SEMINAR LITELATUR
Oleh :
ROMA DHONY
160204029
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen pengampu mata kuliah Pembimbing Seminar Literatur
ii
SINTESIS EUGENOL YANG MENGANDUNG OKSIPROPANOLAMIN,
KARAKTERISASI, DAN UJI POTENSI ANTIBAKTERI.
ABSTRAK
Lima turunan oksipropanol amina yang empat di antaranya adalah baru telah
disintesis dengan hasil tinggi dan metode praktis. in vitro kerentanan antibakteri
dari Strain Escherichia coli dan Staphylococcus aureus terhadap zat-zat hasil
sintesis dievaluasi dengan metode difusi agar dengan perbandingan dengan obat-
obatan yang tersedia secara komersial. Sebagian besar bakteri resisten multi-obat.
Disimpulkan bahwa senyawa ini jauh lebih efektif daripada obat referensi.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah, rahmat kasih serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Seminar Literatur yang berjudul “Sintesis Eugenol Yang Mengandung
Oksipropanolamin, Karakterisasi, Dan Uji Potensi Antibakteri”. Serta
shalawat besertakan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, guru besar
semesta alam yang merupakan sumber inspirasi terbesar dan suri tauladan yang baik
bagi seluruh umat manusia.
Penulis menyadari dalam penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan banyak pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Mubarak, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Riau.
2. Bapak Juli Widiyanto, M.Kes, Epid selaku Dekan Fakultas MIPA dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Riau.
3. Ibu Rahmadini Syafri, M.Sc selaku Ketua Program Studi Kimia dan dosen
pembimbing yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam
penyempurnaan makalah ini.
4. Bapak dan Ibu Staf Dosen Prodi Kimia Universitas Muhammadiyah Riau.
5. Ayah dan Ibu tercinta serta teman-teman penulis yang telah memberi dukungan
secara moril dan materil selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pekanbaru, 24 Juni 2019
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
vi
4.1.1.3. 1- (4-Allyl-2-methoxyphenoxy) -3- (tert-butylamino) propan-2-ol (3c)
........................................................................................................................... 10
4.1.1.4. 1- (4-Allyl-2-methoxyphenoxy) -3- (diethylamino) propan-2-ol (3d) . 10
4.1.1.5. 1- (4-Allyl-2-methoxyphenoxy) -3 - ((pyridin-3-ylmethyl) amino) ..... 10
propan-2-ol (3e) ................................................................................................. 10
4.1.2. Uji Anti Bakteri Dengan Metode Agar well-Diffusion ........................... 11
4.2. Pembahasan ................................................................................................ 13
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 14
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Nilai geseran kimia untuk 1H dan 13C NMR ....... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.1. hasil uji kepekaan cakram dan zona penghambatan senyawa 3a – e
terhadap E. Coli ..................................................................................................... 11
Tabel 4.21. hasil uji kepekaan cakram dan zona penghambatan senyawa 3a - e
terhadap S. aureus ................................................................................................. 12
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
dapat diserap seperti glukosa (Turker et al., 2018). Dengan demikian, penghambat
senyawa α-glikosidase dapat mengurangi rentang pembebasan monosakarida yang
dapat diserap molekul dari karbohidrat kompleks diet, menunda penyerapan
molekul glukosa ke dalam aliran darah dan mencegah mendadak peningkatan kadar
glukosa darah yang diinduksi oleh makanan (Burmaoglu et al., 2018).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Eugenol
3
Aktivitas eugenol sebagai antijamur terhadap Candida Albicans telah
dilaporkan oleh Abrao et al., (2014) dengan nilai IC50 sebesar 365.80 μM. Abrao
et al., (2014) juga melakukan modifikasi gugus fungsi euganol untuk meningkatkan
aktivitas antijamurnya sehingga diperoleh nilai IC50 sebesar 291.0-74,7 μM. Nilai
aktivitas antijamur ini masih sangat tinggi dibandingkan aktivitas obat antijamur
dipasaran yaitu flukonazol (FLC) dengan nilai aktivitas 3,27 μM.
Aktivitas eugenol sebagai antimikroba terhadap bakteri Listeria
Monocytogenes telah dilaporkan oleh Hu et. al.,(2016) dengan nilai MIC sebesar
1.870 μM. Souza et. al., (2015) juga melaporkan aktivitas eugenol terhadap bakteri
Salmonella Typhimurium dengan nilai MIC sebesar 49,73 μM. Hu et, al., (2016)
juga melaporkan aktivitas euganol terhadap bakteri S. Aureus dengan nilai MIC
sebesar 0,4. Sementara itu hemaiswary (2009) juga melaporkan aktivitas eugenol
terhadap bakteri E. Coli, E. Aerogenes, E. Aerogenes, P. Aeruginosa dengan nilai
MIC rata-rata sebesar 20 μM.
