Anda di halaman 1dari 24

EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA PADA PROYEK

PUSKESMAS DEKET KABUPATEN LAMONGAN

ESTIMASI BIAYA PROYEK

NAMA KELOMPOK:

Luthfil Abid (1471800012) Agus Setiawan (1471800048)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu
terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk
memperoleh hasil yang terbaik pada waktu yang akan datang. Sumber daya
merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu proyek kontruksi. Sumber
daya yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine,
money dan method.
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh
dalam sebuah pekerjaan, termasuk dalam sebuah pekerjaan kontruksi. Sebuah
pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia
yang bagus dalam hal kualitas dan efektivitas, tidak akan memberikan hasil
yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Bahkan, akibat
penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan
sebuah kerugian yang besar pada proyek kontruksi.
Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek
konstruksi. Hal ini dikarenakan pekerjaan pada proyek konstruksi merupakan
pekerjaan padat karya yang berarti banyak menggunakan tenaga kerja dan
mayoritas pekerjaannya dikerjakan secara manual. Bahkan pada umumnya
porsi biaya untuk tenaga kerja cukup besar yaitu berkisar antara 25% - 35%
dari seluruh biaya proyek. Selain kenyataan tersebut di atas perlu diperhatikan
pula bahwa tenaga kerja yang digunakan pada proyek konstruksi mayoritas
adalah tenaga kerja pada tingkat tukang yang pada umumnya mempunyai latar
belakang pendidikan rendah dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Dalam menjalankan pekerjaannya tukang perlu dibantu pembantu tukang
yang tugasnya melayani antara lain menyediakan bahan dan alat kerja.
Pembantu tukang tidak memerlukan ketrampilan khusus karena kerjanya
terutama hanya menjalankan perintah dari tukang. Upah untuk tukang tentunya
lebih tinggi dibandingkan pembantu tukang. Penggunaan kelompok tukang ini
tentunya ditujukan untuk efisiensi kerja dan penghematan. Tukang yang punya
ketrampilan akan bekerja lebih cepat apabila ada pembantu tukang yang
melayaninya selama bekerja. Namun perlu diperhatikan dalam menentukan
komposisi kelompok atau perbandingan antara jumlah tukang dan pembantu
tukang. Komposisi kelompok tukang yang cukup ideal akan menghasilkan
kinerja yang optimal, sebaliknya komposisi yang salah justru akan menurunkan
kinerja.
Menurut S. P. Hasibuan (1984;233-4) Efisiensi adalah perbandingan
terbaik antara input (masukan) dan Output (hasil antara keuntungan dengan
sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya hasil optimal yang dicapai
dengan penggunaan sumber yang terbatas. Menurut Mulyadi (2001;8) Biaya
adalah Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.

1.2.Permasalahan
Di dalam sebuah proyek, tenaga kerja menjadi salah satu bagian penentu
keterlambatan atau ketepatan dalam penyelesaian suatu proyek. Oleh karena
itu efesiensinya tenaga kerja menjadi faktor penting dalam keberlangsungan
suatu proyek. Dalam suatu proyek pelaksana kesulitan untuk menentukan
jumlah ideal dari tenaga kerja dalam suatu pekerjaan. Sehingga sering
menumpuk tenaga kerja yang tidak produktif yang mengakibatkan
pembengkakan biaya proyek.

1.3.Rumusan Masalah
Setelah mengetahui permasalahan di atas maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Bagaimana mengefisiensi biaya tenaga kerja pada proyek puskesmas Deket
Kab. Lamongan?

1.4.Tujuan Penelitian
a. Mengetahui cara mengefisiensi biaya tenaga kerja pada proyek puskesmas
Deket Kab. Lamongan.
1.5.Manfaat
Penelitian ini bermanfaat terhadap beberapa pihak, diantaranya:
a. Bagi Pemerintah dan Kontraktor
Dapat mengefesiensi biaya tenaga kerja pada proyek Puskesmas Deket
Kab. Lamongan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tenaga Kerja


Menurut Soeharto (1995) bahwa untuk menyelenggarakan proyek, salah
satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilannya adalah tenaga
kerja. Memperkirakan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, yaitu dengan
mengkonversikan lingkup proyek dari jumlah jam-orang menjadi jumlah
tenga kerja. Secara teoritis, keperluan rata-rata jumlah tenaga kerja dapat
dihitung dari total lingkup kerja proyek yang dinyatakan dalam jam-orang
atau bulan-orang (man-month) dibagi dengan kurun waktu pelaksanaan.
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai pengertian
sebagai berikut (Handoko, 1984):
1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga
2. personil, pekerja, atau karyawan).
3. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
keberadaannya.
4. Potensi yang berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di
dalam organisasi, untuk mewujudkan eksistensi (keberadaan) organisasi.

Dilihat dari bentuk hubungan kerja yang dipakai, maka tenaga kerja
proyek, khususnya tenaga kerja konstruksi (Soeharto, 1990), dapat dibedakan
menjadi:
1. Tenaga kerja tetap
Tenaga kerja tetap merupakan pegawai tetap dari perusahaan (kontraktor
utama) yang bersangkutan dengan ikatan kerja secara perseorangan
dalam jangka waktu yang relatif panjang.
2. Tenaga kerja sementara
Ikatan kerja yang ada adalah antara perusahaan penyediaan tenaga kerja
(man power supplier) dan kontraktor utama untuk jangka waktu pendek.
Proyek konstruksi selalu membutuhkan pekerja untuk bekerja dengan
menggunakan fisik mereka untuk bekerja di lapangan terbuka dalam cuaca dan
kondisi apapun (Ervianto, 2002).

2.2.Tenaga Kerja Konstruksi


Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu
proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu
penyelesaian suatu proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia
merupakan sumber daya yang komplek dan sulit diprediksi sehingga
diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan
tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan:
1. Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja
2. Recruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja
3. Komposisi tenaga kerja
4. Pengendalian jumlah tenaga kerja
5. Perencanaan penjadualan pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga
kerja
Dalam hal ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan
suatu proyek, baik dari yang ahli/profesional sampai tenaga kerja
pemborong/buruh. Penempatan tenaga kerja harus disesuaikan antara keahlian
tertentu sehingga pekerjaan yang dihasilkan menjadi efisien dan efektif. Dalam
pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja dibagi beberapa bagian sebagai berikut:
1. Mandor, dituntut untuk memiliki pengetahuna teknis dalam taraf tertentu.
Misalnya: dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan
ringan, dapat membedakan kualitas bahan bangunan yang akan digunakan,
menangani pekerjaan acuan, pembesian, pengecoran, dan mengawasi
pekerjaan tenaga kerja bawahannya.
2. Tenaga tukang, harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan
cara yang sederhana. Tukang dalam proyek dibagi menjadi lima bagian
yaitu tukang besi (rebarman), tukang batu (mason), tukang kayu
(carpenter), tukang las, dan tukang listrik (ME). Tukang besi mengurusi
segala macam kegiatan yang berhubungan dengan pembesian/pemasangan
tulangan. Tukang batu bertugas dalam pengecoran dan pembuatan lantai
kerja. Tukang kayu bertugas untuk mengurusi segala macam pekerjaan
yang berhubungan dengan kayu baik bekisting hingga servis lainnya.
3. Tenaga kasar memerlukan kondisi yang kuat dan sehat untuk
pengangkutan bahan, alat, dan lain-lain.

2.3. Pengertian Efisiensi


Apa yang dimaksud dengan efisiensi? Secara umum, pengertian
efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai
berdasarkan besarnya biaya/ sumber daya yang digunakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Dalam hal ini, semakin sedikit sumber daya yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diharapkan maka prosesnya dapat dikatakan semakin
efisien. Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien jika ada perbaikan pada
prosesnya, misalnya menjadi lebih cepat atau lebih murah.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efisiensi dapat diartikan sebagai ketepatan
cara dalam melakukan sesuatu, dan kemampuan melaksanakan tugas dengan
baik dan tepat tanpa membuang biaya, waktu, dan tenaga.
Agar lebih memahami apa arti efisiensi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat ahli. Berikut ini adalah pengertian efisiensi menurut para ahli:
4. Mulyamah
Menurut Mulyamah (1987;3), pengertian efisiensi adalah suatu ukuran
dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan
yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.
5. S. P. Hasibuan
Menurut S. P. Hasibuan (1984;233-4), pengertian efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara
keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya
juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.
2.4. Menghitung Durasi Pekerjaan dan Jumlah Pekerja
Penjadwalan Project itu sendiri adalah salah satu aktifitas utama dalam
kegiatan perencanaan, karena perencanaan merupakan bagian terpenting untuk
mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap
proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri.
Hal ini dikuatkan dengan berbagai kejadian dalam proyek konstruksiyang
menyatakan bahwa perencanaan yang baik dapat menghemat ± 40% dari biaya
proyek, sedangkan perencanaan yang kurang baik dapat menimbulkan
kebocoran anggaran sampai ± 400%.
Sering terjadi ketidaktepatan persepsi oleh pihak industri konstruksi antara
“perencanaan” dan “penjadwalan”. Kedua kata tersebut sering disatukan dan
digunakan untuk menyebut jabatan seseorang dalam unit usaha “perencanaan
dan penjadwalan”. Arti sesungguhnya dari keduanya sangat berlainan
meskipun tetap saling berkaitan. “Penjadwalan” digunakan untuk
menggambarkan “proses” dalam proyek konstruksi dan merupakan bagian dari
“perencanaan”.Untuk Menjadwalkan suatu pekerjaan tentunya kita perlu
mengetahui beberapa hal yaitu jumlah pekerjaan yang ingin dilaksanakan,
produktifitas pekerja , dan lama pekerjaan berlangsung. Bagi para pekerja
Konstruksi yang sudah mahir mungkin hal tersebut tidak lah jadi masalah besar
dikarenakan bersadarkan pengalaman dan pengamatan mereka pun sudah dapat
dijadikan acuan untuk menentukan produktifitas pekerja. Sehingga mudah
untuk mendapatkan durasi pekerjaan. Akan tetapi bagi yang belum
berpengalaman perlu bantuan referensi seperti buku ataupun dapat bertanya
langsung kepada pekerja ataupun mandor.
Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan
masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang
waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Time Schedule
pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk:
 Kurva S
 Bar Chart ( grand chart )
 Network Planning ( CPM, PERT, dsb )
 Ataupun Jadwal yang dapat dibuat berdasarkan waktu tertentu
Tujuan atau manfaat pembuatan Time Schedule pada sebuah proyek konstruksi
antara lain:

1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.


2. Pedoman waktu untuk mendatangkan material yang sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.
4. Time Schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu
pelaksanan proyek.
5. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Time Schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah
kontrak kerja proyek konstruksi.
7. Sebagai pedoman pencapaian progres pekerjaan setiap waktu tertentu.
8. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek.
9. Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.

Untuk dapat menyususn Time Schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang
baik dibutuhkan:

 Gambar kerja proyek


 Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek
 Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan
 Data lokasi proyek berada
 Data sumber daya meliputi material, peralatan, sub kontraktor, yang
tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung
 Data sumber material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
 data kebuthan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan
 Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek
 Data jenis transportasi yang tepat digunakan di sekitar lokasi proyek
 Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan
 Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
dan material
 Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan
tenggang waktu pembayaran progres, dan lain-lain
Seperti yang sudah diulas di atas penentuan durasi ada 2 cara yaitu dengan
pengamatan, atau yang ke 2 dengan referensi acuan baku misalnya
menggunakan Standart Analisa Harga Satuan yang ditetapkan oleh
pemerintah (SNI ).
Pada AHSP SNI kita dapat menghitung durasi pekerjaan dengan
menggunakan indeks Upah dengan cara
VOLUME PEKERJAAN (V) X INDEKS UPAH (OH): DURASI (D)=
JUMLAH PEKERJA

2.5.CPM (Critical Path Method)


Menurut Schroeder dalam buku Manajemen Proyek karya Hamdan Dimyati
dan Kadar Nurjaman (2014:338), yaitu: “Critical Path Method (CPM)” adalah
metode berdasarkan jaringan yang menggunakan keseimbangan waktu-biaya
linear. Setiap kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu normalnya
dengan cara memintas kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu. Dengan
demikian, jika waktu penyelesaian proyek tidak memuaskan, beberapa
kegiatan tertentu dapat dipintas untuk dapat menyelesaikan proyek dengan
waktu yang lebih sedikit”. Dalam operasionalnya CPM (Critical Path Method)
adalah suatu metode dengan menggunakan diagram anak panah untuk
menentukan lintasan kritis sehingga disebut juga metode lintasan kritis. CPM
menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan yang tertentu.

2.5.1. Kelebihan dan Kelemahan CPM


Kelebihan Critical Path Method:
a. Menghemat waktu dan biaya proyek.
b. Alat komunikasi yang efektif.
c. Sangat berguna untuk mengetahui pekerjaan mana yang bersifat kritis.
d. Dapat digunakan untuk menghitung toleransi keterlambatan suatu
pekerjaan yang tidak bersifat kritis (Aryo Andri Nugroho, 2007).
Kelemahan Critical Path method:
a. Pekerjaan yang terlalu banyak.
b. Penilaian durasi pekerjaan.
c. Penilaian interdependensi pekerjaan.
d. Pembuatan dan pembacaan jadwal yang jauh lebih sulit (Aryo, 2007).

2.5.2. Identifikasi Jalur Kritis CPM


Ada dua metode dimana CPM (Critical Path Method) dapat diidentifikasi
jalur kritisnya, antara lain :
1. Mengarah ke depan.
Forward Pass (mengarah ke depan) merupakan waktu yang paling awal
dimana proyek dapat diselesaikan. Waktu setiap kegiatan yang
dijadwalkan untuk memulai disebut “early start” sedangkan waktu setiap
kegiatan yang dijadwalkan untuk mengakhiri disebut “early finish”.
Dalam metode penetuan jalur kritis, yang paling awal diidentifikasi
adalah kemungkinan waktu untuk memulai proyek dan kemudian
serangkaian kegiatan untuk mengidentifikasi waktu penyelesaian (Aryo,
2007).
2. Mengarah ke belakang
Backward Pass (mengarah ke belakang) merupakan waktu paling akhir
dimana proyek dapat diselesaikan. Waktu penyelesaian proyek
didasarkan pada kerja mundur dari waktu akhir pada kegiatan terakhir
untuk mengawali kegiatan pertama. Waktu setiap kegiatan yang
dijadwalkan untuk memulai disebut “latest start” sedangkan waktu setiap
kegiatan yang dijadwalkan untuk mengakhiri disebut “latest finish”
(Aryo, 2007)
2.6. Panduan MS. Project
Perubahan Parameter Dasar:
1. Merubah Parameter Default MS Project
a) Merubah Simbol Mata Uang Dari $ Ke Rp
File Option Display Currency Pilih IDR
b) Merubah Assigment Unit
File Option Shedule Show Assigment Unit As A Pilih
Decimal
2. Merubah Tanggal Mulai Proyek
Pilih Menu Project Project Information Rubah Start Date
3. Merubah Hari Bekerja Dan Tidak Bekerja
Pilih Menu Project Change Working Time

Dasar aturan pemerintah:


Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam
2 sistem seperti yang telas disebutkan diatas yaitu :
 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari
kerja dalam 1 minggu; atau
 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari
kerja dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40
(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan
waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu
kerja lembur sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur.

Merubah Working & Non Working:


Work Weeks
DIAMBIL PARAMETER
1 hari bekerja selama 8 jam 08.00 am–12.00 pm ; 13.00 pm–5.00 pm
1 Minggu Bekerja Selama 5 Hari = 40 Jam Per Minggu
Pilih Work Weeks Default Details Set Working Time This Work
Week

Melakukan Input Aktifitas Pekerjaan


1. isi task name
2. melakukan perubahan sub aktifitas pekerjaan dengan melakukan indent
dan outdent menggunakan wbs (work breakdown structure)
CATATAN:
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan
hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan
tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses
perencanaan proyekmemiliki tingkat yang lebih baik.
WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang
meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan
menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu
menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Wok
Breakdown Structure.

Menentukan Durasi Pekerjaan


1. Menentukan Durasi Secara Optimistis
secara default ms project memberikan kebebasan pada pengguna untuk
melakukan input durasi
Misalnya:
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran/ pasang bowplank dengan volume pekerjaan 212.00 m1
Berapa lama durasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut ?
Boleh dilakukan penetapan durasi secara sembarang misalnya 2 hari dsb
2. Menentukan Durasi Secara Teoritis
dengan menggunakan analisa harga satuan yang ada di rab
Misalnya:
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengukuran/ pasang bowplank dengan volume pekerjaan 212.00 m1
Berapa lama durasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut ?
DARI ANALISA HARGA SATUAN DIDAPATKAN

Dari analisa upah di dapatkan :


 0.005 oh mandor
 0.010 oh kepala tukang kayu
 0.1.00 oh pekerja / buruh tak terampil
Maka untuk menentukan durasi pekerjaan pasang bowplank
Menggunakan rumus:
𝐾𝑂𝐸𝐹𝐼𝑆𝐼𝐸𝑁 𝑈𝑃𝐴𝐻 𝑇𝐸𝑅𝐵𝐸𝑆𝐴𝑅 𝑋 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸
Durasi = 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑂𝑅𝐴𝑁𝐺 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐷𝐼𝑃𝑈𝑁𝑌𝐴𝐼 𝐷𝐴𝑅𝐼 𝐾𝑂𝐸𝐹𝐼𝑆𝐼𝐸𝑁 𝑈𝑃𝐴𝐻 𝑇𝐸𝑅𝐵𝐸𝑆𝐴𝑅
0.1 𝑋 212 0.1 𝑋 212 21.2
Durasi = = = = 4.24 hari
5 𝑂𝑅𝐴𝑁𝐺 5 𝑂𝑅𝐴𝑁𝐺 5

Jenis Hubungan Antar Pekerjaan


Hubungan antar pekerjaan dalam sebuah proyek tidak semua sama. Ada
pekerjaan yang dikerjakan sebelum pekerjaan lain selesai. Ada juga pekerjaan
yang mulainya harus bersamaan atu selesainya harus bersamaan.
Hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam:
FS: Finish to Start = Pekerjaan B bisa dimulai setelah Pekerjaan A selesai.
FF: Finish to Finish = Pekerjaan A dan B selesai bersamaan.
SS: Start to Start = Pekerjaan A dan B dimulai bersamaan.
SF: Start to Finish = Pekerjaan A baru bisa diakhiri jika Pekerjaan B sudah
dimulai.

Menentukan Resources (Sumber Daya)


1. Sumber daya manusia
2. Sumber da ya alat / peralatan
3. Sumber daya bahan / material
Sumber daya manusia
Misalnya pekerjaan persiapan
Pengukuran/ pasang bowplank
𝐾𝑂𝐸𝐹𝐼𝑆𝐼𝐸𝑁 𝑈𝑃𝐴𝐻 𝑀𝐴𝑁𝐷𝑂𝑅 𝑋 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸
MANDOR = 𝐷𝑈𝑅𝐴𝑆𝐼
0. 005 𝑋 212 1.06
MANDOR = = 4.24 = 0.25 MANDOR
4.24
BAB III
METODE KEGIATAN

3.1. Kerangka Berpikir

MULAI

PENENTUAN OBYEK
PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA PROYEK:


- RAB
- GAMBAR KERJA
- KURVA S
- AHS

PERHITUNGA JUMLAH
TENAGA KERJA DAN DURASI

ANALISIS EFISIENSI BIAYA


DENGAN MENGGUNAKAN MS
PROJECT

KESIMPULAN DAN SARAN


3.2.Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini PUSKESMAS DEKET terletak pada Jl. Raya Deket No.
2, Deket Wetan Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.
3.3.Metode
Metode yang digunakan adalah metode CPM (Critical Path Method). Menurut
Schroeder dalam buku Manajemen Proyek karya Hamdan Dimyati dan Kadar
Nurjaman (2014:338), yaitu: “Critical Path Method (CPM)” adalah metode
berdasarkan jaringan yang menggunakan keseimbangan waktu-biaya linear.
Setiap kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu normalnya dengan
cara memintas kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu. Dengan demikian, jika
waktu penyelesaian proyek tidak memuaskan, beberapa kegiatan tertentu dapat
dipintas untuk dapat menyelesaikan proyek dengan waktu yang lebih sedikit”.
Dalam operasionalnya CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode
dengan menggunakan diagram anak panah untuk menentukan lintasan kritis
sehingga disebut juga metode lintasan kritis. CPM menggunakan satu angka
estimasi durasi kegiatan yang tertentu.
Kelebihan Critical Path Method
a. Menghemat waktu dan biaya proyek.
b. Alat komunikasi yang efektif.
c. Sangat berguna untuk mengetahui pekerjaan mana yang bersifat kritis.
d. Dapat digunakan untuk menghitung toleransi keterlambatan suatu pekerjaan
yang tidak bersifat kritis (Aryo Andri Nugroho, 2007).
Kelemahan Critical Path method:
a. Pekerjaan yang terlalu banyak.
b. Penilaian durasi pekerjaan.
c. Penilaian interdependensi pekerjaan.
d. Pembuatan dan pembacaan jadwal yang jauh lebih sulit (Aryo, 2007).
Tahapan Analisis CPM:
a. Breakdown tenaga kerja per item pekerjaan
b. Perhitungan jumlah tenaga kerja dan waktu pekerjaan dengan melihat AHS
dan Kurva S
c. Memasukkan data yang sudah ada ke Microsoft Project.
d. Menentukan lintasan kritis.
e. Efisiensi biaya dengan melakukan memaksimalkan jumlah tenaga kerja.

3.4.Alat Analisis
Alat untuk menganalisis menggunakan metode CPM yakni Microsoft Project.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yakni di PUSKESMAS DEKET yang terletak pada Jl.
Raya Deket No. 2, Deket Wetan Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.

4.2.Pengumpulan Data
Untuk melakukan efisensi biaya terhadap proyek puskesmas Deket maka
diperlukan beberapa data proyek. Diantaranya harus dilengkapi dengan
Rencana Anggaran Biaya (RAB), gambar kerja, analisis harga satuan,
sekaligus kurva-S, lebih jelasnya sebagai berikut:
4.3. Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja dan Durasi
Setelah mengumpulkan beberapa data proyek di atas, maka yang perlu
dilakukan adalah menghitung jumlah tenaga kerja dan durasinya. Dengan
rumus sebagai berikut:
Jumlah Pekerja = Volume Pekerjaan (V) X Indeks Upah (Oh): Durasi (D)

Kemudian kita hitung sesuai dengan Analisis Harga Satuan dan Rencana
Anggaran Biaya Proyek Puskesmas Deket. Lebih lengkapnya ada dibawah ini:
4.4. Analisis Efisiensi Biaya dengan MS Project
Setelah dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja dan durasi, maka proses
selanjutnya adalah menganalisisnya dengan MS Project. Sehingga nanti
diketahui berapa besar efisiensi yang dilakukan dalam proyek Puskesmas
Deket. Lebih jelasnya di bawah ini:
4.5. Hasil Analisis
Setelah melakukan analisis dengan MS Project di atas maka kita
mengetahui hasil efisiensi pada proyek Puskesmas Deket sebagai berikut:
REKAPITULASI BILL OF QUANTITY

NAMA KEGIATAN : REHABILITASI / BERAT PUSKESMAS


NAMA PEKERJAAN : REHAB. PUSKESMAS DEKET KEC. DEKET
LOKASI : KEC. DEKET KABUPATEN LAMONGAN
SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS
TAHUN ANGGARAN : 2017

JUMLAH BIAYA ( Rp )
NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH BIAYA ( Rp )
SETELAH EFISIENSI
1 2 3 4

