Disusun Oleh :
Kelompok 2
Nurshalin (150384205082)
Risdawati Sinurat (140384205028)
Septrina Rahma Yola (150384205055)
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
2.1 Karakteristik Morfologi Mangrove ........................................................................... 6
2.2 Adaptasi Anatomi Mangrove .................................................................................. 16
2.3 Karakteristik Fisiologi Mangrove ........................................................................... 20
2.4 Reproduksi Mangrove ............................................................................................. 20
2.5 Penyebaran Mangrove ............................................................................................ 23
BAB III ................................................................................................................................ 29
PENUTUP ........................................................................................................................... 29
1. Kesimpulan ........................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di pesisir pantai dan ekosistem
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove berada di
daerah pesisir antara laut dan darat. Keadaan tersebut memungkinkan banyak
faktor alam yang mempengaruhi struktur hutan mangrove. Faktor alam tersebut
antara lain cahaya, angin, salinitas, kondisi tanah, pasang surut air dan polusi
sampah organik maupun anorganik.
Pesisir dan pulau merupakan tempat tumbuh mangrove yang baik, sehingga
keberadaan mangrove dapat mencirikan morfologi sistem biologi pesisir di
Indonesia, di samping padang lamun dan terumbu karang, yang memainkan
peranan penting dalam perlindungan dan pengembangan wilayah pesisir.
Ekosistem mangrove merupakan daerah pertemuan antara ekosistem laut dan
ekosistem daratan yang mempunyai sifat fisika kimia yang bervariasi, sehingga
memiliki karakteristik ekologi yang unik dan khas.
Mangrove memiliki karakter morfologi yang unik sebagai bentuk adaptasi
terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Kondisi substrat dan salinitas
merupakan dua faktor penting yang harus diatasi oleh tumbuhan mangrove agar
bisa tetap eksis. Kedua faktor tersebut berkonstribusi dalam memicu adaptasi
tumbuhan mangrove secara morfologi dan fisiologi. Respon morfologi yang
ditunjukkan tumbuhan mangrove, antara lain dengan membentuk sistem
perakaran dan buah yang unik. Respon fisiologi ditandai dengan terbentuknya
struktur anatomi yang khas pada daun, misalnya adanya kelenjar garam dan
mekanisme yang unik dalam pengeluaran garam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik morfologi mangrove ?
2. Bagaimana adaptasi anatomi mangrove ?
3. Bagaimana adaptasi fisiologi mangrove ?
4. Bagaimana reproduksi mangrove ?
5. Bagaimana penyebaran mangrove ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik morfologi mangrove
2. Untuk mengetahui adaptasi anatomi mangrove
3. Untuk mengetahui adaptasi fisiologi mangrove
4. Untuk mengetahui reproduksi mangrove
5. Untuk mengetahui penyebaran mangrove
BAB II
PEMwBAHASAN
a. Akar tunjang
Bentuknya seperti papan, akarnya sangat keras dan pipih. Biasanya jenis
perakaran ini dimiliki oleh pohon mangrove yang hidup di daerah yang lebih
dekat ke darat (bukan tipe pohon mangrove yang hidup din tepi pantai).
Contohnya adalah Xylocarpus sp.
c. Akar napas
Akar napas ini merupakan akar yang muncul di dekat pohon mangrove,
bentuknya seperti pensil. Pohon dengan jenis perakaran ini biasanya hidup ditepi
pantai dengan substrat lumpur atau pasir berlumpur. Fungsinya adalah untuk
mengambil udara karena di dalam tanah yang berlumpur kandungan oksigennya
lebih sedikit. Contohnya adalah Avicennia sp.
d. Akar lutut
Akar lutut berbentuk menjalar dan ber lutut-lutut. Perakaran jenis ini
biasanya memakan tempat lebih banyak daripada perakaran jenis lain karena
akarnya sangat panjang. Berfungsi untuk menegakkan tubuh mangrove dan
membantunya bernapas. Contohnya adalah Bruguiera sp.
a. Benih Vivipari
Benih vivipari merupakan biji yang telah berkecambah ketika masih
melekat pada pohon induk tetapi tidak tertutup atau keluar dari kulit biji.
Umumnya terdapat pada family Rhizophoraceae, buahnya berbentuk
silinder. Buah yang sudah matang dari Rhizophora sp dicirikan dengan
warna buah hijau tua atau kecoklatan, dengan kotiloden (cincin) berwarna
kuning atau merah. Propagul Rhizophora yang siap dibibitkan ditandai
dengan munculnya cincin kuning diantara buah dan hipokotilnya.
Gambar 5. Rhizopora sp
b. Benih Cryptovivipari
Benih cryptovivipari merupakan biji yang telah berkecambah ketika masih
melekat pada pohon induk, tetapi masih tertutup oleh biji. Umumnya
terdapat pada family Avicennia , bentuk buahnya seperti kacang.
Cirri kematangan buah adalah warna kulit buahnya kekuningan dan
kadang kulit buah sedikit terbuka. Buah yang sudah matang mudah
terlepas dari kelopaknya.
Gambar 6. Avicennia sp
c. Benih Normal
Benih normal merupakan buah mengalami proses dimana buahnya
memecah diri dan menyebarkan benihnya pada saat mencapai air.
Umumnya terdapat pada spesies Sonneratia dan Xylocarpus. Buahnya
berbentuk bulat seperti bola dengan benih normal. Spesies lain
kebanyakan buahnya berbentuk kapsul.
Gambar 7. Sonneratia sp
Morfologi Daun
Manfaat Daun digunakan untuk mengatasi kulit yang terbakar. Resin yang
keluar dari kulit kayu digunakan sebagai alat kontrasepsi. Buah
dapat dimakan. Kayu menghasilkan bahan kertas berkualitas
tinggi. Daun digunakan sebagai makanan ternak.
(Sumber : Noor, Yus Rusila, dkk. 2006 : 74)
Gambar 8. Batang pohon Acivennia marina Gambar 9. Akar nafas Avicennia marina
(Sumber : id.scribd.com)
1. Adaptasi Mangrove
2) Sistem perakaran yang khas, dan lentisel sebagai tanggapan terhadap tanah
yang jenuh air.
a. Komponen aerasi, yaitu bagian akar yang mencuat kebagian atas dari
system perakaran dan berfungsi sebagai pertukaran gas.
b. Komponen penyerapan dan penjangkaran, yaitu berfungsi untuk
membentuk basis penjangkaran pada seluruh sistem dan untuk
melakukan penyerapan zat hara.
c. Komponen jaringan, yaitu bagian horizontal yang meluas dan
berfungsi menyatu dengan penyerapan dan penjangkaran dari sistem
perakaran.
Akar merupakan organ yang kontak secara langsung dengan lingkungan
salinitas. Selain bentuk akar yang khas dan adanya lentisel di berbagai organ
tumbuhan mangrove, kekurangan oksigen juga dapat diatasi dengan adanya
lubang-lubang yang ada di dalam tanah yang dibuat oleh hewan-hewan. Lubang-
lubang ini membawa oksigen ke bagian akar tumbuhan mangrove. Kondisi ini
terjadi saat air laut surut, sehinnga lantai hutan mangrove saat air laut surut.
tidak tergenang air secara keseluruhan.
3) Struktur dan posisi daun yang khas sebagai tanggapan terhadap radiasi
sinar matahari dan suhu yang tinggi.
Hampir semua jenis mangrove, daun-daunnya mempunyai sejumlah
penampakan anatomi yang membatasi hilangnya uap air. Hal ini mencakup
kutikula yang tebal, lapisan lilin, dan stomata yang tersembunyi, yang semuanya
terdapat hanya pada permukaan abaksial dari beberapa jenis. Anatomi daun
mangrove demikian merupakan adaptasi terhadap kondisi lingkungan mangrove
yang memiliki radiasi sinar matahari dan suhu udara yang umumnya tinggi, oleh
karena itu mangrove tumbuh di daerah pesisir dan sebagian besar di wilayah
garis lintang rendah/tropis.
Keunikan daun mangrove sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang
biasanya mempunyai suhu dan radiasi sinar matahari yang tinngi terlihat pada
daun-daun yang posisinya terbuka pada tajuk teratas secara tajam condong,
kadang posisinya mendekati vertikal, sedangkan daun yang ternaungi yang
berada jauh diantara tajuk,cenderung posisinya horizontal. Oleh karena itu,
walaupun lingkungan tempat tumbuh mangrove yang memiliki radiasi sinar
matahari dan suhu udara yang umumnya tinggi yang mendorong laju transpirasi
yang tinngi pula, namun pada kenyataannya mangrove memiliki laju transpirasi
yang rendah yang disebabkan oleh adaptasi anatomi daunnya.
2.1.1 Anatomi Avicennia marina
Gambar 12. Penampang batang Avicennia marina. 1. epidermis, 2. korteks, 3. xilem, 4. floem dan
5. Pidh
Sumber : id.scribd.com
Untuk bisa bertahan dan berkembang menyebar di kondisi alam yang keras,
jenis-jenis bakau sejati mempunyai cara yang khas yaitu mekanisme reproduksi
dengan buah yang disebut vivipar. Cara berbiak vivipar adalah dengan
menyiapkan bakal pohon ( propagule) dari buah atau bijinya sebelum lepas dari
pohon induk. Mangrove menghasilkan buah yang mengecambah, mengeluarkan
akar sewaktu masih tergantung pada ranting pohon dan berada jauh di atas
permukaan air laut. Bijinya mengeluarkan tunas akar tunjang sebagai kecambah
sehingga pada waktu telah matang dan jatuh lepas dari tangkai nanti, telah siap
untuk tumbuh.
Buah ini akan berkembang sampai tuntas, siap dijatuhkan ke laut untuk
dapat tumbuh menjadi pohon baru. Bakal pohon yang jatuh dapat langsung
menancap di tanah dan tumbuh atau terapung-apung terbawa arus, sampai jauh
dari tempat pohon induknya, mencari tempat yang lebih dangkal. Setelah matang
dan jatuh ke dalam air, bakal pohon bakau ini terapung-apung sampai mencapai
tepi yang dangkal. Pada saat menemukan tempat dangkal, posisi bakal pohon
menjadi tegak vertikal, kemudian menumbuhkan akar-akar, cabang dan daun-
daun pertamanya.=
Benih Vivipari
Benih vivipara meupakan biji yang telah bekecambah ketika masih
melekat pada pohon induknya tetapi tidak tertutup atau keluar dari
kulit biji.
Benih Cryptovivipari
Benih Cryptovivipari merupakan biji yang telah berkecambah
ketika masih melekat pada pohon induk, tetapi masih tertutup oleh
biji. Umunya terdapat pada family Avicennia, bentuk buahnyasepeti
kacang.
Benih nomal
Benih normal merupakan buah mengalami proses dimana buahnya
memecah diri dan menyebarkan benihnya pada saat mencapai air.
Pertumbuhan mangrove juga dipengaruhi oleh tipe substrat. Tipe
substrat seperti liat berdebu juga faktor penunjang terjadinya proses
regenerasi. Partikel debu dan partikel liat yang berupa lumpur
menangkap buah mangrove yang jatuh karena sudah masak (Arief,
2003).
Island
1 Acanthus + + + + + + +
ilicifolius
2 Aegiceras + + + + + + +
corniculatum
3 Aegiceras + + + +
floridum
4 Acrosticum + + + + + + +
aureum
5 Avicennia + + + + + + +
alba
6 Avicennia + +
lanata
7 Avicennia + + + + + + +
marina
8 Avicennia + + + + + + +
officinalis
9 Bruguiera + + + + + + +
cylindrica
10 Bruguiera + + + + + + +
gymnorrhiza
11 Bruguiera + + + + + + +
parviTumbuh
an
12 Bruguiera + + + + + +
sexangula
13 Cerbera + + + + + + +
manghas
14 Ceriops + + + + + + +
decandra
15 Ceriops tagal + + + + + + +
16 Derris + + + + + + +
trifoliata
17 Dolichandro + +
ne spathacea
18 Excoecaria + + + + + + +
agallocha
19 Finlaysonia + + + + + + +
maritima
20 Heritiera + + + + + + +
littoralis
21 Kandelia + +
candel
22 Lumnitzera + + + + + + +
littorea
23 Lumnitzera + + + + + +
racemosa
24 Nypa + + + + + + +
fruticans
25 Osbornea + + + + +
octodonta
26 Pemphis + + +
acidula
27 Phoenix +
paludosa
28 Pluchea + + + + + + +
indica
29 Rhizophora + + + + + + +
apiculata
30 Rhizophora + + + +
lamarckii
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mangrove menghasilkan buah yang mengecambah, mengeluarkan akar
sewaktu masih tergantung pada ranting pohon dan berada jauh di atas
permukaan air laut. Bijinya mengeluarkan tunas akar tunjang sebagai kecambah
sehingga pada waktu telah matang dan jatuh lepas dari tangkai nanti, telah siap
untuk tumbuh.
Onrizal, 2005. Adaptasi Tumbuhan Mangrove Pada Lingkungan Salin Dan Jenuh
Air. Jurusan Kehutanan Fakultas Pelestarian, Universitas Sumatera Utara.
Medan
http://anisatusshakim.web.unej.ac.id/2015/09/16/morfologi-anatomi-dan-fisiologi-
mangrove-dan-pelestariannya/
https://id.scribd.com/doc/111880300/Laporan-Biologi-Mangrove-Anatomi-Dan-
Morfologi-Mangrove
https://id.scribd.com/doc/166065908/REPRODUKSI-MANGROV1