NEUROMUSKULARR
GANGGUAN PADA SISTEM SARAF PUSAT
“MIGRAIN”
OLEH:
JURUSAN FISIOTERAPI
2019
A. Epidemiologi
Menurut Nuprin Pain Report sebanyak 73% nyeri pada kepala adalah tipe
nyeri yang paling sering dialami. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lipton,
juta orang di Amerika Serikat dan menyebabkan kerugian langsung dan tidak
langsung lebih dari 13 milyar per tahun. Diperkirakan 14% dari populasi
dunia menderita Migrain dan diperkirakan sekitar 8,3% dari 2,7 juta jiwa
pada wanita dan 7,8 hingga 10% pada pria. Rasio prevalensi perempuan
terhadap pria dengan Migrain sangat bervariasi sesuai usia, dimana sebelum
usia 12 tahun, Migrain lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan
Migrain diperkirakan dua sampai tiga kali lebih sering pada perempuan
daripada laki-laki dan paling sering terjadi pada perempuan berusia kurang
memiliki dasar genetik. Sekitar 70% hingga 80% penderita Migrain memiliki
diketahui secara pasti karena sebagian besar penderita tidak terdiagnosis dan
berkaitan dengan kerusakan jaringan baik yang sudah terjadi maupun yang
nyeri kepala menjadi dua kategori utama yaitu nyeri kepala primer dan nyeri
kepala sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala tanpa penyebab
yang jelas dan tidak berhubungan dengan penyakit lain. Sedangkan nyeri
kepala sekunder terjadi akibat gangguan organik lain, seperti infeksi, trauma,
mempengaruhi sistem saraf pusat dan disertai dengan gejala fisik dan
Alliance-Cambridge.
predileksinya unilateral, dengan sifat nyeri yang berdenyut, dan lokasi nyeri
Headache Society (IHS) 1988, yaitu migrain tanpa aura atau common migrain dan
migrain dengan aura atau classic migrain. Yang paling sering terjadi adalah
migrain tanpa aura yaitu sekitar 80% dari semua pengidap migrain.
1. Classic Migrain
bintik gelap, diikuti nyeri kepala unilateral, mual dan kadang muntah
2. Common Migrain
Migrain tanpa aura atau common migraine. Nyeri pada salah satu
bagian sisi kepala dan bersifat pulsatile dengan disertai mual, fotofobi dan
daerah leher dan pundak. Sakit kepala ini juga seringkali dibarengi dengan
rasa mual dan kepekaan terhadap cahaya yang berlebihan. Namun ada
antara lain:
6. Virus
D. Proses Patologi
sampai saat ini masih terus berkembang para pakar neurologi melakukan
1. Teori Vaskular
penelitian migrain. Teori ini dikembangkan oleh Wolf dkk tahun 1940-an
peptide). CGRP akan berikatan pada reseptornya di sel mast meningens dan
inflamasi steril pada neuron. Pada saat serangan migraine terjadi, nervus
trigeminus mengeluarkan CGRP (Calcitonin Gene-related Peptide) dalam
CGRP ada dalam jumlah besar di sel C dari kelenjar tiroid. Namun CGRP
juga terdistribusi luas di dalam sistem saraf pusat. Ketika CGRP diinjeksikan
sistemik maka yang akan terjadi adalah hipotensi dan takikardia. CGRP juga
bekerja pada arteri serebral dan otot polos yang akan mengakibatkan
dan serotonin akan menyebabkan konstriksi dari pembuluh darah lalu terjadi
maka dapat terjadi aura. Apabila terjadi penurunan kadar serotonin maka akan
E. Gambaran Klinis
1. Fase prodromal terjadi beberapa hari hingga beberapa jam sebelum nyeri
2. Fase Aura yaitu fase yang dialami oleh penderita migrain dengan aura
fokal yang muncul maksimal selama 60 menit pada saat sebelum serangan
mulai dari tangan hingga kewajah yang dapat diikuti oleh rasa baal. Fase
ini dapat tidak ada pada pasien dengan migrain tanpa aura.
3. Fase nyeri kepala, berlangsung 4-72 jam dengan intensitas nyeri sedang-
lelah, mood tidak stabil, nyeri otot, dan kurang nafsu makan.
1. Problem Fisioterapi
a. Impairment
3) Parasthesia
4) Numbness
b. Activity Limitation
adanya nyeri
c. Participation
masyarakat.
1) Mengurangi nyeri
3. Jenis Intervensi
1) Massage
2) Friction
3) Hold Relaxs