NIM : 180301042
SEMESTER/KELAS :IV/B
JURUSAN : PAI
PENGERTIAN WIRASWASTA
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti
peluang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan
berwatak agung. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya, serta memasarkannya. Wirausaha adalah orang yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya
atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya- sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengmbil keuntungn dalam rangka meraih sukses 1
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
1
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h. 45.
menghasilkan barang atau jasa yang akam dijual untuk mendapatkan keuntungan. Jadi
wirausaha adalah pejuang yang jadi teladan dalam bidang usaha2
Untuk, perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan
suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha
merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja
sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap
mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi
seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.
Sebagian ahli mambedakan kedua istilah wirausaha dengan wiraswasta, tetapi
perbedaan itu dinilai tidaklah terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak literatur,
antara istilah wiraswasta dan wirausaha sering berganti tempat alias artinya dianggap
sama. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua istilah tersebut tidak
dibedakan artinya atau dianggap sama. Perbedaan lain yang hampir mirip dengan
contoh diatas adalah kewirausahaan, wirausahawan, pengusaha dan swasta.3
2
Pandji Anoraga, S.E., M.M & H. Djoko Sudantoko, S.Sos., M.M, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.
3
Dwi Riyanti Benecdita. Kewirausahaan dari sudut psikologi kepribadian, (Jakarta, grasindo, 2003) hal. 21
B. PERBEDAAN ANTARA PEMASARAN DAN PEJUALAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Kotler dan Keller mendefinisikan pemasaran dari sisi sosial, yaitu “Proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
orang lain”.4
PENGERTIAN PENJUALAN
Didalam konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa uang diinginkan oleh konsumen
dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang memuaskan keinginan
konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Disini perusahaan menyesuaikan supply
mereka untuk memenuhi permintaan konsumen.
4
Kotler dan Keller (2008, Jil.1, 5)
5
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan,(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 166.
Sebaliknya konsep penjualan, sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian
mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli
produknya.ini berarti bahwa perusahaan mengarahkan permintaan konsumen agar
sesuai dengan supply yang diajukan. .
Penjualan Pemasaran
1. tekanan pada produk 1. tekanan pada keinginan
2. perusahaan pertama-tama membuat konsumen
produk dan kemudian mereka –reka 2. perusahaan pertama-tama
bagaimana menjualnya. menentukan apa yang diinginkan konsumen
3. manajemen berorientasi ke volume dan kemudian mereka-reka bagaimana
penjualan membuat dan menyerahkan produknya
4. perencanaan berorientasi untuk memenuhi keinginan itu.
3. manajemen berorientasi ke
laba usaha.
4. perencanaan berorientasi ke hasil
jangka panjang, berdasarkan produk-produk
baru, pasar hari esok, dan pertumbuhan
yang akan datang.6
6
Basu (2009) dan Stanton (1985)
C. PENGERTIAN WARALABA DAN SISTEM WARLABA
PENGERTIAN WARALABA
Franchise berasal dari bahasa Prancis, yaitu franchir yang mempunyai arti memberi
kebebasan kepada para pihak. Pengertian franchise dapat dilihat dari 2(dua) aspek,
yaitu aspek yuridis dan bisnis. (Franchise) Istilah franchise dipakai sebagai padanan
istilah bahasa Indonesia “waralaba”. Waralaba terdiri atas kata “wara” dan “laba”.
Wara artinya lebih atau istimewa, sedangkan laba artinya untung. Jadi, menurut arti
kata, waralaba dapat diartikan sebagai usaha yang memberikan untung lebih atau laba
istimewa. Istilah waralaba diperkenankan pertama kali oleh lembaga Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen (LPPM) di Jakarta. Namun, dalam dunia bisnis para pelaku
bisnis di Indonesia lebih mengenal dan senang menggunakan istilah aslinya franchise
daripada waralaba. Kedua istilah tersebut muncul dalam hukum bisnis di Indonesia.7
franchise adalah sistim pemasaran atau distribusi barang dan jasa, dimana sebuah
perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada individu atau perusahaan lain
(franchisee) yang berskala kecil dan menengah, hak istimewa untuk melakukan suatu
system usaha tertentu, dengan cara tertentu, waktu tertentu, dan di suatu tempat
tertentu
Keuntungan Bisnis Waralaba:
- Bisnis yang telah terbangun dan telah teruji serta realisasi dengan baik dapat
7
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010), h. 560-561.
membuat Anda terhindar dari kegagalan bisnis.8
- Bisnis tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sehingga Anda tidak perlu bersusah
payah untuk melakukan pemasaran.
- Ketergantungan pada reputasi waralaba lain, jika ada waralaba lain yang melakukan
kesalahan hingga merusak reputasi merek dagang franchise tersebut. Hal ini akan
berdampak bagi bisnis Anda karena nama dagang yang sama.
- Biaya waralaba yang beragam seperti biaya pembelian merk dagang di awal
perjanjian serta biaya lanjutan untuk dukungan dan pelatihan..9
8
Richard Burton Simatupang Aspek Hukum Dalam Bisnis, PT. Rineka Cipta , Jakarta, 2003,Hlm. 56
9
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti , Bandung, 2005,Hlm. 339
D. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN
Dalam manajemen pemasaran tentu harus memiliki tujuan, karena tujuan merupakan
langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran adalah mengenal
dan memahami pelanggan sedemikian rupa agar produk yang dijual akan cocok sesuai
dengan keinginan pelanggan, akibatnya produk tersebut dapat terjual dengan
sendirinya. Beberapa tujuan utama dari manajemen pemasaran, sebagai berikut:
1. Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin. Artinya dapat
menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan dan jika ada kelebihan maka
dikatakan laba.
2. Jangka menengah
10
Marketing management: A strategic approach with a global orientation (Boyd, Walker,
Larreche, 1998, p.16)
Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara total biaya
produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan berusaha
lebih memperbesar cakupan volume penjualan.
3. Jangka panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia agar tetap
loyal dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif dan berdaya guna
lebih serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.
a. Sumber-sumber perusahaan
e. Siasat pemasaran
11
Swastha, Basu & T. Hani Handoko. 1987.Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen.Yogyakarta:
Liberty
12
Mursid, M.2010.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Bumi Aksara
PENGERTIAN DAN PERANAN PERENCANAAN PEMASARAN
Setiap perusahaan atau badan usaha selalu melakukan kegiatan perusahaan, yang
merupakan ciri dari aktifitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun yang terlepas
dari kegiatan pemasaran. Baik perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
maupun Firma, CV dan perusahaan perseorangan serta koperasi dan BUMN, semua
tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Demikian pula, apabila dilihat dari jenis-jenis
usaha yang dilakukan, tidak ada satu perusahaan pun yang tidak melakukan kegiatan
pemasaran. Baik perusahaan jasa transportasi/angkutan, jasa bank, jasa asuransi dan jasa
hotel, maupun perusahaan pabrik, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan
konstruksi, tetap akan melakukan kegiatan pemasaran.
Setiap kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan perlu koordinasi dan diarahkan
untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan khususnya bidang pemasaran. Alat
koordinasi dan pengarahan kegiatan pemasaran tersebut ialah Rencana Pemasaran[1].
Yang dimaksud dengan pemasaran adalah kegiatan yang berkaitan langsung dengan
mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen melalui pertukaran.
3) Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan atas
standar prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
4) Perumusan tujuan dan kebijakan operasional yang ingin dicapai serta dapat
dilakukan secara lebih mantap.
4) Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau pemikiran
dan usaha-usaha atau kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
d. Ciri pasar yang ada, untuk mengetahui perubahan yang ada dan interaksinya.
a. Analisis sumber daya dan lingkungan perusahaan serta strategi acuan produk
(produk mix strategics).
b. Analisis situasi yang mencakup:
Ø Pengukuran pasar.
Ø Strategi penetrasi pasar, untuk jenis produk lama dan pasar yang lama.
Ø Strategi pengembangan produk, untuk jenis produk baru dan pasar yang lama.
Ø Strategi pengembangan pasar, untuk jenis produk lama dan pasar yang baru.
Ø Strategi diversifikasi, untuk jenis produk baru dan pasar yang baru.
Di dalam praktik, sering ditemui empat macam bentuk hasil kegiatan pelaksanaan
pemasaran, ke empat bentuk tersebut adalah :
1. Target pemasaran, yaitu penetapan suatu ukuran tertentu sebagai sasaran yang
akan dicapai dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Target pemasaran
dapat berupa jumlah penjualan dalam unit atau rupiah, share pasar atau laba.
2. Rencana pemasaran, yaitu rumusan tentang apa yang ingin dicapai dan bagaimana
cara mencapainya yang terdiri dari kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian
tujuan dibidang pemasaran.
3. Progam pemasaran, yaitu rumusan tentang rincian langkah kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rencana pemasaran, dengan menetapkan pada tahap-tahap pelaksanaan
yang dikaitkan atas waktu, tempat atau daerah, dan oleh siapa pelaksanaannya
dilaksanakan.
Dalam analisis ini perlu dilakukan pengkajian mengenai perkembangan hasil penjualan
dan realisasi kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran.
Dalam analisis ini dilakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran perusahaan
terutama perkembangan ekonomi, social, budaya, teknologi, dan pemerintah.
Dalam hal ini perusahaan harus menetapkan tujuan (objektif) yang ingin dicapai dalam
bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan, atau tingkat share pasar ataupun tingkat
laba yang diharapkan. Penentuan tujuan (objektif) akan mempengaruhi penetapan
strategi pemasaran yang akan dijalankan.
1. Product
product merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Price
Harga merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran setelah produk dan
merupakan satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan
penjualan sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan biaya saja.
3. Place
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola
distribusi yang akan dilakukan. Disini penting sekali perantara dan pemilihan saluran
distribusinya. Perantara ialah sangat penting karena dalam segala hal, merekalah yang
berhubungan langsung dengan konsumen.
4. Promotion
Promosi pada dasarnya adalah bentuk komunikasi pemasaran. Promosi meliputi semua
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada
pasar sasaran.