Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN SMK
BERBASIS INDUSTRI/
KEUNGGULAN WILAYAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian

Setiap daerah memiliki komoditas unggulan berupa produk/jasa.


Komoditas ini berkontribusi terhadap pendapatan daerah dan
menjadi ikon yang merupakan ciri khas suatu daerah/wilayah.

Pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan Wilayah adalah


pengelolaan SMK untuk menyesuaikan diri dengan basis
industri/keunggulan wilayah dan menerapkan prinsip-prinsip yang
dibutuhkan oleh industri agar menghasilkan lulusan yang memiliki
kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha/dunia industri.

Yang dimaksud keunggulan wilayah tersebut di atas adalah produk


barang/jasa yang dihasilkan dari sumberdaya asli daerahnya yang
memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif.
Setiap SMK sesuai keberadaannya di daerah, memiliki potensi untuk
berkontribusi dan berperanserta dalam pengembangan keunggulan
wilayahnya melalui kegiatan pembelajaran.

B. Tujuan
Panduan Pelaksanaan Pengembangan SMK Berbasis Industri/
Keunggulan Wilayah bertujuan untuk:
1. Memberikan acuan pelaksanaan program;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program;
3. Menghindari adanya gagal paham antar konsep program bantuan
di tingkat implementasi di lapangan.

C. Manfaat
Pelaksanaan Pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan
Wilayah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Direktorat Pembinaan SMK,
Menjamin keterlaksanaan program bantuan di tingkat sekolah
dapat berjalan sesuai tujuan program.
2. Pemerintah Daerah

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 1


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui produk


barang/ jasa keunggulan wilayahnya.
3. Sekolah Menengah Kejuruan,
Mampu melaksanakan program Pengembangan SMK Berbasis
Industri/ Keunggulan Wilayah sesuai ketentuan, untuk mencapai
tujuan bersama perusahaan/industri mitranya.
4. Perusahaan/industri,
Sebagai pengguna tenaga kerja dapat memperoleh calon tenaga
kerja yang kompeten tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan
pelatihan.
5. Lulusan SMK
Sejak dini sudah diperkenalkan dan dilatih sesuai budaya kerja
industri, sehingga setelah lulus mereka akan memiliki
kompetensi siap kerja.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 2


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

BAB II

DESKRIPSI PENGEMBANGAN SMK BERBASIS INDUSTRI/


KEUNGGULAN WILAYAH

A. Basis Industri
Indonesia memiliki karakteristik industri yang khas dan berbeda
dengan karakter industri yang terdapat di negara-negara maju,
misalnya Jerman dan Jepang. Mayoritas industri yang berkembang di
Indonesia adalah industri kecil dan mikro yang dikelola oleh
perorangan dibandingkan dengan industri-industri besar yang berada
di dalam pembinaan Kementerian Perindustrian. Sedangkan di negara-
negara yang telah maju, industri yang berkembang adalah industri
yang memiliki teknologi tinggi dan menggunakan fasilitas dan
manajemen yang mutakhir.

Industri-industri yang didirikan pada dasarnya telah melalui analisis


pasar dan analisis pemenuhan sumber daya produksi. Hal ini
diperlukan untuk mampu bersaing dan menghasilkan keuntungan
sebesar-besarnya. Sebagai contoh, industri elektronika sebagian besar
berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dengan pertimbangan
lokasi yang strategis untuk ekspor dan memiliki keistimewaan regulasi
terkait tarif pajak dan bea. Sementara itu, industri agro dan
pertambangan juga berada di wilayah yang masih memiliki lahan yang
luas. Contoh yang lain adalah, industri untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari masyarakat berada di wilayah yang populasi penduduknya
padat, misalnya pulau Jawa dan sebagian Sumatera.

Tumbuhnya industri-industri di suatu wilayah, tentu saja akan


membutuhkan sumber daya terampil. Oleh karena itu, peran SMK
untuk mendidik dan menyediakan calon tenaga kerja terampil akan
sangat dibutuhkan dengan syarat bahwa keterampilan calon tenaga
kerja tersebut sesuai dengan kebutuhan industri.

B. Keunggulan Wilayah

Industri mikro dan kecil di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah


mata. Industri mikro menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi. Pelaku industri mikro dan kecil pada umumnya
dilakukan oleh perorangan, produk dan jasanya digunakam untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 3


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

Pelaku industri mikro dan kecil ini pada umumnya beroperasi dalam
sentra-sentra dan menghasilkan produk-produk sejenis dan bersifat
substitusi. Pengusaha-pengusaha dalam industri ini secara umum
bersifat turun menurun dan memiliki ciri khas sesuai pemilik industri
sehingga komunitas-komunitas dalam sentra-sentra ini memiliki
keunggulan dengan suatu ciri khas yang membedakan dengan
keunggulan dari wilayah lain. Sebagai contoh, Yogyakarta dan
Surakarta memiliki keunggulan sebagai sentra industri batik, tetapi
masing-masing memiliki ciri khas yaitu corak yang berbeda.

Keunggulan suatu wilayah ini tentu saja membutuhkan tenaga kerja


yang terampil. SMK yang bertujuan untuk menyiapkan calon tenaga
kerja yang siap bekerja memiliki peluang besar memasok kebutuhan
industri ini dengan mendidik siswa dengan SMK yang telah selaras
dengan industri.

C. Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

SMK didirikan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja di bidang


tertentu. 8 standar yang harus dipenuhi pengelola untuk memenuhi
kualitas minimal melayani siswa SMK adalah standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, serta standar pembiayaan pendidikan.
Pemerintah berkewajiban melaksanaan pembinaan terhadap SMK
supaya dapat mempertahanakan dan meningkatkan kualitas SMK di
atas standar. Untuk memenuhi tujuan pendidikan di SMK, maka salah
satu strategi penting yang harus dilaksanakan oleh SMK adalah
senantiasa menyesuaikan standar tanpa harus mengurangi standar
minimal yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan industri.

Perhatian SMK terhadap perkembangan dan dinamika lingkungan


penting untuk mempertahankan daya saing dan kualitas
pendidikannya, yaitu tingginya daya serap lulusan SMK di industri.
Oleh karena itu, SMK wajib untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan industri di sekitarnya dan menerapkan strategi yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan DUDI yang merupakan keunggulan
wilayah di daerah sekitar SMK.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 4


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SMK BERBASIS INDUSTRI/
KEUNGGULAN WILAYAH

SMK yang melaksanaan kegiatan pengembangan SMK Berbasis Industri/


Keunggulan Wilayah melaksanakan tahapan-tahapan sebagai berikut.

A. Analisis Industri/Keunggulan Wilayah


1. Menentukan Industri/Keunggulan Wilayah
Setiap daerah/wilayah memiliki keunggulan baik berupa produk
barang ataupun jasa. Ada yang sudah tereksplorasi dan
berkembang dengan pesat, dan ada pula dari hasil kajian memiliki
produk barang/jasa yang berpotensi menjadi keunggulan
daerahnya. Keunggulan daerah yang dimiliki dapat berupa
keunggulan kompetitif adalah kemampuan yang diperoleh melalui
karakteristik dan sumber daya daerah untuk memiliki kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan daerah lain pada produk barang/jasa
atau pasar yang sama. Sedangkan keunggulan komparatif, adalah
keunggulan-keunggulan yang dimiliki daerah seperti SDM, SDA,
infrastruktur, dan kekayaan lainnya, yang dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan bersama. Selain itu, beberapa daerah juga
memiliki keunggulan karena hadirnya industri besar yang berskala
nasional atau internasional. Hal ini menunjukkan bahwa daerah
tersebut memiliki basis industri yang cukup besar dan berpotensi
untuk menyerap tenaga kerja terampil yang cukup besar.

Untuk mendapatkan data keunggulan wilayahnya, SMK dapat


melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen daerah berupa
antara lain:
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah;
- Data primer dari Badan Pusat Statistik (BPS);
- Peraturan Daerah (Perda);

2. Mengidentifikasi Kebutuhan Industri


SMK harus mampu mengidentifikasi kebutuhan industri yang
meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan oleh lulusan SMK dan
persyaratan yang meliputi rincian kompetensi untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. SMK dapat menggali informasi dengan cara
bertanya secara langung kepada industri dan mengumpulkan
dokumen informasi lowowngan pekerjaan yang dibutuhkan
industri.
Hasil analisis industri/keunggulan wilayah harus menunjukkan
konsistensi antara industri/keunggulan wilayah yang diidentifikasi

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 5


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

dengan jenis pekerjaan dan persyaratan pekerjaan dalam industri


tersebut.

B. Koordinasi Jejaring Kerjasama Industri


Hasil analisis dibahas bersama dengan seluruh koordinator
kompetensi keahlian di SMK dan seluruh industri yang bekerja sama
dengan SMK. Kemudian SMK fokus untuk mengembangkan hasil
analisis bersama industri yang relevan. Sementara itu, kompetensi
keahlian pendukung lainnya secara mandiri melakukan replikasi
model pengembangan smk berbasis industri/keunggulan wilayah ini.

C. Penyelarasan Kejuruan
SMK pelaksana kegiatan telah berhasil melaksanakan analisis dan
berhasil mengidentifikasi kebutuhan industri yaitu persyaratan
jabatan kerja yang akan dilaksanakan oleh lulusan SMK. Pengetahuan
ini harus dituangkan ke dalam kurikulum SMK dan strategi
pembelajaran di SMK. Persyaratan jabatan kerja dipilah sesuai dengan
dimensi keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Kemudian,
disejajarkan dengan isi mata pelajaran dalam setiap kompetensi
keahlian. Kesenjangan yang timbul dalam proses penyelarasan ini
harus ditambahkan untuk diberikan kepada siswa. SMK perlu
menyusun strategi pembelajaran supaya hasil penyelarasan dapat
disampaikan kepada siswa tepat waktu. Selain strategi pembelajaran,
buku, modul, sarana dan prasarana juga perlu diselaraskan untuk
memenuhi kebutuhan industri. SMK wajib memiliki daftar kebutuhan
buku, modul, serta sarana dan prasarana untuk dipenuhi segera
supaya kebutuhan industri dapat segera dipenuhi.

Berdasarkan tuntutan kompetensi yang diperlukan, sekolah bersama


industri mitra melakukan telaah isi KI/KD kurikulum terhadap
kompetensi yang sudah dimuat dan kompetensi yang harus
diintegrasikan kedalam kurikulum. Dalam melakukan penyelarasan
kurikulum, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Kedalaman dan keluasan kompetensi;


Setiap mata pelajaran telah dilengkapi dengan kompetensi inti (KI)
dan kompetensi dasar (KD), yang kedalaman dan keluasannya
ditelaah apakah memadai untuk memenuhi kebutuhan industri.
Dalam kegiatan penyelarasan ini, industri dan sekolah dapat
menambahkan kompetensi, baik kedalaman maupun keluasan dari
kompetensi yang ada sesuai tuntutan.

2. Penggunaan metode belajar (delivery);


Pada silabus, setiap KD atau sekumpulan KD oleh sekolah telah
ditetapkan metode pembelajarannya. Sekolah bersama industri
mitra perlu melakukan kaji ulang kesesuaian metode tersebut
dengan mempertimbangkan perspektif industri mitra.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 6


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

Ketidaksesuaian metode pembelajaran yang diterapkan untuk


pencapaian kompetensi akan mempengaruhi kualitas hasil belajar.

3. Penyiapan perangkat pembelajaran


Penyiapan perangkat pembelajaran juga harus disesuaikan dengan
kurikulum yang telah diselaraskan. Perangkat pembelajaran yang
disiapkan harus mengacu pada kurikulum yang sudah
diselaraskan. Sekurang-kurangnya jenis perangkat pembelajaran
yang harus disiapkan antara lain:

a. Penyiapan Bahan Ajar (modul) yang kontekstual dengan


pembelajaran berbasis produksi barang/jasa keungggulan
wilayah;
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Penyusunan Job Sheet (Lembar Kerja Siswa)
d. Perangkat evaluasi hasil pembelajaran

4. Penggunaan sumber belajar;


Buku sumber atau referensi yang digunakan oleh SMK, banyak
diantaranya yang masih menggunakan buku-buku edisi yang
sudah tidak lagi relevan dengan kekinian. Sedangkan teknologi
yang diterapkan oleh industri selalu berubah mengikuti
perkembangan teknologi terkini.

5. Penataan Fasilitas Pembelajaran;


Ruang praktik siswa maupun ruang kelas yang digunakan untuk
pembelajaran harus dikelola berbasis industri. Oleh karena itu,
pembelajaran tersebut agar dikondisikan secara nyaman
sebagaimana lingkungan yang ada di industri mitra, meliputi:
a. Penataan ruang kelas
Suasana kelas diatur dan diperlengkapi dengan gambar, poster,
dan diagram yang merepresentasikan upaya pembelajaran
berbasis industri/keunggulan wilayah.
b. Penataan ruang praktik siswa
Penataan alat dan area bekerja (working space) memberikan
jaminan produktivitas, efisiensi, dan inovasi & kreativitas
belajar sesuai standar pengelolaan di industri.
c. Penataan dan penempatan peralatan praktik
Peralatan praktik yang ada dan yang akan diadakan dibuatkan
lay out penempatan, dan untuk peralatan yang sifatnya portable
dibuatkan sistem simpan pinjam alat yang mudah dikontrol.

D. Sinkronisasi Kompetensi Pengajar


Berdasarkan hasil penyelarasan kurikulum bersama industri/institusi
mitra, sekolah dapat melakukan analisis kebutuhan kompetensi yang
belum dimiliki oleh guru. Untuk mengetahui sejauhmana penguasaan

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 7


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

kompetensi guru , dapat dilakukan dengan membuatkan instrument


berupa check list kompetensi pembuatan barang/jasa keunggulan
wilayah yang harus diisi oleh guru (skill scanning). Kompetensi-
kompetensi yang belum dikuasai, itu merupakan kebutuhan yang
harus ditingkatkan. Peningkatan kapasitas guru dapat dilakukan
melalui:

1. Pendidikan dan pelatihan


2. Magang industri
3. Sertifikasi kompetensi
4. Sertifikasi asesor

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 8


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD)


BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SMK BERBASIS
INDUSTRI/KEUNGGULAN WILAYAH DI SMK TAHUN 2019

Nama SMK : SMK………………………….

Kompetensi Keahlian : ……………………………….

No Nama Kegiatan Jumlah Kebutuhan Dana


Persiapan dan Penyusunan
A
Program
Koordinasi Pengembangan
B
Jejaring Kerjasama Industri
C Analisis Keunggulan Wilayah
Pengadaan Bahan dan Alat
D
Penunjang
E Penyelarasan Kejuruan
Sinkronisasi Kompetensi
F
Pengajar
G Evaluasi dan Pelaporan
TOTAL A+B+C+D+E+F+G Rp

Pejabat Pembuat Komitmen Jakarta, …………………


Subdit Penyelarasan Kejuruan
Kepala SMK ………………
dan Kerjasama Industri

Saryadi, ST.,MBA (…………………………………)


NIP. 197711222003121002 NIP.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 9


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SMK BERBASIS
INDUSTRI/KEUNGGULAN WILAYAH DI SMK TAHUN 2019

Nama SMK : SMK……………….


Kompetensi Keahlian : …………………….

Volume Volume Harga Harga


No Nama Kegiatan Satuan
Jumlah Satuan x Jumlah Satuan Total Satuan Total

A Persiapan dan Penyusunan Program

Rapat Persiapan

kegiata
a. Alat Tulis Kantor paket x 0 paket Rp0
n
kegiata
b. Biaya Konsumsi Rapat orang x 0 OK Rp0
n

Subtotal A Rp0

Koordinasi Pengembangan Jejaring


B
Kerjasama Industri
kegiata
a. Alat Tulis Kantor paket x 0 paket Rp0
n
kegiata
b. Konsumsi orang x 0 OK Rp0
n
c. Biaya Rapat di Luar kegiata
orang x 0 OK Rp0
Jam Kantor n

Subtotal B Rp0

Analisis Keunggulan
C
Wilayah
Rapat Manajemen

kegiata
a. Biaya ATK paket x 0 paket Rp0
n
kegiata
b. Biaya Konsumsi orang x 0 OK Rp0
n

c. Biaya Rapat di Luar kegiata


orang x 0 OK Rp0
Jam Kantor n

Subtotal C Rp0

D Pengadaan Bahan dan Alat Penunjang (max.20jt)

1. Pengadaan Bahan
Penunjang (rinci)
2. Pengadaan Alat
Penunjang (rinci)

E Penyelarasan Kejuruan
Workshop Penyelarasan
(Penyelarasan Kurikulum,
Penyelarasan Strategi
Pembelajaran, Penyelarasan
Sarana Prasarana dan
Penyelarasan Kompetensi
Guru)
kegiata
a. Biaya ATK paket x 0 paket Rp0
n

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 10


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

Volume Volume Harga Harga


No Nama Kegiatan Satuan
Jumlah Satuan x Jumlah Satuan Total Satuan Total

kegiata
b. Biaya Konsumsi orang x 0 OK Rp0
n

c. Biaya Narasumber

orang x jam 0 OJ Rp0


- Honorarium
kegiata
orang x 0 OK Rp0
- Perjalanan Dinas n

orang x kali 0 OK Rp0


- Taksi Bandara

orang x hari 0 OH Rp0


- Uang Harian

orang x hari 0 OH Rp0


- Akomodasi
d. Biaya Rapat di Luar kegiata
orang x 0 OK Rp0
Jam Kantor n

Subtotal D Rp0

Sinkronisasi Kompetensi
Pengajar (dapat dipilih
F
salah satu atau semua
tergantung kebutuhan)

1. Magang Guru

a. Uang Harian orang x hari 0 OH Rp0

b. Transport

kegiata
- Pesawat orang x 0 OK Rp0
n

- Taksi Bandara orang x kali 0 OK Rp0

- Perjalanan Darat orang x kali 0 OK Rp0

c. Akomodasi orang x hari 0 OH Rp0

2. In House Training (IHT)

a. Uang Harian Peserta orang x hari 0 OH Rp0

c. Konsumsi orang x hari

b. Biaya Narasumber

- Honorarium orang x jam 0 OJ Rp0

kegiata
- Perjalanan Dinas orang x 0 OK Rp0
n

- Taksi Bandara orang x kali 0 OK Rp0

- Uang Harian orang x hari 0 OH Rp0

- Akomodasi orang x hari 0 OH Rp0

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 11


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

Volume Volume Harga Harga


No Nama Kegiatan Satuan
Jumlah Satuan x Jumlah Satuan Total Satuan Total

3. Training of Trainer

a. Uang Harian orang x hari 0 OH Rp0

b. Transport

kegiata
- Pesawat orang x 0 OK Rp0
n

- Taksi Bandara orang x kali 0 OK Rp0

- Perjalanan Darat orang x kali 0 OK Rp0

c. Akomodasi orang x hari 0 OH Rp0

4. Diklat Asesor

a. Uang Harian orang x hari 0 OH Rp0

b. Transport

kegiata
- Pesawat orang x 0 OK Rp0
n

- Taksi Bandara orang x kali 0 OK Rp0

- Perjalanan Darat orang x kali 0 OK Rp0

c. Akomodasi orang x hari 0 OH Rp0

d. Paket Sertifikasi orang x paket 0 paket Rp0

Subtotal E Rp0

G Evaluasi dan Pelaporan

kegiata
1. Biaya ATK paket x 0 paket Rp0
n
kegiata
orang x 0 OK Rp0
2. Biaya Konsumsi n

Subtotal F Rp0

TOTAL A+B+C+D+E+F Rp0

Jakarta, …………………………………
Kepala SMK………………………………..

(……………………………………)
NIP.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 12


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

BAB III

PROSEDUR PENYELENGGARAAN

A. Pembentukan Tim Pelaksana


Tim Pelaksana yang dibentuk sifatnya sementara, paling lama sesuai
dengan tahun anggaran. Selanjutnya, pengelolaan pembelajaran
berbasis keunggulan wilayah harus sudah digulirkan pada sistem
pembelajaran regular dengan identitas keunggulan wilayah masih terus
melekat.

