Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Psoriasis
ekstremitas terutama siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral, bokong dan
genitalia.1,2
2.1.1 Epidemiologi
kasus baru sekitar 150,000 per tahun. Pada sebuah studi, insidensi
rendah ditemukan di Asia (0,4%) misalnya Jepang dan pada ras Amerika-
perkembangan psoriasis.3
lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Sementara pada sebuah
studi yang meneliti pengaruh jenis kelamin dan usia pada prevalensi
psoriasis, ditemukan bahwa pada pasien yang berusia lebih muda (<20
dibandingkan pria.3
saat lahir dan pada orang yang berusia lanjut. Penelitian mengenai onset
terjadinya dan rekam medis yang dibuat dokter saat kunjungan awal.
interaksi kompleks diantara berbagai sel pada sistem imun dan kulit,
dianggap sebagai suatu penyakit yang diperantarai oleh sistem imun yang
ditandai dengan adanya sel T helper (Th)1 yang predominan pada lesi
α), IL-2 dan IL-18.16 Baru-baru ini jalur Th17 telah dibuktikan memiliki
jalur ini terdapat sel T CD4+, yang pengaturannya diatur oleh IL-23 yang
disekresikan oleh sel penyaji antigen (sel dendritik dermal).17 Sel Th17
berukuran kecil sampai dengan plak yang menutupi area tubuh yang luas.
skuama diangkat. Hal ini disebut dengan tanda Auspitz. Psoriasis juga
dapat timbul pada tempat terjadinya trauma, hal ini disebut dengan
oval atau bulat, berbatas tegas, dengan skuama berwarna keputihan. Lesi
di siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral, bokong dan genital. Bentuk
2.1.4 Diagnosis
biopsi histopatologi.1
korneum juga mengalami penebalan dan terdapat retensi inti sel pada
dermis. Infiltrat dermis terdiri dari neutrofil, makrofag, limfosit dan sel
mast.18
pada semua pasien. Pada psoriasis vulgaris yang luas, psoriasis pustular
kadar asam urat serum. Selain daripada itu penderita psoriasis juga
A1).1,18
penyakit kulit lainnya. Namun lesi yang atipikal atau bentuk lesi selain
dermatitis kronis lesinya tidak berbatas tegas serta skuama yang terdapat
tersusun seperti pohon cemara pada daerah badan, lengan atas serta
tungkai atas. Sebagian besar kasus diawali dengan lesi inisial yang
adanya keterlibatan telapak tangan dan kaki serta riwayat chancre oral
dan genital. Infeksi jamur oleh kandida, lesi berupa makula eritematosa
tampaknya merupakan hal yang mudah, tetapi pada kenyataannya hal ini
cukup jelas secara klinis dan oleh sebab itu relatif mudah untuk
pada kulit berupa eritema, indurasi dan skuama. Setiap elemen tersebut
tubuh: kepala dan leher, batang tubuh, ekstremitas atas dan ekstremitas
tubuh tersebut. Skor ini kemudian dikalikan dengan faktor koreksi yang
terdapat pada tiap area tubuh (0.1 untuk kepala dan leher, 0.2 untuk
ekstremitas atas, 0.3 untuk batang tubuh, dan 0.4 untuk ekstremitas
tetapi nilai ini secara umum dianggap hampir tidak mungkin untuk
psoriasis ringan (skor PASI <11), sedang (skor PASI 12-16), dan berat
merupakan suatu hal yang mengejutkan jika skor ini jarang digunakan
pada praktek klinis. Skor PASI merupakan suatu sistem penilaian yang
pada PASI dapat digunakan sebagai titik akhir penilaian terapi psoriasis.
75% perbaikan pada skor PASI sebagai penilaian respon terapi pada
pasien psoriasis.22
2.1.7 Terapi
psoriasis.1
yang bekerja cepat. Obat yang paling sering digunakan pada psoriasis
diperlukan.26
Pada psoriasis plak yang sedang (>10% luas permukaan tubuh) dapat
diberikan terapi lini pertama seperti pada psoriasis ringan sedangkan lini
2.2 Prolaktin
dari 199 asam amino dengan berat molekul 23kDa yang secara sistemik
berbeda.7
pada pria.
ditemukan kadar puncak pada saat tidur (malam hari). Franz et al.
tidur. Selain itu kadar prolaktin juga menunjukkan variasi sesuai musim.
Kadar prolaktin serum rata-rata 30% lebih tinggi selama musim semi
dingin.29
wanita hamil (150-200 ng/mL), wanita menyusui (300 ng/mL), dan pria
tinggi oleh karena hisapan puting susu oleh bayi akan menstimulasi
sekresi prolaktin.6,7
memiliki afinitas tinggi. Sampai saat ini terdapat enam jenis isoform
pada fungsi laktasi dan reproduksi. Sampai saat ini terdapat lebih dari
prolaktin diantara kulit dan sistem syaraf pusat. Konsep ini kemudian
sama juga didapatkan pada penelitian oleh Sanchez dan Millet (2000).
(CD40), CD80 pada sel penyaji antigen serta IFN regulatory factor-1
dendritik. Pada penelitian yang dilakukan pada sel dendritik timus yang
imatur.37
terjadinya angiogenesis.39
terutama diinduksi oleh IFN-γ yang dihasilkan oleh sel Th1. Naoko
Selain itu, akhir-akhir ini jalur Th17 yang memproduksi IL-23, IL-
17, IL-22 serta TNF-α telah dibuktikan memiliki peranan penting dalam
pada lesi psoriasis dan CCL20 yang disekresikan akan menarik sel
peningkatan derajat dan perluasan psoriasis tipe plak pada tiga kasus
prolaktinoma yang terjadi pada wanita. Pada ketiga kasus ini pemberian
satu pengobatan yang efektif dengan berbagai efek pada beberapa tipe
yang distimulasi oleh prolaktin.44 Hal ini menunjukkan bahwa efek anti
terhadap prolaktin.
pasien dengan psoriasis tipe plak sebelum dan sesudah terapi topikal
mengenai hal ini. Seperti yang tampak pada sebuah studi oleh
Pada studi ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada kadar
2. Genetik Sel
3. Lingkungan dendritik Meningkatkan ekspresi reseptor
4. Imunologi GM-CSF dan menginduksi
maturasi sel dendritik.