Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Kebidanan Pada Ny.

W usia 32 tahun dengan G3P2A0 Gravida 34-35 Minggu


Dengan Hipertensi dalam Kehamilan Di RS. Advent Bandung

Disusun oleh:
Anita
Suci P
Rita R
Theresia P
Trisa
Butet S
Damelia
Sri Junita

RS. Advent Bandung


Jln. Cihampelas no 161
UNIT OBGYN DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
2019
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. W
Usia : 32 tahun
No RM : 91-98-49
2. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu indikator kehamilan berisiko
tinggi. Oleh karena itu, kondisi ini wajib diwaspadai oleh seluruh ibu hamil. Hipertensi
dalam kehamilan bisa saja ringan, namun jika tidak ditangani secara tepat bisa
mengakibatkan masalah serius bahkan mengancam nyawa baik ibu maupun janin yang
dikandungnya. Hipertensi dalam kehamilan lebih berisiko jika terjadi pada wanita yang
memiliki hipertensikronis. Hipertensi kronis adalah tekanan darah tinggi yang sudah
diderita sebelum masa kehamilan. Termasuk juga, tekanan darah tinggi yang terjadi
sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau berlangsung lebih lama dari 12 minggu setelah
melahirkan.
3. Klasifikasi
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High
Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy, yakni :
a. Hipertensi Kronik ialah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan 20 minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosa setelah umur kehamilan 20 minggu dan
hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan
b. Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai
dengan proteiuria
c. Eklamsiaadalah preeklamsia yang disertai dengan kejang dan atau koma
d. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia adalah hipertensi kronik disertai
tanda-tanda preeklamsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria
e. Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension) adalah hipertensi yang
timbul pada kehamilan usia 20 minggu tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi
tanpa proteinuria.
4. Perbedaan Gambaran Klinis

5. Risiko Jika Terjadi Hipertensi Dalam Kehamilan


Jika hipertensi dalam kehamilan tidak ditangani dengan baik berisiko memberi dampak
buruk bagi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi, seperti:
a. Berkurangnya Aliran Darah ke Plasenta
Tekanan darah tinggi akan mempengaruhi jumlah aliran darah yang mengalir ke
plasenta. Kondisi ini mengakibatkan janin dalam kandungan kesulitan mendapat
oksigen dan nutrisi.
b. Pertumbuhan Janin Terhambat
Kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi pada janin bisa menyebabkan bayi
lahirprematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan pada beberapa kasus berujung pada
kematian, baik saat masih dalam kandungan maupun ketika lahir.
c. Abrupsio Plasenta
Ditandai dengan terpisahnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum
persalinan terjadi. Selain bisa merusak plasenta yang membahayakan kelangsungan
hidup janin, ibu hamil juga akan mengalami perdarahan hebat.
d. Persalinan prematur
Dalam beberapa kondisi dokter menyarankan persalinan dini untuk mencegah
komplikasi yang mengancam jiwa saat ibu mengalami hipertensi dalam kehamilan.
e. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Wanita yang menderita preeklamsia selama kehamilan lebih berisiko terkena penyakit
kardiovaskular setelah persalinan, terlebih jika bayi lahir sebelum waktunya.
6. Patofisiologi Hipertensi Dalam Kehamilan
Patofisiologi hipertensi dalam kehamilan multifaktorial dan kompleks. Faktor-faktor
yang berperan penting pada patogenesis hipertensi meliputi faktor genetik, aktivasi sistem
neurohormonal (seperti sistem saraf simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron),
obesitas, dan asupan diet tinggi garam.Terdapat beberapa teori tentang penyebab
hipertensi dalam kehamilan di antaranya: kelainan vaskularisasi plasenta, disfungsi
endotel, intoleransi imunologis antara ibu dan janin, stres oksidatif, dan defisiensi gizi.
Hipertensi kronik dapat berupa hipertensi esensial ataupun hipertensi sekunder yang
sudah terjadi sebelum hamil. Hipertensi gestasional dapat merupakan pertanda kondisi
hipertensi kronik yang akan diderita di masa depan. Sekitar 20-25% penderita hipertensi
kronik akan mengalami preeklampsia saat hamil dan sepertiga penderita hipertensi
gestasional selanjutnya akan mengalami preeklampsia.
7. Etiologi
Hipertensi tidaklah sesederhana “satu penyakit” melainkan merupakan hasil akhir
beorbagai faktor pada ibu, plasenta, dan janin. Faktor-faktor diantaranya:
a. Implantasi plasenta diseratai invasi trofoblastik abnormal pada pembuluh darah uterus
b. Toleransi imunologis yang bersifat maladaptif diantara jaringan maternal, paternal
(plasenta) dan fetal
c. Maladaptif maternal terhadap perubahan kardiovasukular atau inflamatorik yang terjadi
pada kehamilan normal
d. Faktor-faktor genetik, termasuk gen predisposisi yang diwariskan, serta pengaruh
epigenetik
8. Tanda Gejala
a. Hipertensi, disebut hipertensi bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
b. Proteinuria
c. Edema
d. Oliguria
e. Kejang
f. Asam Urat
g. Gangguan penglihatan
9. Assasment
a. Data Subjektif
1. Keluhan: nyeri dan bengkak kedua kaki, nyeri daerah bokong
2. Tidak ada alergi
b. Data Objektif
Pengkajian Fisik:
1. HPHT : 25-08-2018 / TP: 02-06-19
2. Pemeriksaan Fisik :
- TTV : TD: 120/70 mmHg, N: 100x/mnt, R: 24x/mnt, Suhu: 36.5°C
- Wajah : mata: simetris, tidak anemis, tidak edema
- Dada : payudara simetris, tidak ada pengeluaran cairan
- Abdomen : Bising usus: ada, 10x/ menit, tidak ada luka bekas operasi
- Leopold I : Teraba bagian lunak, besar
- Leopold II : Teraba bagian memanjang di sebelah kanan, teraba bagian
kecil di sebelah kiri
- Leopold III : Teraba bagian bulat, keras, dapat di gerakkan
- DJJ : 141x/mnt, reg
- Gerakan janin: aktif , dirasakan pasien
- His : Tidak teratur, tidak adekuat, ±30”
- Ekstremitas atas: normal
- Ekstremitas bawah: simetris, edema +/+
- Vulva/ Vagina : tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan Penunjang
EKG

Lab:

Blood:

WBC: 12.770 Hb: 9,7 gr/dl

Ht: 28, 9% Plat: 268.000

Urine:

Keton: 1+ Protein: Negative

Leucocyt Esterase: 2+

10. Obat yang didapat di RS:

Tgl Mulai: Nama Obat Dosis Ket


25/04/19 Luminal 3x30 mg
Dexametasone 2x 7,5 mg (4 dosis) DC jam 08
after given jam
08.00
Dopamet 3x 250 mg DC 26/04/19
27/4/19 Dopamet 3x 250 mg bila BP ≥ 110/ 80
mmHg
26/4/19 Prolacta DHA 0-0-1
Iberet F 0-0-1
Gel campur KFL 3x1
28/4/19 Cohistan Syrup 3x1 cth
Clanexi 3x 500 mg
Asuhan Kebidanan Pada Ny. W dengan G3P2A0 Gravida 34-35 Minggu dengan Hipertensi dalam Kehamilan