1. Unsur Terkait
Para pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan SMK
berbasis industri/ keunggulan wilayah adalah:

- Industri/ institusi mitra


- Guru produktif Kompetensi Keahlian yang dikembangkan;
- Pihak manajemen sekolah (Kepsek, Wakasek, Bendahara
Sekolah};

2. Susunan Tim Kerja

Tim yang dibentuk SMK untuk mendukung kesuksesan


Pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan Wilayah terdiri
dari:
a. Pengarah : Kepala Sekolah
b. Ketua Pelaksana : Ketua Kompetensi Keahlian Terkait
c. Bendahara : (bendahara sekolah)
d. Seksi : 1). Seksi Penyelarasan Kurikulum
2). Seksi Pengembangan Bahan Ajar
3). Seksi Penataan Fasilitas Belajar
4). Seksi Peningkatan Kapasitas Guru
5). Dan lain-lain sesuai keperluan.

3. Uraian Tugas
a. Pengarah
Pengarah kegiatan adalah Kepala Sekolah, yang bertugas:
1) Memberi pengarahan kebijakan penyelenggaraan Kelas
Industri kepada anggota Tim Kerja;
2) Melakukan inisiasi kerjasama dengan industri mitra
3) Memberi jaminan keterlaksanaan Pengembangan SMK
Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah yang baik;

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 13


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

b. Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana adalah ketua kompetensi keahlian yang
dikembangkan, ditetapkan melalui surat keputusan Kepala
Sekolah, dengan tugas sebagai berikut:
1) Mengendalikan keterlaksanaan seluruh proses persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi hasil kerja;
2) Memimpin rapat kerja internal Tim Kerja;
3) Bersama anggota Tim Kerja menyusun rancangan program
kerja Pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan
Wilayah
4) Bersama anggota Tim Kerja melaksanakan persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi hasil kerja;
5) Melakukan serah terima pengelolaan Pengembangan SMK
Berbasis Industri/ Keunggulan Wilayah kepada Kepala
Sekolah dalam pengelolaan regular.

c. Bendahara
Bendahara merupakan bendahara sekolah yang diberi tugas
tambahan mengelola bantuan pemerintah Pengembangan SMK
Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah, dengan rincian sebagai
berikut:
1) Membuat pembukuan transaksi belanja barang dan jasa dana
bantuan Kelas Industri;
2) Mengumpulkan, melengkapi, dan menyusun bukti-bukti
pembelanjaan barang/jasa sesuai ketentuan;
3) Membuat laporan penggunaan dana bantuan.

d. Tugas Seksi
1) Seksi Penyelarasan Kurikulum:
a) Menghimpun data kajian keunggulan wilayah;
b) Merencanakan dan membuat strategi penyelarasan
kurikulum;
c) Membuat rundown workshop penyelarasan kurikulum;
d) Melaksanakan workshop penyelarasan kurikulum;
e) Finalisasi hasil workshop;
f) Berkoordinasi dengan seksi lain dalam pelaksanaan tugas.

2) Seksi Pengembangan Bahan Ajar:


a) Membuat analisis kebutuhan bahan ajar;
b) Menghimpun bahan referensi materi dari industri mitra
dan guru produktif;
c) Membuat rundown workshop penyusunan bahan ajar;

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 14


Panduan Penggunaan Dana Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah

d) Merencanakan dan membuat strategi penyusunan bahan


ajar;
e) Melaksanakan workshop penyusunan bahan ajar;
f) Finalisasi hasil workshop;
g) Berkoordinasi dengan seksi lain dalam pelaksanaan tugas.

3) Seksi Penataan Fasilitas Belajar, bertugas:


a) Mengatur lay out tempat duduk dan ornament lainnya ;
b) Mengatur lay out penempatan peralatan praktik, alur kerja,
dan ornament K3 standar industri mitra;
c) Merencanakan dan mengusulkan peralatan penunjang
kepada Ketua Tim;
d) Berkoordinasi dengan seksi lain dalam pelaksanaan tugas.

4) Seksi Peningkatan Kapasitas Guru, bertugas:


a) Membuat instrument level penguasaan kompetensi guru
produktif (skill scanning)
b) Menyusun rencana kebutuhan diklat dan atau magang
industri serta sertifikasi kejuruan untuk guru produktif
terkait;
c) Melakukan survey dan menetapkan industri mitra
penyelenggara diklat dan atau magang industri serta
setifikasi;
d) Berkoordinasi dengan seksi lain dalam pelaksanaan tugas.

@2019, Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri 15

Anda mungkin juga menyukai