Anda di halaman 1dari 4

6.

Langkah-langkah diagnosis

A. ANAMNESIS

Menanyakan keluhan utama pasien berupa palpitasi (sesuai skenario).

~Onset dan durasi palpitasi: timbul mendadak, kapan dan sudah


berapa lama.

~Sifat palpitasi

~Irama denyut jantung (regular atau irregular)

~Tanyakan ada atau tidaknya gejalan lain yang menyertai seperti:

•Sesak

•Keringatan

•Mual muntah

•Nyeri ulu hati

•Otot lemah/lumpuh

•Nyeri dada

•Edema

•Pingsan

•Badan lemah

~Menggali riwayat penyakit terdahulu yang sama dan yang


berkaitan,untuk menilai apakah penyakit sekarang ada hubungannya
dengan yang lalu.
~Menggali riwayat penyakit keluarga dan lingkungan dengan menanyakan
apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

Melakukan cek silang.

B. PEMERIKSAAN FISIK

~INSPEKSI DAN PALPASI

•Inspeksi depan dada, perhatikan adanya pulsasi

•Iktus kordis tampak atau tidak

Meraba iktus kordis dengan ujung jari pada lokasi yang benar sambil mendengar suara
jantung untuk menentukan durasinya

Lakukan palpasi untuk meraba impuls jantung

~PERKUSI

•Melakukan perkusi untuk menentukan batas relative yang merupakanperpaduan bunyi


pekak dan sonor

•Menentukan batas jantung kanan relative

•Menentukan batas jantung kiri relative

~AUSKULTASI

Melakukan auskultasi pada beberapa tempat yang benar:

•Untuk mendengarkan bunyi jantung

•Mendengarkan ada tidaknya bunyi tambahan

~Pengukuran tekanan darah


Mengukur tekanan darah dan menentukan apakah normal, meningkat atau
berkurang. Biasanya tekanan darah yang meningkat menunjukkan adanya
regurgitasi aorta dan tekanan darah yang rendah menunjukkan stenosis aorta.

~Pemeriksaan nadi

Untuk menghitung nadi, hitung dalam keadaan pasien yang rileks dan
hitungdalam waktu 15 detik kemudian tentukan denyut nadi apakah normal,
naik perlahan atau menghilang. Pada keadaan naik perlahan menunjukkan
adanya stenosis aorta dan pada keadaan menghilang menunjukkan regurgitasi
aorta.

~Pemeriksaan tekanan vena jugularis

Pengukuran vena jugularis dilakukan dengan cara :

•Penderita berbaring tanpa bantal dengan kepala posisi 300

•Leher penderita harus diluruskan

•Menekan vena jugularis dibawah angulus mandibula dan tentukan titik


kolaps

•Menetukan jaraknya beberapa cm dari bidang yang melalui angulus ludovici

•Bila hasil CVP kiri dan kanan berbeda,maka diambil CVP yang lebih rendah

~PEMERIKSAAN PENUNJANG

•Elektrokardiogram (EKG)

•Foto rontgen dada

•Ekokardiografi

•Ultrasonografi
Referensi:

Gleadle, Jonathan, dkk. 2002. At Glance Anamnesia dan Pemeriksaan Fisik . Jakarta :
Erlangga.

Swartz H. Mark. 2005. Buku Ajar Diagnostik Fisik . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai