugas terstruktur atau tugas
praktik, atau jika diperlukan melakukan observasi di tempat kerja calon.
Tugas praktik memberikan kesempatan kepada calon untuk mendemonstrasikan penerapan
pengetahuan dan keterampilan capaian pembelajaran suatu mata kuliah yang akan direkognisi.
Dalam melaksanakan asesmen tugas praktik, beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain:
‑ instruksi kerja yang harus dilakukan (jobsheet),
‑ peralatan yang akan digunakan,
‑ bahan dan sumber daya lainnya yang diperlukan
‑ daftar periksa observasi
‑ daftar pertanyaan kinerja yang berkaitan dengan tugas praktik
Dalam melakukan observasi perlu dibuat Daftar periksa observasi untuk mencatat hasil
asesmen praktik. Daftar periksa ini harus mencatat rincian penilaian pekerjaan yang menyeluruh
dari semua kriteria unjuk kerja unit kompetensi yang dinilai.
Memberi kesempatan mengumpulkan bukti tambahan
Untuk melengkapi bukti yang telah diperoleh pada tahap tersebut di atas, calon dapat diberikan
kesempatan untuk mengumpulkan bukti dokumenter lebih lanjut untuk mendukung
pemenuhan klaim calon atas pernyataan kriteria unjuk kerja unit kompetensi atau klaster
kompetensi, atau kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau modul pembelajaran yang
14
masih dianggap kurang. Jenis bukti dokumenter yang dapat diberikan untuk mendukung bukti
lebih lanjut klaim calon sama dengan yang tercantum pada tahap persiapan, yaitu antara lain,
laporan verifikasi pihak ketiga, catatan pekerjaan atau foto pekerjaan yang dilakukan.
15
3.3. Bukti Portofolio.
Bukti yang dapat digunakan untuk mendukung klaim peserta atas pencapaian profisiensi
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah tersebut antara lain:
3.3.1 Untuk Rekognisi dari Capaian Pembelajaran Formal sebelumnya
yaitu untuk calon mahasiswa yang mengajukan rekognisi Capaian Pembelajaran yang diperoleh
dari pendidikan formal pada Program Studi pada Perguruan Tinggi sebelumnya, misal, pernah
mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi, baik selesai maupun tidak selesai/putus kuliah, maka calon
dapat mengajukan bukti berupa:
Ijazah dan/atau Transkrip Nilai, atau Surat Keterangan Lulus Mata Kuliah yang pernah ditempuh
di jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya.
3.3.2 Untuk Rekognisi dari Capaian Pembelajaran Nonformal, Informal dan Pengalaman Kerja
yaitu untuk calon mahasiswa yang mengajukan rekognisi Capaian Pembelajaran yang diperoleh
dari pendidikan nonformal, informal dan/atau pengalaman kerja, dapat mengajukan bukti
berupa, tetapi tidak terbatas pada:
16
BAB IV
PROGRAM STUDI PENYELENGGARA RPL
Tabel 4.1 Daftar Program Studi Penyelenggara RPL Poltekkes Kemenkes Jambi
No Program Studi Jenjang
1 Sarjana Terapan Keperawatan DIV
2 Sarjana Terapan Terapi Gigi DIV
3 Sarjana Terapan Kebidanan DIV
4 Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis DIV
5 Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan DIV
17
Penguasaan Pengetahuan.
a. Menguasai konsep teoritis ilmu dasar yang meliputi anatomi fisiologi, fisika dan
biologi, ilmu gizi, psikologi, mikrobiologi dan parasitologi, Sosiologi, patologi,
biokimia, farmakologi, kebijakan kesehatan nasional, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat.
b. Menguasai konsep teoritis dasar dasar keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif (bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual)
b. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia dalam rentang sehat dan
sakit.
c. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan medikal bedah secara mendalam.
d. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan anak secara mendalam.
e. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan maternitas bedah secara mendalam.
f. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan jiwa secara mendalam.
g. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan komunitas dan keluarga secara
mendalam.
h. Menguasai konsep teori asuhan keperawatan kegawatdaruratan secara
mendalam.
i. Mampu menguasai konsep teori kepemimpinan untuk menggerakkan masyarakat.
j. Mampu menguasai konsep teoritis pemberdayaan masyarakat.
k. Mampu menyelesaikan masalah-masalah keperawatan / kesehatan yang sering
terjadi di masyarakat melalui upaya promotif dan preventif.
l. Mampu menguasai teori bidang pendidikan kesehatan, pendidikan keterampilan
praktis dan multi media tertentu untuk membantu pasien agar dapat mandiri
dalam menjaga dan merawat kesehatannya sendiri .
m. Mampu menguasai konsep teori manajemen secara umum, teori manajemen
pelayanan dan asuhan keperawatan.
n. Mampu menguasai konsep komunikasi manajerial, konsep teori perubahan, serta
teori penyelesaian masalah untuk menyelesaikan masalah manajerial pada
tatanan praktik di rumah sakit atau masyarakat.
o. Menguasai konsep teoritis bidang penelitian dasar dan terapan dalam bidang
keperawatan pada tatanan klinik dan komunitas
p. Menguasai metodologi penelitian
q. Statistik dan analisa data penelitian
r. Menguasai konsep Etika penelitian
s. Menguasai konsep pelaporan dan publikasi
t. Menguasai kajian pustaka.
u. Menguasai konsep asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit tidak
menular.
v. Menguasai konsep dan teori terapi alternatif dan komplementer, khususnya dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit tidak menular.
w. Menguasai keterampilan Bahasa Inggris dalam asuhan keperawatan.
18
Keterampilan Khusus.
a. Mampu mengaplikasikan komunikasi terapeutik dengan klien, keluarga dan
masyarakat dan memberikan informasi yang tepat dalam melakukan asuhan
keperawatan.
b. Mampu melakukan pengkajian, analisa dan merumuskan masalah,
merencanakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi dengan benar dan
memperhatikan etika profesi.
c. Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan medikal bedah secara mahir
dengan menggunakan proses keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar manusia.
d. Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan anak secara mahir dengan
menggunakan proses keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
e. Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan maternitas secara mahir dengan
menggunakan proses keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
f. Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan jiwa secara mahir dengan
menggunakan proses keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
Keterampilan Umum.
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif , bermutu dan terukur
dalam melakukan asuhan keperawatan serta sesuai dengan standar
kompetensi kerja bidang yang bersangkutan.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur dalam
c. melakukan asuhan keperawatan.
d. Mampu mengkaji masalah keperawatan dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai norma yang berlaku di masyarakat untuk
menyusun prosedur keperawatan yang efektif.
e. Mampu menyusun hasil kajian tersebut dalam bentuk kertas kerja, yang
disosialisasikan menggunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
f. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, dan
persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan
evaluasi pada pekerjaannya.
g. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja
tim maupun di dalam organisasi.
h. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada anggota yang berada dibawah tanggungjawabnya.
i. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
di bawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pekerjaan secara mandiri
j. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiat.
19
Daftar Mata Kuliah Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan yang dapat ditempuh
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah sebagai berikut. (“Ya” berarti calon
dapat mengajukan rekognisi atas capaian pembelajaran yang telah diperolehnya dari
Pendidikan formal sebelumnya atau dari hasil belajar nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja). (“Tidak”) berarti mata kuliah tersebut harus ditempuh melalui
perkuliahan di Program Studi
Semester RPL
No Kode MK Nama MK SKS
1 Ya Tidak
3 STR.1.3 Pancasila 2 1 √
13 STR.2.13 Patologi 3 2 √
14 STR.2.14 Biokimia 2 2 √
15 STR.2.15 Farmakologi 2 2 √
26 STR.4.26 Psikologi 2 4 √
20
28 STR.4.28 Keperawatan Anak 4 4 √
51 STR.7.51 Kewirausahaan 2 7 √
56 STR.8.56 Skripsi 4 8 √
Jumlah 145
21
4.1.2. Deskripsi Program Studi Sarjana Terapan Kesehatan Gigi
Setiap lulusan Terapi Gigi Program Sarjana Terapan memiliki capaian pembelajaran
sebagai
berikut:
Sikap.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap religius.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
Penguasaan Pengetahuan
1. Menguasai konsep dan teori kuratif sederhana (Dental Theraphist Care) serta
mampu mengaplikasikannya dalam pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut
2. Menguasai konsep dan teori pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
(Dental Hygiene Care) sehingga mampu menghasilkan proses pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut secara holistik terhadap sasaran kelompok rentan
penyakit gigi dan mulut serta kelompok berkebutuhan khusus dan usia lanjut
3. Menguasai konsep dan teori bidang metodologi penelitian, statistik dan
metode analisis data
4. Menguasai konsep dan teori promosi kesehatan kepada individu, kelompok
berkebutuhan khusus dan masyarakat
Keterampilan Khusus
1. Mampu melakukan tindakan kuratif sederhana (Dental Theraphist Care) secara
holistik pada individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan standar
pelayanan, etika profesi dan peraturan yang berlaku
2. Mampu memberikan pendidikan/promosi kesehatan dan melatih keterampilan
individu, kelompok dan masyarakat dalam pelihara diri dan kesehatan gigi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)
22
3. Mampu mengambil keputusan secara ilmiah dan tepat berdasarkan data dan
informasi yang didapat
4. Mampu memberikan pelayanan konsultasi kesehatan gigi dan mulut pada
individu
Keterampilan Umum
1. Mampu mengelola dan menerapkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut meliputi upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan gigi dan
mulut yang dilaksanakan menggunakan pendekatan Dental Hygiene Care
secara holistik kepada
individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan serta
mampu menerapkan etika profesi dan hukum kesehatan dengan menunjukkan
sikap empati, apresiasif, partisipatif dan keramahan dalam membina hubungan
interpersonal dengan semua pihak yang terlibat
2. Mampu mengambil keputusan yang tepat sesuai rencana pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut serta dapat mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit dan mengamankan data hasil pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut
3. Mampu melakukan kajian ilmiah dalam rangka penelitian terapan
Daftar Mata Kuliah Program Studi Terapi Gigi Sarjana Terapan yang dapat ditempuh
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah sebagai berikut. (“Ya” berarti calon
dapat mengajukan rekognisi atas capaian pembelajaran yang telah diperolehnya dari
Pendidikan formal sebelumnya atau dari hasil belajar nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja). (“Tidak”) berarti mata kuliah tersebut harus ditempuh melalui
perkuliahan di Program Studi
Semester RPL
No Kode MK Nama MK SKS
Tidak Iya
8 HT.A.08 PANCASILA 1 1 ✔
10 HT.A.10 KEWARGANEGARAAN 2 2 ✔
23
12 HT.A.12 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2 2 ✔
19 HT.A.19 FARMAKOLOGI 1 2 ✔
42 HT.A.42 BIOSTATISTIK 2 5 ✔
24
44 HT.A.44 METODOLOGI PENELITIAN 2 5 ✔
46 HT.A.46 B.INDONESIA 3 5 ✔
HT.A.59 KEWIRAUSAHAAN 3 7 ✔
HT.A.63 SKRIPSI 4 8 ✔
Jumlah 144
25
4.1.3. Deskripsi Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Setiap lulusan Program Studi sarjana Terapan Kebidanan memiliki capaian
pembelajaran sebagai berikut:
Sikap.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap
religious.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika.
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
26
4. Menguasai konsep teoritis gizi dalam siklus reproduksi perempuan secara
umum.
5. Menguasai konsep teoritis ilmu kesehatan anak secara umum yang relevan
dengan asuhan kebidanan.
6. Menguasai konsep teoritis tentang etika dan kode etik profesi serta aturan-
aturan yang terkait dengan pelayanan kebidanan secara mendalam.
7. Menguasai konsep teoritis keterampilan dasar praktik kebidanan secara
mendalam.
8. Menguasai konsep teoritis komunikasi efektif, promosi kesehatan dan
konseling serta penggunaan teknologi dan sistem informasi tepat guna.
9. Menguasai teori-teori pengambilan keputusan klinis dan implementasinya.
10. Menguasai konsep teoritis penelitian dan evidence based practice dalam
praktik kebidanan.
11. Menguasai konsep teoritis manajemen dan kepemimpinan secara umum.
12. Menguasai konsep teoritis ilmu sosial: perilaku, kajian human ecology, ekonomi
kesehatan, politik kesehatan, kebijakan publik di bidang kesehatan, sosiologi
dan antropologi kesehatan, epidemiologi dan biostatistik, kesehatan
masyarakat secara umum dan yang terkait dengan pelayanan kebidanan secara
mendalam.
13. Menguasai konsep teoritis pemberdayaan perempuan di komunitas yang
berprinsip keadilan dan kesetaraan gender.
Keterampilan Khusus
Care Provider
27
3. Mampu mendemonstrasikan tatalaksana konsultasi, kolaborasi dan rujukan.
4. Mampu mendemontrasikan penanganan awal kegawatdaruratan maternal
neonatal sesuai standar mutu yang berlaku.
5. Mampu menerapkan berbagai teori kontrasepsi termasuk AKDR dan AKBK.
6. Mampu mendemontrasikan pencegahan infeksi, pasien safety dan upaya
bantuan hidup dasar.
7. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan sesuai standar yang
berlaku.
8. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan anak dikomunitas.
9. Mampu melakukan analisis situasi kesehatan reproduksi perempuan dalam
hal keadilan dan kesetaraan gender dikomunitas.
10. Mampu melakukan edukasi, konseling, dan deteksi dini dengan menggunakan
prinsip-prinsip pemberdayaan dan kemitraan kepada perempuan yang
mencakup aspek relevansi, sistematis, variatif dan komprehensif pada masa
remaja, prakonsepsi, perimenopause.
Communicator
1. Mampu melakukan KIE dan promosi kesehatan yang berhubungan dengan
kesehatan perempuan pada tahap perkembangan siklus reproduksinya sesuai
dengan kebutuhan serta menggunakan hasil riset dan teknologi informasi tepat
guna.
2. Mampu melakukan advokasi, negosiasi dan kolaborasi interprofesional pada
penanganan kasus komplikasi maternal dan neonatal.
3. Mampu mengaplikasikan kemampuan berkomunikasi secara verbal dan non
verbal dengan perempuan dalam keluarga dan masyarakat untuk membangun
relasi dan kepercayaan dengan klien agar memahami keadilan dan kesetaraan
gender.
4. Mampu melaksanakan tugas dan peran bidan secara profesional dengan
menjunjung prinsip keadilan dan kesetaraan gender.
Community Leader
28
2. Mampu menerapkan teori manajemen kebidanan komunitas yang berbasis
pada masyarakat untuk menyelesaikan masalah melalui pendekatan
interprofesional.
3. Mampu mengidentifikasi kondisi dan situasi masalah keadilan dan kesetaraan
gender yang terjadi pada perempuan di komunitas.
4. Mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat khususnya
perempuan melalui upaya promotif dan preventif serta melibatkan lintas
program dan lintas sektoral untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan
gender dengan memperhatikan potensi, sosial budaya, dan sumber daya lokal
yang tersedia di komunitas (local organizer).
5. Mampu mengembangkan jejaring lintas sektor dan lintas program dalam
mengumpulkan informasi dan perubahan-perubahan yang terjadi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pelayanan kebidanan serta pengembangan praktik
kebidanan berdasarkan bukti ilmiah dan teknologi terkini.
6. Mampu menganalisis, merencanakan, dan mengelola potensi masyarakat lokal
dalam upaya menggerakkan sumber daya masyarakat untuk meningkatan
kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, dan pelayanan kontrasepsi
secara optimal yang berkeadilan dan berkesetaraan gender di komunitas.
Decision Maker
29
Manager
Keterampilan Umum
30
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya.
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
di bawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri.
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Daftar Mata Kuliah Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan yang dapat ditempuh
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah sebagai berikut. (“Ya” berarti calon
dapat mengajukan rekognisi atas capaian pembelajaran yang telah diperolehnya dari
Pendidikan formal sebelumnya atau dari hasil belajar nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja). (“Tidak”) berarti mata kuliah tersebut harus ditempuh melalui
perkuliahan di Program Studi.
Semester RPL
No Kode MK Nama MK SKS
Ya Tidak
31
9 Bd.6.202 Genetika dan Biologi Reproduksi 3 II ✔
13 Bd.6.209 Obstetri 2 II ✔
32
Bd.6.307 Asuhan Kebidanan Keluarga 4 V ✔
27 Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
30 Bd.6.408 Epidemiologi 2 VI ✔
33
Praktik Kebidanan VIII ✔
Kegawatdaruratan Maternal
42 Bd.6.308 4
Neonatal dan Asuhan Kebidanan
pada Kasus - kasus Ginekologi
Jumlah 146
4.1.4. Deskripsi Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (STR
TLM)
Setiap lulusan Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis memiliki capaian
pembelajaran sebagai berikut:
Sikap.
1. (S1) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. (S2) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. (S3) berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. (S4) berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. (S5) menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
34
6. (S6) bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. (S7) taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. (S8) menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. (S9) menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10. (S10) Bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
dan pencapaian hasil kerjasama dengan lembaga atau organisasi dengan
mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja
11. (S11) Berempati, menghargai pasien dan menjaga kerahasiaan hasil pengujian;
12. (S12) Mempertanggung jawabkan hasil uji laboratorium sesuai etika profesi
Penguasaan Pengetahuan
1. (P1)Menguasai Konsep Teoritis dalam merencanakan, mengambil, memproses
dan menilai kualitas specimen biologis umum dan khusus untuk kebutuhan uji
di laboratorium
2. (P2) Menguasai konsep teoritis tentang fisiologi dan patofisiologi, metode uji
specimen cairan tubuh dan jaringan (umum dan khusus), pengendalian mutu,
kelayakan instrument dan reagensia, prosedur uji, teknik intepretasi dan
analisis hasil uji dengan menerapkan sistem informasi laboratorium
untukmenghasilkan informasi diagnostik yang tepat berdasarkan standar
operasional prosedur dan teknologi terkini
3. (P3) Menguasai konsep teoritis pengendalian proses dan penilaian hasil uji
spesimen dalam bentuk laporan hasil uji yang tervalidasi untuk keperluan
diagnosis klinis oleh pihak yang berwenang.
4. (P4) Menguasai konsep teoritis teknij supervisi kegiatan operasional dan
manejerial mutu pelayanan dengan menerapkan prinsip – prinsip manajemen
mutu.
5. Menguasai konsep teoritis perencanaan, pelaksanaan penelitian, teknik
penyusunan, laporan dan penyajian hasil penelitian profesionalisma dan
evidanced based.
Keterampilan Khusus
1. (KK1) Mampu merencanakan, memproses, mengkaji dan menilai spesimen
biologis dari pasien (tahap pra analitik) sesuai standar operational prosedur.
2. (KK2) Mampu melakukan pengujian spesimen biologis (tahap analitik) dengan
memilih metode pemeriksaan yang sesuai, serta menganalisis hasil uji (tahap
pasca analitik) dengan menerapkan sistem informasi laboratorium
untukmenghasilkan informasi diagnostik yang tepat berdasarkan standar
operasional prosedur dan teknologi terkini
35
3. (KK3) Mampu mengendalikan proses uji spesimen, menilai kesesuaian hasil uji
secara analitik dan membuat serta menyajikan laporan hasil analisis yang
tervalidasi untuk keperluan diagnosis klinis oleh pihak yang berwenang.
4. (KK4) Mampu melakukan supervisi kegiatan operasional dan manajerial dalam
lingkup pelayanan laboratorium mencakup perencanaan, pelaksanakan, dan
Penyelesaian masalah dengan menerapkan prinsip – prinsip sistem manajemen
mutu
5. (KK5) Mampu merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menyusun laporan
serta menyajikan hasil penelitian dengan metode baku yang sesuai dalam
bentuk tugas akhir/karya ilmiah
Keterampilan Umum
1) (KU1)mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai
dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
2) (KU2) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
3) (KU3) Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan, teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau
karya seni,
4) (KU4) Mampu menyusun hasil kajian tersebut dalam bentuk kertas kerja,
sepesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;
5) (KU5) Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain , dan persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
6) (KU6) Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
7) (KU7) mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri; dan;
8) (KU8)Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
9) (KU9) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi secara mandiri dan kelompok
10) (KU10) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
36
Daftar Mata Kuliah Program Studi TLM Program sarjana Terapan yang dapat ditempuh
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah sebagai berikut. (“Ya” berarti calon
dapat mengajukan rekognisi atas capaian pembelajaran yang telah diperolehnya dari
Pendidikan formal sebelumnya atau dari hasil belajar nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja). (“Tidak”) berarti mata kuliah tersebut harus ditempuh melalui
perkuliahan di Program Studi.
6 D4.20200 Instrumentasi 4 1 √
8 D4.20102 Instrumentasi 2 2 2 √
9 D4.20500 Patofisiologi 3 2 √
37
12 D4.30102 Flebotomi dan Pengelolaan 2 3 √
Spesimen 2
15 D4.30201 Hematologi I 3 3 √
17 D4.30501 Parasitologi 2 3 √
18 D4.30601 Bakteriologi 3 3 √
21 D4.30202 Hematologi 2 2 4 √
23 D4.30502 Parasitologi 2 2 4 √
24 D4.30602 Bakteriologi 2 3 4 √
25 D4.30801 Imunoserologi 1 2 4 √
26 D4.30900 Sitohistoteknologi 3 4 √
30 D4.30203 Hematologi 3 2 5 √
38
32 D4.30603 Bakteriologi 3 3 5 √
33 D4.30802 Imunoserologi 2 2 5 √
34 D4.31100 Virologi 2 5 √
35 D4.31200 Mikologi 2 5 √
36 D4.40100 Kewirausahaan 2 5 √
37 D4.21000 Epidemiologi 1 6 √
38 D4.21400 Biostatistika 2 6 √
39
51 D4.40500 Skripsi 3 8 √
53 D4.40700 PPKM 3 8 √
JUMLAH 146
40
CP14 Menguasai pengetahuan konseptual Sanitasi lingkungan dengan /2013
unggulan penanganan limbah Tanggal 19 Agustus
CP15 Menguasai teori-teori tentang aplikasi serta intervensi secarateknis, 2013Kesepakatan
administrasi dan sosial di bidang Sanitasi lingkungan Tim penyusun Prodi
dengan unggulan penanganan limbah D IV Sanitasi
CP16 Menguasai teori pengkajian permasalahan dan penyelenggaraan Lingkungan
Sanitasi lingkungan dengan unggulan penanganan limbah
CP17 Menguasai pengetahuan konseptual Sanitasi lingkungan dengan unggulan
penanganan limbah dan menguasai pengetahuan prosedural tentang berbagai
teknik pengukuran dan pengendalianSanitasi lingkungan dengan unggulan
penanganan limbah serta tanggung jawab secara mendalam, serta mampu
memformulasikannya dalam penilaian kinerja
41
No Capaian Pembelajaran Sumber Acuan
42
No Capaian Pembelajaran Sumber Acuan
43
Daftar Mata Kuliah Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan yang dapat ditempuh
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah sebagai berikut. (“Ya” berarti calon dapat
mengajukan rekognisi atas capaian pembelajaran yang telah diperolehnya dari Pendidikan
formal sebelumnya atau dari hasil belajar nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja).
(“Tidak”) berarti mata kuliah tersebut harus ditempuh melalui perkuliahan di Program Studi.
Semest RPL
No Kode MK Nama MK SKS er
1 Tidak Ya
KL.A.1. 01 Pendidikan Pancasila 3 1 V
1
6 KL.A.1. 06 Entomologi 2 1 V
10 KL.A.2. 07 Kewarganegaraan 3 2 V
44
22 KL.B.3. 07 Sistem Informasi Geografis 2 3 V
23 KL.B.3. 08 Pengelolaan B3 3 3 V
V
29 Penyehatan makanan Minuman B 3 4
KL.A.4. 20
KL.A.4. 21 Metodologi Penelitian 3 4 V
30
36 KL.A.5. 27 Kewirausahaan 2 5 V
45 KL.B.6. 12 Sanitasi RS 3 6 V
45
KL.A.7. 35 Manajemen Risiko 2 7 V
47
53 KL.A.8. 39 Skripsi 4 8 V
Jumlah 149
46
BAB V
PENJAMINAN MUTU
Penjaminan mutu dalam pelaksanaan RPL adalah pembentukan dan kepatuhan terhadap
kebijakan, proses, dan praktik penilaian yang memastikan pengetahuan dan keterampilan
individu pembelajar diakui sehingga mereka dapat berhasil mengikuti proses pendidikan pada
suatu program studi untuk memperoleh jenjang kualifikasi.
Beberapa langkah berikut dapat menjadi acuan dalam menyelenggarakan rekognisi
pembelajaran secara bermutu.
Langkah 1. Memberikan penjelasan tentang Proses RPL secara luas dan transparan. Informasi
yang disediakan dapat membantu setiap orang untuk memahami apa itu RPL dan bagaimana
proses yang harus diikuti. Hal ini akan membantu seseorang untuk menentukan apakah RPL itu
relevan dan sesuai dengan kebutuhannya
47
BAB VI
PERSYARATAN CALON MAHASISWA
Persyaratan calon peserta rekognisi pembelajaran Lampau (RPL) Untuk program Studi Sarjana
Terapan meliputi :
4.1 Persayaratan calon Peserta RPL Alih Kredit adalah Lulus Pendidikan Formal minimal Diploma
Tiga dari program studi yang dituju di Poltekkes Kemenkes Jambi.
1. Diploma Tiga keperawatan untuk Prodi Sarjana Terapan keperawatan
2. Diploma Tiga Kebidanan untuk Prodi Sarjana Terapan Kebinanan
3. Diploma Tiga Sanitasi/Kesehatan Lingkungan untuk Prodi Sarjana Terapan Sanitasi
Lingkungan
4. Diploma Tiga Kesehatan Gigi/Keperawatan Gigi untuk Prodi Sarjana Terapan Terapi Gigi
5. Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis/Analis Kesehatan untuk Prodi Sarjana
Terapan Teknologi Laboratorium Medik
4.2 Persyaratan calon peserta RPL Asesmen dan Rekognisi adalah Lulus pendidikan formal
minimal Diploma Tiga, memiliki pengalaman kerja, memperoleh izin dari pembina
kepegawaian bagi ASN atau Ayasan Langsung Bagi Non ASN
48
BAB VII
PENUTUP
49