A LANTAI 1
I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 7.831.074,70 Rp 7.302.880
II PEKERJAAN TANAH & PONDASI Rp 8.858.538,54 Rp 6.780.300
III PEKERJAAN BETON & PEMBESIAN Rp 397.916.057,52 Rp 319.691.349
IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp 152.731.749,38 Rp 144.913.899
V PEKERJAAN PAS. KUSEN PINTU JENDELA Rp 132.882.023,83 Rp 32.288.115
VI PEKERJAAN FINISHING LANTAI Rp 49.902.311,62 Rp 35.153.960
VII PEKERJAAN FINISHING PLAFOND Rp 9.851.638,80 Rp 6.181.056
VIII PEKERJAAN ATAP Rp 37.895.375,92 Rp 36.618.413
IX PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI Rp 28.373.508,00 Rp 18.070.400
X PEKERJAAN PENGECATAN Rp 15.222.996,54 Rp 10.422.000
XI PEKERJAAN LISTRIK Rp 15.827.805,00 Rp 14.238.700
XII PEKERJAAN SANITAIR Rp 20.785.732,62 Rp 7.102.033
B LANTAI 2
I PEKERJAAN BETON & PEMBESIAN Rp 47.314.996,94 Rp 38.500.350
II PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp 86.240.894,08 Rp 81.434.840
III PEKERJAAN PAS. KUSEN PINTU JENDELA Rp 29.788.759,91 Rp 28.302.550
IV PEKERJAAN FINISHING LANTAI Rp 36.746.936,86 Rp 35.315.480
V PEKERJAAN FINISHING PLAFOND Rp 28.202.735,53 Rp 25.604.058
VI PEKERJAAN ATAP Rp 43.556.130,19 Rp 39.404.647
VII PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI Rp 4.240.280,00 Rp 3.994.630
VIII PEKERJAAN PENGECATAN Rp 21.570.820,29 Rp 14.439.400
IX PEKERJAAN LISTRIK Rp 15.785.280,00 Rp 14.823.350
XI PEKERJAAN SANITAIR Rp 13.048.436,71 Rp 4.282.920
TOTAL Rp 1.204.574.082,97 Rp 924.865.330,00
PPN 10 % Rp 120.457.408,30 Rp 92.486.533,00
JUMLAH TOTAL Rp 1.325.031.491,27 Rp 1.017.351.863,00
PEMBULATAN Rp 1.325.000.000,00 Rp 1.017.000.000,00
EFISIENSI Rp 308.000.000,00
Yang mulanya dana proyek sebesar Rp. 1.325.000.000 (satu Milyar Tiga
Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp. 1.017.000.000 (Satu
Milyar Tujuh Belas Juta Rupiah). Jadi setelah dilakukan efisiensi maka akan
menghemat dana proyek sebesar Rp. 308.000.000 (Tiga Ratus Delapan Juta
Rupiah).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan dan analisis maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Cara melakukan efisiensi pada proyek Puskesmas deket dengan
mengoptimalkan jumlah tenaga kerja dan durasi, dan menganalisisnya
dengan MS Project. Yang mulanya dana proyek sebesar Rp. 1.325.000.000
(satu Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp.
1.017.000.000 (Satu Milyar Tujuh Belas Juta Rupiah). Jadi setelah
dilakukan efisiensi maka akan menghemat dana proyek sebesar Rp.
308.000.000 (Tiga Ratus Delapan Juta Rupiah).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-efisiensi.html
http://www.ilmusipil.com/tenaga-kerja-proyek-bangunan
https://artiamitrapersada.blogspot.com/2016/06/bagaimana-menghitung-durasi-

pekerjaan.html

Witjaksana, Budi. 2018. Panduan Penggunaan Ms Project. Diktat (tidak

diterbitkan). Surabaya :UNTAG.

Oetomo, Wateno. 2014. Manajemen Proyek dan Konstruksi dalam Organisasi

Kontemporer (Bagian Kedua). Jakarta : PT. MEDIATAMA

SAPTAKARYA

Anda mungkin juga menyukai