Proposal Zahra
Proposal Zahra
Proposal Zahra
PROPOSAL
Diusulkan oleh:
C 111 15 823
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
Fatimah Zahra binti Muhammad Suzuri
C111 15 823
DOSEN PEMBIMBING,
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2 KERANGKA KONSEP .......................................................................... 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 28
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluhan nyeri leher adalah keluhan yang biasa dalam masyarakat sedunia.
Prevalensi nyeri leher menurut sebuah penelitian Global Burden of Neck Pain, 2014
mendapatkan bahawa nyeri leher di skala dunia adalah sebanyak 4.9% dengan
tempat keeempat teratas dalam disabilitas (diukur dengan years lived with disability
(YLDs). Manakala, Disability-adjusted life years juga didapati meningkat dari 23.9
million pada tahun 1990 kepada 33.6 million pada tahun 2010. (Hoy D., 2014). Di
mengharuskan mereka untuk bertahan dalam posisi tertentu yang lama atau sering
penyebab utama dari keluhan, disabilitas, dan ketidakhadiran pekerja akibat dari
Antara nyeri leher adalah termasuk Non-Spesific Neck Pain atau nyeri leher
non spesifik. Setiap tahun, sebanyak 27% hingga 48% pekerja menghadapi Non-
Spesific Neck Pain (NSNP) (Peter Rothfels, 2010). Non-Spesific Neck Pain atau
nyeri leher non-spesifik juga dikenali sebagai nyeri leher axial yang terjadi pada
postur atau pergerakan kepala dan leher yang salah dan menimbulkan rasa pegal
serta lelah pada bagian leher. Namun harus diketahui bahawa nyeri leher non
spesifik adalah masalah kesehatan yang timbul tanpa adanya penyakit yang
mendasari atau kelainan pada struktur anatomis kepala dan leher (Tsakitzidis
Giannoula, 2009).
1
Keluhan nyeri leher juga sering menjadi permasalahan dalam kehidupan
sebuah penelitian di Yogjakarta di sekolah dasar, keluhan nyeri leher yang paling
banyak didapatkan adalah pada posisi duduk menulis (Achmad Sofwan, 2009).
Posisi duduk menulis merupakan posisi kebiasaan mahasiswa dalam kuliah, yang
mana hal ini lebih memungkinkan lagi nyeri leher terjadi dalam mahasiswa. Nyeri
Namun, banyak juga faktor lain yang dapat mempengaruhi seperti jenis
kelamin dan usia. Dari hasil kebanyakan penelitian, insidens nyeri leher pada
wanita adalah lebih tinggi dari laki-laki dan mempunyai risiko yang lebih tinggi
pada usia 35 hingga 49 tahun, yang di mana setelah usia tersebut terjadi penurunan
risiko nyeri leher (D. G. Hoy, 2011). Terdapat pelbagai faktor risiko yang
ditemukan antaranya termasuk usia, jenis kelamin, kelainan genetik, merokok dan
Nyeri Leher Non-Spesifik juga dapat memberikan efek yang lebih rumit
dimana nyeri tersebut memberikan pengaruh dalam sosial, fizikal, psikologis dan
Giannoula, 2009). Nyeri leher aksial (Axial Neck Pain) dikenal juga sebagai Non-
Spesifik Neck Pain (NSNP) merupakan interaksi yang kompleks antara ligamen
serta faktor yang berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi duduk di
depan komputer, stres, kelelahan kronis, adaptasi postural dari sumber nyeri lain
2
Sebuah penelitian di Malaysian Medical College tentang prevalensi dan
faktor terkait neck pain mendapatkan hasil persentasi nyeri leher yang dihadapi
mahasiswa sebanyak 24.1% pada 1 minggu terakhir dan 41.8% pada satu tahun
beben tas punggung dan non spesifik neck pain pada mahasiswa PSPD FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015, didapatkan prevalensi nyeri leher pada
mahasiswa adalah 61.7% (Yunus, 2015). Prevalensi nyeri leher aksial pada
mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi di RSGM FKG Usakti pula adalah
sebanyak 48,5% (Clarissa, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa nyeri leher adalah
Keluhan yang menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, sehingga gerak leher
menjadi terganggu dapat mengarah pada gangguan nyeri serta disabilitas fizik yang
perkuliahan, bermain olahraga, serta aktivitas lain seperti penglibatan diri dalam
(NDI). Neck Disability Index adalah sebuah kuesioner yang dapat secara mandiri
seharian yang terpengaruh akibat nyeri leher (Young Jun Shin, 2017). Neck
Disability Index telah teruji validitas dan riabilitas, dan mempunyai tingkat
riabilitas yang tinggi (Howell, 2011). Studi pada pasien dengan cervical syndrome
3
Maka, berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan Nyeri Leher Non Spesifik terhadap skoring
Neck Disability Index pada mahasiswa angkatan 2016, 2017 dan 2018 di Fakultas
Disability Index pada mahasiswa angkatan 2016, 2017 dan 2018 Fakultas
skoring Neck Disability Index pada mahasiswa angkatan 2016, 2017 dan
Melalui identifikasi nyeri leher non spesifik terhadap skoring Neck Disabilty Index,
4
1) Peneliti
pengetahuan peneliti mengenai nyeri leher non spesifik dan dapat berkongsi
2) Masyarakat
2) Praktek Kedokteran
3) Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian atau data awal untuk
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
nyeri pada bagian leher yang disebabkan mekanis atau postural tanpa adanya
kelainan anatomis dan penyakit yang mendasari. Nyeri pada leher yang dirasakan
baik akut, subakut maupun kronik tanpa kelainan struktur anatomi adalah termasuk
turut didiskripsikan bersama Whiplash Injury namun tanpa kecederaan tulang atau
antaranya postur yang buruk, tegang leher, olahraga, depresi dan cemas. (A., 2007)
Neck Pain (NSNP) (Peter Rothfels, 2010). Non-Spesific Neck Pain atau nyeri leher
non-spesifik juga dikenali sebagai nyeri leher axial yang terjadi pada postur atau
pergerakan kepala dan leher yang salah dan menimbulkan rasa pegal serta lelah
pada bagian leher. Namun harus diketahui bahawa nyeri leher non spesifik adalah
masalah kesehatan yang timbul tanpa adanya penyakit yang mendasari atau
kelainan pada struktur anatomis kepala dan leher. (Tsakitzidis Giannoula, 2009).
Nyeri Leher Non-Spesifik juga dapat memberikan efek yang lebih rumit
dimana nyeri tersebut memberikan pengaruh dalam sosial, fizikal, psikologis dan
Giannoula, 2009). Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas individu dalam kegiatan
sehari-hari.
6
2.3 PATOFISIOLOGI NYERI LEHER NON SPESIFIK
kondisi akan tetapi, kebanyakan nyeri tersebut adalah disebabkan faktor ligament
atau otot serta nyeri pada sendi berdekatan. Etiologi nyeri leher axial yang timbul
dari otot masih belum jelas, namun didapatkan jumlah high-energy phosphate yang
lebih rendah pada pasien yang mengalami nyeri otot primer berbanding jaringan
otot yang normal. Hal berikut belum dapat dikenal pasti sama ada ia merupakan
hasil atau penyebab kepada nyeri yang dirasakan (Jacob M. Buchowski, 2012).
otot yang lelah, atau mungkin reaksi mediator nyeri non-neurogenik yang
dilepaskan dari luka atau iskemi seperti bradikinin, hismtamine, serotonin dan ion
tekanan. Sensitasi dari ujung saraf ini mungkin menjadi sumber utama nyeri otot
Dari pelbagai penelitian yang telah dijalankan, terbanyak faktor dapat berkontribusi
7
4. Pertahanan posisi tertentu dalam waktu yang lama seperti pengemudi jarak
5. Ketersediaan fasilitas tidak sesuai pengguna misalnya kursi dan meja pada
6. Faktor individu seperti, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, serta
7. Faktor pribadi seperti stress, adaptasi postural dari nyeri lain dan kesehatan
yang dirasakan.
dan struktur anatomi yang terlibat menurut Whisplash Asociated Disorder (WAD).
Pada gejala Nyeri Leher Non-Spesifik, gejala yang ada adalah seperti gejala yang
Grade 0: Tidak ada keluhan nyeri leher dan tidak ada tanda-tanda fisik.
Grade II: Keluhan nyeri leher dengan penurunan rentang gerak dan titik
nyeri.
penurunan atau tidak ada refleks tendon, kelemahan atau defisit sensorik.
Grade IV: Keluhan leher disertai dengan fraktur atau dislokasi. (Crowther,
2010).
8
Gejala yang termasuk nyeri leher non-spesifik adalah seperti nyeri pada daerah
servikal, menyebar ke arah occipital, otot, pundak dan extrimitas atas tanpa
kelainan struktural yang terbukti pada tulang servikal, akar saraf atau medulla
nyeri atau pegal pada otot leher posterior, dengan penyebaran pada daerah occiput
didapatkan kekakuan pada leher, berserta nyeri kepala (Jacob M. Buchowski, 2012)
(Rao, 2002). Gejala yang sering menyertai nyeri leher non spesifik ini seperi rasa
kaku pada leher bisa satu sisi atau kedua sisi leher, nyeri dirasakan sampai ke
kepala, nyeri leher non spesifik murni disebabkan oleh struktur otot-otot atau sistem
muskuloskeletal di leher dan sering berhubungan dengan postur tubuh atau posisi
leher yang salah saat bekerja, beban kerja otot leher yang berlebihan dalam jangka
waktu tertentu (A., 2007) (Lars Landersen, 2011) (Giannoula Tsakitzidis, 2013).
Nyeri leher ini dapat dirasakan secara akut, subakut atau kronis tanpa
Untuk nyeri leher akut seperti non-spesifik neck pain, penyebab nyeri biasanya tidak
diketahui dan jarang dikenalpasti. Nyeri akut yang hilang dalam waktu 4 minggu
9
menyebabkan individu tidak terlalu mengambil perhatian untuk mencari penyebab nyeri
didiagnosa jika pasien hadir tanpa kriteria Red Flags. Majoritas penyebab nyeri
leher akut tanpa kriteria Red Flags adalah self-limiting dan bukan hal yang serius.
10
Berdasarkan (Tsakitzidis Giannoula, 2009) yang berikut dibawah adalah kriteria
Red Flags yang mana merupakan ciri nyeri yang selain nyeri leher non spesifik.
11
2.5 DIAGNOSIS NYERI LEHER NON SPESIFIK
anamnesis dapat diketahui punca penyebab nyeri leher yang dirasakan. Keluhan
yang dirasakan, riwayat penyakit sebelumnya, serta tingkat nyeri yang dialami oleh
pasien dapat dinilai untuk mengingkirkan diagnosis lainnya (A., 2007). Seterusnya
yang ada pada Red Flags. Proses menyingkirkan kriteria Red Flags adalah penting
untuk mengetahui jika terjadi kelainan yang serius pada tulang belakang. Nilai
prediktif negatif pada Red Flags adalah tinggi sehingga jika tidak ada kriteria Red
Flags, kelainan yang serius pada tulang belakang dapat disingkirkan (Williams,
2004).
Pemeriksaan fisik pada nyeri leher adalah termasuk inspeksi, palpasi, Range
2012). Palpasi dilakukan dengan menilai pergerakan kepala, refleks dan kekuatan
otot leher. Keluhan hasil dari perlakuan hiperextensi, fleksi atau rotasi leher yang
tiba-tiba seperti pada Whiplash Injury yang sering pada kecelakaan adalah termasuk
kriteria eksklusi pada Non-spesific Neck Pain. Selain itu, nyeri leher lain seperti
acute torticollis yaitu spasm otot leher yang terjadi menyebabkan kelainan pada
posisi kepala leher atau radiculopati servikal yang gejalanya nyeri unilateral pada
leher, pundak dan lengan mengikuti dermatomal. Juga dapat dirasakan kelemahan
otot atau kesemutan pada servikal radikulopati. Nemun, kehadiran nyeri atau
parestesia pada lengan adalah tidak spesifik untuk nyeri akar saraf dan dapat terjadi
12
Pemeriksaan penunjang seperti X-ray, CT scan atau MRI tidak diperlukan
kecuali pada kasus-kasus yang serius (A., 2007) (Informed Health Online, 2015).
Nyeri leher non spesifik yang tidak mempunyai tanda khas pada pemeriksaan
penunjang menyebabkan pemeriksaan ini jarang dilakukan pada pasien nyeri leher
non-spesifik. Dengan tidak adnaya kriteria Red Flags, pemeriksaan seperti foto X-
ray tidak terlalu membantu malah dapat memberikan gambaran positif palsu pada
Nyeri leher non-spesifik yang akut dapat diobati secara farmakologis dan
misalnya paracetamol adalah pilihan pertama yang bagus kerna tidak terkait dengan
dengan kompres hangat atau dingin, peregangan, pemijatan, traksi dan TENS
Pada keluhan nyeri leher yang ringan, pasien dapat mengangani nyeri
dengan penggunaan obat anti inflamasi non steroid, mengubah pola atau posisi
ergonomik tubuh saat bekerja, melakukan latihan dan peregangan pada otot leher.
Pasien juga dianjurkan menghindari duduk lama dengan posisi leher menetap atau
posisi leher dan kepala yang tidak baik dalam jangka waktu yang lama (Sunyue
Yue, 2017). Keluhan nyeri yang lebih parah atau serius harus dinilai oleh dokter
13
leher akut biasanya membaik dalam beberapa minggu, namun ada kasus yang lama
dimana nyeri tersebut memberikan pengaruh dalam sosial, fizikal, psikologis dan
adalah hal yang tidak menyenangkan dan dapat mengganggu aktivitas harian.
Sebagai contoh, mahasiswa yang duduk di kelas dalam waktu yang lama, dengan
postur belajar tersendiri yang mungkin tidak ergonomis dan tidur dalam posisi yang
salah sangat rentan dengan terjadinya nyeri leher non-spesifik. Walaupun nyeri ini
self-limiting selama beberapa minggu setelah onset akan tetapi, jika berterusan
dapat menimbulkan nyeri kronis, dan seterusnya mulai memberikan efek negatif
meningkatnya uang biaya kesehatan, ketidakhadiran di tempat kerja atau kuliah dan
lama dalam kalangan pekerja kantor (Lars Landersen, 2011). Hal ini menunjukkan
bahwa nyeri leher adalah gangguan yang juga dapat mempengaruhi para mahasiwa
Gejala nyeri semakin memburuk apabila aktivitas statis otot memanjang dan/atau
stres kerja yang repetitif, menyebabkan gangguan pada metabolik otot. (Lars
14
mahasiswa majoritasnya terangkum dalam menjalani perkuliahan, mengerjakan
praktek awam, depresi dan cemas adalah sangat signifikan dengan peningkatan
derajat nyeri leher (Eva Blozik, 2009). Ini menunjukkan bahwa tingkat depresi dan
cemas pada seseorang dapat berpengaruh terhadap nyeri yang dirasakan. Sebuah
penelitian tentang faktor psikologis dan disabilitas nyeri leher juga mendapatkan
faktor stres psikologis sangat mempengaruhi pada skoring Neck Disability Index
(Young SB, 2009). Ini menunjukkan bahwa faktor stress dan psikologis juga akan
berefek dalam penentuan tingkat disabilitas seseorang. Selain itu, sebuah studi
tentang nyeri kronik pada leher dan punggung bawah menunjukkan terjadinya
gangguan tidur pada pasien nyeri leher kronik. Daripada 118 pasien yang
menghadapi nyeri leher kronik atau Chronic Neck Pain (CNP), 41% dari pasien
pengobatan analgesia dan sebanyak 13% daripadanya mengalami kurang tidur yang
berat (Juraj Artner, 2012). Ini menunjukkan bahwa nyeri leher yang kronis
analgesia.
nyeri adalah suatu yang subjektif dirasakan oleh seseorang tergantung faktor-faktor
15
seperti psikologi, sosial dan emosional seseorang. Perbedaan individual dalam
pengalaman sensori adalah sengat penting dalam pengobatan nyeri. Tingkat nyeri
yang subjektif pada individu adalah penting untuk diagnosis dan pengobatan,
adalah instrument yang sering digunakan namun dalam hal nyeri leher non-spesifik
tidak mencukupi jika hanya faktor nyeri yang dinilai untuk mengevaluasi tingkat
Neck Disability Index adalah sebuah kuesioner yang dipublikasi pada tahun
1991 dan pada tahun 2008 telah direview kembali oleh penulis. NDI merupakan
kuesionair yang paling lama, paling banyak digunakan dan diterjemah untuk
assessment nyeri leher (Howell, 2011). NDI adalah intrumen yang digunakan untuk
Kuesioner yang merangkum 10 sesi ini telah teruji validitas dan riabilitas untuk
mengetahui disabilitas pada leher (Vernon, 1991) (Fairbank., 1980). NDI adalah
instrument yang valid untuk pengukuran nyeri leher dan diasbilitas pada pasien
dengan nyeri akut maupun kronik seperti pasien yang menghadapi disfungsi
yaitu nyeri leher mekanikal tanpa kelainan pada struktur anatomis yang disebabkan
16
Neck Diability Index dapat menilai tingkat disabilitas yang dirasakan oleh
pasien dengan nyeri leher non-spesifik. Kuesioner ini yang merangkum 10 sesi
berikut :
1. Tingkat Nyeri
2. Perawatan diri
3. Mengangkat
4. Membaca
5. Sakit Kepala
6. Konsentrasi
7. Bekerja
8. Mengendarai
9. Tidur
10. Rekreasi.
Setiap sesi mempunyai ayat penyata yang harus ditandai oleh pasien tentang
keadaan yang dirasakan pada saat itu. Semakin tinggi nilai skoring semakin tinggi
17
BAB III
NYERI LEHER
NON SPESIFIK
DAMPAK Penyebab
TERHADAP
MAHASISWA Riwayat nyeri leher sebelumnya.
Berat tas dan cara pemakaian tas
sehari-hari.
Posisi tertentu dalam waktu lama.
Ketersediaan fasilitas tidak sesuai
pengguna
Faktor individu (usia, jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan,
pengetahuan mereka tentang postur
yang benar).
Faktor pribadi (stress, adaptasi
Gangguan Aktivitas Fisik postural dari nyeri lain dan kesehatan
psikologis, emosional)
menurun produktivitas
kerja
kurang aktif dalam
kegiatan belajar di
kampus Rasa kurang sihat/lelah
tidak hadir di tempat Stres
kerja/kuliah Nyeri kepala
menurun minat terhadap Gangguan tidur
aktivitas rutin Sulit konsentrasi
keterbatasan dalam
Gangguan
pergerakan
psikologis/emosi
Kualitas hidup
menurun
18
3.2 KERANGKA KONSEP
berikut :
JENIS KELAMIN
PENGGUNAAN
GADGET
BERAT BADAN
DAN TINGGI
NYERI LEHER NON BADAN (IMT)
POSTUR
BELAJAR SPESIFIK
NECK
DISABILITY
LAMA INDEX (NDI)
BELAJAR
1. Tingkat nyeri
2. Perawatan Diri
3. Mengangkat
4. Membaca
5. Nyeri Kepala
6. Konsentrasi
7. Bekerja
8. Mengendarai
9. Tidur
: VARIABEL BEBAS 10. Rekreasi
19
3.3 DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF
mengenai nyeri leher yang dikeluhkan oleh pasien saat menghadapi Nyeri
Leher Non-Spesifik.
20%, disabilitas sedang apabila skor dari 20-40%, disabilitas berat apabila
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016, 2017 dan 2018 di
Sampel penelitian ini adalah bagian dari populasi yang diteliti, yang meliputi
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
21
2- Mahasiswa yang mengalami kelainan struktur anatomi pada leher.
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2 )
Keterangan :
n = jumlah sampel
N= jumlah populasi
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 666 orang dan presisi yang
ditetapkan atau tingkat signifikansi adalah 0.1, maka besarnya sampel pada
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁( 𝑑2 )
666
𝑛=
1 + 666(0,12 )
666
𝑛=
1 + 666 (0,01)
666
𝑛=
1 + 6,66
22
Teknik pengambilan sampel adalah Quota Sampling di mana teknik ini
Jenis sumber data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer ini
seluruh variabel penelitian, yang terdiri dari variabel bebas (nyeri leher non-
Disability Index (NDI) oleh responden. Kuisioner ini terdiri dari 10 sesi
yang berisi ayat penyata. NDI adalah kuisioner yang sudah dibakukan,
variabel.
23
4.6 ETIKA PENELITIAN
Semua data yang telah diberikan oleh responden di atas kuisioner adalah
Sebarang bentuk fotokopi data oleh pihak yang tidak berkepentingan adalah
Memberi kuisioner
Mengumpulkan
kuisioner daripada
mahasiswi FK
UNHAS angkatan
2016-2018
24
Daftar Pustaka
A., B., 2007. The diagnosis and treatment of nonspecific neck pain and whiplash..
Eura Medicophys., 43(1), pp. 78-89.
Achmad Sofwan, S. B. S., 2009. Hubungan antara rasa nyeri di leher dengan
posisi melihat dekat ketika duduk membaca, menulis dan menggambar. Jurnal
Kedokteran Yarsi, 17(1), pp. 054-062.
C.Coghill, R., 2010. Individual Differences in the Subjective Experience of Pain:
New Insights into Mechanisms and Models. HHS Author Manuscripts, 50(9), pp.
1531-1535.
Clarissa, F., 2017. Prevalensi Nyeri leher Aksial pada Mahasiswa Program Studi
Profesi Dokter Gigi di RSGM FKG Usakti, Jakarta: FKG - Usakti.
Crowther, E., 2010. Neck Pain Evidence Summary. Toronto: The Institute for
Work & Health (IWH).
D. G. Hoy, M. P. R. D. R. B., 2011. The Epidemiology of Neck Pain. 24(6).
Douglas AB, B. E., 2004. Evaluation and treatment of posterior neck pain in
family practice.. J AM Board Fam Pract., Volume 17, pp. 13-22.
Eva Blozik, D. L. C. H.-L. H. S. e., 2009. Depression and anxiety as major
determinants of neck pain: a cross-sectional study in general practice. BMC
Muskuloskeletal Disorders, Volume 10, p. 13.
Fairbank., J. e. a., 1980. The Oswestry low back pain disability questionnaire.
Physiotheraphy, 66(8), pp. 271-273.
Gerard A. Malaga, J. T. S. M., 2012. Neck Pain: Diagnosis And Management.
Practical Pain Management, 12(9).
Giannoula Tsakitzidis, R. R. W. D. e. a., 2013. Non-Spesific Neck Pain And
Evidence-based Practice. European Scientific Journal, 9(3).
Howell, E. R., 2011. The association between neck pain, the Neck Disability
Index and cervical ranges of motion: a narrative review. Journal of Canadian
Chiropractic Association, 55(3), pp. 211-221.
Hoy D., M. L. W. A. e. a., 2014. The global burden of neck pain: estimates from
the Global Burden of Disease 2010 study. 73(7).
Ida Bagud Gde Bayu, G. W. D. I. M. B. M., 2014. Hubungan Faktor Waktu Kerja,
Waktu Istirahat dan Sikap Kerja terhadap keluhan Nyeri Tengkuk pada Pengerajin
Ukiran Kayu. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(1), pp. 6-15.
Informed Health Online, 2015. PubMed Health. [Online]
Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0084213/
[Accessed 29 August 2018].
25
Jacob M. Buchowski, M. P. K. B. M., 2012. Axial Neck Pain, Radiculopathy, and
Myelopathy: Recognition and Treatment. 11(7).
Juraj Artner, B. C. J.-A. S. S. K. F. L. e. a., 2012. Prevalence of sleep deprivation
in patients with chronic neck and back pain: a retrospective evaluation of 1016
patients. Journal of Pain Research, Volume 6, pp. 1-6.
Lars Landersen, K. H. O. S. M. e., 2011. Prevalence and anatomical location of
muscle tenderness in adults with nonspecific neck/shoulder pain. BMC
Musculoskeletal Disorders, Volume 12, p. 169.
McLean, S. M. S. K.-M. J. e. a., 2010. Risk factors for the onset of non-specific
neck pain: a systematic review. Journal of Epidemiology and Community Health,
67(7), pp. 565-572.
Mustafa Ahmed Alshagga, A. R. N. L. P. Y. e. a., 2013. Prevalence and factors
associated with neck, shoulder and low back pains among medical students in a
Malaysian Medical College. BMC Res Notes, Volume 6, p. 244.
Peter Rothfels, C. M. K. N., 2010. What's New in the Literature: Nonspesific
Neck Pain. BCMedical Journal, 52(3), p. 123.
Rantika, W. O., 2014. Studi Nilai Neck Disability pada pasien dengan cervical
syndrome di beberapa rumah sakit Kota Makssar, Makassar: Perpustakaan Pusat
UNHAS.
Rao, R., 2002. Neck Pain, Cervical Radiculopathy, and Cervical Myelopathy
:Pathophysiology, Natural History, and Clinical Evaluation. The Journal of Bone
and Joint Surgery, 84-A(10), p. 1877.
Shim, J. H., 2016. SPINE-health. [Online]
Available at: https://www.spine-health.com/conditions/neck-pain/diagnosing-
neck-pain
[Accessed 28 August 2018].
SIGN, 2011. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. [Online]
Available at: www.sign.ac.uk
Stratford PW, R. D. B. J., 1999. Using the neck disability index to make decisions
concerning individual patients Physiotherapy Canada. Volume 2, pp. 107-122.
Sunyue Yue, Q. J. C. W. J. L., 2017. Risk factors of non-specific neck pain and
low back pain in computer-using office workers in China: a cross-sectional study.
BMJ Open, 7(4).
Tana L., D. T. S., 2009. Hubungan Lama Kerja dan Posisi Kerja Dengan Keluhan
Otot Rangka Leher dan Extrimitas pada Pekerja Garmen Perempuan di jakarta
Utara. 37(1).
Tsakitzidis Giannoula, R. R. e. a., 2009. Non-specific Neck Pain: Diagnosis and
Treatment, Brussels: KCE Reports 119C.
26
Vernon, H. a. S. M., 1991. The Neck Disability Index: a study of reliability and
validity. J Manipulative Physiol Ther, 14(7), p. 409.
Williams, N. a. H. J., 2004. Oxford textbook of primary medical care.. s.l.:Oxford
University Press.
Young Jun Shin, W. H. K. S. G. K., 2017. Correlations among visual analogue
scale, neck disability index, shoulder joint range of motion, and muscle strength in
young women with forward head posture. Journal of Exercise Rehabilitation,
13(4), pp. 413-417.
Young SB, A. C. B. J. O. W. R. J. M. J., 2009. Psychological factors and domains
of neck pain disability.. Pain Med, 10(2), p. 310.
Yunus, M. A. S., 2015. Hubungan Antara Beban Tas Punggung dengan Non
Spesific Neck Pain pada mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, s.l.:
s.n.
27
Lampiran
DIBACA: kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengukuran nyeri leher yang
mempengaruhi kemampuan fungsional aktivitas sehari-hari. Jawablah pertanyaan
dengan melingkari SATU PILIHAN sesuai apa yang dirasakan. Jika ada rasa yang
lebih dari satu jawaban pilihan, LINGKARI PILIHAN YANG PALING
DIRASAKAN TERHADAP KELUHAN UTAMA SAAT INI.
Nama :
Umur:
Jenis Kelamin:
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Alamat:
Hari dan Tanggal:
28
SESI 1-Tingkatan Nyeri SESI 6- Konsentrasi
a. Sekarang saya tidak merasakan a. Saya dapat konsentrasi dengan baik
nyeri. tanpa adanya kesulitan.
b. Sekarang saya merasakan nyeri b. Saya sedikit kesulitan konsentrasi,
sangat ringan. tetapi masih dapat konsentrasi dengan
c. Sekarang saya merasakan nyeri baik.
sedang. c. Saya sedikit kesulitan konsentrasi.
d. Sekarang saya merasakan nyeri d. Saya memiliki kesulitan yang cukup
cukup hebat. besar unutk konsentrasi.
e. Sekarang saya merasakan nyeri e. Saya memiliki kesulitan yang sangat
sangat hebat. besar untuk konsentrasi.
f. Sekarang nyeri yang saya rasakan f. Saya tidak dapat konsentrasi pada
tidak tertahan. semua hal.
29
f. Saya sulit untuk melakukan aktifitas
fungsional sehari-hari dan hanya
ditempat tidur.
30
SESI 4-Membaca SESI 9-Tidur
a. Saya dapat membaca apapun, tanpa a. Saya tidak memiliki gangguan tidur.
menimbulkan nyeri pada leher. b. Ada sedikit gangguan tidur (kurang
b. Saya dapat membaca apapun, dari 1 jam, tak dapat tidur).
disertai nyeri sangat ringan pada leher. c. Ada gangguan tidur (1-2 jam, tak
c. Saya dapat membaca apapun, dapat tidur).
dengan nyeri sedang pada leher. d. Ada gangguan tidur yang cukup (2-
d. Saya tidak dapat membaca 3 jam, tak dapat tidur).
sebanyak yang saya mau, karena ada e. Tidur saya sangat terganggu (3-5
nyeri sedang pada leher. jam, tak dapat tidur).
e. Saya tidak dapat membaca sebanyak f. Saya tidak dapat tidur sama sekali
yang saya mau, karena sangat nyeri (5-7 jam).
pada leher.
f. Saya tidak dapat membaca apapun.
SESI 5- Sakit Kepala SESI 10- Rekreasi
a. Saya tidak mengeluh sakit kepala. a. Saya dapat melakukan semua
b. Jarang sekali, saya mengeluh sedikit aktivitas rekreasi, tanpa ada nyeri
sakit kepala. leher.
c. Jarang sekali, saya mengeluh sakit b. Saya dapat melakukan semua
kepala sedang. aktivits rekreasi, walaupun ada sedikit
d. Sering sekali, saya mengeluh sakit nyeri pada leher.
kepala sedang. c. Ada aktivitas rekreasi tertentu yang
e. Sering sekali, saya mengeluh nyeri tidak dapat saya lakukan, karena nyeri
kepala hebat. pada leher.
f. Saya mengeluh nyeri kepala hampir d. Saya hanya dapat melakukan
setiap saat. beberapa aktivitas rekreasi, karena
nyeri pada leher.
e. Saya kesulitan untuk melakukan
aktivitas rekreasi, karena nyeri pada
leher.
f. Saya tidak dapat melakukan
semua aktivitas rekreasi.
31
Jumlah Skor :………………
Contoh:
Jika ada sesi yang tidak diisi, maka jumlah skor dibagi dengan jumlah sesi
yang diisi, dikali 5.
FORMULA:
PATIENT’S SCORE / # OF SECTIONS COMPLETED x 5 x 100% =
….% DISABILITY
Contoh:
Jika 9 dari 10 sesi telah dilengkapi, berbagilah perolehan nilai pasien 9 x 5 = 45;
jika …..
32
Nilai pasien : 22
SCORE INTERPRETASI
0-20% Minimal Disability (ringan)
21-41% Moderat Disability (sedang)
40-60% Severe Disability (berat)
61-80% Crippled (lumpuh)
81-100% ~
Reference:
Fairbanks CT, Couper C, Davies JB, O’Brien JP. The Oswestry Neck Pain
Disability Ouestionnaire. Physio Ther 1980;66:271-273.
33