0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
242 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum proses pemecahan masalah yang terdiri dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyelesaian masalah. Tahap persiapan meliputi studi lapangan, identifikasi masalah, dan perencanaan kegiatan. Data dikumpulkan melalui observasi dan studi literatur. Pada tahap pengolahan data, masalah prioritas diidentifikasi menggunakan metode USG dan diselesaikan melalui sosialisasi pence
Dokumen tersebut merangkum proses pemecahan masalah yang terdiri dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyelesaian masalah. Tahap persiapan meliputi studi lapangan, identifikasi masalah, dan perencanaan kegiatan. Data dikumpulkan melalui observasi dan studi literatur. Pada tahap pengolahan data, masalah prioritas diidentifikasi menggunakan metode USG dan diselesaikan melalui sosialisasi pence
Dokumen tersebut merangkum proses pemecahan masalah yang terdiri dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyelesaian masalah. Tahap persiapan meliputi studi lapangan, identifikasi masalah, dan perencanaan kegiatan. Data dikumpulkan melalui observasi dan studi literatur. Pada tahap pengolahan data, masalah prioritas diidentifikasi menggunakan metode USG dan diselesaikan melalui sosialisasi pence
1. Tahap Persiapan a. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai Desa Pulau Semambu yang menjadi objek kegiatan Studi pendahuluan terbagi menjadi dua, yaitu: - Studi Lapangan Studi lapangan meliputi pengumpulan data yang berhubungan dengan kondisi desa melalui wawancara dengan perangkat desa beserta warga desa untuk identifikasi masalah dan perencanaan kegiatan sosialisasi dalam hal ini Desa Pulau Semambu yang menjadi objek kegiatan sosialisasi. - Studi Pustaka Studi pustaka sebagai referensi dan acuan agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Studi pustaka yang dilakukan adalah mencari teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi di Desa Pulau Semambu, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pedoman dalam melakukan kegiatan sosialisasi b. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Setelah melakukan studi pendahuluan, kemudian mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan masalah yang ada di Desa Pulau Semambu. Permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana cara pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Desa Pulau Semambu? 2) Bagaimana cara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Desa Pulau Semambu dengan fasilitas terbatas? 3) Bagaimana rehabilitasi hutan dan lahan setelah terjadi kebakran hutan dan lahan? 4) Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebakaran hutan dan lahan? 5) Bagaimana cara memanfaatkan lahan yang kosong milik pemerintah? c. Administrasi dan Perizinan Pemenuhan kebutuhan administrasi seperti surat menyurat dan perizinan untuk melakukan kegiatan sosialiasi di Desa Pulau Semambu. d. Perencanaan & Penjadwalan Kegiatan Pada tahap ini membuat rancangan kegiatan dan menentukan jadwal dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi. Dalam penentuan jadwan berkoordinasi dengan perangkat Desa Pulau Semambu. 2. Tahap Pengumpulan Data a) Metode Literatur Mengumpulkan seluruh informasi mengenai Desa Pulau Semambu dan permasalahan yang dihadapi melalui berita dan dokumen-dokumen. b) Metode Observasi Pengumpulan data dengan metode observasi yaitu melakukan pengamatan pada objek dalam hal ini adalah Desa Pulau Semambu dengan melibatkan seluruh panca indera. Melihat langsung kondisi terkini di desa secara langsung maupun melalui video, melakukan wawancara kepada warga dan perangkat desa. 3. Tahap Pengolahan Data a) Alternatif Pemecahan Masalah Tabel 1. Alternatif Pemecahan Masalah No Masalah Penyebab Masalah Alternatif Solusi 1. Kualitas udara yang Asap kebakaran hutan dan Memakai masker saat buruk akibat kebakaran lahan yang tebal terjadi kabut asap, tipe hutan dan lahan mengandung zat masker yang dipakai membahayakan berbahaya seperti CO sebaiknya masker N95 kesehatan warga (Karbon Monoksida), CO2 (penyakit pernafasan (Karbon Dioksida), Sianida, seperti ISPA, mata dan Amonium perih) 2. Lamanya proses Peralatan dan fasilitas Menyediakan fasilitas dan pemadaman kebakaran pemadaman yang terbatas, peralatan pemadam hutan dan lahan, BPBD hanya terdapat 1 tangki air disetiap dusun seperti sulit menemukan titik dan 1 mobil rescue tangki air dan mobil api atau lahan yang sedangkan titik kebakaran rescue untuk terbakar. lebih dari 1 memudahkan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. 3. Masih banyak lahan Suhu yang panas, lahan Pemerintah memberikan yang kosong milik yang kering, dan tidak izin panfaatan lahan oleh pemerintah yang tidak dimanfaatkan masyarakat setempat dimanfaatkan atau untuk dikelola dikelola sehingga lebih seringnya terjadi kebakaran lahan
4. Masyarakat setempat Pengetahuan masyarakat Peningkatan
masih kurangnya yang kurang mengenai pengetahuan dari kesadaran terhadap tanggungjawab dan peran kalangan akademisi penanggulangan terhadap penanggulangan atau pemerintah kebakaran hutan dan kebakaran hutan dan lahan setempat kepada warga lahan apabila terjadi khususnya yang memiliki kebakaran hutan dan lahan dan bertempat lahan ketika api sudah tinggal di dekat lahan membersar barulah yang mudah terbakar. melapor pada tugas Dapat berupa sosialisasi, yang berwajib dan penyuluhan, dan kurangnya kontribusi sebagainya dari masyarakat untuk membantu memadamkan api pada saat terjadinya kebakaran.
b) Penentuan Prioritas Masalah dan Alternatifnya
Dalam menentukan prioritas masalah, metode yang digunakan yaitu metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency. Urgency seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tuntuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Seriousness adalah seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Sedangkan growth adalah seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah Metode USG Kualitas Udara Peralatan dan Lahan kosong Kurangnya Buruk & Penyakit fasilitas yang yang tidak kesadaran Pernafasan akibat kurang untuk dimanfaatkan pencegahan& asap penanggulangan menjadi mudah penanggulangan kebakaran terbakar. kebakaran Urgency (U) 4 3 3 5 Seriousness (S) 4 3 2 4 Growth 3 4 3 4 Total (UxSxG) 48 36 18 80 Dari hasil penilaian dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) tersebut diperoleh hasil yaitu kurangnya kesadaran warga akan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan skor 80. Oleh karena itu, kurangnya kesadaran akan pencegahan dan pengendalian kebakaran pada warga dijadikan sebagai permasalahan utama di Desa Tanjung Baru dengan alternative penyelesaian masalah yaitu sosialisasi mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. c) Penyelesaian Masalah Penyelesaian masalah dengan berdasarkan prioritas masalah yang telah ditetapkan melalui kegiatan penyampaian materi (sosialisasi) mengenai kebakakaran hutan dan lahan di Desa Pulau Semambu.