Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas akhir semester
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Drs. H. Islachuddin Yahya, M.Pd.
Disusun Oleh:
Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas akhir semester
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Drs. H. Islachuddin Yahya, M.Pd.
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. Dzat yang menciptakan alam seisinya. Dzat yang memperjalankan siang dan malam
dengan teratur. Dzat yang wajib disembah oleh hamba-hamba-Nya. Karena, dengan Nikmat,
Rahmat, Taufiq, Hidayah, Inayah, serta Petunjuk-Nya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Dengan selesainya makalah yang memaparkan tentang corporate social responsibility
bagi masyarakat di sekitarnya ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Yaitu:
1. Suwarno, S.E., M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Muhmmadiyah
Gresik
2. Anita Handayani, S.E., M. SM selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Gresik
3. Bapak H. Islachuddin Yahya, selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia
4. Teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu, dalam penyelesaian makalah ini
Semoga atas jerih payah dan sumbangsih pemikirannya diterima oleh Allah SWT.
Amin, dan penulis berharap, semoga makalah ini, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai
sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan berbahasa Indonesia
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
penulisan selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB 1: PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR).............................................................3
B. Sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR)..................................................................4
C. Dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR)........................................................5
D. Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate Social
Responsibility (CSR)..............................................................................................................5
E. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR).......................................................................6
F. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)...................................................7
G. Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR).........................................................7
H. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR)...................................9
BAB III : PENUTUP...........................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CSR kepanjangan dari Corporate Social Responsibility ini merupakan
komitmen pelaku dunia usaha untuk memiliki peran dan fungsi terhadap
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar bisnisnya Menurut
Wibisono dalam bukunya berjudul "Membedah Konsep dan Aplikasi CSR
(Corporate Social Responsibility)", Wibisono menjabarkan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan
ekonomi dari komunitas setempat atau masyarakat luas, bersaman dengan
peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya.
Di Indonesia, praktik CSR belum menjadi perilaku umum, karena
banyak perusahaan yang menganggap sebagai cost center. Namun, di era
informasi dan teknologi serta desakan globalisasi, tuntutan menjalankan CSR
semakin besar. Selain itu, pelaksanaan CSR merupakan bagian dari good
corporate governance (GCG), yakni fairness, transparan, akuntabilitas, dan
responsibilitas, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan fisik dan sosial,
yang mestinya didorong melalui pendekatan etika pelaku ekonomi. Oleh karena
itu, di dalam praktik, penerapan CSR selalu disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan dan kebutuhan masyarakat. Idealnya terlebih dahulu dirumuskan
bersama tiga pilar yakni dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat, dan kemudian
dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
Menurut pasal 74 ayat 1 UU PT no.40 tahun 2007 bahwa PT (Perseroan
Terbatas) yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan
sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab social dan lingkungan. Lalu
bagaimanakah sikap perusahaan dalam menjalankan Corporate Social
Responsibility (CSR)? Masalah ini yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut dalam makalah yang berjudul “CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY BAGI MASYARAKAT DI SEKITARNYA”.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
2. Bagaimana sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
3. Bagaimana dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
4. Apa saja prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR) ?
5. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)?
6. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)?
7. Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) ?
8. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR) ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari CSR.
2. Untuk menjelaskan sejarah dari CSR.
3. Untuk menjelaskan dasar hukum dari CSR.
4. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan
CSR
5. Untuk menjelaskan manfaat dari CSR.
6. Untuk menjelaskan bentuk implementasi dari CSR
7. Untuk menjelaskan model penerapan dari CSR.
8. Untuk menjelaskan indikator keberhasilan dari CSR.
2
D. Manfaat Penulisan
Sebagaimana tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisan pada
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Makalah ini dapat bermanfaat menambah ilmu pengetahuan tentang konsep
dan bentuk implementasi program CSR bagi masyarakat di area perusahaan.
2. Makalah ini dapat bermanfaat menambah wawasan sejarah CSR dan prinsip
apa saja yang harus di pegang dalam pelaksanaanya bagi pelaku perusahaan.
3. Bagi mahasiswa, makalah ini berguna untuk menambah referensi sekaligus
dapat dijadikan sebagai dasar-dasar pemahaman tentang program CSR di
perusahaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan,
bukan berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai
keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang
terkait.
5
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-
an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks:
The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni
economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the
World Commission on Environment and Development (WCED) dalam
Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P
(profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
6
berbeda dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat
di prediksi. Itu menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.
Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan
mesti menyadari bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer
sosial dari lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah
wujud pemeliharaan relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas
sesaat untuk mendongkrak popularitas atau mengejar profit.
Perinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik
secara ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR
mesti peduli dan mempertimbangkan sampai kedampaknya.
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke
dalam cost structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada
akhirnya akan ditransformasikan ke harga jual produk. “CSR yang benar tidak
membebani konsumen.
7
b. Membuka ruang kerja dan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
c. Turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan,
dengan menggunakan pekerja yang berasal dari sekitar perusahaan mereka
dapat menyumbangkan kenaikan angka angkatan kerja dengan menciptakan
lapangan kerja, menyediakan pelatihan, menyediakan produk-produk yang
disediakan oleh orang-orang kalangan bawah maka secara langsung akan
memberikan dampak kepada golongan bawah tersebut.
d. Meningkatkan standar pendidikan, dengan memberikan beasiswa kepada
yang benar-benar membutuhkan dan membantu dalam pembangunan sarana
dan prasarana pendidikan khusunya untuk pendidikan dasar.
e. Penyelesaian masalah lingkungan.
f. Akan lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan masyarakat baik
secara ekonomi, kelembagaan sosial, dan memperkecil terjadinya konflik
sosial.
g. Meningkatkan standar kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana
yang menunjang kesehatan terutama bagi masyarakat sekitarnya.
Contohnya, dengan penyediaan fasilitas air bersih, atau dengan membuka
klinik kesehatan yang tidak berlaku untuk karyawannya saja, tapi juga bagi
masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui
CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan perusahaan dalam mengatasi
berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan,
minimnya akses kesehatan dan lain sebagainya. Tugas pemerintah untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya menjadi lebih ringan dengan adanya
partisipasi pihak swasta (perusahaan) melalui kegiatan CSR. CSR yang dapat
berperan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan sosial adalah CSR yang
bersifat communuity development seperti pemberian beasiswa, pemberdayaan
ekonomi masyarakat miskin, pembangunan sarana kesehatan dan lain sebagainya.
8
F. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Berbagai bentuk implementasi CSR dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan, tidak
berbahaya, serta memberikan informasi dan petunjuk yang jelas termasuk
infromasi atas suku cadang dan pelayanan purnajualnya serta informasi lain
yang harus diketahui konsumen.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh karyawan
tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan. Karyawan mendapatkan
penghargaan berdasarkan kompetensi dan hasil penilaian prestasinya.
3. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
lingkungan hidup, baik di lingkungan sekitar perusahaan maupun di daerah lain
yang membutuhkan. Kegiatan terhadap komunitas ini antara lain berupa
kegiatan donor darah dengan melibatkan seluruh karyawan, memberikan
bantuan kepada daerah yang terkena musibah.
4. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan da pemeliharaan secara
rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor sesuai petunjuk dan instansi terkait.
9
kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan di antaranya
adalah Yayasan Coca-cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan
pertambangan).
3. Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan
lembaga sosial/ organisasi non pemerintah (ornop), instansi pemerintah,
universitas, atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/ ornop yang bekerja
sama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang
Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet
Dhuafa, instansi-instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/
LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos), perguruan-perguruan tinggi (UI, ITB, IPB),
media massa (Dkk kompas, Kita Peduli Indosiar).
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota, atau mendukung suatu
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan
model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pihak pemberian hibah perusahaan
yang bersifat ‘hibah pembangunan’. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu
yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara proaktif
mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama.
Menurut Said dan Abidin (2004) pada dasarnya CSR memiliki beberapa jenis atau
sektor kegiatan. Ada sembilan jenis atau sektor kegiatan CSR, yaitu : (1)
Pelayanan sosial; (2) Pendidikan dan penelitian; (3) Kesehatan; (4) Kedaruratan
(emergency); (5) Lingkungan; (6) Ekonomi produktif; (7) Seni, olah raga, dan
pariwisata; (8) Pembangunam prasarana dan perumahan; dan (9) Hukum,
advokasi, dan politik.
Kategori perusahaan hubungannya dengan penerapan CSR :
1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan anggaran CSR :
a. Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR
yang rendah.
10
b. Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki profit tinggi, namun
anggaran CSRnya rendah.
c. Perusahaan Humanis. Perusahaan yang memiliki profit rendah, tapi proporsi
anggaran CSRnya tinggi.
d. Perusahaan Reformis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR
yang tinggi. Perusahaan memandang CSR bukan beban, tapi peluang untuk
maju.
2. Berdasarkan tujuan CSR (promosi atau pemberdayaan masyarakat) :
a. Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan yang jelas.
b. Perusahaan Impresif. CSR diutamakan untuk promosi.
c. Perusahaan Agresif. CSR diutamakan untuk pemberdayaan.
d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan
pemberdayaan karena dipandang bermanfaat dan menunjang satu sama lain
bagi kemajuan perusahaan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
CSR merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan pada dasarnya
memiliki konsep dengan visi yang sama yang untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Konsep yang dikembangkan disesuiakan dengan dimensi-dimensi
yang ingin diterapakan oleh perusahaan. berbicara tentang visi keberlanjutan dari
CSR, hal ini berkaitan dengan proses-proses yang menjadi tahapan yang harus
dilewati oleh perusahaan. Mislanya dari segi CSR untuk pemeberdayaan
masyarakat penerapan CSR dimulai dari pengokohan perusahaan untuk mencapai
keberhasilan dari segi finansial, kemudian ekonomi, sehingga dapat berdampak
pada sosial dan lingkungan. Sementara itu, adanya isue-isue yang berkembang
dalam penerapan CSR ini juga menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika
isue yang dimaksud lebih kepada pemaksimalan damapak negatif adanya
B. Saran
CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan
image perusahaan. Jadi, seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR sebagai
suatu tuntutan represif dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan dunia
usaha.
Untuk melaksanakan CSR perusahaan harus mengakui bahwa
permasalahan masyarakat adalah milik mereka juga. Tidak hanya itu, perusahaan
juga harus bersedia menanganinya. Itu dasarnya untuk melaksanakan CSR. Jadi
hanya dengan mengakui masalah apa yang ada di masyarakat dan itu menjadi
bagian mereka, maka CSR lebih mudah dilakukan. Sebab suatu rencana strategis
di belakang program-program CSR bisa jadi akan memberi kontribusi bagi
pengurangan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di Republik ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13