Anda di halaman 1dari 3

Indikator sekolah berintegritas

1. PPDB yang Akuntabel dan Transparan


a. Terlaksananya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara transparan dan akuntabel
b. Terpublikasinya PPDB kepada masyarakat secara transparan
c. Dijalankannya prosedur/petunjuk teknis PPDB yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan
d. Tersedianya sarana laporan/pengaduan masyarakat terkait PPDB
e. Ditindaklanjutinya laporan/pengaduan dari masyarakat terkait PPDB
2. Transparansi dan Akuntabilitas Dana Pendidikan
a. Terimplementasikannya regulasi atau peraturan tentang tata kelola dana pendidikan
b. Terpublikasinya informasi tentang pengelolaan dana pendidikan yang dapat diakses oleh
masyarakat
c. Tersedianya personil yang kompeten dalam pengelolaan dana pendidikan
d. Terlaksananya pelatihan/ sosialiasi penguatan kompetensi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
(GTK) dan Komite Sekolah dalam mengelola dana BOS/PIP/dana lainnya
3. Larangan Menerima Gratifikasi dan Pungutan Liar
a. Tersedianya regulasi atau peraturan tentang larangan gratifikasi dan pungutan liar terkait semua
pelayanan pendidikan
b. Tersosialisasikannya regulasi atau peraturan tentang larangan gratifikasi dan pungutan liar kepada
Komite Sekolah, warga sekolah, orang tua/wali Peserta Didik dan masyarakat
c. Terfasilitasinya pengaduan terkait dugaan gratifikasi dan pungutan liar dalam layanan pendidikan
di sekolah
d. Ditindaklanjutinya laporan dari masyarakat terkait dugaan gratifikasi dan pungutan liar dalam
layanan pendidikan dan berkoordinasi dengan instansi yang berwenang
4. Akurasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Terintegrasi dengan Aplikasi JAGA (empat layanan JAGA: Jaga
Sekolahku, Jaga Rumah Sakit, Jaga Puskesmas dan Jaga Perizinan dan Dana Desa)
a. Tersedianya infrastruktur/peralatan pendukung untuk pemutakhiran Dapodik secara berkala
b. Dilakukannya pembaharuan/pemutakhiran Dapodik secara berkala
c. Terintegrasinya Dapodik dengan aplikasi JAGA KPK atau aplikasi pendukung lainnya
5. Kepatuhan Kode Etik Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
a. Tersusunnya kode etik yang berlaku bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) secara partisipatif
di satuan pendidikan
b. Tersosialisasikannya kode etik GTK kepada pemangku kepentingan yang terkait
c. Ditindaklanjutinya laporan/pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh GTK
6. Rekrutmen, Rotasi dan Mutasi Guru/ Kepala Sekolah & Tenaga Kependidikan (GTK) yang Transparan
dan Akuntabel
a. Tersedianya SOP/ petunjuk teknis proses rekrutmen, rotasi, mutasi GTK di Sekolah yang berlaku
b. Dilaporkannya pengaduan terkait dugaan penyimpangan SOP/petunjuk teknis dalam proses
rekrutmen, rotasi dan mutasi GTK kepada instansi yang berwenang
c. Dilakukannya rekrutmen (Non-PNS) serta mutasi dan rotasi jabatan di internal Sekolah secara
transparan dan obyektif
7. Pengawasan Dana Pendidikan
a. Terlaksananya audit terkait dana pendidikan (BOS/PIP/dana lainnya) oleh Inspektorat Daerah
b. Adanya pelibatan masyarakat dalam pengawasan dana pendidikan
c. Terpublikasinya laporan penggunaan dana pendidikan (BOS/PIP/dana lainnya) kepada publik

samirsemar
8. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
a. Tersedianya sistem dan sarana pengaduan masyarakat melalui website, hotline, email, kotak
pengaduan, dan lainnya terkait pelayanan pendidikan di Sekolah/Madrasah
b. Tersosialisasikannya mekanisme pengaduan masyarakat terkait pelayanan pendidikan
c. Tersedianya mekanisme tindak lanjut pengaduan masyarakat terkait pelayanan pendidikan
9. Implementasi Pembelajaran Antikorupsi
a. Terimplementasinya pembelajaran antikorupsi untuk memperkuat pendidikan karakter
(intra/ekstra/co-kurikuler)
b. Terlaksananya pelatihan/lokakarya pembelajaran antikorupsi untuk meningkatkan kompetensi
Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik Terlaksananya proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi
bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan Peserta Didik
c. Terlaksananya proses pengembangan media pembelajaran antikorupsi secara mandiri
d. Terlaksananya proses pembentukan dan apresiasi role model pembelajaran antikorupsi di satuan
pendidikan

TAHAPAN SEKOLAH BERINTEGRITAS

1. Pembentukan tim pelaksana sekolah berintegritas,


a. Mkks membentuk pokja sekolah berintegritas, menyusun panduan
b. Pokja bertugas menyusun panduan sekolah berintegritas
2. Sasialisasi sekolah berintegritas dan indicatornya,
a. Pokja sekolah berintegritas kepada smk negeri di jawa tengah melalui medsos

3. pendaftaran sebagai peserta komunitas sekolah berintegritas oleh mkks


a. mengisi aplikasi
b. mengunggah surat pernyataan kesanggupan melaksanakan sekolah berintegritas
c. pokja mengawal pendaftaran
4. Launching sekolah berintegritas
a. Laporan ketua mkks kepada ka dinas tentang kesiapan launcing dan daftar sekolah yang siap
melaksanakan
b. Launching sekolah berintegritas oleh pak Gub, ditandai dengan penandatanganan berita acara
5. Workshop tim sekolah berintegritas
a. Workshop sekolah berintegritas oleh dinas pendidikan
b. Peserta adl kepala sekolah dan tim sekolah berintegritas
6. Pendampingan sekolah berintegritas

Pendampingan implementasi sekolah berintegritas

7. Evaluasi dan penilaian sekolah berintegritas secara periodic, dalam bentuk audit internal oleh tim
pelaksanan sekolah berintegritas pada masing masing smk pelaksana.

samirsemar
Hal hal terkait dengan evaluasi dan penilaian sekolah berintegritas

A. Peilaian Integritas internal

Integritas internal dimaknai sebagai tingkat integritas organisasi publik yang dinilai oleh pegawai yang
bekerja dalam organisasi. Integritas internal dibentuk oleh 4 (empat) indikator yang ada dalam
kuesioner untuk pihak Internal, yaitu

1. budaya organisasi,
a. transparansi
b. konflik kepentingan
c. keberadaan calo, nepotisme, suap, kerugian negara, dan
d. penyalahgunaan wewenang oleh atasan
2. sistem antikorupsi,  Meliputi keberadaan dan efektivitas sistem antikorupsi
3. pengelolaan sumber daya manusia,  Meliputi
a. proses rekrutmen, promosi, mutasi, dan
b. kebijakan peningkatan kualitas SDM
4. pengelolaan anggaran, Meliputi
a. penyelewengan anggaran,
b. perjalanan fiktif, dan
c. pemotongan honor tak resmi

B. Peilaian Integritas Eksternal


Penilaian integritas eksternal dilakukan dari sudut pandang masyarakat sebagai pengguna layanan
publik. Integritas eksternal didefinisikan sebagai sejauh mana pegawai sebagai penyedia layanan publik
melaksanakan tugas secara transparan, akuntabel, dan bebas korupsi. Terdapat 3 (tiga) komponen
variabel yaitu
1. transparansi,  Meliputi transparansi pelayanan dan integritas pelayanan
2. sistem antikorupsi Meliputi kampanye antikorupsi, sanksi perilaku korupsi, dan tindak lanjut
pengaduan. Korupsi di sekolah tidak hanya dalam bidang keuangan, namun korupsi waktu, korupsi
tugas, dll
3. integritas pegawai  Meliputi kejadian suap, inisiatif suap, dan jenis suap yang lain.
C. Peniaian Eksper
Survei kepada eksper ini dilakukan untuk menilai 2 (dua) komponen yaitu transparansi dan sistem
antikorupsi. Penilaian ini dilakukan kepada para eksper karena mereka adalah orang-orang yang
dianggap mengerti secara komprehensif terkait masalah integritas, korupsi, dan lain-lain
1. Transparansi lembaga publik dari sudut pandang narasumber ahli
2. Sistem antikorupsi lembaga publik dari sudut pandang narasumber ahli
D. Peilaian Laporan pengaduan
Laporan pengaduan yang digunakan adalah laporan pengaduan masyarakat dari periode sebelumnya
terkait kasus korupsi dan inkonsistensi pelaksanaan indicator sekolah berintegritas
E. Peilaian Laporan Kepatuhan
Laporan kepatuhan LHKPN adalah persentase dari jumlah wajib lapor disetiap KLPD yang belum
melaporkan LHKPN terhadap jumlah seluruh wajib lapor pada tahun sebelumnya.

samirsemar

Anda mungkin juga menyukai