Tgl& Diagnosa Kebidanan& Data Tujuan & Kriteria


No Tindakan Kebidanan/ Keperawatan Evaluasi
Jam Penunjang Hasil
25/04/19 1 G3P2A0 gr 34-35 minggu dengan 1. Mengontrol TTV Mandiri Jam 19.00
18.45 PEB, JTH Intrauterine 2. Mencegah 1. Obs KU, TTV 1. TD: 120/70 mmHg,
wib terjadinya eklamsia 2. Pantau DJJ, gerakan janin, his N: 90x/mnt, R:
DS: Kadang pusing, nyeri daerah 3. Bantu posisi nyaman ps 20x/mnt, Suhu:
bokong dan pinggang, bengkak Kriteria Hasil: 4. Ajarkan teknik relaksasi 36.5°c
kedua kaki 1. TTV batas normal 5. Pantau pemberian cairan 2. DJJ: 130-150x/mnt,
DO: 2. Pusing tidak 6. Berikan emotional support reg, gerakan janin
TTV : TD: 120/70 mmHg, N: bertambah aktif dirasakan
100x/mnt, R: 24x/mnt, Suhu: 3. Tidak adanya Kolaborasi pasien, his (-)
36,5°c, Sat: 99% tanda-tanda 1. Pemberian terapi 3. Pasien nyaman
Ekstremitas bawah: edema, +/+. eklamsia Jam 20.00 dalam posisi
CRT <2” Luminal 3x30 mg semifowler dibagian
Skala nyeri: 2-3 (0-10) Dexametasone 2x7.5 mg kaki diselipkan 1-2
DJJ : 136x/mnt, reg, gerakan janin Jam 24.00 bantal
aktif dirasakan ps Dopamet 3x 250mg 4. Pasien tampak lebih
Data Penunjang: Protein urine 2. Konsul dr. P Ginting., Sp.JP tenang, skala nyeri
2+, Urobilinogen; Trace, Keton 2(0-10)
1+ 5. Inf RL at 15 gtt/mnt
6. Dokter spesialis
jantung sudah di
nofity
7. Hasil EKG: Sinus
Takikardia

25/04/19 2 G3P2A0 gr 34-35 minggu dengan 1.Mengontrol TTV Lanjutkan asuhan dan pemberian terapi 1. Pasien tampak
20.00 Hipertensi dalam Kehamilan 2. Mencegah tenang, dapat
wib JTH Intrauterine terjadinya eklamsia beristirahat, ada
relative yang
DS: Kadang pusing, nyeri daerah Kriteria Hasil: menjaga
bokong dan pinggang, bengkak 1. TTV batas normal 2. Inf RL at 15
kedua kaki 2. Pusing tidak gtt/mnt
DO: bertambah 3. DJJ dalam batas
TTV : TD: 120/70 mmHg, N: 3. Tidak adanya normal
98x/mnt, R: 22x/mnt, Suhu: tanda-tanda
36,5°c, Sat: 99% eklamsia
Ekstremitas bawah: edema, +/+.
CRT <2”
Skala nyeri: 2-3 (0-10)

Data Penunjang:
WBC: 12.770
Hb: 9,7 gr/dl
Ht: 28, 9%
Plat: 268.000
Urine:
Keton: 1+
Protein: Negative
Leucocyt Esterase: 2+

26/04/19 3 G3P2A0 gr 34-35 minggu dengan Nyeri Teratasi/ Mandiri: - Skala nyeri: 3(0-
08.00 Hipertensi dalam Kehamilan + berkurang setelah - Kaji nyeri 10)
wib Nyeri Akut dilakukan asuhan - Monitor tanda vital dan skala nyeri - TTV: TD: 110/70
JTH Intrauterine keperawatan selama secara teratur mmHg, N:
1x24 jam. Kriteria - Pantau djj, gerakan janin 89x/mnt, R:
DS: Nyeri pinggang, dan bokong, hasil: - Jelaskan penyebab nyeri 18x/mnt,
sulit untuk berjalan - Tidak ada keluhan - Jelaskan jenis aktifitas yang dapat Suhu:36,6°c
DO: TD: 110/70 mmHg, N; nyeri dilakukan selama periode nyeri - DJJ: 135x/mnt, reg,
84x/mnt, R: 20x/mnt, Suhu: - Ekspresi wajah - Tingkatkan istirahat gerakan janin (+)
36,6°c, skala nyeri 3-4(0-10). DJJ; rileks Kolaborasi : - Pasien paham
141x/mnt, reg, gerakan janin(+) , - Bebas nyeri saat Terapi: dengan penyebab
edema pada ekstremitas bawah, aktifitas - Dopamet 3x250 mg bila TD ≥110/70 nyeri, dan tampak
pasien tampak kesulitan untuk - TD 100/70 -120/80 mmHg lebih nyaman
mobilisasi. mmHg - Luminal 3x30mg - Pasien dalam posisi
- Nadi 70-100x/mnt - Iberet F 0-0-1 semi fowler, bagian
- Prolacta DHA 0-0-1 kaki diselipkan 1-2
Jam 13.50 Konsul dr. Alvin R, Sp. KFR bantal.
(Fisioterapi)

26/04/19 Kolaborasi dr. P.


10.00 Ginting, Sp. JP :
wib Kontrol nyeri, cari
fokus nyeri (bila ada),
tidak ada terapi
26/04/19 4 G3P2A0 gr 34-35 minggu dengan Nyeri Teratasi/ Kolaborasi dengan dr. Alvin R, Sp. - Skala nyeri 2-3 (0-
16.00 Hipertensi dalam Kehamilan + berkurang setelah KFR : 10)
Nyeri Akut dilakukan asuhan 1. Tindakan rehab medik
JTH Intrauterine keperawatan selama 2. Gel campur KFL 3x1
1x24 jam. Kriteria
DS: Nyeri pinggang, dan bokong, hasil:
sulit untuk berjalan - Tidak ada keluhan
DO: TD: 110/80 mmHg, N; nyeri
86x/mnt, R: 20x/mnt, Suhu: - Ekspresi wajah
36,6°c, skala nyeri 3-4(0-10) rileks
edema pada ekstremitas bawah, - Bebas nyeri saat
pasien tampak kesulitan untuk aktifitas
mobilisasi

27/04/19 5 G3P2AO gr 34-35 minggu dengan Bersihan jalan nafas Mandiri: - R: 18-20x/mnt,
23.00 Hipertensi dalam Kehamilan + efektif setelah - Kaji kepatenan jalan nafas dengan reguler, bunyi nafas:
wib Bersihan Jalan Nafas Kurang dilakukan asuhan melihat pengembangan dada, dan ronchi
Efektif keperawatan selama merasakan hembusan nafas - Ps rutin minum air
2x24 jam. Kriteria - Identifikasi adanya suara nafas hangat
DS: batuk hasil: tambahan - Inf RL at 15 gtt/mnt
DO: ku ps sedang, inf RL at 15 - Tidak sesak nafas - Ajarkan batuk efektif
gtt/mnt, TD: 110/70 mmHg, N: - RR 16-20x/mnt - Anjurkan pasien untuk
89x/mnt, R: 21x/mnt, T: 36,6°c - Batuk efektif meningkatkan pola minum
Kolaborasi :
Cohistan syr 3x1 cth
Claneksi 3x500mg
28/04/19 G3P2AO gr 34-35 minggu dengan Nyeri dan Batuk Mandiri: Pasien sudah lebih
09.00 Hipertensi dalam Kehamilan berkurang - Obs TTV baik, nyeri dan batuk
wib - Ajarkan teknik relaksasi dan teknik berkurang, produktif
DS: masih batuk, nyeri berkurang batuk efektif Ps persiapan pulang.
DO: ku ps sedang, inf RL at 15 - Motivasi ps untuk meningkatkan TTV dalam batas
gtt/mnt, skala nyeri 2( 0-10), TD: pola minum normal.
110/70 mmHg, N: 88x/mnt, R: - Ajarkan tentang body mekanik
20x/mnt, T: 36,6°c, djj: 133x/mnt, selama kehamilan
reg, gerakan janin (+), batuk - Anjurkan ps untuk rutin control
produktif, bunyi nafas: ronchi. kehamilan
Kolaborasi:
Boleh Pulang, Homed sesuai, kontral
03/5/19
KESIMPULAN
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High
Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy, yakni :
Hipertensi Kronik ialah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan 20 minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosa setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi
menetap sampai 12 minggu pascapersalinan. Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul
setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteiuria. Eklamsiaadalah preeklamsia yang
disertai dengan kejang dan atau koma. Hipertensi kronik dengan superimposed
preeklamsia adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklamsia atau hipertensi
kronik disertai proteinuria. Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension)
adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan usia 20 minggu tanpa disertai proteinuria
dan hipertensi menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan dengan tanda-tanda
preeklamsia tetapi tanpa proteinuria.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo Sarwono, 2010, Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai