Menimbang
Mengingat
BUPATI LAMONGAN
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
NOMOR 3 TAHUN 2015
TENTANG
DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMONGAN,
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan, Pasal 31 ayat
(2), Pasal 50 ayat (2), Pasal 65 ayat (2), Pasal 84 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, dan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Desa.
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 ‘Tahun 1950. tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara ‘Tahun 2011 Republik Indonesia
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia
Nomor 5539);
Peraturan Pemerintah Nomor 60 ‘Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Angearan
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 32);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2014 Nomor
2093);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa ‘Timur Nomor 5
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa ‘Tiraur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031 (Lembaran
Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2011 Nomor
15)Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN
dan
BUPATI LAMONGAN
MEMUTUSKAN :
Menctapkan :_ PERATURAN DAERAH TENTANG DESA.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lamongen,
2. Bupati adalah Bupati Lamongan.
3. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Kepala Desa adalah unsur pemerintahan Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintah Desa.
7. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari
sekretariat, lembaga teknis dan unsur kewilayahan.
8. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
9°. Musyawarah Desa adalah musyawarah = antara__—- Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggaraken oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
10.Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa.
11, Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
12, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat
RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun.
13.Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat
RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun.