Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Benchmarking adalah suatu proses praktik manajemen yang dilakukan

suatu unit/ bagian/ organisasi untuk mengukur dan membandingkan kinerja

terhadap aktivitas atau kegiatan serupa pada unit/ bagian/ organisasi lain yang

sejenis, baik secara internal maupun eksternal. Konsep kunjungan

memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan wawasan dan

pengalaman secara terintergarsi melalui program-program pada unit/ bagian/

organisasi tersebut. Setelah melakukan bencmarking, diharapkan peserta dapat

mengenal dan mengevaluasi kondisi kinerja organisasi untuk memperoleh

gambaran sehingga dapat mengadopsi best practice demi meraih sasaran yang

diinginkan.

Proses benchmarking merupakan proses untuk mempelajari program-

program unggulan maupun program inovasi pada tempat tersebut, bagaimana

cara mereka mencapai tingkat kinerja mereka dan memahami proses kerja

yang mereka gunakan. Dengan demikian, benchmarking dapat menjelaskan

bagaimana upaya yang mereka capai dibalik keberhasilan baik proses ataupun

produk yang dihasilkan sehingga dapat menjadi contoh perbandingan dalam

upaya meningkatkan kinerja organisasinya ataupun proses produksinya.

Program Magister Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

melakukan kegiatan benchmarking di RS Soetomo Surabaya, RS Airlangga,

Universitas Brawijaya. Kegiatan benchmarking ini dilakukan dengan tujuan

menjalin kerjasama dengan RS Soetomo Surabaya, RS Airlangga, Universitas


Brawijaya, sehingga dapat melihat, mempelajari, mengadopsi sistem

pelayanan RS dan Laboratorium Universitas Brawijaya, serta mengetahui

peran rumah sakit pendidikan dalam penerapan audit maternal perinatal dan

manajemen rujukan di pelayanan.

Kegiatan benchmarking merupakan suatu program yang menjadi

keunggulan magister kebidanan di STIKES Guna Bangsa Yogyakarta karena

tidak semua Institusi Pendidikan melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan ini

menjadi nilai plus bagi lulusannya, karena memiliki kesempatan untuk

mendapatkan pengalaman serta pengetahuan tentang pengembangan inovasi

kebidanan yang sedang berkembang saat ini.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, merupakan rumah sakit

milik pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah melayani kesehatan

masyarakat sejak tahun 1938. Didukung dengan SDM yang berjumlah 4.983,

rumah sakit ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur sekaligus menjadi

rumah sakit rujukan untuk Jawa Timur dan wilayah Timur Indonesia. Selain

dukungan SDM yang besar, RSUD Dr. Soetomo dilengkapi 5 fasilitas utama

yaitu: Pusat Diagnostik Terpadu, Instalasi rawat Inap, Graha Amerta, Instalasi

Rawat Jalan,dan Instalasi Rawat Darurat (https://www.bvk.co.id/). Universitas

Airlangga (Unair) Surabaya menggandeng RS dr Soetomo menjadi rumah

sakit pendidikan utama bagi Unair. Karena itu, RS Pendidikan yang segera

berdiri di Kampus C Unair juga akan berstatus sebagai rumah sakit pendidikan

utama bagi perguruan tinggi negeri pimpinan (rektor) Prof Dr Fasich, Apt

tersebut.Wakil Rektor III Unair, Prof Soetjipto dr MS PhD, di Surabaya,

Jumat (2/10) mengatakan, universitas memiliki dua rumah sakit pendidikan


utama. Selain itu, RS Pendidikan Unair yang pembangunannya sudah

mencapai delapan lantai juga akan menyandang status rumah sakit pendidikan

utama dan mencetak dokter umum dan spesialis.Ia menjelaskan, pembangunan

ini dilakukan karena Departemen Pendidikan Nasional mengharuskan

universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran untuk memiliki RS sendiri

(https://rumahsakit.unair.ac.id/). Dalam kegiatan benchmarking di RSUD Dr.

Soetomo Surabaya, RSUA Surabaya, Laboratorium UB Malang dan PMB

Yeni Sustrawati di Pandanwangi Malang pada tanggal 18-19 Januari 2023

yang diikuti oleh 34 mahasiswa, Ketua STIKES Guna Bangsa, kaprodi

kebidanan dan 4 orang dosen STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Dalam

kegiatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya, mahasiswa

diberi kesempatan untuk melihat dan mempelajari tentang workshop audit

maternal perinatal dan manajemen rujukan di pelayanan. Selanjutnya kegiatan

di Laboratorium UB Malang dan PMB Yeni Sustrawati di Pandanwangi

Malang mahasiswa diberi kesempatan untuk melihat dan mempelajari

workshop Focus Group Disccusion (FGD) tentang Implementasi Filosofi

Kebidanan Dalam Setiap Jenjang Pendidikan.

Hasil yang diharapkan dari mahasiswa yang mengikuti benchmarking

adalah dapat menambah pengetahuan tentang audit maternal perinatal,

manajemen rujukan di pelayanan, dan Implementasi Filosofi Kebidanan

Dalam Setiap Jenjang Pendidikan. Oleh karena itu, dengan melakukan

kegiatan benchmarking maka diharapkan mahasiswa dapat mengadopsi, serta

menambah wawasan dan pengalaman mengenai audit maternal perinatal dan


manajemen rujukan di pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas

lulusan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.

B. Tujuan

Tujuan dilakukan kegiatan benchmarking di RS Soetomo dan RS

Airlangga adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari audit maternal perinatal dan manajemen rujukan di

pelayanan di RS Soetomo dan RS Airlangga

2. Untuk mempelajari Focus Group Disccusion (FGD) tentang Implementasi

Filosofi Kebidanan Dalam Setiap Jenjang Pendidikan di Laboratorium UB

Malang dan PMB Yeni Sustrawati di Pandanwangi Malang

C. Manfaat

1. Bagi Program Studi Magister Kebidanan

Dapat menjadi bahan ajar ilmu kebidanan dan acuan untuk kegiatan

benchmarking selanjutnya

2. Bagi Mahasiswa Magister Kebidanan

Dapat menambah wawasan yang berkaitan dengan ilmu kebidanan

khususnya audit maternal perinatal dan manajemen rujukan dalam

pelayanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai