Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi membuat semakin majunya teknologi yang telah menghasilkan


mesin yang jauh lebih kompleks. Aktivitas perawatan mesin sering membahayakan
keselamatan tenaga kerja yang disebabkan mesin yang sedang diperbaiki dioperasikan
secara langsung secara tiba-tiba tanpa memberikan informasi sebelumnya. Bekerja
disekitar sumber energi dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal jika tidak dilakukan
pengontrolan serta pencegahan kecelakaan dan setiap tahun banyak luka dan kematian
yang dikaitkan dengan kesalahan dalam penilaian dan atau kurangnya tindakan
pencegahan keselamatan yang tepat.

Menurut ILO lebih dari 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat
kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Berdasarkan data dari BPJS
Ketenagakerjaan jumlah kasus kecelakaan kerja terus meningkat, pada tahun 2016
sejumlah 105.182 kasus pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 123 ribu
kasus sedangkan pada tahun 2018 data kasus kecelakaan kerja sebanyak 157.313
kasus.

Banyak kejadian kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian di tempat kerja


karena bekerja dengan mesin, instalasi listrik maupun peralatan yang memiliki sumber
tenaga yang tidak diputuskan atau dimatikan, untuk itu perlu adanya suatu sistem yang
dapat melindungi pekerja maupun perangkat dari pelepasan energi berbahaya.Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya untuk melakukan pencegahan kecelakaan kerja saat
bekerja pada area mesin dan sumber energi dengan menerapkan sistem isolasi energi
yang mengharuskan pimpinan untuk memastikan pekerja dilindungi dari sumber energi
berbahaya saat mereka melakukan prosedur pemeliharaan pada peralatan maupun
bekerja pada area sumber energi berbahaya. Sistem isolasi energi ini tujuannya adalah
untuk menonaktifkan mesin yang sedang dikerjakan untuk mengisolasi dari pasokan
energi (John Ridley, 2003).

PT. Pertamina EP Asset 2 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di


bidang pengelolaan minyak mentah dan gas alam dengan menggunakan berbagai
macam teknologi dan mesin untuk menunjang proses pengolahan minyak dan gas
tersebut. Kegiatan industri minyak dan gas yang dimulai dari proses produksi,
pengolahan maupun transportasi dengan menggunakan teknologi, mesin dan sumber
energi berbahaya mempunyai potensi yang sangat besar untuk terjadinya kecelakaan.

Di tempat kerja banyak terdapat bahaya dan potensi bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Setiap tahun banyak pekerja yang cedera, sampai fatality
(kematian) akibat kelalaian atau kurangnya peringatan di tempat kerja tersebut,
misalkan ketika mereka bekerja pada peralatan atau mesin yang sedang diperbaiki dan
tiba-tiba langsung dioperasikan tanpa memberikan informasi sebelumnya atau
menayakan terlebih dahulu status atau kondisi terakhir alat tersebut. Kejadian seperti
ini bisa dicegah dengan melakukan Procedure Lock and Tagging serta isolasi atau
proteksi sementara terlebih dahulu dengan benar (ANSI, 2004).

Penerapan program Lock Out Tag Out yang efektif untuk menghindari
kecelakaan yang bisa mengakibatkan cedera serius dan bahkan kematian. Program
Lock Out Tag Out yang tujuannya adalah untuk melindungi tenaga kerja dalam
pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi dimana gerakan yang
tidak disengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan
cidera atau sakit. Log Out Tag Out merupakan pengisolasian sumber energi berbahaya,
pnerapan Lock Out Tag Out (LOTO) saat perbaikan dan perawatan mesin dapat
meminimalisir timbulnya bahaya yang dapat membahayakan keselamatan tenaga kerja.
Oleh karena itu, Lock Out Tag Out berperan penting bagi pekerja dan orang yang
berada disekitar mesin karena Lock Out Tag Out dapat mengisolasi sumber energi
berbahaya yang sewaktu-waktu dapat beroperasi kembali.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui implementasi sistem Lock Out Tag Out (LOTO) pada
sumber energi di PT.Pertamina EP Asset 2.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pelaksanaan sistem Lock Out Tag Out (LOTO) pada
sumber energi di PT.Pertamina EP Asset 2.
2. Mengetahui prosedur sistem Lock Out Tag Out (LOTO) pada sumber
energi di PT.Pertamina EP Asset 2.
3. Mengetahui peralatan atau sarana prasarana sistem Lock Out Tag Out
(LOTO) pada sumber energi di PT.Pertamina EP Asset 2.
4. Mengetahui pelatihan dan pembinaan sistem Lock Out Tag Out (LOTO)
di PT.Pertamina EP Asset 2.
5. Mengetahui hambatan dalam pelaksanaan sistem Lock Out Tag Out
(LOTO) di PT.Pertamina EP Asset 2.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penerapan Lock
Out Take Out (LOTO) di PT.Pertamina Asset 2
1.3.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Menambah kepustakaan dan bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai Lock Out Take Out (LOTO).
1.3.3 Bagi PT.Pertamina EP Asset 2
Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk pertimbangan dalam
pengembangan program Lock Out Take Out (LOTO).

1.4 Waktu dan Lokasi


Waktu pelaksanaan praktikum kesehatan masyarakat adalah 1 Juli 2019 s/d. 31
Juli 2019 di PT.Pertamina EP Asset 2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai