Anda di halaman 1dari 14

BAB I

TEORI

1.1 Teknik Reservoir


Teknik Reservoir adalah cabang dari Ilmu Teknik Perminyakan ( Petroleum
Engineering ) yang mempelajari tentang karakteristik fluida, peramalan dan pehitungan
cadangan serta berbagai cara keteknikan untuk memproduksikan fluida reservoir tersebut
hingga ke permukaan. Reservoir merupakan formasi batuan berpori (porous) dan tembus
fluida (permeabel) di permukaan bawah tanah pada kedalaman tertetu sebagi tempat
terakumulasinya minyak dan gas bumi.

Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda


tergantung dari komposisi, temperature, dan tekanan pada tempat terjadi akumulasi
hidrokarbon didalamnya. Istilah reservoir dalam dunia perminyakan mengandung arti :

1. Media berpori dan permeabel


2. Tempat untuk terkumpul atau terakumulasinya endapan HC yang terjadi pada batuan
induk.
3. Dalam media berpori dan permeabel terdapat ruang pori yang dapat terisi oleh fluida,
disamping itu media berpori tersebut dapat mengalirkan fluida.

Di alam, sifat fisik dan kimia minyak bumi atau sering disebut sebagai crude oil yang
dihasilkan dari satu reservoir dengan reservoir lain pada umumnya tidaklah sama, karena
komponen hidrokarbon dalam minyak bumiberbeda atas komposisi hidrokarbon dan non-
hidrokarbon. Perbedaan komposisi akan menyebabkan perbedaan sifat fisik maupun kimia
minyak bumi.

1.2 Jenis-jenis kurva Penurunan Produksi


Menurut Dadang Rukmana et.al (2012) decline curve adalah salah satu metode untuk
memperkirakan besarnya cadangan minyak berdasarkan data produksi setelah selang waktu
tertentu. Syarat utama penggunaan metode ini adalah laju produksi telah menurun yang
disebabkan oleh kondisi reservoir bukan oleh karena penurunan kemampuan alat produksi.
Menurut Ahmad Tarek dan McKinney P.D (2000) untuk menentukan jumlah cadangan, sisa
cadangan, umur produksi dan perkiraan produksi masa yang akan datang, tahap pertamanya
adalah menentukan bentuk kurva yang mempunyai kecenderungan terjadinya penurunan
produksi terhadap waktu yang relatip konstan. Artinya terjadinya penurunan laju produksi
terhadap waktu produksi yang linier pada periode waktu tertentu. Hal ini dikarenakan
persyaratan dapatny dilakukan penerapan metoda decline curve adalah bahwa terjadinya
penurunan produksi semata-mata akibat penurunan tekanan reservoir saja. Adanya kenaikan
produksi ataupun penurunan produksi akibat seperti penambahan sumur, penggantian sistem
pengangkatan produksi dan kerusakan pada sistem peralatan produksi dinyatakan tidak

1
mempengaruhi sistem penilaian yang akan dilakukan. Pengertiannya lebih lanjut adalah
bahwa data produksi pada kondisi tersebut diatas tidak digunakan dalam proses evaluasi yang
akan dilakukan. Untuk menentukan jumlah cadangan, sisa cadangan, umur produksi dan
perkiraan produksi masa akan datang, kurva penurunan produksi ini menjadi 3 (tiga) jenis
yaitu exponential, harmonic, dan hyperbolic. Definisi dari ketiga jenis kurva decline tersebut
adalah:

1. Untuk exponential decline, garis lurus akan diperoleh ketika laju produksi diplotkan
dengan waktu dalam skala semilog dan laju produksi diplotkan dengan kumulatif
produksi dalam skala kartesian.
2. Untuk harmonic decline, garis lurus akan diperoleh ketika laju produksi diplotkan
dengan waktu dalam skala log-log dan laju produksi diplotkan dengan kumulatif
produksi dalam skala semilog.
3. Untuk hyperbolic decline, garis lurus akan diperoleh ketika laju produksi diplotkan
dengan waktu dalam skala log-log dan laju produksi diplotkan dengan kumulatif
produksi dalam skala log-log.

Penjabaran dari ketiga jenis kurva tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Ubaidillah
(2000) penentuan jenis kurva penurunan produksi ini adalah dengan cara uji statistik yang
dilakukan pada masing-masing jenis kurva penurunan produksi. Jenis kurva penurunan
produksi yang memiliki penyimpangan (standar deviasi) yang terkecil adalah jenis kurva
penurunan produksi yang terpilih dengan anggapan tingkat kesalahan yang terjadi relatif kecil
jika dibandingkan dengan jenis kurva penurunan produksi yang lainnya.

Gambar 1. Klasifikasi Dari Decline Curve Produksi (Ahmad Tarek dan McKinney P.D, 2000)

2
Dalam perhitungan cadangan minyak dan gas bumi pemilihan metode perhitungan
cadangannya berbeda-beda. Pemilihan ini bedasarkan pada tahap apa proses cadangan itu
sekarang, misalnya pada tahap eksplorasi akan berbeda dengan tahap produksi maupun tahap
abondenment. Metode perhitungan cadangan ini antara lain analogi, volumetric, material
balance, decline curve, dan simulasi reservoir. Kurva penurunan produksi (decline curve)
adalah suatu metoda untuk mengetahui potensi hidrokarbon yang terkandung didalam suatu
reservoir (lapangan) hanya berdasarkan data produksi yang terdiri atas : laju produksi,
kumulatif produksi dan waktu produksi. Dengan demikian metoda penurunan produksi
(decline curve) ini akan dapat diterapkan apabila suatu lapangan telah cukup lama
diproduksikan. Metode kurva penurunan produksi (decline curve) merupakan salah satu cara
untuk menghitung cadangan migas (ultimate recovery). Selain itu, metode ini juga
mempunyai keunggulan-keunggulan lainnya jika dibandingkan dengan metode volumetric
dan metode material balance. Adapun keunggulan-keunggulan dari metode kurva penurunan
produksi adalah sebagai berikut

1. Menentukan umur produksi (life time production) suatu lapangan migas.


2. Memperkirakan laju produksi (production forecast) pada masa yang akan datang.
3. Menentukan sisa cadangan (remaining reserve) yang masih terkandung setelah
diproduksikan pada kurun waktu yang tertentu.

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan cadangan minyak sisa yang akan dilakukan pada lapisan TP bertujuan
untuk mendapatkan informasi mengenai besarnya cadangan minyak dan sisa umur lapisan
serta umur produksi lapangan. Penggunaan metode decline curve dilakukan karena
berdasarkan data produksi yang telah terjadi penurunan laju produksi pada lapisan ini tanpa
adanya pengurangan dan penambahan jumlah sumur. Dalam penerapan kurva penurunan
produksi ini akan dilakukan pemilihan jenis kurva berdasarkan nilai Sdavg yang terkecil.
Sehingga didapatkan jenis kurva dari lapangan TP untuk mendapatkan jumlah cadangan
minyak, dan sisa umur laipsan serta umur produsi lapangan

2.1 Pemilihan Trend Produksi Untuk Analisis Decline


Pemilihan trend untuk analisis decline agar mendapatkan hasil yang akurat maka
dilakukan dengan menganalisis grafik laju produksi aktual (qo) vs waktu (t) dalam skala
semilog, dengan melakukan pemilihan data produksi yang menunjukkan adanya penurunan
produksi (Gambar 2.1). Trend pada lapisan TP dipilih sebagai salah satu data yang baik untuk
digunakan dalam pemilihan jenis kurva penurunan produksi (decline curve) dikarenakan nilai
produksi rata-rata perbulannya relatif menurun. Dimana produksi pada bulan April 2014
sebesar 30646 BOPD sampai pada bulan April 2019 sebesar 15241 BOPD (Gambar 2.2).
Terdapat 160 data (terlampir data 2.1) yang telah diambil di lapangan, pada gambar 2.2 di
dapatkan nilai Sdavg (%) sebesar 2,7863 % serta R2 sebesar 0,9061 (terlampir tabel 2.2)
yang mana memenuhi standar yang telah diberikan. Untuk Sdavg sebesar ≤ 5% dan R2
sebesar ≥ 0,85, maka dari 160 data yang diambil hanya dari data ke 100 sampai data ke 160.

4
60000

50000
LAJU PRODUKSI , Bopd

40000

30000

20000

10000

0
0 50 100 150 200
WAKTU , BULAN

Gambar 2.1 Produksi Terhadap Waktu Pada Lapisan TP

10.4000

10.3000

10.2000

10.1000

10.0000

9.9000

9.8000

9.7000 y = -1.411x + 16.779


R² = 0.9835
9.6000

9.5000
4.5000 4.6000 4.7000 4.8000 4.9000 5.0000 5.1000

Gambar 2.2 Penurunan Laju Produksi yang Linier pada Lapisan B

2.2 Pemilihan Jenis Kurva Penurunan Produksi (Decline Curve)


Untuk memilih jenis kurva penurunan produksi maka akan dilakukan dengan beberapa cara
yaitu

1. Melakukan regresi linear antara laju produksi (Q) dan waktu (t), serta laju produksi
(Q) dan kumulatif produksi (gp).

5
2. Menghitung N, ⅀X, ⅀Y, ⅀X2, ⅀Y2, dan ⅀XY
3. Menghitung K1, K2, R, R2, dan Sdavg(%).
4. Masukkan nilai yang telah dicari (tabel 2.2) dan cari hasil dari regresi linear yang
menghasilkan nilai yang terkecil pada SDavg, maka akan didapatlah kurva penurunan
produksi.

Ln Q VS t Ln Q VS Ln t Gp VS Q Ln Gp VS Q Ln Gp VS Ln Q

N 61 61 61 61 61

⅀X 7930 296,3507 1269474 1269474 605,3619

⅀Y 605,3619 605,3619 24079546 786,0223 786,0223

⅀X2 1049810 1440,8816 27466057282 27466057282 6009,9612

⅀XY 78489,6520 2939,3530 4,98384E+11 16350981,78 7800,1288

⅀Y2 6009,9162 6009,9162 9,51267E+12 10128,4250 10128,4250

K1 11,3498 16,7790 449150,8753 13,0241 14,2920

K2 -0,010967591 -1,41102479 -2,614198789 -6,65403E-06 -0,141712301

R -0,9891 -0,9917 -0,9870 -0,9880 -0,9916

R2 0,9782 0,9835 0,9741 0,9761 0,9833

Sdavg 1,8748 1,7394 0,2981 0,2830 0,2717


(%)
Tabel 2.2 Nilai SDavg

Data produksi (Qo) pada lapangan TP dimasukkan kedalam tabel, setelah dimasukkan ambil
nilai Sdavg yang terkecil, LnQ VS Lnt dan juga LnGp VS LnQ. Maka dari itu dapat
diketahui jenis kurvanya dan didapatlah hyperbolic decline curve. Selain itu data yang dapat
digunakan adalah data pada LnQ VS Lnt dan juga LnGp VS LnQ

2.3. Perhitungan Jumlah Cadangan Gas (RR/Gp) dan Sisa (∆RR)


1. Jenis hyperbolic decline curve

Sebelum mencari nilai cadangan sisa untuk metode ini maka terlebih dahulu dicari nilai K1
dan K2 yang telah ada (tabel 2.2) serta terdapat nilai Q yang bernilai 5000.

Untuk mencari sisa Gas digunakanlah Rumus:

∆RR = RR − Gp∗

6
Gp*= Kumulatif produksi data terakhir (terlampir tabel 2)

Q = laju produksi gas pada kondisi limit

Untuk mencari cadangan gas

𝐿𝑛𝐺𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 𝑋 𝐿𝑛𝑄

𝑅𝑅 = 𝐸𝑥𝑝(𝑘1 + 𝑘2 𝑋 𝐿𝑛𝑄

Maka

RR= Exp(14,2920+ (-0,141712301) X ln 5000)

RR= 481.648

∆RR= 481.648-411.565

∆RR= 70.083

Jadi jumlah cadangan gas yang ada yaitu sebesar 481.648 sedangkan untuk sisanya yaitu
sebesar 70.083.

2.4 Perhitungan umur produksi


1. . Jenis hyperbolic decline curve

Rumusnya adalah

𝐿𝑛𝑄 = 𝐾1 + 𝑘2 𝑋 𝐿𝑛𝑇

𝑙𝑛𝑄𝑒 − 𝐾1
𝑇 = 𝐸𝑥𝑝 ( )
𝐾2
Maka

𝐿𝑛 5000 − 16,7790
𝑇 = 𝐸𝑥𝑝 ( )
−1,41102479

T= 349 bulan

Jadi umur produksi lapangan TP adalah 349 bulan

7
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Model decline curve produksi gas pada lapangan TP adalah model hyperbolic.
2. Jumlah cadangan minyak pada lapangan TP dengan menggunakan model hyperbolic
decline curve yaitu sebesar 481.648, sedangkan untuk sisa cadangan gas pada
lapangan TP yaitu sebesar 70.083.
3. Umur produksi dari lapangan TP dengan menggunakan model hyperbolic decline
curve yaitu sebesar 349 bulan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prabu, Ubaidillah. Anwar. (2012). “Teknik Reservoir Handbook. Palembang”: Teknik


Pertambangan Universitas Sriwijaya.
Rukmana, D., dan Kristanto, D. (2012). “Teknik Reservoir Teori dan Aplikasi”. YogyakartA:
Pohon Cahaya.
Galuhsari, O. (2011). “Penentuan Cadangan Minyak Sisa dengan Metode Decline Curve Pada
Lapisan D Formasi W Lapangan T”. Jurnal Decline Curve. 3-4

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Tabel 2.1

No Waktu T Qg Gp
(bulan) (MSCF/D) (MMSCF)
1 01/01/2006 1 51926 261325
2 01/02/2006 2 46813 262682
3 01/03/2006 3 37598 263845
4 01/04/2006 4 44950 265196
5 01/05/2006 5 46635 266642
6 01/06/2006 6 45785 268015
7 01/07/2006 7 48506 269519
8 01/08/2006 8 44123 270887
9 01/09/2006 9 46801 272291
10 01/10/2006 10 46988 273748
11 01/11/2006 11 48982 275217
12 01/12/2006 12 50005 276767
13 01/01/2007 13 47237 278231
14 01/02/2007 14 46770 279541
15 01/03/2007 15 45048 280938
16 01/04/2007 16 43965 282257
17 01/05/2007 17 41376 283539
18 01/06/2007 18 42214 284806
19 01/07/2007 19 43470 286153
20 01/08/2007 20 37587 287318
21 01/09/2007 21 37063 288430
22 01/10/2007 22 37936 289606
23 01/11/2007 23 31616 290555

10
24 01/12/2007 24 38386 291745
25 01/01/2008 25 36846 292887
26 01/02/2008 26 37779 294182
27 01/03/2008 27 34764 295225
28 01/04/2008 28 36704 296362
29 01/05/2008 29 36030 297443
30 01/06/2008 30 35375 298540
31 01/07/2008 31 35251 299633
32 01/08/2008 32 29602 300521
33 01/09/2008 33 33002 301544
34 01/10/2008 34 35178 302599
35 01/11/2008 35 36786 303739
36 01/12/2008 36 36415 304868
37 01/01/2009 37 32758 305786
38 01/02/2009 38 33284 306817
39 01/03/2009 39 35358 307878
40 01/04/2009 40 36178 308999
41 01/05/2009 41 35331 310060
42 01/06/2009 42 29388 310971
43 01/07/2009 43 32423 311976
44 01/08/2009 44 40361 313187
45 01/09/2009 45 34968 314271
46 01/10/2009 46 44263 315599
47 01/11/2009 47 38588 316795
48 01/12/2009 48 43603 318146
49 01/01/2010 49 43371 319404
50 01/02/2010 50 44908 320796
51 01/03/2010 51 46399 322188
52 01/04/2010 52 43294 323530
53 01/05/2010 53 35135 324584
54 01/06/2010 54 32131 325581
55 01/07/2010 55 35702 326687
56 01/08/2010 56 38901 327854
57 01/09/2010 57 38874 329059
58 01/10/2010 58 39343 330240
59 01/11/2010 59 38835 331444
60 01/12/2010 60 38995 332652
61 01/01/2011 61 38962 333743
62 01/02/2011 62 40249 334991
63 01/03/2011 63 38974 336160
64 01/04/2011 64 37464 337322
65 01/05/2011 65 41470 338566

11
66 01/06/2011 66 40469 339820
67 01/07/2011 67 33985 340874
68 01/08/2011 68 34633 341913
69 01/09/2011 69 38350 343101
70 01/10/2011 70 42780 344385
71 01/11/2011 71 36624 345520
72 01/12/2011 72 44979 346915
73 01/01/2012 73 39753 348028
74 01/02/2012 74 39191 349243
75 01/03/2012 75 28171 350088
76 01/04/2012 76 32352 351091
77 01/05/2012 77 28861 352552
78 01/06/2012 78 29381 353463
79 01/07/2012 79 30231 354370
80 01/08/2012 80 32096 355365
81 01/09/2012 81 23208 356061
82 01/10/2012 82 24187 356811
83 01/11/2012 83 26946 358567
84 01/12/2012 84 27144 359381
85 01/01/2013 85 23902 360122
86 01/02/2013 86 22343 361274
87 01/03/2013 87 24612 362037
88 01/04/2013 88 27378 362859
89 01/05/2013 89 27992 363726
90 01/06/2013 90 29934 364624
91 01/07/2013 91 27273 365470
92 01/08/2013 92 29142 366373
93 01/09/2013 93 30365 367254
94 01/10/2013 94 28455 368136
95 01/11/2013 95 29342 369016
96 01/12/2013 96 35615 370120
97 01/01/2014 97 30139 371024
98 01/02/2014 98 30363 371966
99 01/03/2014 99 30220 372902
100 01/04/2014 100 30646 373851
101 01/05/2014 101 29137 374754
102 01/06/2014 102 28442 375608
103 01/07/2014 103 28387 376488
104 01/08/2014 104 27719 377347
105 01/09/2014 105 27346 378167
106 01/10/2014 106 26749 378996
107 01/11/2014 107 25542 379763

12
108 01/12/2014 108 25336 380548
109 01/01/2015 109 25881 381350
110 01/02/2015 110 26199 382084
111 01/03/2015 111 25296 382868
112 01/04/2015 112 25617 383637
113 01/05/2015 113 25136 384416
114 01/06/2015 114 24784 385159
115 01/07/2015 115 24428 385917
116 01/08/2015 116 23238 386637
117 01/09/2015 117 22991 387327
118 01/10/2015 118 20987 387977
119 01/11/2015 119 20887 388604
120 01/12/2015 120 22666 389307
121 01/01/2016 121 22745 390012
122 01/02/2016 122 21198 390626
123 01/03/2016 123 21083 391280
124 01/04/2016 124 20919 391908
125 01/05/2016 125 20191 392534
126 01/06/2016 126 21671 393184
127 01/07/2016 127 21509 393850
128 01/08/2016 128 20656 394491
129 01/09/2016 129 20711 395112
130 01/10/2016 130 20695 395754
131 01/11/2016 131 20102 396357
132 01/12/2016 132 19854 396972
133 01/01/2017 133 19652 397581
134 01/02/2017 134 19545 398129
135 01/03/2017 135 19268 398726
136 01/04/2017 136 19112 399299
137 01/05/2017 137 18904 399885
138 01/06/2017 138 18788 400449
139 01/07/2017 139 18647 401027
140 01/08/2017 140 18398 401597
141 01/09/2017 141 18263 402145
142 01/10/2017 142 17955 402702
143 01/11/2017 143 17783 403235
144 01/12/2017 144 17572 403780
145 01/01/2018 145 17347 404318
146 01/02/2018 146 16987 404793
147 01/03/2018 147 16805 405314
148 01/04/2018 148 16764 405817
149 01/05/2018 149 16569 406331

13
150 01/06/2018 150 16387 406823
151 01/07/2018 151 16145 407323
152 01/08/2018 152 15978 407818
153 01/09/2018 153 15797 408292
154 01/10/2018 154 15742 408780
155 01/11/2018 155 15696 409251
156 01/12/2018 156 15489 409731
157 01/01/2019 157 15351 410207
158 01/02/2019 158 15288 410635
159 01/03/2019 159 15253 411108
160 01/04/2019 160 15241 411565

14

Anda mungkin juga menyukai