Anda di halaman 1dari 2

1.

CARA HITUNG CAPAIAN BOR : REALISASI / TARGET X 100%


(Menurut Sudra (2010:44) nilai ideal BOR dikatakan secara statistik semakin tinggi nilai BOR
berarti semakin tinggi pula penggunaan tempat tidur yang tersedia untuk perawatan pasien.
Namun perlu diperhatikan pula bahwa semakin banyak pasien yang dilayanai berarti semakin
sibuk dan semakin berat pula beban kerja petugas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya, pasien
kurang mendapatkan perhatian yang dibutuhkan dalam proses perawatan. Pada akhirnya,
peningkatan BOR yang terlalu tinggi ini justru bisa menurunkan kualitas kinerja tim medis dan
menurukan kepuasan serta keselamatan pasien. Di sisi lain, semakin rendah BOR berarti
semakin sedikit tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien dibandingkan dengan
tempat tidur yang telah disediakan. Dengan kata lain, jumlah pasien yang sedikit ini bisa
menimbulkan kesulitan pendapatan ekonomi bagi pihak rumah sakit. Dengan memperhatikan
hal-hal tersebut maka perlu adanya suatu nilai ideal yang menyeimbangkan suatu kualitas
medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, dan aspek pendapatan ekonomi bagi pihak rumah
sakit. Maka nilai ideal untuk BOR yang disarankan adalah 75%-85%.)

2. CARA HITUNG LOS : TARGET / REALISASI X 100%


( Dari aspek medis, semakin lama angka AvLOS maka bisa menunjukan kinerja kualitas medis
yang kurang baik karena pasien harus dirawat lebih lama (lama sembuhnya). Dari aspek
ekonomis, semakin lama nilai AvLOS berarti semakin tinggi biaya yang nantinya harus dibayar
oleh pasien kepada pihak rumah sakit. Jadi diperlukan adanya keseimbangan antara sudut
pandang medis dan ekonomis untuk menentukan nilai AvLOS yang ideal. Nilai AvLOS ideal yang
disarankan yaitu 3-12 hari )

3. CARA HITUNG TOI : TARGET / REALISASI X 100%


( Semakin besar Angka TOI, berarti semakin lama waktu “menganggurnya” tempat tidur
tersebut yaitu semakin lama saat dimana sebuah tempat tidur tidak digunakan oleh pasien. Hal
ini berarti tempat tidur semakin tidak produktif. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan dari segi
ekonomi bagi pihak manajemen rumah sakit. Semakin kecil angka TOI, berarti semakin singkat
saat tempat tidur menunggu pasien berikutnya. Hal ini bisa berarti tempat tidur bisa sangat
produktif, apalagi jika TOI = 0 berarti tempat tidur tidak sempat kosong satu haripun dan segera
digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Hal ini bisa sangat menguntungkan secara ekonomi bagi
pihak manajemen rumah sakit, tapi bisa merugikan pasien karena tempat tidur tidak sempat
disiapkan secara baik. Akibatnya, kejadian infeksi nosokomila mungkin saja meningkat, beban
kerja tim medis meningkat sehingga kepuasan dan keselamatan pasien terancam. Berkaitan
dengan pertimbangan tersebut, maka nilai ideal TOI yang disarankan adalah 1-3 hari )

4. CARA HITUNG BTO : REALISASI / TARGET X 100%


( Secara logika, semakin tinggi angka BTO berarti semakin banyak pasien yang menggunakan
tempat tidur yang tersedia secara bergantian. Hal ini tentu merupakan kondisi yang
menguntungkan bagi pihak rumah sakit karena tempat tidur yang tersedia tidak “menganggur”
dan menghasilkan pemasukan untuk pihak rumah sakit. Namun bisa dibayangkan bila dalam
satu bulan tempat tidur digunakan oleh 15 pasien, berarti rata-rata setiap pasien menempati
tempat tidur tersebut selama 2 hari dan tidak ada hari dimana tempat tidur tersebut kosong. Ini
berarti beban kerja tim perawatan sangat tinggi dan tempat tidur tidak sempat dibersihkan
karena terus digunakan pasien secara bergantian, kondisi ini mudah menimbulkan
ketidakpuasan pasien, bisa mengancam keselamatan pasien, bisa menurunkan kinerja kualitas
medis dan bisa meningkatkan kejadian infeksi nosokomial karena tempat tidur tidak sempat
dibersihkan atau disterilkan. Jadi dibutuhkan angka BTO yang ideal dari aspek medis, pasien, dan
manajemen rumah sakit.)

Anda mungkin juga menyukai