4
aktivitas ini, tetapi karena sensivitasnya tidak sama walaupun dengan prinsip yang
sama, hasil yang diperoleh tidak hanya dipengaruhi oleh metode yang dipilih tetapi
juga mikroorganisme yang digunakan dalam pengujian. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pengujian antimikroba adalah metode ekstraksi, volume
inokula, komposisi media kultur, pH, suhu inkubasi dan karakterisitik sampel yang
digunakan (Dey, 1998)
2.4. NMR
Spektrofotometri NMR atau spektrometri resonansi magnet inti
berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Spektrometri NMR terdiri dari dua
jenis yaitu spektrometri 1H-NMR dan 13C-NMR. Dari spektrum 1H-NMR, akan
didapat informasi beberapa jenis lingkungan hidrogen dalam molekul, dan jumlah
atom hidrogen yang ada pada atom karbon tetangga (Sudjadi,1985). Pada spektrum
13CNMR dapat diketahui keadaan lingkungan atom karbon tetangga, apakah dalam
bentuk atom primer, sekunder, tersier, atau kuarterner. Spektrofotometer NMR
yang menganalisis inti dari atom-atom akan mengalami efek dari medan magnet
kecil pada lingkungan didekatnya. Elektron yang bersirkulasi menyebabkan
terjadinya medan magnet pada inti atom. Saat medan magnet lokal dalam atom
berlawanan dengan medan magnet di luarnya, hal ini dinamakan inti atom tersebut
“terperisai”. Inti yang terperisai memiliki kekuatan medan efektif yang lebih
rendah dan beresonansi pada frekuensi yang lebih rendah. Hal ini menghasilkan
setiap jenis inti dalam molekul akan memiliki frekuensi resonansi yang agak
berbeda. Perbedaan ini dinamakan geseran kimia. Nilai geseran kimia ini
memiliki satuan ppm. Nilai geseran kimia dari beberapa jenis senyawa dengan
TMS sebagai titik nol-nya dapat dilihat pada Tabel 2.1
5
Tabel 2.1. Nilai geseran kimia untuk 1H dan 13C NMR
1 13
Jenis Senyawa H C
Alkana 0.5-1.3 5-35
Alkana Termonosubsitusi 2-5 25-65
Alkana Terdisubsitusi 3-7 20-75
R-CH2-NR2 2-3 42-70
R-CH2-SR 2-3 20-40
R-CH2-PR3 2.2-3.2 50-75
R-CH2-OH 3.5-4.5 50-75
R-CH2-NO2 4-4.6 70-85
Nitril - 100-120
Alkena 4.5-7.5 100-150
Aromatik 6- 100-145
Benzilik 2.2-2.8 18-30
Asam 10-13 160-180
Ester - 180-175
Hidroksil 4-6 -
(Settle, 1997)
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat laboratirum yang digunakan , pada penelitian ini adalah
hidrodistilasi, kromatografi kolom, corong pemisah, hot plate , NMR, plat KLT,
inkubator, dan alat-alat gelas yang dipakai di laboratorium.
3.1.2 Bahan
MgSO4, dan disaring. Fase organik dihilangkan dengan tekanan rendah dan residu
berminyak diperoleh 2 (1,45 g, 92%).
7
3.2.3 Strain dan kondisi pertumbuhan
20 strain dari masing-masing bakteri yaitu E. coli dan S. aureus diperoleh
dari stok Sakarya Laboratorium Universitas Penyakit Infeksi dan Laboratorium
Mikrobiologi Klinik. Sumber strain stok ini diisolasi dari spesimen laboratorium
seperti urin, darah dan nanah, yang diambil oleh berbagai klinik untuk diagnosis,
dari klinik 'pasien rawat inap'. Semua S. aureus dan beberapa strain E. coli
diidentifikasi sebagai multidrug resistant (MDR) (CLSI, 2008). ProFIL kerentanan
antibiotik dari semua yang diisolasi dievaluasi dengan metode distribusi cakram
Kirby Bauer sesuai dengan rekomendasi dari Clinical and Laboratory Standards
Institute (CLSI) (DIN, 2005).
Setelah diperoleh, isolat disimpan pada suhu −20° C dalam susu skim.
Setiap strain dikultur pada 5% agar darah pada suhu 37 ° C selama dua hari berturut-
turut sebelum penelitian. Dari strain yang diperoleh di kedua Bagian, suspensi
bakteri disiapkan dalam kaldu kedelai tryptone (TSB) (Oxoid, Basingstoke, UK),
dan disesuaikan dengan kekeruhan yang setara dengan McFarland 0,5 (1,5 × 108
cfu / ml) (DIN EN 1040, 2005). Semua strain dipelajari dengan metode distribusi
agar (Verpoorte et al., 1967).
8
BAB IV
9
4.04–4.11 (m, 1H), 5.03–5.05 (d, 2H, J 8.51 Hz) 5.43 (s, 1H), 5.83–5.95 (m, 2H),
6.66-6.68 (m, 1H), 6.68 (s, 1H), 6.80–6.83 (d, 1H, J 8.57 Hz); 13C NMR (75 MHz,
CDCl3) δc 25.46, 28.28, 38.62, 39.97, 42.35, 47.99, 52.08, 56.01, 68.47, 73.17,
112.57, 114.86, 115.89, 120.86, 122.88, 133.89, 135.23, 137.79, 146.81,
149.83.
10
4.1.2. Uji Anti Bakteri Dengan Metode Agar well-Diffusion
Tabel 4.1. hasil uji kepekaan cakram dan zona penghambatan senyawa 3a – e
terhadap E. Coli
1 0 23 18 22 16 15 8 15 0 20 0 8 15
2 0 25 20 26 20 16 20 15 12 25 12 0 20
3 0 25 23 25 17 15 15 12 20 18 10 0 15
4 0 19 18 19 20 10 20 15 15 22 8 15 22
5 0 21 19 22 20 16 12 17 0 35 15 0 25
6 0 20 20 25 20 15 17 15 16 20 12 0 20
7 0 25 20 22 21 15 16 12 0 22 15 0 17
8 0 20 22 22 18 10 18 15 0 20 12 16 25
9 0 15 22 20 15 0 15 17 0 30 15 12 20
10 0 20 17 15 15 0 0 14 0 20 0 8 18
11 0 20 22 24 22 12 17 22 25 27 17 0 25
12 0 22 20 32 20 15 17 17 25 20 15 0 17
13 0 25 22 25 16 12 0 15 0 20 0 0 17
14 0 21 20 20 17 0 25 15 17 25 15 0 22
15 0 17 0 21 17 0 0 17 0 30 17 0 25
16 0 20 20 25 20 15 0 15 0 30 12 0 25
17 0 25 18 30 20 12 18 15 25 20 14 0 20
18 0 22 17 25 17 15 0 17 0 25 0 0 20
19 15 22 18 21 17 15 20 20 22 25 15 0 25
20 20 18 17 22 19 15 25 25 30 30 17 0 28
Average 2 21 19 23 18 11 13 16 10 25 11 3 21
11
Tabel 4.21. hasil uji kepekaan cakram dan zona penghambatan senyawa 3a - e
terhadap S. aureus
1 15 22 25 27 20 19 16 14 17 12 20 16 20
2 15 23 21 21 19 20 16 15 20 10 0 15 0
3 10 20 26 23 17 21 15 15 22 10 20 17 25
4 12 21 25 21 20 21 17 15 20 10 25 18 20
5 12 22 26 22 20 15 18 15 20 8 24 20 20
6 12 20 24 22 20 21 18 15 22 0 20 15 12
7 17 23 27 25 20 25 18 18 25 10 0 20 25
8 15 25 22 25 20 18 18 18 20 12 20 18 22
9 10 27 25 22 17 22 15 15 10 12 20 20 15
10 15 21 25 25 30 20 15 15 23 0 20 17 22
11 10 21 25 14 20 20 17 17 27 0 22 20 20
12 15 21 25 22 18 21 15 15 20 0 20 15 10
13 12 22 22 15 23 20 15 15 22 0 20 15 20
14 10 20 21 22 17 18 15 17 22 0 20 17 20
15 14 20 22 25 20 17 16 15 22 10 20 15 20
16 20 25 20 25 30 19 15 16 25 0 25 18 20
17 15 22 21 25 21 19 20 15 10 0 0 20 25
18 10 23 31 15 20 20 18 17 20 0 22 17 20
19 20 22 25 25 20 20 17 15 0 0 0 12 0
20 10 20 25 25 20 16 16 15 22 0 24 20 24
Average 13 22 24 22 21 20 17 16 19 5 17 17 18
12
4.2. Pembahasan
struktur eugenol yang mengandung Oxypropanolamines telah dirancang,
disintesis dan aktivitas biologisnya dieksplorasi. Senyawa 3a, 3b, 3d dan 3e telah
disintesis untuk pertama kalinya dan 3c sudah dikenal sebagai obat penghambat β-
adrenergic (Topal et al., 2017). Turunan methoxyphenoxymethyl oxirane (2)
disintesis dengan hasil tinggi dengan reaksi antara eugenol dan epiklorohidrin.
Kemudian, untuk mendapatkan target turunan oksipropanolamin (3a-e), cincin
oksiran (2) dibuka dengan senyawa amina yang berbeda. Aktivitas biologis seperti
penghambatan aktivitas antibakteri dari senyawa (2) dan 3a-e yang disintesis
diperiksa. Kerentanan antibakteri dari 20 masing-masing Escherichia coli, dan
Staphylococcus aureus strain terhadap (2) dan (3a-e) diperiksa. sebagian strain
adalah MDR (kecuali beberapa strain E. coli). Efek antibakteri oxypropanolamines
terhadap strain ini diberikan pada Tabel 1-2. Terhadap E. coli (3a-e) memiliki
kisaran zona hambat 11 - 23 mm. Aktivitas antibakteri buruk yang serupa dari
turunan perantara 2, piridin dan turunan 3e juga ditentukan di sini. Di sisi lain 3a
dan 3c memiliki ≥20 mm IZD di semua noda E.coli yang diuji (Tabel 4.1).
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bilgicli et al., (2019)
tentang sintesis eugenol yang mengandung oksipropanolamin, karakterisasi, dan uji
potensi antibakteri Lima turunan oksipropanolamin yang empat di antaranya telah
disintesis, diisolasi dan dikarakterisasi dengan 1H NMR dan 13
C NMR dan
biologisnya seperti aktivitas antibakteri menunjukan efek antibakteri yang kuat
pada bakteri MDR Gram-negatif (E. coli) dan Gram-positif (S. aureus) Rantai
antara 2 dan rantai sisi piridina 3e umumnya menunjukkan lebih rendah aktivitas
antibakterinya sementara senyawa lain 3a, 3b, 3c dan 3d miliki aktivitas antibakteri
serupa dan lebih tinggi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bazylak, G., dan Nagels, L.J. 2003. A novel potentiometric approach for detection
of beta adrenergics and beta-adrenolytics in high-performance liquid
chromatography. II Farmaco. 58(8)
Burmaoglu, S., Yilmaz, A.O., Algus, O., Kilic, D., dan Gulcin, I. 2018. Synthesis
and biological evaluation of phloroglucinol derivatives possesasing alva
glycosidase, acetylcholinesterase, butyrylcholinester, carbonic
anhydrase glycosidase inhibitory activity. Arch. Pharm. 351(2)
Checetti, V., Fravolini, A., Schiaffella, F., Tabarrini, O., Bruni, G., dan Segre, G.
1993. O-Chlorobenzenesulfonamidicderivatives of (arloxy) propanolamines as
beta blocking/diureticagents. J. Med. Chem. 36(1)
Chen, I.J., Yeh, J.L., Lo, Y.C., Sheu, S.H., dan Lin, Y.T. 1996. Capsionol : the first
beta-adrenoceptor blocker with an associated calcitonin gene-
relatedpeptide releasing activity in the heart. Br. J. Pharmacol. 119(1)
Genc, H., dan Karabay, O. 2014. 2-aminoindanbiguanide chloride and acetate salts
against resistant gram-negative bacili. Annu. Res. Rev. Biol. 4(9)
Genc, H., dan Karabay, O. 2014. Shyntesis and tyrosinase inhibitory proprties of
novel isoquinoline urea/thourea derivatives. Artiv. Cells Nanomed.
Biotechnol. 42(3)
Gulcin, I., dan Taslimi, P. 2018. Sulfonamide inhibitors : a patent review 2003
present. Expert. Opin. Ther. Pat. 28(7)
Marchese, A., Barbieri, R., Coppo, E., Orhan, I.E., Daglia, M., Nabavi, S.F., Izadi,
M., Abdollahi, M., Nabavi, S.M., dan Ajami, M. 2017. Abtimikrobial
activity of eugenol and essential oils containing eugenol : a mechanistic
viewpoint. Crit. Rev. Microbiol. 43(6)
Topal, F., Gulcin, I., Dastan, A., dan Guney, M. 2017. Novel eugenol derivatives :
potent acetylcholinesterase and carbonic anhydrase inhibitors. Int. J.
Biol. Macromol. 94
15
Turker, F., Barut, D., Aktas, A., Taslimi, P., Gok, Y., Aygun, M., dan Gulcin, I..
2018. Metacyanobenzyl substitued benzimidazole : synthesis,
characterization, crystal structure and carbonic anhydrase, alpa-
glycosidase, butyrylcholinesterase, acetylcholinesterase inhibitir
propeties. Arch. Paharm. 351(7)
16
LAMPIRAN
17