Anda di halaman 1dari 30

TUGAS SISTEM INFROMASI MANAJEMEN

MODUL PEMBELAJARAN

“DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE”

Disusun Oleh:

Nisrina Nur Fadhilah

1705617054

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan modul Database dan Sistem Manajemen
Database untuk menyelesaikan tugas individu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Modul ini disusun agar mahasiswa S1 Manajemen dapat
memfokuskan diri dalam memahami pentingnya materi yang berkaitan dengan
Database. Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman
mahasiswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.


Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah


membantu proses penyelesaian modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah
Perilaku Konsumen, Bapak Andrian Haro S.Si., M.M. yang telah membimbing saya
dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya para mahasiswa.

Jakarta, 30 Juni 2019

Nisrina Nur Fadhilah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................. 2
1.4 Ruang Lingkup Materi ....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

2.1 Databasei ............................................................................................. 4

2.1.1 Definisi Database ...................................................................... 4


2.1.2 Tujuan Penggunaan Database ................................................... 5
2.1.3 Komponen Database ................................................................. 7
2.2 Syarat dan Konsep Organisasi File ..................................................... 8
2.3 Masalah dengan Lingkungan File Tradisional .................................... 9
2.4 Pendekatan Database untuk Manajemen Data .................................... 12
2.4.1 Database Manajemen System ................................................... 12
2.4.2 DBMS Memecahkan Masalah File Tradisional ........................ 14
2.4.3 DBMS Relasional ..................................................................... 14
2.5 Kapabilitas dan Sistem Manajemen Database .................................... 19
2.5.1 Pertanyaan dan Pelaporan ......................................................... 20
2.6 Desain Database .................................................................................. 21
2.7 Database untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis ................................... 23
2.8 Gudang Data ....................................................................................... 24
2.9 Database dan Web ............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Database Relasional .................................................................... 16

Tabel 2.2 Tabel Operasi DBMS Relasional.......................................................... 18

Tabel 2.3 Tabel Normalisasi Data ........................................................................ 22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Organisasi File ..................................................................... 9

Gambar 2.2 Proses File Tradisional ...................................................................... 9

Gambar 2.3 Database Sumber Daya Manusia Tunggal ........................................ 13

Gambar 2.4 Microsoft Access .............................................................................. 21

Gambar 2.5 Diagram Normalisasi dan Entitas-Hubungan ................................... 22

Gambar 2.6 Diagram Hubungan Seluruh Entitas ................................................. 23

Gambar 2.7 Diagram Proses Database ke Web .................................................... 25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Database manajemen sistem merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan, menciptakan, mengola, dan mengendalikan pengaksesan
basis data. Tugas dari database manajemen sistem adalah menyediakan lingkungan
yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data.
Pengelolaan manajemen basis data membutuhkan suatu perangkat / tools untuk
dapat mengelolanya, sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus
ditingkatkan kinerjanya. Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi
akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah
nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan
meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kirnerja organisasi dalam
mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem Informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sedangkan dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin


modern dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi
dimulai dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan
masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi
mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari
sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

1
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui database dan sistem database


2. Untuk mengetahui jenis-jenis database
3. Untuk mengetahui komponen database
4. Untuk mengetahui manfaat database dalam sistem informasi
manajemen.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Database / Basis Data dan Database


Manajemen Sistem.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Komponen Database / Basis Data.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan Fungsi Database / Basis Data dan
Database Manajemen Sistem.
4. Mahasiswa dapat mengetahui keungulan dan kelemahan dari Database
Manajemen Sistem.
5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara membuat database
menggunakan Ms. Acces.
6. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Pengembangan Sistem Informasi.
7. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Macam-macam Metodologi
Sistem Informasi.

1.3 Ruang Lingkup Materi


1. Definisi Database
2. Tujuan Penggunaan Database
3. 6 Komponen Basis Data:
a) Data
b) Perangkat keras
c) Perangkat lunak
d) User
e) End User

2
f) DBA
4. Syarat dan Konsep Organisasi File
5. Masalah dengan Lingkungan File Tradisional
a) Redundansi dan inkonsistensi data
b) Ketergantungan Program Data
c) Kurangnya fleksibilitas
d) Keamanan Buruk
e) Kurangnya Berbagi dan Ketersediaan Data
6. Pendekatan Database untuk Manajemen Data
a) DBMS
b) Bagaimana DBMS Memecahkan masalah file tradisional
c) DBMS relasional
7. Kapabilitas dan Sistem Manajemen Database
8. Desain Database
9. Menggunakan Database untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan
Pembuatan Keputusan
10. Gudang Data
11. Database dan Web

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DATABASE

2.1.1 Definisi Database / Basis Data


Database adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi
secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data.
(Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010).

Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya
tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk bantuan dalam mengoperasikannya (ICT Database/Data Resources
Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010)

Database atau Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara
tertentu hingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang
diinginkan. Basis data dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis.
Basis data tradisional terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu
dari informasi; file adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat
dianalogikan sebuah file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri
dari tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor telepon. Konsep alternatif rancangan
basisdata disebut hypertext. Dalam basisdata hypertext, setiap obyek, apakah itu
merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek lainnya.
Basisdata hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar
tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari
basisdata, diperlukan data base management system (DBMS). DBMS adalah
kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau
memilih data dari basisdata.

4
2.1.2 Tujuan Penggunaan Database

1) Tujuan utamanya adalah kemudahan dalam pengambilan kembali


data/arsip. Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap
data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan
mudah, daripada jika kita menyimpan data secara manual (non
elektronis) atau secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk
penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau
dokumen teks biasa).

2) Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space). Karena keterkaitan yang erat


antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundansi
(pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini
tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama
maupun memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis
data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat
dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean
atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar
kelompok data yang saling berhubungan.

3) Keakuratan (Accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau


pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data,
dan sebagainya, yang seara ketat dapat diterapkan dalam sebuah
basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan
pemasukan/penyimpanan data.

4) Ketersediaan (Availability).Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah


maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin
membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua

5
data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat memilah
adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori
hingga data kadarluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak
pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari
sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan
cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media
penyimpanan off-line (seperti removable disk atau tape). Di sisi lain,
karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat
memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis. Data nasabah
sebuah bank, misalnya, dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang
sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi
jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat
juga diakses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

5) Kelengkapan (Completenes). Lengkap/tidaknya data yang kita


kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap
kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai
sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka
pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang
sekarang dianggap sudah lengkap, belum tentu di masa yang akan
datang juga demikian. Dalam sebuah basis data, di samping data kita
juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-
objek dalam basis data maupun definisi dari tiap objek, seperti
struktur file/tabel atau indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan
kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya
dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan
perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan
objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada
suatu tabel.

6) Keamanan (Security). Memang ada sejumlah (aplikasi) pengelola


basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam

6
penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius,
aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu
kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh
menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan
menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7) Kebersamaan Pemakaian (Sharability). Pemakai basis data


seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi
saja atau oleh satu sistem/aplikasi saja. Data pegawai dalam basis
data kepegawaian, misalnya, dapat digunakan oleh banyak pemakai,
dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak
sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori, dan
sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang
mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan
ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari (karena data yang
sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau
kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling
menunggu untuk menggunakan data).

2.1.3. Komponen Basis Data


Ada 6 komponen Basis Data:
1. Data : sebagai inti dari sistem basis data
2. Perangkat Keras (hardware): sebagai pendukung operasi pengolahan
data
3. Perangkat Lunak (software) :
a) Sistem Operasi untuk mengelola basis data(Operating System)
b) Aplikasi Pengelola
c) Basis Data (DBMS)
4. User :Pembuat program aplikasi,
5. End user (user pemakai daata langsung)
6. DBA (penanggung jawab)

7
2.2 SYARAT DAN KONSEP ORGANISASI FILE

Sistem komputer mengatur data dalam hierarki yang dimulai dengan bit dan
byte dan berlanjut ke bidang, catatan, file, dan basis data (lihat Gambar 6-1). Sedikit
mewakili unit data terkecil yang dapat ditangani oleh komputer. Sekelompok bit,
disebut byte, mewakili karakter tunggal, yang dapat berupa huruf. Sistem komputer
mengatur data dalam hierarki yang dimulai dengan bit, yang mewakili 0 atau 1. Bit
dapat dikelompokkan untuk membentuk byte untuk mewakili satu karakter, angka,
atau simbol. Bytes dapat dikelompokkan untuk membentuk bidang, dan bidang
terkait dapat dikelompokkan untuk membentuk catatan. Catatan terkait dapat
dikumpulkan untuk membentuk file, dan file terkait dapat diatur ke dalam basis
data, angka, atau simbol lain. Pengelompokan karakter menjadi kata, grup kata, atau
angka lengkap (seperti nama atau usia seseorang) disebut bidang. Sekelompok
bidang terkait, seperti nama siswa, kursus yang diambil, tanggal, dan kelas, terdiri
dari catatan; sekelompok catatan dengan tipe yang sama disebut file.

Sebagai contoh, c pada Gambar 6-1 adalah file kursus siswa. Sekelompok
file terkait membuat database. File kursus siswa yang diilustrasikan pada Gambar
6-1 dapat dikelompokkan dengan file pada sejarah pribadi siswa dan latar belakang
keuangan untuk membuat database siswa.

Catatan menggambarkan suatu entitas. Entitas adalah orang, tempat, benda,


atau peristiwa di mana informasi tersimpan dikelola. Setiap karakteristik atau
kualitas yang menggambarkan entitas tertentu disebut atribut. Misalnya,
Student_ID, Kursus, Tanggal, dan Kelas adalah atribut entitas COURSE. Nilai
spesifik yang dimiliki atribut ini dapat ditemukan di bidang catatan yang
menjelaskan entitas COURSE.

8
2.3 MASALAH DENGAN LINGKUNGAN FILE TRADISIONAL

Di sebagian besar organisasi, sistem cenderung tumbuh secara mandiri


tanpa rencana di seluruh perusahaan. Akuntansi, keuangan, manufaktur, sumber
daya manusia, dan penjualan dan pemasaran semuanya mengembangkan sistem
mereka sendiri dan file data. Gambar 6-2 mengilustrasikan pendekatan tradisional
untuk pemrosesan informasi.

9
Penggunaan pendekatan tradisional untuk pemrosesan file mendorong
setiap area fungsional dalam suatu perusahaan untuk mengembangkan aplikasi
khusus. Setiap aplikasi memerlukan file data unik yang kemungkinan merupakan
subset dari file master. Subset dari file master ini menyebabkan redundansi dan
inkonsistensi data, pemrosesan tidak fleksibel, dan sumber daya penyimpanan yang
terbuang.

Setiap aplikasi, tentu saja, membutuhkan file sendiri dan program komputer
sendiri untuk beroperasi. Misalnya, area fungsional sumber daya manusia mungkin
memiliki file master personel, file penggajian, file asuransi kesehatan, file pensiun,
file milis, dan sebagainya hingga puluhan, mungkin ratusan, file dan program ada.
Di perusahaan secara keseluruhan, proses ini menyebabkan beberapa file master
dibuat, dipelihara, dan dioperasikan oleh divisi atau departemen yang terpisah.
Seiring proses ini berlangsung selama 5 atau 10 tahun, organisasi ini dibebani
dengan ratusan program dan aplikasi yang sangat sulit untuk dipelihara dan
dikelola. Masalah yang dihasilkan adalah redundansi dan inkonsistensi data,
ketergantungan program-data, tidak fleksibel, keamanan data yang buruk, dan
ketidakmampuan untuk berbagi data di antara aplikasi.

a) Redundansi dan Inkonsistensi Data

Redundansi data adalah adanya data duplikat di banyak file data sehingga
data yang sama disimpan di lebih dari tempat atau lokasi. Redundansi data terjadi
ketika kelompok yang berbeda dalam suatu organisasi secara independen
mengumpulkan potongan data yang sama dan menyimpannya secara independen
satu sama lain. Redundansi data menyia-nyiakan sumber daya penyimpanan dan
juga menyebabkan inkonsistensi data, di mana atribut yang sama mungkin memiliki
nilai yang berbeda. Misalnya, dalam contoh entitas COURSE yang diilustrasikan
dalam Gambar 6-1, Tanggal dapat diperbarui di beberapa sistem tetapi tidak di yang
lain. Atribut yang sama, Student_ID, mungkin juga memiliki nama yang berbeda di
sistem yang berbeda di seluruh organisasi. Beberapa sistem mungkin menggunakan
Student_ID dan yang lain mungkin menggunakan ID, misalnya.

Kebingungan tambahan mungkin timbul dari penggunaan sistem


pengkodean yang berbeda untuk mewakili nilai untuk suatu atribut. Misalnya,

10
sistem penjualan, inventaris, dan manufaktur pengecer pakaian mungkin
menggunakan kode yang berbeda untuk mewakili ukuran pakaian. Satu sistem
mungkin menyatakan ukuran pakaian sebagai "ekstra besar," sedangkan yang lain
mungkin menggunakan kode "XL" untuk tujuan yang sama. Kebingungan yang
dihasilkan akan menyulitkan perusahaan untuk membuat manajemen hubungan
pelanggan, manajemen rantai pasokan, atau sistem perusahaan yang
mengintegrasikan data dari berbagai sumber

b) Ketergantungan Program-Data

Ketergantungan Program-Data mengacu pada penggandengan data yang


disimpan dalam file dan program khusus yang diperlukan untuk memperbarui dan
memelihara file-file tersebut sehingga perubahan dalam program memerlukan
perubahan pada data. Setiap program komputer tradisional harus menggambarkan
lokasi dan sifat data yang digunakannya. Dalam lingkungan file tradisional, setiap
perubahan dalam program perangkat lunak dapat memerlukan perubahan dalam
data yang diakses oleh program itu. Satu program dapat dimodifikasi dari kode ZIP
lima digit menjadi sembilan digit. Jika file data asli diubah dari kode ZIP lima digit
menjadi sembilan digit, maka program lain yang membutuhkan kode ZIP lima digit
tidak akan lagi berfungsi dengan baik. Perubahan semacam itu dapat membutuhkan
biaya jutaan dolar untuk diterapkan dengan benar.

c) Kurangnya Fleksibilitas

Sistem file tradisional dapat mengirimkan laporan terjadwal rutin setelah


upaya pemrograman yang ekstensif, tetapi ia tidak dapat mengirimkan laporan ad
hoc atau menanggapi persyaratan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat
waktu. Informasi yang dibutuhkan oleh permintaan ad hoc ada di suatu tempat
dalam sistem tetapi mungkin terlalu mahal untuk diambil. Beberapa programmer
mungkin harus bekerja selama berminggu-minggu untuk mengumpulkan item data
yang diperlukan dalam file baru.

d) Keamanan Buruk
Karena ada sedikit kontrol atau pengelolaan data, akses ke dan penyebaran
informasi mungkin di luar kendali. Manajemen mungkin tidak memiliki cara untuk

11
mengetahui siapa yang mengakses atau bahkan membuat perubahan pada data
organisasi

e) Kurangnya Berbagi dan Ketersediaan Data

Karena potongan-potongan informasi dalam file yang berbeda dan bagian


yang berbeda dari organisasi tidak dapat saling terkait satu sama lain, maka hampir
tidak mungkin informasi dibagikan atau diakses pada waktu yang tepat. Informasi
tidak dapat mengalir dengan bebas melintasi area fungsional yang berbeda atau
bagian organisasi yang berbeda. Jika pengguna menemukan nilai yang berbeda dari
informasi yang sama di dua sistem yang berbeda, mereka mungkin tidak ingin
menggunakan sistem ini karena mereka tidak dapat mempercayai keakuratan data
mereka.

2.4 PENDEKATAN DATABASE UNTUK MANAJEMEN DATA

Teknologi database memotong banyak masalah organisasi file tradisional.


Definisi database yang lebih ketat adalah kumpulan data yang diorganisasikan
untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan
mengendalikan data yang berlebihan. Alih-alih menyimpan data dalam file terpisah
untuk setiap aplikasi, data disimpan agar tampak oleh pengguna hanya disimpan di
satu lokasi. Layanan database tunggal beberapa aplikasi. Sebagai contoh, alih-alih
perusahaan menyimpan data karyawan dalam sistem informasi yang terpisah dan
file terpisah untuk personil, penggajian, dan tunjangan, perusahaan dapat membuat
basis data sumber daya manusia yang sama.

2.4.1 Database management system (DBMS)

DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan organisasi


memusatkan data, mengelolanya secara efisien, dan menyediakan akses ke data
yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara
program aplikasi dan file data fisik. Ketika program aplikasi meminta item data,
seperti gaji kotor, DBMS menemukan item ini dalam database dan menyajikannya
ke program aplikasi. Menggunakan file data tradisional, programmer harus

12
menentukan ukuran dan format setiap elemen data yang digunakan dalam program
dan kemudian memberitahu komputer di mana mereka berada.

DBMS meringankan programmer atau pengguna akhir dari tugas


memahami di mana dan bagaimana data sebenarnya disimpan dengan memisahkan
pandangan logis dan fisik data. Pandangan logis menyajikan data karena mereka
akan dirasakan oleh pengguna akhir atau spesialis bisnis, sedangkan pandangan
fisik menunjukkan bagaimana data sebenarnya diatur dan terstruktur pada media
penyimpanan fisik.

Perangkat lunak manajemen database membuat database fisik tersedia untuk


berbagai pandangan logis yang diperlukan oleh pengguna. Misalnya, untuk
database sumber daya manusia yang diilustrasikan dalam Gambar 6-3, spesialis
tunjangan mungkin memerlukan pandangan yang terdiri dari nama karyawan,
nomor jaminan sosial, dan cakupan asuransi kesehatan. Anggota departemen
penggajian mungkin membutuhkan data seperti nama karyawan, nomor jaminan
sosial, gaji kotor, dan gaji bersih. Data untuk semua tampilan ini disimpan dalam
database tunggal, di mana mereka dapat lebih mudah dikelola oleh organisasi.

Database sumber daya manusia tunggal memberikan banyak pandangan data yang
berbeda, tergantung pada persyaratan informasi pengguna. Diilustrasikan di sini

13
adalah dua pandangan yang mungkin, satu yang menarik bagi spesialis tunjangan
dan satu yang menarik bagi anggota departemen penggajian perusahaan.

2.4.2 Bagaimana DBMS Memecahkan Masalah Lingkungan File Tradisional

DBMS mengurangi redundansi dan inkonsistensi data dengan


meminimalkan file yang terisolasi di mana data yang sama diulang. DBMS
mungkin tidak memungkinkan organisasi untuk menghilangkan redundansi data
sepenuhnya, tetapi dapat membantu mengendalikan redundansi. Bahkan jika
organisasi mempertahankan beberapa data yang berlebihan, menggunakan DBMS
menghilangkan inkonsistensi data karena DBMS dapat membantu organisasi
memastikan bahwa setiap kemunculan data yang berlebihan memiliki nilai yang
sama. DBMS memisahkan program dan data, memungkinkan data untuk berdiri
sendiri. Akses dan ketersediaan informasi akan meningkat dan biaya
pengembangan dan pemeliharaan program berkurang karena pengguna dan
pemrogram dapat melakukan permintaan data khusus dalam database. DBMS
memungkinkan organisasi untuk mengelola data, penggunaannya, dan keamanan
secara terpusat.

2.4.3 DBMS relasional

DBMS kontemporer menggunakan model basis data yang berbeda untuk


melacak entitas, atribut, dan hubungan. Jenis DBMS yang paling populer saat ini
untuk PC dan juga untuk komputer yang lebih besar dan mainframe adalah DBMS
relasional. Database relasional merepresentasikan data sebagai tabel dua dimensi
(disebut relasi). Tabel dapat disebut sebagai file. Setiap tabel berisi data tentang
suatu entitas dan atributnya. Microsoft Access adalah DBMS relasional untuk
sistem desktop, sedangkan DB2, Oracle Database, dan Microsoft SQL Server
adalah DBMS relasional untuk mainframe besar dan komputer kelas menengah.
MySQL adalah DBMS open-source yang populer, dan Oracle Database Lite adalah
DBMS untuk perangkat komputasi genggam kecil.

Mari kita lihat bagaimana database relasional mengatur data tentang

14
pemasok dan suku cadang (lihat Gambar 6-4). Basis data memiliki tabel terpisah
untuk entitas SUPPLIER dan tabel untuk BAGIAN entitas. Setiap tabel terdiri dari
kisi kolom dan baris data. Setiap elemen data individu untuk setiap entitas disimpan
sebagai bidang terpisah, dan setiap bidang mewakili atribut untuk entitas itu.
Bidang dalam basis data relasional juga disebut kolom. Untuk entitas SUPPLIER,
nomor identifikasi pemasok, nama, jalan, kota, negara bagian, dan kode ZIP
disimpan sebagai bidang terpisah dalam tabel SUPPLIER dan setiap bidang
mewakili atribut untuk entitas SUPPLIER.

Informasi aktual tentang pemasok tunggal yang berada di tabel disebut


baris. Baris biasanya disebut sebagai catatan, atau dalam istilah yang sangat teknis,
sebagai tupel. Data untuk BAGIAN entitas memiliki tabel tersendiri.

Bidang untuk Supplier_Number dalam tabel SUPPLIER secara unik


mengidentifikasi setiap catatan sehingga catatan dapat diambil, diperbarui, atau
disortir dan itu disebut bidang kunci. Setiap tabel dalam database relasional
memiliki satu bidang yang ditetapkan sebagai kunci utamanya. Bidang kunci ini
adalah pengidentifikasi unik untuk semua informasi di setiap baris tabel dan kunci
utama ini tidak dapat diduplikasi.

Supplier_Number adalah kunci utama untuk tabel SUPPLIER dan


Part_Number adalah kunci utama untuk tabel PART. Perhatikan bahwa
Supplier_Number muncul di tabel SUPPLIER dan PART. Di tabel SUPPLIER,
Supplier_Number adalah kunci utama. Ketika bidang Supplier_Number muncul di
tabel PART itu disebut kunci asing dan pada dasarnya adalah bidang pencarian
untuk mencari data tentang pemasok bagian tertentu.

15
Database relasional mengatur data dalam bentuk tabel dua dimensi. Diilustrasikan
di sini adalah tabel untuk entitas SUPPLIER dan PART yang menunjukkan
bagaimana mereka mewakili setiap entitas dan atributnya. Supplier_Number adalah
kunci utama untuk tabel SUPPLIER dan kunci asing untuk tabel PART.

Operasi dari DBMS Relasional:

Tabel database relasional dapat digabungkan dengan mudah untuk


mengirimkan data yang dibutuhkan oleh pengguna, asalkan dua tabel berbagi
elemen data umum. Misalkan kita ingin menemukan dalam database ini nama-nama
pemasok yang dapat memberi kita nomor bagian 137 atau nomor bagian 150. Kita
akan memerlukan informasi dari dua tabel: tabel SUPPLIER dan tabel PART.
Perhatikan bahwa kedua file ini memiliki elemen data bersama: Supplier_Number.

Dalam database relasional, tiga operasi dasar, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6-5, digunakan untuk mengembangkan set data yang berguna: pilih,
bergabung, dan proyek. Operasi pilih membuat subset yang terdiri dari semua
catatan dalam file yang memenuhi kriteria yang dinyatakan. Pilih menciptakan,
dengan kata lain, bagian dari baris yang memenuhi kriteria tertentu. Dalam contoh
kami, kami ingin memilih catatan (baris) dari tabel PART di mana Part_Number
sama dengan 137 atau 150. Operasi gabungan menggabungkan tabel relasional
untuk memberikan pengguna informasi lebih banyak daripada yang tersedia di tabel

16
individual. Dalam contoh kami, kami ingin bergabung dengan tabel PART yang
disingkat sekarang (hanya bagian 137 atau 150 yang akan disajikan) dan tabel
SUPPLIER menjadi satu tabel baru

Operasi proyek membuat subset yang terdiri dari kolom dalam sebuah tabel,
memungkinkan pengguna untuk membuat tabel baru yang hanya berisi informasi
yang diperlukan. Dalam contoh kami, kami ingin mengekstrak dari tabel baru hanya
kolom berikut: Part_Number, Part_Name, Supplier_Number, dan Supplier_Name.

DBMS Berorientasi Objek

Banyak aplikasi saat ini dan di masa depan membutuhkan database yang dapat
menyimpan dan mengambil tidak hanya angka dan karakter terstruktur tetapi juga
gambar, gambar, foto, suara, dan video gerak penuh. DBMS yang dirancang untuk
mengatur data terstruktur ke dalam baris dan kolom tidak cocok untuk menangani
aplikasi berbasis grafis atau multimedia. Database berorientasi objek lebih cocok
untuk tujuan ini.

DBMS berorientasi objek menyimpan data dan prosedur yang bertindak atas
data tersebut sebagai objek yang dapat diambil dan dibagi secara otomatis. Sistem
manajemen basis data berorientasi objek (OODBMS) menjadi populer karena dapat
digunakan untuk mengelola berbagai komponen multimedia atau applet Java yang
digunakan dalam aplikasi Web, yang biasanya mengintegrasikan potongan-
potongan informasi dari berbagai sumber.

Meskipun database berorientasi objek dapat menyimpan jenis informasi


yang lebih kompleks daripada DBMS relasional, mereka relatif lambat
dibandingkan dengan DBMS relasional untuk memproses sejumlah besar transaksi.
Sistem DBMS objek-relasional hybrid sekarang tersedia untuk memberikan
kemampuan DBMS berorientasi objek dan relasional.

Basis data di Cloud

Misalkan perusahaan Anda ingin menggunakan layanan cloud computing.


Apakah ada cara untuk mengelola data di cloud? Jawabannya adalah "Ya" yang
berkualifikasi. Penyedia komputasi awan menawarkan layanan manajemen basis
data, tetapi layanan ini biasanya memiliki fungsionalitas yang lebih rendah daripada

17
rekan di tempat mereka. Saat ini, basis pelanggan utama untuk manajemen data
berbasis cloud terdiri dari start-up Webfocus atau usaha kecil hingga menengah
yang mencari kapabilitas basis data dengan harga lebih rendah daripada DBMS
relasional standar.

Operasi pilih, bergabung, dan proyek memungkinkan data dari dua tabel berbeda
untuk digabungkan dan hanya atribut terpilih yang akan ditampilkan.

Amazon Web Services memiliki database non-relasional sederhana yang


disebut SimpleDB dan Relational Database Service, yang didasarkan pada
implementasi online DBMS open source MySQL. Layanan Database Relasional
Amazon (Amazon RDS) menawarkan berbagai kemampuan MySQL. Harga
didasarkan pada penggunaan. (Biaya berjalan dari 11 sen per jam untuk database
kecil menggunakan memori server 1,7 GB hingga $ 3,10 per jam untuk database
besar menggunakan memori server 68 GB.) Ada juga biaya untuk volume data yang
disimpan, jumlah input- permintaan output, jumlah data yang ditulis ke database,
dan jumlah data yang dibaca dari database.

Amazon Web Services juga menawarkan kepada pelanggan Oracle pilihan


untuk melisensikan Oracle Database 11g, Oracle Enterprise Manager, dan Oracle

18
Fusion Middleware untuk berjalan pada platform Amazon EC2 (Elastic Cloud
Compute).

Microsoft SQL Azure Database adalah layanan basis data relasional


berbasis cloud yang didasarkan pada DBMS SQL Server Microsoft. Ini
menyediakan layanan database yang sangat tersedia, terukur yang diselenggarakan
oleh Microsoft di cloud. Database SQL Azure membantu mengurangi biaya dengan
mengintegrasikan dengan perangkat lunak yang ada dan menyediakan simetri
dengan basis data lokal dan cloud.

Ticket Direct, yang menjual tiket ke konser, acara olahraga, pertunjukan


teater, dan film di Australia dan Selandia Baru, mengadopsi platform cloud SQL
Azure Database untuk meningkatkan manajemen beban sistem puncak selama
penjualan tiket utama. Itu memigrasikan datanya ke database SQL Azure. Dengan
pindah ke solusi cloud, Ticket Direct dapat meningkatkan skala sumber daya
komputasi sebagai respons terhadap permintaan waktu nyata dengan tetap menjaga
biaya tetap rendah.

2.5 KAPABILITAS SISTEM MANAJEMEN DATABASE

DBMS mencakup kemampuan dan alat untuk mengatur, mengelola, dan


mengakses data dalam database. Yang paling penting adalah bahasa definisi data,
kamus data, dan bahasa manipulasi data.

DBMS memiliki kemampuan definisi data untuk menentukan struktur


konten database. Ini akan digunakan untuk membuat tabel database dan untuk
menentukan karakteristik bidang di setiap tabel. Informasi tentang database ini akan
didokumentasikan dalam kamus data. Kamus data adalah file otomatis atau manual
yang menyimpan definisi elemen data dan karakteristiknya.

Microsoft Access memiliki kemampuan kamus data yang belum sempurna


yang menampilkan informasi tentang nama, deskripsi, ukuran, jenis, format, dan
properti lainnya dari masing-masing bidang dalam tabel (lihat Gambar 6-6). Kamus
data untuk basis data perusahaan besar dapat menangkap informasi tambahan,
seperti penggunaan, kepemilikan (yang di dalam organisasi bertanggung jawab

19
untuk memelihara data), otorisasi; keamanan, dan individu, fungsi bisnis, program,
dan laporan yang menggunakan setiap elemen data.

2.5.1 Pertanyaan dan Pelaporan

DBMS mencakup alat untuk mengakses dan memanipulasi informasi dalam


database. Kebanyakan DBMS memiliki bahasa khusus yang disebut bahasa
manipulasi data yang digunakan untuk menambah, mengubah, menghapus, dan
mengambil data dalam database. Bahasa ini berisi perintah yang memungkinkan
pengguna akhir dan spesialis pemrograman untuk mengekstrak data dari database
untuk memenuhi permintaan informasi dan mengembangkan aplikasi. Bahasa
manipulasi data yang paling menonjol saat ini adalah Structured Query Language,
atau SQL. Gambar 6-7 mengilustrasikan query SQL yang akan menghasilkan tabel
resultan baru pada Gambar 6-5. Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang
bagaimana melakukan query SQL di Track Pembelajaran untuk bab ini.

Pengguna DBMS untuk komputer besar dan menengah, seperti DB2,


Oracle, atau SQL Server, akan menggunakan SQL untuk mengambil informasi
yang mereka butuhkan dari database. Microsoft Access juga menggunakan SQL,
tetapi ia menyediakan seperangkat alat yang mudah digunakan untuk membuat
kueri basis data dan untuk mengatur data dari basis data menjadi laporan yang lebih
halus

Microsoft Access dan DBMS lainnya mencakup kemampuan untuk


pembuatan laporan sehingga data yang menarik dapat ditampilkan dalam format
yang lebih terstruktur dan dipoles daripada yang mungkin hanya dengan pencarian.
Crystal Reports adalah penghasil laporan populer untuk DBMS perusahaan besar,
meskipun juga dapat digunakan dengan Access. Access juga memiliki kemampuan
untuk mengembangkan aplikasi sistem desktop. Ini termasuk alat untuk membuat
layar entri data, laporan, dan mengembangkan logika untuk memproses transaksi.

20
Microsoft Access memiliki kemampuan kamus data yang belum sempurna
yang menampilkan informasi tentang ukuran, format, dan karakteristik lainnya dari
setiap bidang dalam database. Yang ditampilkan di sini adalah informasi yang
disimpan dalam tabel SUPPLIER. Ikon kunci kecil di sebelah kiri
Supplier_Number menunjukkan bahwa itu adalah bidang kunci.

2.6 DESAIN DATABASE

Untuk membuat database, Anda harus memahami hubungan antara data,


jenis data yang akan dipertahankan dalam database, bagaimana data akan
digunakan, dan bagaimana organisasi perlu mengubah untuk mengelola data dari
perspektif perusahaan secara luas . Basis data membutuhkan desain konseptual dan
desain fisik. Desain konseptual, atau logis, dari database adalah model abstrak dari
database dari perspektif bisnis, sedangkan desain fisik menunjukkan bagaimana
database sebenarnya diatur pada perangkat penyimpanan akses-langsung.

Desain basis data konseptual menjelaskan bagaimana elemen data dalam


basis data harus dikelompokkan. Proses desain mengidentifikasi hubungan antara
elemen data dan cara paling efisien untuk mengelompokkan elemen data bersama-
sama untuk memenuhi persyaratan informasi bisnis. Proses ini juga

21
mengidentifikasi elemen data yang berlebihan dan pengelompokan elemen data
yang diperlukan untuk program aplikasi yang spesifik. Kelompok-kelompok data
diatur, disempurnakan, dan dirampingkan sampai pandangan logis keseluruhan
hubungan antara semua data dalam basis data muncul.

Diagram Normalisasi dan Entitas-Hubungan

Untuk menggunakan model basis data relasional secara efektif,


pengelompokan data yang kompleks harus disederhanakan untuk meminimalkan
elemen data yang berlebihan dan hubungan banyak ke banyak yang canggung.
Proses menciptakan struktur data yang kecil, stabil, namun fleksibel dan adaptif
dari kelompok data yang kompleks disebut normalisasi. Gambar 6-9 dan 6-10
menggambarkan proses ini.

22
Setelah normalisasi, ORDER relasi asli telah dipecah menjadi empat relasi
yang lebih kecil. Relasi ORDER dibiarkan dengan hanya dua atribut dan relasi
LINE_ITEM memiliki kunci gabungan, atau gabungan, yang terdiri dari
Order_Number dan Part_Number

2.7 MENGGUNAKAN DATABASE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA


BISNIS DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

Bisnis menggunakan database mereka untuk melacak transaksi dasar,


seperti membayar pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan
membayar karyawan. Tetapi mereka juga membutuhkan database untuk
memberikan informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis lebih
efisien, dan membantu manajer dan karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
Jika sebuah perusahaan ingin mengetahui produk mana yang paling populer atau
siapa pelanggannya yang paling menguntungkan, jawabannya ada pada data.

Diagram ini menunjukkan hubungan antara entitas SUPPLIER, PART,


LINE_ITEM, dan ORDER yang mungkin digunakan untuk memodelkan database
pada Gambar 6-10

Misalnya, dengan menganalisis data dari pembelian kartu kredit pelanggan,


Louise's Trattoria, jaringan restoran Los Angeles, mengetahui bahwa kualitas lebih
penting daripada harga bagi sebagian besar pelanggannya, yang berpendidikan
tinggi dan menyukai anggur berkualitas. Bertindak berdasarkan informasi ini, rantai
memperkenalkan hidangan vegetarian, lebih banyak pilihan makanan laut, dan
anggur lebih mahal, meningkatkan penjualan lebih dari 10 persen

23
Di perusahaan besar, dengan database besar atau sistem besar untuk fungsi terpisah,
seperti manufaktur, penjualan, dan akuntansi, kemampuan dan alat khusus
diperlukan untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan untuk mengakses data
dari berbagai sistem. Kemampuan ini termasuk pergudangan data, penggalian data,
dan alat untuk mengakses basis data internal melalui Web.

2.8 GUDANG DATA

Gudang data adalah database yang menyimpan data terkini dan historis yang
berpotensi menarik bagi para pembuat keputusan di seluruh perusahaan. Data
berasal dari banyak sistem transaksi operasional inti, seperti sistem untuk
penjualan, akun pelanggan, dan manufaktur, dan mungkin termasuk data dari
transaksi situs Web. Gudang data mengkonsolidasikan dan menstandarkan
informasi dari database operasional yang berbeda sehingga informasi tersebut dapat
digunakan di seluruh perusahaan untuk analisis manajemen dan pengambilan
keputusan.

Gudang data membuat data tersedia bagi siapa saja untuk mengakses sesuai
kebutuhan, tetapi tidak dapat diubah. Sistem data warehouse juga menyediakan
serangkaian alat query dan standar ad hoc, alat analisis, dan fasilitas pelaporan
grafis. Banyak perusahaan menggunakan portal intranet untuk membuat informasi
data warehouse tersedia secara luas di seluruh perusahaan.

2.9 DATABASE DAN WEB

Ada sejumlah keuntungan menggunakan Web untuk mengakses basis data


internal organisasi. Pertama, perangkat lunak browser Web jauh lebih mudah
digunakan daripada alat query berpemilik. Kedua, antarmuka Web memerlukan
sedikit atau tidak ada perubahan pada basis data internal. Lebih murah untuk
menambahkan antarmuka Web di depan sistem lama daripada mendesain ulang dan
membangun kembali sistem untuk meningkatkan akses pengguna.

24
Mengakses database perusahaan melalui Web menciptakan efisiensi baru, peluang,
dan model bisnis. ThomasNet.com menyediakan direktori online terkini dari lebih
dari 600.000 pemasok produk industri, seperti bahan kimia, logam, plastik, karet,
dan peralatan otomotif. Sebelumnya bernama Thomas Register, perusahaan
tersebut biasa mengirimkan katalog kertas besar dengan informasi ini. Sekarang ia
memberikan informasi ini kepada pengguna secara online melalui situs Web-nya
dan telah menjadi perusahaan yang lebih kecil dan lebih ramping.

Pengguna mengakses database internal organisasi melalui Web menggunakan PC


desktop dan perangkat lunak browser Web mereka.

LATIHAN SOAL

1. Tantangan apa yang muncul dari peningkatan data tidak terstruktur untuk
bisnis?
2. Bagaimana cara penambangan teks meningkatkan pengambilan keputusan?
3. Perusahaan seperti apa yang paling diuntungkan dari perangkat lunak
penambangan teks? Jelaskan jawabanmu.
4. Apa kelemahan dan kelebihan sistem database dibandingkan sistem yang
lama itu ?
5. Dengan cara apa penambangan teks berpotensi menyebabkan erosi privasi
informasi pribadi? Jelaskan!

25
DAFTAR PUSTAKA

26

Anda mungkin juga menyukai