Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak

untuk Mata Pelajaran Bahasa Jerman


SAWITRI RETNANTITI UM posted Jun 27, 2019 11:31 PM

Subscribe
This page automatically marks posts as read as you scroll.
Adjust automatic marking as read setting
Assalamu'alaikum Wr Wb dan salam sejahtera bagi kita semua.

Ibu/Bapak guru mata pelajaran bahasa Jerman tentunya sangat


akrab dengan berbagai macam alternatif pilihan bentuk bahan
ajar bahasa Jerman yang telah banyak tersedia pada saat ini.
Berbagai macam bahan ajar tersebut dapat dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu: bahan ajar cetak dan bahan ajar non
cetak. Yang termasuk bahan ajar cetak, antara lain misalnya:
modul, handout, lembar kerja siswa (LKS) dan sebagainya.
Adapun yang termasuk bahan ajar non cetak, antara lain: audio,
video, presentasi dengan power point, modul elektronik, dan
multimedia pembelajaran interaktif yang menggunakan aplikasi
tertentu.
Setelah mencermati uraian Ibu/Bapak pada FD untuk kegiatan
belajar 1 dan kegiatan belajar 2 (Modul 5), saya menyimpulkan,
bahwa dua macam bahan ajar cetak dan non cetak tersebut telah
dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian Ibu/Bapak pengajar
bahasa Jerman dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar cetak
antara lain berjudul 'Ich liebe Deutsch', 'Berliner Platz 1',
'Kontakte Deutsch 1', 'Netzwerk' dan juga LKS telah menjadi
sumber belajar bagi peserta didik dalam belajar bahasa Jerman.
Sementara itu, untuk bahan ajar non cetak berbasis digital
didominasi oleh presentasi dengan power point dan video
pembelajaran bahasa Jerman yang sangat mudah diakses dari
internet dengan disertai tautan ( link) channel Youtube.
Sebagaimana diketahui, semua bahan ajar tersebut sangat
membantu dan sangat besar manfaatnya bagi guru dan siswa
demi tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Jerman. Oleh
karena itu, mohon Ibu/Bapak berkenan menceritakan
pengalaman masing-masing terkait dengan bahan ajar yang
pernah dikembangkan, misalnya penyusunan LKS, modul cetak,
modul elektronik, handout, pembuatan video pembelajaran dan
sebagainya. Mohon dijelaskan juga secara rinci, jumlah
orang yang terlibat dalam pengembangan bahan ajar tersebut,
apakah individual atau dalam bentuk tim (misal: MGMP).
Selanjutnya, Ibu/Bapak uraikan isi materi pembelajaran apa saja
yang terdapat dalam bahan ajar tersebut dan kemudian sertakan
bagaimana bentuk (format) konkret dari bahan ajar tersebut.
Terima kasih.

Pada tahun 2010 saya bersama rekan guru Bahasa Jerman di Sekolah saya membuat sekolah untuk di
cetak di kalangan sendiri (hanya di sekolah tempat saya mengajar). Pada saat itu saya mengajar kelas X
dan rekan saya mengajar kelas XI. Jadi kami berbagi tugas membuat LKS sesuai dengan kelas yang di ajar
untuk 2 semester.

Pada saat itu kami belum aktif / tergabung dalam MGMP Kabupaten, jadi kami hanya berdiskusi berdua
mengenai tema dan soal-soal yang disusun. Kemudian kami cetakkan LKS tersebut di percetakan di kota
kami dan menjualnya seharga Rp. 15.000,00 untuk 1 semester. LKS tersebut kami pakai selama 3 tahun
berturut-turut hingga pada akhirnya kami memakai buku Kontakte Deutsch dan Netzwerk.

Berikut ini saya lampirkan dalam format Microsoft Word, contoh LKS kelas X semester 2. Adapun materi
nya yaitu:

 Erste Kontakte in der Schule


 Das Nomen
 Der Artikel und Personalpronomen
 Adjektive Deklination im Nominativ
 Satzbildung
 Schulaktivitaet
 Uebersetzung

Tentu saja karena kami membuatnya hanya berdiskusi berdua tanpa konsultasi dalam forum MGMP, LKS
yang kami buat sangat jauh dari sempurna, tetapi cukup meringankan tugas kami mengajar bahasa
Jerman.

Dan ini adalah sampul yang kami buat sendiri dengan keterbatasan kemampuan kami. Alhamdulillah
siswa menyukainya karena dicetak full colour sehingga bisa dipakai sebagai kamus juga.

Anda mungkin juga menyukai