Urticaria Ind
Urticaria Ind
1)
Journal Reading
Disusun oleh :
Kelompok : Tutorial 10
FAKULTAS KEDOKTERAN
YOGYAKARTA
2018
Abstrak
Introduksi
Ciri-ciri urticarial ditandai dengan adanya bintil-bintil yang sangat gatal dan
menonjol biasanya berdiameter 1-2 cm meskipun biasanya menyatu dan ukurannya
bervariasi, dan biasanya tampak pucat hingga berwarna eritematosa. Urticarial
dapat timbul dengan atau tanpa adanya angioedema yang lokal dari subkutan,
biasanya terasa hangat dan nyeri. Meskipun tidak membahayakan, urticarial dan
angioedema dapat menjadi tanda gejala anafilaksis atau bahkan menunjukan
keadaan darurat medis.
Lesi dapat terjadi pada bagian kulit manapun, berbentuk bulat hingga
polimorfik, dan dapat cepat tumbuh serta menyatu. Angioedema dapat muncul
dibagian-bagian wajah seperti bibir, mulut, saluran nafas bagian atas, dan lokasi
lain seperti ekstremitas. Kondisi ini muncul dengan cepat dalam waktu hitungan
menit. Lesi urticarial biasanya sembuh dalam waktu 24 jam tanpa perlu pengobatan,
meskipun lesi angioedema memakan waktu hingga 72 jam.
Pada urticarial akut, bengkak dapat sembuh dalam beberapa jam, namun
dapat kambuh hingga enam minggu. Pada urticarial kronis rasa nyeri dan
kemerahan lebih sering kambuh hingga enam minggu. Seringkali tidak jelas
manakah yang akan menjadi urticarial kronis. Urticarial terjadi disemua rentang
usia dengan persebaran hingga 20 persen, 1 persennya merupakan urticarial kronis.
Etiologi/Penyebab
Evaluasi
Pengobatan
Gejala akut
Urticaria Kronis
Jika gejala tetap tidak terkendali akan ada beberapa pilihan. Pasien bisa
mengubahnya menjadi generasi kedua H1 blocker yang berbeda dan dapat dititrasi
sesuai kebutuhan pasien. Antihistamin generasi pertama mungkin ditambahkan,
khususnya saat malam hari, H2 blocker dapat ditambahkan dan menunjukkan
manfaat yang lebih ketika digunakan secara bersamaan dengan H1 blocker.
Pemberian kortikosteroid secara oral dalam tiga hingga sepuluh hari (prednisone
atau prednisolone, hingga 1 mg kg perhari) biasanya digunakan untuk mengontrol
gejala, meskipun kortikosteroid tidak secara langsung mencegah degranulasi sel
mast, dan jika digunakan dalam jangka panjang akan menimbulkan efek yang
merugikan.
Jika kontrol yang cukup masih tidak tercapai, agen lini kedua termasuk
siklosporin (Sandimmune), sulfasalazine (Azulfidine), hydroxychloroquine
(Plaquenil), tacrolimus (Prograf), dan dapson telah menunjukkan beberapa
manfaat. Tetapi, rujukan ke subspesialis untuk meresepkan pengobatan masih
tergantung pengobatan mana yang lebih disukai pasien dan lebih membuat pasien
nyaman. Setelah gejala dikendalikan secara adekuat, pasien harus dipelihara dengan
regimen (tidak termasuk kortikosteroid) setidaknya selama tiga bulan sebelum
mempertimbangkan pemberian titrasi dan penghentian pengobatan.
Prognosa