Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


BAGI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas akhir semester
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Drs. H. Islachuddin Yahya, M.Pd.

Disusun Oleh:

MOCH IMAM FACHRUDDIN


NIM : 180301073 KELAS : II. A /Sore

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
i
MAKALAH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


BAGI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas akhir semester
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Drs. H. Islachuddin Yahya, M.Pd.

Disusun Oleh:

MOCH IMAM FACHRUDDIN


NIM : 180301073 KELAS : II. A /Sore

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. Dzat yang menciptakan alam seisinya. Dzat yang memperjalankan siang dan malam
dengan teratur. Dzat yang wajib disembah oleh hamba-hamba-Nya. Karena, dengan Nikmat,
Rahmat, Taufiq, Hidayah, Inayah, serta Petunjuk-Nya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Dengan selesainya makalah yang memaparkan tentang corporate social responsibility
bagi masyarakat di sekitarnya ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Yaitu:
1. Suwarno, S.E., M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Muhmmadiyah
Gresik
2. Anita Handayani, S.E., M. SM selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Gresik
3. Bapak H. Islachuddin Yahya, selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia
4. Teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu, dalam penyelesaian makalah ini
Semoga atas jerih payah dan sumbangsih pemikirannya diterima oleh Allah SWT.
Amin, dan penulis berharap, semoga makalah ini, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai
sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan berbahasa Indonesia
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
penulisan selanjutnya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB 1: PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR).............................................................3
B. Sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR)..................................................................4
C. Dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR)........................................................5
D. Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate Social
Responsibility (CSR)..............................................................................................................5
E. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR).......................................................................6
F. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)...................................................7
G. Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR).........................................................7
H. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR)...................................9
BAB III : PENUTUP...........................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
CSR kepanjangan dari Corporate Social Responsibility ini merupakan
komitmen pelaku dunia usaha untuk memiliki peran dan fungsi terhadap
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar bisnisnya Menurut
Wibisono dalam bukunya berjudul "Membedah Konsep dan Aplikasi CSR
(Corporate Social Responsibility)", Wibisono menjabarkan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan
ekonomi dari komunitas setempat atau masyarakat luas, bersaman dengan
peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya.
Di Indonesia, praktik CSR belum menjadi perilaku umum, karena
banyak perusahaan yang menganggap sebagai cost center. Namun, di era
informasi dan teknologi serta desakan globalisasi, tuntutan menjalankan CSR
semakin besar. Selain itu, pelaksanaan CSR merupakan bagian dari good
corporate governance (GCG), yakni fairness, transparan, akuntabilitas, dan
responsibilitas, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan fisik dan sosial,
yang mestinya didorong melalui pendekatan etika pelaku ekonomi. Oleh karena
itu, di dalam praktik, penerapan CSR selalu disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan dan kebutuhan masyarakat. Idealnya terlebih dahulu dirumuskan
bersama tiga pilar yakni dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat, dan kemudian
dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
Menurut pasal 74 ayat 1 UU PT no.40 tahun 2007 bahwa PT (Perseroan
Terbatas) yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan
sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab social dan lingkungan. Lalu
bagaimanakah sikap perusahaan dalam menjalankan Corporate Social
Responsibility (CSR)? Masalah ini yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut dalam makalah yang berjudul “CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY BAGI MASYARAKAT DI SEKITARNYA”.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
2. Bagaimana sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
3. Bagaimana dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
4. Apa saja prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR) ?
5. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)?
6. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)?
7. Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) ?
8. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR) ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari CSR.
2. Untuk menjelaskan sejarah dari CSR.
3. Untuk menjelaskan dasar hukum dari CSR.
4. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan
CSR
5. Untuk menjelaskan manfaat dari CSR.
6. Untuk menjelaskan bentuk implementasi dari CSR
7. Untuk menjelaskan model penerapan dari CSR.
8. Untuk menjelaskan indikator keberhasilan dari CSR.

2
D. Manfaat Penulisan
Sebagaimana tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisan pada
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Makalah ini dapat bermanfaat menambah ilmu pengetahuan tentang konsep
dan bentuk implementasi program CSR bagi masyarakat di area perusahaan.
2. Makalah ini dapat bermanfaat menambah wawasan sejarah CSR dan prinsip
apa saja yang harus di pegang dalam pelaksanaanya bagi pelaku perusahaan.
3. Bagi mahasiswa, makalah ini berguna untuk menambah referensi sekaligus
dapat dijadikan sebagai dasar-dasar pemahaman tentang program CSR di
perusahaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka
dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip
kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005). Menurut Zadek, Fostator, Rapnas,
CSR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang
yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik. CSR (Program
Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang
Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam
sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab
sosial dan lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan
dengan SDA, ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta
kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga,
Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b)
menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan”. Namun UU ini baru mampu menjangkau
investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan
nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat
fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya
Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik. Pro dan
kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang.
Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan
komitmen perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari
sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral

4
adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan,
bukan berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai
keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang
terkait.

B. Sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR)


Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social
Responsibility of the Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard
Rothmann Browen ini menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera
diadopsi, karena bisa jadi penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam
pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang
yang tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Kendati
sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR pengusaha tidak perlu
diganggu perasaan bersalah.
CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial kemasyarakatan yang
tidak berorientasi profit. John Elkington dalam buku ”Triple Bottom Line” dengan
3P tipe yaitu:
 Profit = Mendukung laba perusahaan
 People = Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
 Planet = meningkatkan kualitas lingkungan
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis
yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara
holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki
kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving,
corporate philanthropy, corporate community relations, dan community
development. Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai
dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity,
corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations
bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa
pemberdayaan.

5
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-
an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks:
The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni
economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the
World Commission on Environment and Development (WCED) dalam
Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P
(profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

C. Dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR)


Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam: UU No. 40
tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR.
Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut
perusahaan & CSR. Penjelasan pasal 15 huruf b UU Penanaman Modal
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan”
adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal
untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Pasal 1 angka 3
UUPT, tangung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.

D. Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate


Social Responsibility (CSR)
Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan
berarti perusahaan akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat.
Tetapi, program yang dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR

6
berbeda dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat
di prediksi. Itu menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.
Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan
mesti menyadari bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer
sosial dari lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah
wujud pemeliharaan relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas
sesaat untuk mendongkrak popularitas atau mengejar profit.
Perinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik
secara ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR
mesti peduli dan mempertimbangkan sampai kedampaknya.
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke
dalam cost structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada
akhirnya akan ditransformasikan ke harga jual produk. “CSR yang benar tidak
membebani konsumen.

E. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)


1. Manfaat CSR bagi Perusahaan
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
b. Layak mendapatkan social lisence to operate.
c. Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
d. Melebarkan akses sumber.
e. Membentangkan akses menuju market.
f. Mereduksi biaya.
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
j. Peluang mendapatkan penghargaan.
2. Manfaat CSR bagi Masyarakat
Kegiatan CSR perusahaan akan memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat diantaranya sebagai berikut :
a. Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan.

7
b. Membuka ruang kerja dan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
c. Turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan,
dengan menggunakan pekerja yang berasal dari sekitar perusahaan mereka
dapat menyumbangkan kenaikan angka angkatan kerja dengan menciptakan
lapangan kerja, menyediakan pelatihan, menyediakan produk-produk yang
disediakan oleh orang-orang kalangan bawah maka secara langsung akan
memberikan dampak kepada golongan bawah tersebut.
d. Meningkatkan standar pendidikan, dengan memberikan beasiswa kepada
yang benar-benar membutuhkan dan membantu dalam pembangunan sarana
dan prasarana pendidikan khusunya untuk pendidikan dasar.
e. Penyelesaian masalah lingkungan.
f. Akan lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan masyarakat baik
secara ekonomi, kelembagaan sosial, dan memperkecil terjadinya konflik
sosial.
g. Meningkatkan standar kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana
yang menunjang kesehatan terutama bagi masyarakat sekitarnya.
Contohnya, dengan penyediaan fasilitas air bersih, atau dengan membuka
klinik kesehatan yang tidak berlaku untuk karyawannya saja, tapi juga bagi
masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui
CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan perusahaan dalam mengatasi
berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan,
minimnya akses kesehatan dan lain sebagainya. Tugas pemerintah untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya menjadi lebih ringan dengan adanya
partisipasi pihak swasta (perusahaan) melalui kegiatan CSR. CSR yang dapat
berperan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan sosial adalah CSR yang
bersifat communuity development seperti pemberian beasiswa, pemberdayaan
ekonomi masyarakat miskin, pembangunan sarana kesehatan dan lain sebagainya.

8
F. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Berbagai bentuk implementasi CSR dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan, tidak
berbahaya, serta memberikan informasi dan petunjuk yang jelas termasuk
infromasi atas suku cadang dan pelayanan purnajualnya serta informasi lain
yang harus diketahui konsumen.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh karyawan
tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan. Karyawan mendapatkan
penghargaan berdasarkan kompetensi dan hasil penilaian prestasinya.
3. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
lingkungan hidup, baik di lingkungan sekitar perusahaan maupun di daerah lain
yang membutuhkan. Kegiatan terhadap komunitas ini antara lain berupa
kegiatan donor darah dengan melibatkan seluruh karyawan, memberikan
bantuan kepada daerah yang terkena musibah.
4. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan da pemeliharaan secara
rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor sesuai petunjuk dan instansi terkait.

G. Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)


Menurut Saidi dan Abidin (2004:64-65) sedikitnya ada empat model
atau pola CSR yang diterapkan di Indonesia, yaitu :
1. Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan
biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary
atau public affair atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau
grupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di
perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana
awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi

9
kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan di antaranya
adalah Yayasan Coca-cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan
pertambangan).
3. Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan
lembaga sosial/ organisasi non pemerintah (ornop), instansi pemerintah,
universitas, atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/ ornop yang bekerja
sama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang
Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet
Dhuafa, instansi-instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/
LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos), perguruan-perguruan tinggi (UI, ITB, IPB),
media massa (Dkk kompas, Kita Peduli Indosiar).
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota, atau mendukung suatu
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan
model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pihak pemberian hibah perusahaan
yang bersifat ‘hibah pembangunan’. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu
yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara proaktif
mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama.
Menurut Said dan Abidin (2004) pada dasarnya CSR memiliki beberapa jenis atau
sektor kegiatan. Ada sembilan jenis atau sektor kegiatan CSR, yaitu : (1)
Pelayanan sosial; (2) Pendidikan dan penelitian; (3) Kesehatan; (4) Kedaruratan
(emergency); (5) Lingkungan; (6) Ekonomi produktif; (7) Seni, olah raga, dan
pariwisata; (8) Pembangunam prasarana dan perumahan; dan (9) Hukum,
advokasi, dan politik.
Kategori perusahaan hubungannya dengan penerapan CSR :
1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan anggaran CSR :
a. Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR
yang rendah.

10
b. Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki profit tinggi, namun
anggaran CSRnya rendah.
c. Perusahaan Humanis. Perusahaan yang memiliki profit rendah, tapi proporsi
anggaran CSRnya tinggi.
d. Perusahaan Reformis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR
yang tinggi. Perusahaan memandang CSR bukan beban, tapi peluang untuk
maju.
2. Berdasarkan tujuan CSR (promosi atau pemberdayaan masyarakat) :
a. Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan yang jelas.
b. Perusahaan Impresif. CSR diutamakan untuk promosi.
c. Perusahaan Agresif. CSR diutamakan untuk pemberdayaan.
d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan
pemberdayaan karena dipandang bermanfaat dan menunjang satu sama lain
bagi kemajuan perusahaan.

H. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR)


Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan
masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata
masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas
hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Satu hal
yang perlu diingat, “Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika
masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong
orang lain.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
CSR merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan pada dasarnya
memiliki konsep dengan visi yang sama yang untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Konsep yang dikembangkan disesuiakan dengan dimensi-dimensi
yang ingin diterapakan oleh perusahaan. berbicara tentang visi keberlanjutan dari
CSR, hal ini berkaitan dengan proses-proses yang menjadi tahapan yang harus
dilewati oleh perusahaan. Mislanya dari segi CSR untuk pemeberdayaan
masyarakat penerapan CSR dimulai dari pengokohan perusahaan untuk mencapai
keberhasilan dari segi finansial, kemudian ekonomi, sehingga dapat berdampak
pada sosial dan lingkungan. Sementara itu, adanya isue-isue yang berkembang
dalam penerapan CSR ini juga menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika
isue yang dimaksud lebih kepada pemaksimalan damapak negatif adanya

B. Saran
CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan
image perusahaan. Jadi, seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR sebagai
suatu tuntutan represif dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan dunia
usaha.
Untuk melaksanakan CSR perusahaan harus mengakui bahwa
permasalahan masyarakat adalah milik mereka juga. Tidak hanya itu, perusahaan
juga harus bersedia menanganinya. Itu dasarnya untuk melaksanakan CSR. Jadi
hanya dengan mengakui masalah apa yang ada di masyarakat dan itu menjadi
bagian mereka, maka CSR lebih mudah dilakukan. Sebab suatu rencana strategis
di belakang program-program CSR bisa jadi akan memberi kontribusi bagi
pengurangan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di Republik ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Desjardins, Hartman. 2012. Etika Bisnis ; Pengambil Keputusan untuk Integritas


Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial. Erlangga : Jakarta.
Dewi, Cahyani. 2013. Etika bisnis (tanggung jawab CSR).
http://cahyanidewi.blogspot.co.id /2013/01/etika-bisnis.html diakses pada
25 Juni 2019 pukul 20.00
Ernawan, R. Erni. 2011. Business Ethics. Alfabeta : Bandung.
Kusumawardani, dian. 2010. CORPORATE SOSIAL RENSPOSIBILITY (CSR)
dalam kajian sosiologis.
http://deeruangbebas.blogspot.co.id/2010/12/corporate-social-responsibility-
csr.html diakses 25 Juni 2019 pukul 20.00

13

Anda mungkin juga menyukai