A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama klien : Ny. A
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sukorejo, Sukorejo
No register :
Diagnosa medic : G2P1A0
Tanggal masuk RS : 1 April 2019
V. Riwayat Obstetric
Hamil Persalinan Nifas
ke Tgl Usia Jenis Penolong Komplikasi JK Bayi BB Laktasi komplika
kehamilan persalinan lahir si
1
sekarang
Saat hamil : pasien mengatakan makan 4x sehari (nasi, sayur, lauk), tetapi akhir-
akhir ini pasien tidak mengkonsumsi sayuran. Minum 6-8 gelas/hari
Saat dikaji : pasien mengatakan makan sesuai diit habis 2/3 porsi, minum 4x/hari.
e. Pola eliminasi
Selama hamil : pasien BAK kurang lebih 10x/hari dan BAB 1x/hari
Saat dikaji : pasien mengatakan BAK 2x, belum BAB dari 2 hari yang lalu. Saat
ini pasien takut untuk BAB karena nyeri luka episiotomy.
f. Pola kognitif konseptual
Bagaimana kemampuan panca indra, kemampuan bicara, dan kemampuan
memahami.
g. Pola konsep diri
Untuk mengetahui bagaimana persepsi terhadap diri sendiri dan apakah sudah
puas dengan perubahan citra tubuhnya
h. Pola koping
Perhatikan kondisi stess klien apabila klien memiliki koping yangbaik, hal ini
akan memicu aktivitas.
i. Pola seksualitas
- Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus.
Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap, dengan hanya
beberapa bekuan kecil (sampai ukuran plam kecil).
- Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas.
- Striae mungkin ada pada abdomen, paha dan payudara
- Payudara lunak, dengan putting tegang
j. Pola peran berhubungan
Adakah perubahan peran saat sebelum hamil dan setelah melahirkan
k. Pola nilai dan kepercayaan
Adakah pengaruh agama terhadap kesehatan dan kehidupannya.
Asuhan Keperawatan Postnatal 4
Data objektif:
1. Tampak meringis,
2. Bersikap protektif (mis., waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda minor:
Data objektif :
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaphoresis
2) Perubahan eliminasi uri berhubungan dengan penurunan saraf springter urin
Gejala dan tanda mayor:
Data subjektif :
1. Sensasi penuh kandung kemih
Data objektif :
1. Disuria/anuria
2. Distensi kandung kemih
Asuhan Keperawatan Postnatal 7
Data subjektif :
1. Dribbling
Data objektif :
1. Inkontinensia berlebih
2. Residu urin 150 ml atau lebih
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan tanggung jawab memberikan asuhan
kepada anak.
Gejala dan tanda mayor :
Data subjektif:
1. Mengeluh sulit tidur.
2. Mengeluh sering terjaga.
3. Mengeluh tidak puas tidur.
4. Mengeluh pola tidur berubah.
5. Mengeluh istirahat tidak cukup.
Gejala dan tanda minor :
Data subjektif:
1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
4) Konstipasi berhubungan dengan ketidaknyamanan perineal, penurunan tonus otot,
ktidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan asupan cairan
Gejala dan tanda mayor:
Data subjektif:
1. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
2. Pengeluaran feses lama dan sulit
Data objektif:
1. Feses keras
2. Peristaltic usus menurun
Gejala dan tanda minor:
Asuhan Keperawatan Postnatal 8
Data subjektif:
1. Mengejan saat defekasi
Data objektif :
1. Distensi abdomen
2. Kelemahan umum
3. Teraba masa pada rektal
5) Risiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan kelelahan, kegagalan miometri
mekanisme homeostatik (misalnya sirkulasi uteroplasental berlanjut, vasokonstriksi
tidak komplit, ketidakadekuatan perubahan cairan, efek-efek HKK.
6) Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan. (PPNI, 2017)
Asuhan Keperawatan Postnatal 9
Kolaborasi Kolaborasi
1. Bekerja untuk menekan
1. Berikan bromokriptin mesilat sekresi prolaktin, namun
(Parlodel) dua kali sehari merupakan reseptor agonis
dengan makan selam 2-3 poten dopamine dan dapat
minggu. Kaji hipotensi pada menyebabkan hipotensi berat.
klien; tetap dengan klien Karenanya, ini harus
selama ambulasi pertama. diberikan hanya setelah tanda
Berikan informasi tentang vital stabil dan lebih cepat
kemungkinan dari 4 jam setelah melahirkan.
membengkaknya Sampai 40% wanita
(engorgement) kembali mengalami masalah kongesti
payudara atau kongesti bila dan pembesaran payudara
penggunaan obat dihentikan. kembali.
2. Berikan analgesic 30-60 2. Memberikan kenyamanan,
menit sebelum menyusui. khususnya selama laktasi, bila
Untuk klien yang tidak afterpain paling hebat karena
menyusui, berikan analgesic pelepasan oksitosin. Bila klien
Asuhan Keperawatan Postnatal 12
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi
1. Membantu menciptakan
volume darah sirkulasi dan
menggantikan kehilangan
karena kelahiran dan
diaphoresis.
2. Produk ini bekerja secara
langsung pada miometrium
untuk meningkatkan
kontraksi. Ergot adalah
vasokonstriktor, dapat
menyebabkan hipertensi dan
harus ditunda bila TD 140/90
mmHg atau lebih tinggi.
3. Oksitosin (pitocin) mungkin
diperlukan untuk
menstimulasi miometrium
bila perdarahan berlebihan
menetap dan uterus gagal
untuk kontraksi. Perdarahan
menetap pada adanya fundus
kuat dapat menandakan
laserasi dan kebutuhan
terhadap penyelidikan lanjut.
(Rujuk pada MK: Hemoragi
pascapartum)
dihubungkan dengan
peningkatan neutrofil dan
pergeseran ke kiri, yang mana
mungkin pada awalnya
mengganggu
pengidentifikasian infeksi.
(Doenges, 2001)
Asuhan Keperawatan Postnatal 21
Daftar Pustaka
Bibliography
Doenges, M. (2001). RENCANA KEPERAWATAN MATERNAL/BAYI: PEDOMAN UNTUK PERENCANAAN
DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN KLIEN. Jakarta: EGC.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.