Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BALAI KARANGAN
Jalan Ai Gumis No. 4 Balai Karangan Kec. Sekayam Kab. Sanggau, email : pkmbalaikarangan@gmail.com

TAHAPAN ATAU ALUR KEGIATAN PROGRAM UKM

No Program Kegiatan Alur


1 PROMKES Pembinaan dan  Mendatangi tempat pelaku UKK
pendataan pelaku  Membina dan mendata pelaku UKK
UKK  Meminta cap dan tanda tangan pelaku
UKK di surat tugas
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
program
apabila ada masalah
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
program
apabila ada masalah
Pemantauan jentik  Melaksanakan pertemuan persiapan
oleh kader jumantik pemantauan jentik dengan kader jumantik
 Memberikan format dan menerangkan
cara pengisian format pemantauan jentik
kepada kader
 Memantau pelaksanaan pemantauan
jentik oleh kader
 Mengumpulkan hasil pemantauan jentik
sekaligus merekap dan menghitung ABJ
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
program
apabila ada masalah
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
program
apabila ada masalah
2 KESLING Penyehatan Air Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau
penilaian Desa/kelurahan
secara Partisiatif Merupakan teknik
penilaian yang relative terbuka ,cepat dan
bersih RRA menggabungkan beberap teknik
yang terdiri dari :
 Review atau telaah data sekunder,
termasuk peta wilayah dan pengamatan
 Observasi lapangan secara langsung
 Wawancara dengan pemilik/pengelola
 Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik
 Lokakarya
 Pembuatan Laporan
Metode Partisipatory Rapid Appraisal (PRA).
Merupakan metode pengkajian penyehatan
lingkungan yang lebih banyak melibatkan
pihak dalam yang terdiri dari stakeholder(
pemangku Kepetingan kegiatan ) dengan
difasilitasi pihak luar yang berfungsi sebagai
narasumber atau fasilitator.PRA merupkan
metode penilaian keaadaan secara partisipatif
yang dilakukan pada tahap awal perencanan
kegiatan. Adapun langkah langkah metode
PRA meliputi:
 Penelusuran sejarah di wilayah
 Pembuatan Bagan kecenderungan dan
perubahan
 Analisis Penggunaan waktu
 Observasi langsung terhadap dinamika
social
 Transect (Penelusuran wilayah Desa)
dan pembuatan gamabar lingkungan (
Pemetaan
prasarana,bangunan,ruangan ,sumber
daya alam dan lokasi )
 Pembuatan bagan alur input dan output
 Mengkaji mata pencaharian di
masyarakat
 Membuat matrik dan peringkat
permasalahan yang dihadapi dan
ditemukan masyarakat
 Diskusi Terarah
 Analisis pola Keputusan
 Studi kasus ,peta mobilisasi masyarakat
 Pengurutan potensi
 Pengorganisasian Masalah.
LANGKAH LANGKAH
 Persiapan
a. Desiminasi informasi penyehatan
lingkungan bidang kesehatan di
tingkat
rt,rw,kelurahan kecamatan dan
pihak lain yang terkait
b. Perencanaan
1. Merencanakan teknis kegiatan
Penyehatan Lingkungan
dengan lintassektor terkait
2. Anggaran untuk kegiatan
penyehatan lingkungan bidang
kesehatanyang bersumber dari
dana penyehatan Lingkungan
dari masing masing sekor
untuk kegiatan terintegrasi
3. Pelaksananan
Menentukan ekanisme
koordinasi antar sektor terakit
dengan leading sektor
daripuskesmas (Penanggung
jawab Penyelatan Lingkungan)
 Melaksanakan kegiatan Penyeahatan
lingkungan sesuai dengan jadwal yang
telah disusun
 Monitoring Evaluasi
1. Monitoring pelaksananan kegiatan
penyehatan lingkungan
2. Melaporkan pelaksanaan kegiatan
penyehatan lingkungan.

3 KESGA-ZI Kelas ibu hamil  melakukan identifikasi/mendaftar semua


ibu hamil yang ada di wilayah binaan
 mempersiapkan tempat dan sarana
pelaksanaan kelas ibu hamil
 mempersiapkan materi, alat bantu
penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas
ibu hamil serta mempelajari materi yang
akan di sampaikan
 mempersiapkan peserta kelas ibu hamil,
mengundang ibu hamil dengan umur
kehamilan 4-36 migggu
 mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu
hamil

Pertemuan promosi 1. Membuat surat pemberitahuan ke


ASI eksklusif dan MP- Kades,mengundang ketua kelompok
ASI kader posyandu untuk mengikuti
pertemuan
2. mempersiapkan alat audio visual dan
tempat pertemuan
3. Melaksanakan pertemuan kegiatan di
aula puskesmas Kragan I
4. Meminta bukti Stempel pada surat
Tugas
5. Mengevaluasi kegiatan
6. menyusun dan membuat laporan
7. Merencanakan tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
8. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
9. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
Kunjungan Balita Gizi 1. Mengunjungi balita Gizi kurang/buruk
kurang/Buruk 2. Melakukan pengukuran antropometri
pada Balita Gizi kurang/buruk
3. Mengisi Kuesioner Balita Gizi
kurang/buruk
4. Mengevaluasi kegiatan program
5. Menyusun dan membuat laporan
6. Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
7. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
8. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
4 P3M Penjaringan TB paru  Persiapan
1. Koordinasi dengan dokter di BP
Umum, bidan desa untuk dapat
menjaring suspek TB paru dengan
gejala batuk > 2 minggu
2. Pengobatan OAT pada pasien yang
positif TB Paru selama 6 – 7 bulan.
3. Koordinasi dengan lintas program
dan lintas sektor lainnya dalam
kegiatan sosialisasi dan penjaringan
suspek TB Paru
 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan
penjaringan TB Paru
1. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dilakukan di dalam gedung
bekerjasama dengan kader, bidan
desa dan dokter
2. Pelaksanaan penjaringan suspek TB
Paru dapat dilakukan di BP Umum
dan juga di desa – desa
3. Penjaringan suspek TB Paru dapat
diakukan dengan cara screning
sesuai dengan format yang ada
4. Penjaringan TB Paru dapat dilakukan
Bidan desa, kader dan petugas P2
Imunisasi Pemberian imunisasi HB Unijeck

1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menjelaskan kepada ibu anak
tersebut, umur anak (0-7 hari)
mendapatkan imunisasi Hepatitis dosis
0.5 ml dalam kemasan PID
3. Petugas mengambil vaksin Hepatitis B
dalam Kemasan dalam Previl Injection
Device (PID)
4. Petugas membuka Kantong aluminium
/plastic dan keluarkan Uniject
5. Petugas memegang Uniject pada leher
dan tutup jarum dengan memegang
keduanya diantara jari telunjuk dan
jempol
6. Petugas mendorong tutup jarum kearah
leher
7. Petugas meneruskan mendorong
sampai tidak ada jarak antara tutup
jarum dan leher
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menyuntikkan jarum pada
pasien, Untuk imunisasi ini aspirasi
tidak perlu dilakukan
10. Petugas memijit reservoir dengan kuat
untuk menyuntik. Setelah reservoir
kempis mencabut uniject
11. Petugas membuang uniject yang telah
dipakai kedalam wadah alat suntik
bekas sesuai persyaratan yang berlaku
12. Petugas menerangkan kepada ibu anak
tersebut, tentang reaksi local seperti
rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan disekitar tempat
penyuntikan
13. Petugas merapikan alat-alat
14. Petugas mencatat dalam buku KIA /
KMS Anak dan buku kunjungan /
Regester
15. Petugas mencuci tangan
Pemberian Imunisasi BCG
1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan anak belum
pernah di BCG dengan menanyakan
pada orang tua anak tersebut
3. Petugas menyiapkan vaksin dan spuit
yang akan di gunakan
4. Petugas melarutkan vaksin dengan
cairan pelarut BCG 1 ampul atau 1 vial
dengan pelarut BCG
5. Petugas mengambil 0.05 cc vaksin BCG
yang telah kita larutkan tadi
6. Petugas membersihkan lengan dengan
kapas yang telah dibasahi air bersih
7. Petugas menyuntikan vaksin tersebut
sepertiga bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertio musculus
deltoideus) secara intrakutan (ic) /
dibawah kulit
8. Petugas merapikan alat-alat
9. Petugas mencatat dalam buku
10. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi Polio
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin polio dalam
keadaan baik (perhatikan nomor ,
kadaluarsa dan VVM / vaksin vial
monitor)
3. Petugas membuka tutup vaksin dengan
menggunakan pinset / gunting kecil
4. Petugas memasang pipet diatas botol
vaksin
5. Petugas mengatur anak pada posisi
yang senyaman mungkin
6. Petugas membuka mulut anak dan
teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
7. Petugas memastikan vaksin yang telah
diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
8. Petugas mengulang lagi penetesan
polio ,jika di muntahkan atau di
keluarkan oleh anak.
9. Petugas menjaga agar vaksin tetap
steril saat meneteskan vaksin ke mulut.
10. Petugas merapikan alat
11. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi DPT/HB/Hib
1. Petugas mencuci tangan

2. Petugas memastikan vaksin yang akan


di gunakan

3. Petugas menjelaskan kepada ibu anak


tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah
suntikan 3x untuk imunisasi DPT – HB-
Hib ini

4. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin DPT


– HB- Hib

5. Petugas membersihkan 1/3 paha


bagian luar dengan kapas yang telah di
basahi air bersih

6. Petugas menyuntikan secara intra


muskuler (im) atau sub kutan (sc)dalam.

7. Petugas menerangkan kepada ibu anak


tersebut, tentang panas akibat DPT –
HB- Hib
8. Petugas memberikan resep obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu
anak tersebut bila anak panas tinggi .

9. Petugas merapikan alat-alat

10. Petugas mencatat dalam buku KIA dan


buku kunjungan / Regester

11. Petugas mencuci tangan

Pemberian imunisasi campak

1. Petugas mencuci tangan

2. Petugas memastikan vaksin dalam


keadaan baik (no batch / exp / vvm)

3. Petugas membuka tutup vaksin dengan


menggunakan Pinset

4. Petugas melarutkan dengan cairan


pelarut campak yang sudah ada (5 cc)

5. Petugas memastikan umur anak tepat


untuk di imunisasi campak (9 bulan)

6. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin


campak yang telah dilarutkan tadi

7. Petugas membersihkan lengan kiri


bagian atas anak dengan kapas yang
telah di basahi air bersih

8. Petugas menyuntikan secara subcutan


(sc)

9. Petugas merapikan alat

10. Petugas cuci tangan


Pemberian imunisasi TT

1. Petugas cuci tangan


2. Petugas melakukan identifikasi dan
anamnesa dengan menanyakan pada
pasien : Nama, Umur dan alamat,
Apakah ada alergi terhadap obat-
obatan
3. Petugas memastikan kondisi pasien
dalam keadaan sehat
4. Petugas menyiapkan bahan dan alat
suntik
5. Petugas mengambil vaksin dengan
jarum dan semprit disposible sebanyak
0,5 ml
6. Petugas mempersilahkan pasien duduk
7. Petugas mengoleskan kapas basah
pada lengan kiri bagian atas
8. Petugas menyuntik pada lengan kiri
bagian atas secara intra muscular
9. Petugas mengolesi bekas suntikan
dengan kapas
10. Petugas membuang jarum bekas
suntikan ke dalam kotak / Safety box.
11. Petugas mempersilahkan pasien
menunggu 15 menit dan jika tidak
terjadi efek samping pasien boleh
pulang
12. Petugas mencatat pada kartu TT atau
buku ibu hamil / buku KIA
13. Petugas cuci tangan
BIAS (Bulan Imunisasi anak Sekolah)
1. Petugas memastikan jumlah sasaran
BIAS
2. Petugas mengambil vaksin , logistic
imunisasi sesuai Sasaran BIAS
3. Petugas membawa Surat Tugas
4. Petugas membawa Buku Register
BIAS, Safety Box & Alat KIPI Set
5. Petugas melaksanaan prosedur
Imunisasi sesuai jenis Vaksinnya
6. Petugas menunggu 2 Jam Post
Imunisasi di UKS Sekolah
Pemberian imunisasi DT/TD
1. Petugas cuci tangan
2. Petugas melakukan identifikasi dan
anamnesa dengan menanyakan pada
pasien : Nama, Umur dan alamat,
Apakah ada alergi terhadap obat-
obatan
3. Petugas memastikan kondisi anak
dalam keadaan sehat
4. Petugas menyiapkan bahan dan alat
suntik
5. Petugas mengambil vaksin dengan
jarum dan semprit disposible 0,5 ml
6. Petugas mempersilahkan anak duduk
7. Petugas mengoleskan kapas steril
pada lengan kiri bagian atas
8. Petugas menyuntik pada lengan kiri
bagian atas secara intra muscular
9. Petugas mengolesi bekas suntikan
dengan kapas steril
10. Petugas membuang jarum bekas
suntikan ke dalam kotak / Safety box.
11. Petugas mempersilahkan anak
menunggu 15 menit
12. Petugas mencatat pada buku Regester
BIAS
13. Petugas cuci tangan
Pendistribusian vaksin ke puskesmas/
posyandu
1. Petugas mengisi formulir permintaan
vaksin sesuai sasaran imunisasi
2. Petugas menyiapkan cold Box / Vaksin
Carrier berisi 2 buah cool Pack
3. Petugas memastikan jenis dan jumlah
Vaksin dengan menggunakan VVM
4. Petugas mencatat Jenis & Jumlah, No
Batch, tanggal kadaluarsa vaksin yang
diterima
5. Petugas memasukkan vaksin kedalam
Cool box
6. Petugas tanda tangan SBBK vaksin
7. Petugas mendistribusi ke Posyandu /
Pelayanan Imunisasi
PIN POLIO 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin polio dalam
keadaan baik (perhatikan nomor
3. kadaluarsa dan VVM / vaksin
vial monitor)
4. Petugas membuka tutup vaksin dengan
menggunakan pinset / gunting kecil
5. Petugas memasang pipet diatas botol
vaksin
6. Petugas mengatur anak pada posisi
yang senyaman mungkin
7. Petugas membuka mulut anak dan
teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
8. Petugas memastikan vaksin yang telah
diberikan ditelan oleh anak yang di
9. imunisasi
10. Petugas mengulang lagi penetesan
polio ,jika di muntahkan atau di
keluarkan
11. oleh anak.
12. Petugas menjaga agar vaksin tetap
steril saat meneteskan vaksin ke mulut.
13. Petugas merapikan alat
14. Petugas mencuci tangan

6 PTM Pelatihan dokter kecil. Dilakukan melalui pertemuan dengan


menyampaikan materi melalui LCD dengan
metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Penjaringan Penjaringan dilakukan 1 tahun sekali pada


kesehatan awal tahun pelajaran ( Agustus –september)
Pada murid SD/MI, kelas VII SMP/MTS dan
kelas X SMA/MA negeri dan swasta.
Penjaringan peserta didik meliputi :
1. Pemeriksaan keadaan umum
2. Pengukuran tekanan darah dan denyut
nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Pemeriksaan indera (penglihatan,
pendengaran)
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengukuran kesegaran jasmani
8. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional

Pemeriksaan Berkala peserta didik meliputi :


1. Pemeriksaan keadaan umum
2. Pengukuran tekanan darah dan denyut
nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Pemeriksaan indera (penglihatan,
pendengaran)
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengukuran kesegaran jasmani
8. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional

7 Lansia Posyandu lansia 1. Kegiatan posyandu lansia dilaksanakan


1 kali dalam sebulan sepanjang tahun di
semua desa wilayah puskesmas Kragan
I.
2. Kegiatan posyandu lansia meliputi
pemeriksaan satus gizi lansia dengan
melakukan penimbangan berat badan
dan mengisi KMS Lansia.
3. Pemeriksaan status kesehatan lansia
meliputi pemeriksaan tekanan darah
dan pemeriksan lab sederhana jika perlu
.
4. Konslutasi kesehatan dilakukan untuk
memberikan konseling tentang penyakit
yang diderita oleh lansia
Penyuluhan 1. Kegiatan penyuluhan pada lansia
adalah upaya memberikan informasi
kepada lansia dan keluarga dalam upya
peningkatan kemampuan dan
kemandirian mereka dalam memelihara
kesehatan lansia.
2. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan
cara menyampaikan informasi melalui
metode ceramah, diskusi atau tanya
jawab
3. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada
saat pelaksanaan kegiatan posyandu
lansia.
Senam 1. Senam dilakukan setiap hari rabu dan
sehat sabtu di halaman Puskesmas Kragan I
Indonesia jam 06.00 WIB sampai selesai
2. Setelah senam dilakukan pemeriksaan
tekanan darah

Mengetahui, Balai Karangan,


Kepala Puskesmas Balai Karangan Penanggung Jawab UKM

SILAS L Hanya′a Yustina. Amd.Keb


NIP: 196205011983071001 NIP: 196810031988122001

Anda mungkin juga menyukai