Definisi Infeksi virus akut saluran Peradangan pada parenkim pernapasan bawah yang paru yang terlokalisir yang menyebabkan obstruksi biasanya mengenai inflamasi bronkiolus bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya Epidemiologi Musim Dingin, epidemik pada Lebih sering saat dingin, musim semi awal. dapat terjadi kapan saja Usia Bayi Biasanya <5 tahun Etiologi RSV, parainfluenza, virus RSV, campak, varisela influenza, adenovirus, zooster, parainfluenza, rhinovirus, M.pneumoniae influenza, adenovirus, Streptococcus pneumoniae, S.aureus, M.tuberculosis Faktor risiko - jenis kelamin laki-laki - Bayi dan anak kecil - status sosial ekonomi lebih rentan terhadap rendah penyakit ini karena - jumlah anggota respon imunitas keluarga yang besar mereka masih belum - perokok pasif berkembang dengan - rendahnya antibodi baik. maternal terhadap RSV - orang tua dan orang - bayi yang tidak yang lemah akibat mendapatkan air susu penyakit kronik ibu (ASI) tertentu. - pasien peminum alkohol, pasca bedah, dan penderita penyakit pernafasan kronik atau infeksi virus Masa inkubasi 2-5 hari 9-21 hari (rata-rata 12 hari) Patogenesis Bronkiolitis akut ditandai Pneumokokus umumnya dengan obstruksi bronkiolus mencapai alveoli lewat yang disebabkan oleh percikan mukus atau saliva. edema dan kumpulan mukus Lobus bagian bawah paru- dan oleh invasi bagian- paru paling sering terkena bagian bronkus yang lebih karena efek gravitasi. kecil oleh virus. Karena Setelah mencapai alveoli, tahanan/ resistensi maka pneumokokus terhadap aliran udara menimbulkan respon yang didalam saluran besarnya khas terdiri dari empat berbanding terbalik dengan tahap yang berurutan: radius/ jari-jari pangkat a. Kongesti (24 jam empat, maka penebalan pertama) : Merupakan yang sedikit sekali pun pada stadium pertama, eksudat dinding bronkiolus bayi yang kaya protein keluar dapat sangat mempengaruhi masuk ke dalam alveolar aliran udara. Tahanan pada melalui pembuluh darah saluran udara kecil yang berdilatasi dan bocor, bertambah selama fase disertai kongesti vena. Paru inspirasi dan ekspirasi, menjadi berat, edematosa namun karena selama dan berwarna merah. ekspirasi jalan nafas menjadi lebih kecil, maka hasilnya b. Hepatisasi merah (48 jam adalah obstruksi pernafasan berikutnya) : Terjadi pada katup yang menimbulkan stadium kedua, yang udara terperangkap dan berakhir setelah beberapa overinflasi. Atelektasis dapat hari. Ditemukan akumulasi terjadi ketika obstruksi yang masif dalam ruang menjadi total dan udara alveolar, bersama-sama yang terperangkap dengan limfosit dan diabsorbsi. magkrofag. Banyak sel darah Proses patologis menggangu merah juga dikeluarkan dari pertukaran gas normal di kapiler yang meregang. dalam paru. Perfusi ventilasi Pleura yang menutupi yang tidak seimbang diselimuti eksudat fibrinosa, mengakibatkan hipoksemia, paru-paru tampak berwarna yang terjadi pada awal kemerahan, padat tanpa perjalanannya. Retensi mengandung udara, disertai karbondioksida konsistensi mirip hati yang (hiperkapnia) biasanya tidak masih segar dan bergranula terjadi kecuali pada pasien (hepatisasi = seperti hepar). yang terkena berat. Makin c. Hepatisasi kelabu (3-8 tinggi frekuensi pernapasan hari) : Pada stadium ketiga melebihi 60/menit; menunjukkan akumulasi selanjutnya hiperkapnia fibrin yang berlanjut disertai berkembang menjadi penghancuran sel darah takipnea. putih dan sel darah merah. Paru-paru tampak kelabu coklat dan padat karena leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi di dalam alveoli yang terserang.
d. Resolusi (8-11 hari) : Pada
stadium keempat ini, eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh makrofag dan pencernaan kotoran inflamasi, dengan mempertahankan arsitektur dinding alveolus di bawahnya, sehingga jaringan kembali pada strukturnya semula. Gejala prodromal saluran Ada Sering tidak ada pernapasan atas Demam Derajat rendah (subfebris) Tinggi (39°-40°C) Toksisitas Biasanya ringan Jelas Retraksi Ada , intercostal dan Tidak ada suprasternal Palpasi thorax Vocal fremitus menurun Vocal fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit Perkusi paru Hipersonor Sonor memendek sampai beda Mengi Ada Biasanya tidak ada Auskultasi Mengi difus dengan ronkhi Ronkhi atau konsolidasi lokal Hitung leukosit Normal atau sedikit Meningkat meningkat Hitung jenis leukosit Normal/ limfositik Neutrofilik Analisa gas darah Gambaran analisis gas darah Gambaran analisis gas darah akan menunjukkan menunjukkan hipoksemia hiperkapnia, karena dan hiperkarbia. Pada karbondioksida tidak dapat stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik. dikeluarkan, akibat edem dan hipersekresi bronkiolus. Rontgen thoraks Hiperinflasi Ada Tidak ada Abses atau efusi pleura Tidak ada Mungkin ada Kultur darah Negatif Mungkin positif Komplikasi Gagal napas, serangan Abses, kavitas, apnea, pneumonia bakterial pneumatokel, efusi pleura, sekunder, mengi rekuren, empiema, bakteremia, abses bronkiolitis obliterans metastastik, meningitis. Pengobatan Oksigen yang dilembabkan, Oksigen yang dilembabkan, nutrisi oral, nebulisasi sefotaksim IV saja atau ribavirin pada pasien yang dengan klaritromisin IV mungkin mengalami penyakit berat (bayi < 2 bulan, prematur)