Anda di halaman 1dari 3

Penulisan soal mengikuti prosedur berikut: (a) Perumusan tujuan tes,

(b) Penentuan bentuk pelaksanaan tes, (c) Penyusunan kisi-kisi tes, (d) Penulisan butir
soal, (e) Penelaahan butir soal, (f) Uji coba/analisis, (g) Perakitan soal/perangkat tes.
Dalam pengalaman saudara selama ini, bagaimana penerapan prosedur tersebut: apakah
semua langkah diikuti atau dipilih langkah-langkah tertentu saja? Jika saudara mengalami
kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah tersebut, bagaimana cara mengatasinya?

Good Evening, pak Hazairin Eko,


Setelah membaca materi M6 KB3, menulis tes hasil belajar, dan mencoba memahami
masing masing prosedur penulisan soal, ternyata tidak semua langkah saya ikuti saat saya
melakukan penulisan soal. Saya hanya menggunakan langkah langkah tertentu saja
tentunya karena kemampuan saya yang belum memadai, kurang nya ilmu dan
ketrampilan serta kurangnya waktu yang tersedia. untuk kisi kisi selama ini ditulis oleh
tim MGMP yang anggota timnya terdiri dari guru guru bersertifikat, guru senior dan guru
inas.

Seperti definisi dibawah ini dan langkah mana yang tidak saya lakukan
A. Perumusan tujuan tes >> saya lakukan √
Perumusan tujuan tes harus dilakukan dengan memperhatikan untuk apa tes tersebut
disusun. Tes hasil belajar disusun umumnya digunakan untuk penempatan,
diagnostik, perkembangan hasil belajar, dan tujuan lainnya.
B. Menentukan bentuk pelaksanaan tes >> saya lakukan √
Secara umum tes dapat diklasifikasikan kedalam bentuk tes penampilan atau tes
unjuk kerja, tes lisan, dan tes tertulis. Tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tes bentuk uraian, dan tes bentuk objektif.
C. Menyusun kisi-kisi tes >>tidak saya lakukan karena hanya PAT dan PAS ada kisi kisi
itupun dari MGMP
Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks berisi informasi yang dapat dijadikan
pedoman dalam menulis atau merakit soal. Kisi-kisi tes hendaknya memenuhi
persyaratan berikut: (1) mewakili isi kurikulum yang akan diujikan, (2) komponen-
komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami, dan (3) indikator soal harus jelas dan
dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah utama dalam menyusun kisi-kisi adalah:
 Menentukan Kompetensi (KD) yang akan diukur;
 Memilih materi esensial yang representatif
 Merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi.
D. Menulis butir tes >> saya lakukan untuk UH kognitif dan ketrampilan √
Terdiri dari:
1. Soal tes uraian
Tes bentuk uraian dapat dikelompokkan dalam dua jenis:
a. soal uraian bebas, memberi kebebasan kepada peserta tes untuk
memberikan jawaban selengkap mungkin
b. soal uraian terbatas (terstruktur), jawaban yang diberikan peserta tes
dibatasi berdasarkan aspek-aspek khusus dari mata pelajaran yang
diujikan.
Bentuk soal uraian dapat dibedakan menjadi:
a. soal uraian objektif, rumusan soal atau pertanyaan yang menuntut
sehimpunan jawaban dengan konsep tertentu, dan dapat diidentifikasi
kata-kata kunci jawabannya, sehingga penskorannya dapat dilakukan
b. uraian non objektif, rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban
berupa konsep menurut pendapat masing-masing siswa.
2. Soal tes objektif >> saya lakukan untuk soal UH
Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
3. Soal benar salah, bentuk soal ini menuntut peserta didik (peserta tes) untuk
memilih dua kemungkinan jawaban “ya” atau “tidak” dan “Benar” atau
“salah”.
4. Soal menjodohkan adalah soal yang terdiri dari 2 kelompok pernyataan.
E. Menelaah Butir Soal >> saya lakukan √
Butir-butir soal yang sudah ditulis harus ditelaah terlebih dulu sebelum digunakan.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana kualitas soal ditinjau dari substansi
materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan.
Memberikan tes kepada siswa bukan sekedar hanya memberikan tes kemudian
selesai, namun banyak hal yang harus diperhatikan sebelum soal yang dirancang
menjadi soal tes yang sesuai untuk siswa.
Untuk soal dari kabupaten (MGMP SMA) biasanya saya pelajari dulu sebelum di print
out dan diperbanyak untuk PAT dan PAS
F. Uji coba / analisis >> belum saya lakukan
Perangkat soal yang sudah ditelaah secara teoritis perlu dilakukan uji coba untuk
mendapatkan data dari lapangan. Berdasarkan analisis data lapangan dapat dilakukan
- koreksi dan revisi butir-butir soal yang tidak memenuhi persyaratan.
- diketahui seberapa jauh tingkat kualitas soal terutama menyangkut masalah tingkat
kesukaran, daya beda, keberfungsian pengecoh, validitas, dan reliabilitas.
G. Perakitan soal >> saya lakukan √
satu perangkat tes yang dirakit perlu memperhatikan:
- identitas soal
- petunjuk pengerjaan
- urutan nomor soal
- pengelompokkan bentuk-bentuk soal
- tata letak penulisan.

Kesimpulannya,
>> yang saya lakukan dari langkah langkah / prosedur penulisan soal adalah:
1. perumusan tujuan tes
2. menentukan bentuk pelaksanaan test
3. menulis butir tes
4. menelaah butir soal
5. perakitan soal

>> yang tidak saya lakukan dalam prosedur penulisan soal adalah:
1. menyusun kisi kisi
2. uji coba / analisis
>>mengatasi kesulitan saya dalam menerapkan prosedur penulisan soal yang lengkap:
a. memperbaiki manajemen waktu saya, b. mengikuti pelatihan penulisan
soal jika ada untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan saya, c. mulai
membuat data lapangan untuk analisis data lapangan, d. mempelajari
bagaimana tingkat kesukaran, daya beda, keberfungsian pengecoh, validitas,
dan reliabilitas pada soal dan aplikasinya di sekolah saya sesuai karakter
peserta didik dan fasilitas yang bisa disediakan.
Demikian, mohon koreksinya. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai