Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Imajinasi Vol XII no 1 Januari 2018

Jurnal Imajinasi
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi

PENDEKATAN JUXTAPOSITION SEBAGAI DASAR PERANCANGAN AMBIENT MEDIA


KAMPANYE SADAR SKOLIOSIS
Kadiasti, Ristia 1

1
Dosen Jurusan Animasi, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Perancangan media kampanye sosialisasi pencegahan skoliosis ini
dirancang untuk orang tua yang memiliki anak remaja, guru dan juga
Diterima Januari 2018 remaja. Media utama yang digunakan adalah Ambient Media dengan
Disetujui Februari 2018 alasan memberikan surprising effect yang baik. Penggunaan ambient
Dipublikasikan Maret 2018
media dengan memanfaatkan lingkungan dan medium sekitar target
Keywords: audience memungkinkan untuk penyampaian informasi yang tepat dan
Kampanye; terarah. Interaksi dengan audience memungkinkan penyampaian afektif
Ambient Media; dan kognitif tersampaikan dengan maksimal. Dengan menggunakan
Skoliosis ambient media ini diharapkan masyarakat menjadi lebih mawas diri
akan skoliosis agar pencegahan preventif bisa dilakukan.

PENDAHULUAN Skoliosis yang merupakan


kelengkungan lateral pada vertebrata bisa
Kesehatan merupakan hal yang utama, disebabkan sejumlah abnormalitas pada
apalagi bila menyangkut kelangsungan hidup vertebrata sendiri (struktural) atau karena
manusia. Seringkali manusia melalaikan vertebrata tergantung miring (postural).
kesehatan mereka, sehingga berujung pada Kelengkungan ini dibagi menjadi dua jenis
penyakit yang kronis hingga kematian. yaitu : primer akibat penyebab patologik
Hal tersebut dipicu karena kurangnya dan sekunder yang bisa dua – satu di atas
pengetahuan dan kepedulian masyarakat dan satu di bawah yang primer – untuk
terhadap penyakit terutama yang tergolong mengkompensasi kelengkungan utama.
penyakit yang tidak popular namun dapat Skoliosis juga dibagi menjadi beberapa
memberi efek serius pada kesehatan. tahapan tingkat kritis, dan pada penderita
Salah satunya adalah skoliosis. Skoliosis tingkat akut umumnya tidak menyadari
bukan tergolong penyakit namun tergolong bahwa mereka menderita skoliosis.
pada kelainan fisik khususnya pada Umumnya penderita merasakan bentuk
tulang belakang. Penelitian oleh American tubuhnya yang berubah drastis, dan tiba-tiba
Association of Neurological Surgeons (aans. mengalami dyspnea dan hipoksia. Dyspnea
org, 2007) menunjukkan bahwa sebanyak merupakan istilah kedokteran untuk kondisi
2-3% dari populasi penduduk menderita sesak nafas, sedangkan Hipoksia merupakan
skoliosis. kondisi jaringan tubuh kekurangan

Corresponding author : © 2018 Semarang State University. All rights reserved
Address: Jurusan Animasi
Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
Email : ristiaka@gmail.com UNNES JOURNALS
2 Kadiasti, Ristia. Pendekatan Juxtaposition sebagai Dasar Perancangan Ambient Media
Kampanye Sadar Skoliosis

oksigen. Keadaan tersebut terjadi karena Untuk menumbuhkan kesadaran


desakan dari rongga tulang rusuk akibat masyarakat akan dampak yang ditimbulkan
bertambahnya kurva lengkungan. Tingkat skoliosis, dibutuhkan sebuah media
lengkungan diatas 600 satu-satunya solusi kampanye untuk mengedukasi masyarakat
yang bisa ditawarkan adalah dengan operasi. tentang bahaya skoliosis. Hal ini ditujukan
Operasi yang dilakukan adalah dengan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
memasang pen titanium untuk menyangga agar mawas diri pada diri, keluarga, dan
bentuk tulang punggung. orang terdekat yang memiliki gejala-gejala
Pencegahan preventif bisa skoliosis serta segera menemui dokter untuk
dilakukan sebelum penderita tersebut penanganan lebih lanjut. Dengan demikian
mengalami progresitas yang signifikan tingkat keparahannya bisa dikurangi dan
dan menghindari terjadinya dyspnea dan dicegah. Dalam penelitian ini, pendekatan
hipoksia. Langkah awal dan yang paling visual juxtaposition diimplementasikan
mudah adalah mengenali gejala pada saat pada media kampanye, dan diharapkan
anak tersebut menginjak usia 7-10 tahun, efek yang ditimbulkan dari pendekatan
jika timbul kejanggalan pada tubuh anak visual juxtaposition pada berbagai media
dapat dikonsultasikan ke dokter untuk kampanye dapat mempersuasi masyarakat
dipantau perkembangannya selama satu akan bahaya skoliosis.
tahun ke depan agar mengurangi risiko
terjadinya skoliosis. Namun, kurangnya METODE PENELITIAN
pengetahuan dan kepedulian masyarakat
terhadap skoliosis menjadi salah satu Penelitian ini bersifat kualitatif.
faktor terlambatnya penanganan terhadap Data yang terkumpul merupakan data
penderita skoliosis yang sudah terlanjur yang berdasar pada aspek fakta yang
mengalami progress. Padahal untuk terjadi di lapangan melalui wawancara.
penderita yang memiliki kurva di bawah Data wawancara yang didapat berupa
400, bisa dikurangi risikonya. Pengurangan data dari dokter ortopedik yang khusus
risiko tersebut bisa melalui penggunaan menangani skoliosis dan juga penderita
brace atau penyangga yang dipakai selama skoliosis yang tergabung dalam komunitas
24 jam selama beberapa bulan sampai Masyarakat Skoliosis Indonesia. Studi
derajatnya menurun dan sampai berhenti literatur juga digunakan sebagai acuan
masa pertumbuhannya. Cara lain selain dalam perancangan media kampanye
penggunaan brace adalah dengan melakukan sadar skoliosis menggunakan pendekatan
fisioterapi seperti pilates, dan olahraga Juxtaposition.
renang.
Proses Komunikasi dalam Konteks
Mempersuasi

Efektivitas proses persuasi sangat


bergantung pada keberhasilan proses
komunikasi. Proses komunikasi yang
efektif membutuhkan kesatuan situasi
antara pengirim dan penerima pesan
tentang isi suatu pesan tersebut. Proses
komunikasi tersebut dapat dikatakan efektif
Gambar 1. Hasil rontgen penderita dengan apabila isi pesan tersebut mampu untuk
sudut kurva 680 yang berhasil dioperasi membangkitkan rasa cemas dan mampu
mengarahkan audience untuk menerima
UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi XII no 1 Januari 2018 3

kebaikan isi pesan meskipun hanya dari satu timbulnya kesadaran dan aksi pencegahan
isi. Dalam konteks penyebaran pesan lewat skoliosis.
kampanye sadar skoliosis ini, digunakan
proses komunikasi massa dalam membedah Pendekatan Juxtaposition
data sebagai dasar perancangan. Model
komunikasi massa menurut Lasswell (dalam Pendekatan juxtaposition dapat
David, 2002:7) dikatakan bahwa struktur diaplikasikan di berbagai aspek keilmuan
komponen komunikasi melibatkan adanya seperti sastra, film, seni dan desain.
komunikator, media, dan Komunikan. Juxtaposition sendiri berarti menyandingkan
Perancangan ini berfokus pada dua hal yang berbeda namun berhubungan
analisis sanggup menyampaikan isi satu sama lain. John Ingeldew mengatakan
pesan dari komunikator dalam kasus ini dalam bukunya The A-Z of Visual Ideas
adalah Komunitas Masyarakat Skoliosis (2011:92) bahwa juxtaposition dapat
Indonesia yang memiliki pesan untuk membawa audience memainkan imajinasi
menyosialisasikan bahaya skoliosis mereka dengan menghubungkan dua hal
pada masyarakat. Penggunaan media tersebut. Hal ini terjadi karena kerja otak
disesuaikan dengan konsep persuasif agar secara otomatis menghubungkan dua
memberikan dampak signifikan terhadap hal yang terlihat. Hal ini juga didukung
komunikan. Kebutuhan aspek pemahaman oleh penggunaan media yang tepat dan
kognitif (pemahaman pesan) dan afektif pesan serta visualisasi yang komunikatif.
(pembuktian pesan) harus bersinergi Juxtaposition, menimbulkan shocking effect
dengan media penyampaiannya. Oleh kepada audience karena hal tersebutlah yang
karena itu media penyampaian pesan menjadi tujuan utama dari juxtaposition,
yang digunakan membutuhkan adanya dengan memainkan elemen-elemen yang
pengalaman dengan audience sebagai target kontras antara gambar satu dengan yang
sasaran. Pengalaman yang dimaksudkan lainnya, yaitu misalnya besar dan kecil,
dalam hal ini mencakupi baik dari aspek gelap dan terang, bahagia dan sedih, lembut
kepercayaan (trusthwortiness) ataupun dan kasar, baru dan lama, horizontal dan
kesan (meaningfullness) akan pesan vertical, benda bergerak dan benda diam.
yang disampaikan. Wijaya (2009:70) Juxtaposition sendiri merupakan salah
mengemukakan bahwa komunikasi satu penggunaan teknik dalam yang sering
merupakan salah satu model yang digunakan dalam fotografi.
memadukan pemahaman kognitif dan
afektif melalui apa yang dialami oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
audience. Konsep ini berusaha menanamkan
pemahaman disertai dengan bukti yang Deskripsi Data
ada dan disampaikan melalui pengalaman
audience. Berdasarkan hasil data wawancara
Proses pengalaman audience untuk dan observasi dari berbagai informan
menghasilkan efek kognitif dan afektif yaitu komunitas skolisis Indonesia sebagai
tersebut dapat diaplikasikan dengan komunikator, dokter spesialis orthopedik,
bentuk ambient media. Ambient media dan penderita skoliosis diperoleh fakta-
berpusat pada medium yang digunakan, fakta sebagai berikut.
yakni memanfaatkan lingkungan dalam
penempatan media. Interaksi audience
dengan medium tersebut memaksimalkan
penerimaan pesan sehingga menghasilkan
aksi yang diharapkan dalam hal ini adalah
UNNES JOURNALS
4 Kadiasti, Ristia. Pendekatan Juxtaposition sebagai Dasar Perancangan Ambient Media
Kampanye Sadar Skoliosis

Tabel 1. Hasil analisis data yang didapat Tabel 2. Segmentasi target


dari berbagai sumber Segmentasi Keterangan
Geografis Target lokasi difokuskan di daerah urban perkotaan dimana
Pokok Bahasan Keterangan dekat dengan rumah sakit besar yang memiliki peralatan
Hasil wawancara dengan pakar - Dampak jangka panjang skoliosis bagi penderita medis yang cukup untuk memeriksa pasien skoliosis
spesialis tulang belakang yaitu yaitu terganggunya paru-paru dan jantung sehingga akses masyarakat untuk mengetahui tentang
DR. Dr. Luthfi Gatham SpOT - Keterbatasan gerak penderita skoliosis yang skoliosis jauh lebih mudah
(K) dan Komunitas Masyarakat menginjak derajat lebih dari 40o Demografis Pada kampanye ini, berpusat pada jenis kelamin
Skoliosis Indonesia - Minimnya pengetahuan dini masyarakat tentang
perempuan, karena berdasarkan data tersebut penyandang
skoliosis, sehingga kondisi penderita sudah parah
saat dibawa ke dokter scoliosis sering dijumpai pada remaja perempuan. Untuk
Hasil wawancara dengan - Minimnya kesadaran akan skoliosis dan informasi segi umur dibagi menjadi dua sub bagian yaitu primer dan
penderita skoliosis yang diketahui tentang skoliosis dan akibat jangka sekunder. Primer, Orang tua dan Guru. Gejala scoliosis bisa
panjang dari skoliosis dilihat dari orang terdekat penderita yang menemukan ada
- Sebagian besar penderita tidak mengetahui bahwa yang ganjil pada bentuk tumbuh kembang anak/anak didik
mereka menderita skoliosis sampai ketika diperiksa mereka. Sekunder, Remaja. Segmentasi kedua adalah
oleh dokter remaja itu sendiri yang mawas terhadap diri mereka sendiri.
Jurnal Kesehatan dan surat kabar - Dilansir oleh Kompas.com pada 25 Oktober 2017,
Psikologis Target dikhususkan kepada masyarakat yang sudah terdidik
yang memuat tentang skoliosis bahwa skoliosis dapat mengganggu fungsi jantung
dan paru-paru, kecacatan, bahkan juga kematian
atau mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup.
- Dikutip dari tesis oleh Siti Mukaromah (2011:130) Karena untuk mengetahui pesan yang disampaikan,
bahwa penyandang skoliosis mengalami kesusahan perlunya proses pemikiran lebih lanjut untuk mencerna
beradaptasi baik secara fisik maupun psikis metafora visual yang disampaikan.
dikarenakan berubahnya bentuk tubuh yang tidak
sebanding dengan kegiatan atau lingkungan
kesehariannya

Media pendukung lain dari ambient


Berdasarkan data yang diperoleh, media yang digunakan adalah dengan
urgensi penanganan skoliosis melalui medium yang dapat berinteraksi langsung
kampanye sadar skoliosis sangat dengan audience dan bisa memaksimalkan
penting untuk dilaksanakan. Mengingat efek juxtaposition yaitu majalah. Sedangkan
ketidaktahuan masyarakat akan bahaya pengaplikasian ambient media yang
skoliosis. Komunitas Masyarakat Skoliosis tepat adalah di pusat keramaian dengan
Indonesia yang memiliki misi dalam perbandingan jumlah wanita yang dominan
penyebaran kampanye sadar skoliosis seperti di pusat perbelanjaan. Wanita adalah
menitikberatkan pada pesan bahaya target utama dalam perancangan ini.
skoliosis kepada masyarakat yang nantinya
akan diikuti dengan aksi preventif Konsep Ambient Media
kepada tiap-tiap individu. Pesan yang
akan ditampilkan pada kampanye sadar Kekuatan utama ambient media
skoliosis berfokus pada membangun adalah memberikan surprising effect (efek
kesadaran masyarakat bahwa skoliosis yang mengejutkan) kepada komunikan
dapat menyerang siapa saja dengan gejala (Nugrahani, 2008:6). Jadi penggunaan
yang samar terlihat. Penyampaian pesan ambient media harus ditempatkan pada
tersebut didukung dengan medium yang lingkungan yang mendukung dan dekat
dapat berinteraksi dengan audience untuk dengan target audience.
bisa mendatangkan efek afektif dan kognitif Berikut adalah alur perancangan
yaitu dengan ambient media. Penggunaan yang melibatkan adanya komunikator yaitu
media tersebut didukung oleh visualisasi Masyarakat Skoliosis Indonesia, media yang
yang tepat dalam hal membandingkan digunakan yaitu ambient media dengan
dampak dan membangitkan kesadaran akan pendekatan Juxtaposition, dan komunikan
skoliosis yaitu juxtaposition. yaitu segmentasi target dalam hal ini
Seperti data dan tinjauan pustaka adalah masyarakat urban perkotaan dengan
yang sudah dijelaskan, kondisi lingkungan menggunakan model komunikasi Lasswell
dan pengaplikasian medium harus dengan menitikberatkan pada pesan yang
diperhatikan begitu pula maksimalisasi disampaikan dengan medium ambient
audience yang berikteraksi dengan medium media.
kampanye. Berikut adalah segmentasi target
dari berbagi aspek agar kampanye yang
dilakukan dapat tepat sasaran.

UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi XII no 1 Januari 2018 5

menjembatani gambar sebelah kiri dan


kanan. Headline tersebut tidak hanya
menjembatani namun juga memberi
informasi dan menekankan pesan yang akan
disampaikan.

Gambar 3. Iklan AXE dengan pendekatan


Gambar 2. Alur konsep perancangan Juxtaposition
kampanye sadar skoliosis
Pendekatan ini digunakan pada
Konsep Juxtaposition ambient media dan juga media pendukung
perancangan yaitu majalah dengan
Konsep Juxaposition pada mempertimbangkan fleksibilitas majalah
perancangan ini menampilkan dua fakta untuk pengaplikasian Juxtaposition.
yang terjadi di masyarakat, yang pada satu
sisi menampilkan fakta bahwa skoliosis Media Kampanye Sadar Skoliosis
dapat menyerang siapa saja dengan
gejala yang samar, sedangkan pada satu Berdasarkan rangkuman hasil
sisi dapat dilihat dampak signifikan dari segmentasi target dan hasil observasi pada
skoliosis tanpa disadari. Hal tersebut akan tabel 1 dan 2, konsep pesan yang akan
memunculkan reaksi afektif dan kognitif disampaikan adalah dengan menampilkan
dari audience tentang interaksi dari ambient fakta yang terjadi di lapangan dengan
media yang dipadu dengan pendekatan persentase angka besarnya jumlah penderita
visualisasi Juxtaposition. skoliosis di Indonesia untuk menaruh
Juxtaposition mudah diterapkan kepercayaan dan mempersuasi audience.
karena hanya memerlukan sedikit Pendekatan juxtaposition pada
perubahan pada kedua objek untuk ambient media menggunakan media kaca
menarik perhatian. Juxtaposition bekerja yang disejajarkan dengan perbedaan refleksi
paling baik saat pemrosesan visual dengan yang dihasilkan disertai headline yang berisi
mencocokkan objek, hal ini memungkinkan fakta persentase penderita skoliosis.
adanya pola berulang yang dapat dengan
mudah diperhatikan oleh audience G.
DiGirolamo dan D. Hintzman (dalam Gleicher
et al, 2011:9).
Studi acuan dari perancangan ini
mengadaptasi dari iklan AXE Parfum
yang menyandingkan kedua gambar yang
berhubungan satu sama lain dengan makna
yang berbeda satu sama lain. Gambar
sebelah kiri mengarah ke gambar sebelah Gambar 4. Ambient media dengan
kanan dengan acuan headline iklan yang menggunakan kaca

UNNES JOURNALS
6 Kadiasti, Ristia. Pendekatan Juxtaposition sebagai Dasar Perancangan Ambient Media
Kampanye Sadar Skoliosis

Refleksi kaca pada sebelah kiri terlihat Pada gambar tersebut terlihat
normal, sedangkan sebelah kanan dibuat menggunakan model gadis dengan membawa
melengkung. Pada kaca normal untuk tas dan buku selayaknya mahasiswa. Hal
merepresentasikan postur tubuh normal ini merepresentasikan target audience dari
dan pada kaca melengkung merupakan iklan ini adalah gadis berumur 13-21 tahun
representasi dari postur tubuh penderita yang rentan terserang skoliosis.
skoliosis. Interaksi dengan audience Pada gambar sebelah kanan,
ditunjukkan pada refleksi kaca yang ada digambarkan gadis tersebut hendak menoleh
pada ambient media. ke belakang bertujuan mengajak audience
untuk melihat pesan di halaman selanjutnya,
hal tersebut didukung oleh penggunaan
pesan yaitu “bahaya mengancam anda di
belakang”. Ekspresi tersenyum pada gambar
sebelah kanan merepresentasikan bahwa
penderita bisa saja terlihat normal dan tidak
merasakan sakit yang dominan, namun pada
gambar selanjutnya digambarkan bahwa
skoliosis tumbuh seiring pertumbuhannya
bila tidak segera ditangani
Pada gambar sebelah kiri,
digambarkan gadis tersebut dari tampak
Gambar 5. Implementasi ambient media belakang dengan rontgen tulang belakang
dengan interaksi audience penderita skoliosis. disertai dengan fakta-
fakta ancaman skoliosis. Baju gadis tersebut
Pada media pendukung perancangan menggunakan warna hitam, warna ini
yang juga menggunakan pendekatan berasosiasi kegelapan malam, kesengsaraan,
Juxtaposition adalah majalah. Pada media bencana, misteri. Watak dari karakter
majalah, penggunaan headline yang berisi warna ini adalah menekan dan “depressive”
fakta yang berdasarkan angka persentase ( Sanyoto, 2009:50). Hal ini bermaksud
penderita skoliosis juga menjadi point of memberikan pesan adanya bencana dan
interest dan penghubung pesan antara ancaman dari skoliosis itu sendiri.
gambar satu dengan yang lainnya.
PENUTUP

Penggunaan ambient media dengan


memanfaatkan lingkungan dan medium
sekitar target audience memungkinkan
untuk penyampaian informasi yang tepat
dan terarah. Dengan adanya interaksi
dengan audience juga memungkinkan
penyampaian afektif dan kognitif yang
tersampaikan dengan maksimal. Hal itu
tidak jauh dari tujuan kampanye yang
berusaha menyadarkan masyarakat akan
bahaya skoliosis dengan urgensi pesan yang
Gambar 6. Implementasi majalah kampanye sangat penting. Pengembangan penggunaan
sadar skoliosis medium ambient media dan majalah
didukung dengan pendekatan visualisasi

UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi XII no 1 Januari 2018 7

juxtaposition yang membandingkan dua Perry, David. K. 2002. Theory and Research in Mass
hal yang saling berhubungan namun Communication, Context and Consequences
memiliki makna yang berbeda satu sama – Second Edition. New Jersey : Lawrence
Elrbaum Associate Publisher.
lainnya memungkinkan audience untuk
menghubungkan dua objek. Juxtaposition Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana.
memungkinkan audience untuk memproses Yogyakarta : Jalasutra.
objek visual dengan baik karena adanya
proses pengulangan data yang didukung oleh Shimp, Terence A.. 2003. Periklanan Promosi.
pesan dari headline. Pesan yang terdapat Edisi ke-5. Diterjemahkan oleh: Nurcahyono
Mahanani. Jakarta: Penerbit Erlangga.
pada headline berisi fakta prosentase angka
yang terjadi di lapangan tentang jumlah Wijaya, Bambang Kusuma. 2011. “Model
penderita skoliosis dan juga pesan akan Komunikasi Berasa dalam komunikasi
dampak yang dapat terjadi pada penderita pemasaran, Studi mengenai Iklan
bila tidak kunjung diberi penanganan medis. Ambient Media dalam Meraih
Korelasi antara pesan dan visualisasi yang Kepercayaan Khalayak Konsumen” Jurnal
Communication Spectrum Vol 1 No. 1.
memungkinkan adanya interaksi dengan Jakarta : Universitas Bakrie.
audience tersebut memberikan shocking
effect kepada audience sehingga pesan akan
tersampaikan dengan keberlanjutan aksi
sadar akan skoliosis.

DAFTAR PUSTAKA

Gleicher, Michael; Danielle A.; Rick W.; Ilir J.;


Charles D. H.; Jonathan C. R. 2011. Visual
Comparison for Information Visualization.
Journal Information Visualization Vol 10
Issue 4. California : Sage Publishing.

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Hughes, Sean. 1984. Traumatologik dan


Ortopedik. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran

Ingledew, John. 2011. The a-z of Visual Iideas.


London: Laurence King Publishing.

Mukaromah, Siti. 2011. Pengalaman Psikososial


Remaja Penyandang Skoliosis di Wilayah
Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah : Studi
Fenomenologi. Tesis. Jakarta : Pascasarjana
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Nugrahani, Rahina. 2008. “Perkembangan


Ambient Media di Indonesia” Jurnal
Imajinasi Vol 4 No 1. Semarang : UNNES

UNNES JOURNALS
8 Kadiasti, Ristia. Pendekatan Juxtaposition sebagai Dasar Perancangan Ambient Media
Kampanye Sadar Skoliosis

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai