Sukron
ABSTRAK
Latar belakang: Kecemasan pada pasien preoperasi arus diatasi, karena dapat menimbulkan
perubahan-perubahan fisiologis seperti meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan penyulit saat
operasi berupa perdarahan dan menghambat penyembuhan post operasi. Tujuan: Mengetahui
perbedaan efektivitas terapi musik klasik dan terapi murotal terhadap tingkat kecemasan pasien pre
operasi bedah mayor di Ruang Bedah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2018.
Metode: Disain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment pretest and post test control
group desain. Populasi seluruh pasien pre operasi bedah mayor di Rumah sakit Muhammadiyah
Palembang, Metode pengumpulan data menggunaan kuesioner APAIS dengan sampel sebanyak 32
responden yang dibagi kedalam dua kelompok intervensi. Hasil: Kecemasan sebelum terapi musik
klasik pada pasien pre operasi bedah mayor adalah 20,25 dan setelah terapi musik klasik 18,56,
sebelum terapi murottal 21,69, setelah terapi murottal 20.00. Dari hasil analisi Ada perbedaan
signifikan tingkat kecemasan sebelum dan setelah mendengarkan terapi musik klasik (p-value 0,009),
dan sebelum dan setelah mendengarkan terapi murottal (p-value 0,014) namun tidak ada perbedaan
yang signifikan tingkat kecemasan pasien yang mendengarkan musik klasik dan mendengarkan
murottal (p-value 0,107) Kesimpulan: Terapi musik klasik dan terapi murotal sangat efektif
digunakan dalam menurunan tingkat kecemasan dan bisa menjadi bahan acuan bagi rumah sakit untuk
memberikan intervensi keperawatan bagi pasien yang akan menjalani tindakan operasi mayor.
Kata Kunci: Kecemasan, Musik Klasik, dan Terapi Murotal
ABSTRACT
Background: Anxiety in the preoperative patient should be addressed, becouse itmay lead to
physiological changes like increase blood pressure and cause complications during surgery in the
form of bleeding and inhibit postoperative healing. Objective: To know the difference of
effectiveness of classical music therapy and murotal therapy to anxiety level of patient pre major
surgery at surgery room of Muhammadiyah Hospital Palembang 2018. Method: The design of the
study is pre experiment with pre test and post test control group desing approach. The Population of
this study were all patients pre major surgical operation at Muhammadiyah Hospital Palembang and
sample of 32 respondents which si divided into two intervention groups. Result: Anxiety before
classical music therapy was 20.25, and after that 18,56, before murottal therapy 21.69 and after that
20.00. There are significant differences anxiety levels between before and after listening to classical
music therapy (p-value 0.009), and between before and after listening to murottal therapy (p-value
0.014) but, there was no significant difference in anxiety levels of patients listening to classical music
and listening to murottal (p-value 0.107). Conclusion: The classical music therapy and murotal
therapy are affective to reduce anxiety problems and it can be hospital regulations who has apply in
nursing intervention to apply nursing intervension for patients who will get operation.
Keywords: Anxiety, Classical Music, and Murotal Therapy
Tabel 1.
Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden
n %
1 Umur Mean =43,19 SD= 7,137 Min= Max= 58
33
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 11 34,3
Perempuan 21 65,6
3 Pekerjaan
Bekerja 12 37,5
Tidak Bekerja 20 66,8
4 Pendidikan
SD dan SMP 22 68,8
SMA 7 21,9
Perguruan Tinggi 3 9,4
5 Riwayat Operasi
Ya 10 31,2
Tidak 22 68,8
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Kecemasan Sebelum Mendengarkan Musik Klasik
95% CI
Variabel Mean SD Min-Mak
Low Up
Kecemasan Sebelum
Mendengarkan Musik 20,25 2,23 16-23 19,06 21,44
Klasik
Low Up
Kecemasan Setelah
Mendengarkan Musik Klasik 18,56 3,01 14-25 16,96 20,17
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Kecemasan Sebelum Mendengarkan Murottal
Low Up
Kecemasan Setelah
Mendengarkan Murottal 20,00 1,63 17-22 19,13 20,87
Hasil analisis didapatkan rata-rata 22. Dari hasil estimasi interval dapat
kecemasan setelah terapi murottal adalah disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa
20, dengan standar deviasi 1,6. rata-rata kecemasan pasien pre operasi
Nilaikecemasan terendah 17 dan tertinggi bedah mayor setelah mendengarkan
Tabel 6.
Rata-Rata Nilai Kecemasan Sebelum dan Setelah Musik Klasik
Variabel Mean SD SE p-
value
Kecemasan Pretest 20,25 2,23 0,55
pasien pre 0,009
operasi Postest 18,56 3,01 0,75
Tabel 7.
Distribusi Berdasarkan Nilai Kecemasan Sebelum Dan Setelah Terapi Murottal
Tabel 8.
Rata-Rata Nilai Kecemasan Responden Pada Kelompok Music Klasik dan Murottal
Equal Variances
Variabel n Mean SD SE Assumed
t Sig.
Musik Klasik 16 18,56 3,01 0,75
-1,679 0,104
Murottal 16 20,00 1,63 0,40
Menurut Aemilia (2007) dalam Risnawati Menurut Faradisi (2012) dengan terapi
(2017) dengan mendengaran musik, murotal maka kualitas kesadaran
system limbic ini teraktivasi dan individu seseorang terhadap Tuhan akan
pun menjadi rileks. meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al
Hasil penelitian Ferawati dan Siti Qur’an atau tidak. Kesadaran ini akan
Amiyakun (2015) menjelaskan ada menyebabkan totalitas kepasrahan kepada
pengaruh pemberian terapi musik dalam Allah SWT, dalam keadaan ini otak berada
penurunan tingkat kecemasan. Penelitian pada gelombang alpha.
ini dilakukan selama 14 hari secara Gelombang alpha merupakan
berturut-turut dengan durasi 15 menit. gelombang otak pada frekuensi 7-14 Hz.
Peneliti berasumsi bahwa musik klasik Ini merupakan keadaan energi otak yang
dapat menurunkan tingkat kecemasan optimal dan dapat menyingkirkan stres.
pasien pre operasi bedah mayor, karena Dalam keadaan tenang otak dapat berpikir
ketika diperdengarkan musik kasik, maka denganjernih dan dapat melakukan
harmonisasi dalam musik klasik yang perenungan tentang adanya Tuhan, akan
indah akan masuk telinga dalam bentuk terbentuk koping atau harapan positif pada
suara (audio), menggetarkan genderang pasien.
telinga, mengguncangkan cairan diteling Sejalan dengan teori Zulkrnaini dkk,
dalam serta menggetarkan sel-selrambut di (2012) yang menyatakan bahwa
dalam koklea untuk selanjutnya melalui mendengarkan al-Qur’an terbukti
saraf koklearis menuju otak dan meningkatkan gelombang alpha yang
menciptakan imajinasi keindahan di otak merupakan gelombang yang berhubungan
kanan dan otak kiri. Yang akan dengan kedamaian atau ketenangan
memberikan dampak berupa kenyamanan internal individu, misalnya saat meditasi.
dan perubahan perasaan hingga Selain itu al-Qur’an menjadi kebutuhan
menurunkan stres yang sedang dihadapi bagi umat muslim (Tumiran dkk, 2013)
pasien. tidak hanya untuk terapi saja namun
Perbedaan Nilai Kecemasan Pada sebagai dzikir (Maulana, 2015).
Kelompok Intervensi Murottal Penelitian oleh Zahrofi (2013)
Terapi murotal memberikan dampak
menunjukkan adanya pengaruh pemberian
psikologis kearah positif dikarenakan
terapi murottal Al Qur’an terhadap tingkat
ketika murotal diperdengarkan dan sampai
kecemasan pasienhemodialisa di Rumah
ke otak, maka murotal ini akan
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (p =
diterjemahkan oleh otak (Maulana, 2015).
0,001). Penelitian lain yang dilakukan oleh
disarankan agar terapi musik klasik dengan masalah lainnya selain bedah
dan murottal dapat menjadi salah satu mayor seperti pasien terminal dan
intervensi mandiri keperawatan yang proses persalinan dengan jumlah
dapat dilakukan perawat untuk responden lebih banyak, dengan
mengatasi kecemasan pasien pre bedah menggunakan kelompok kontrol,
mayor khususnya, dan kecemaan dengan menggunakan ruangan yang
pasien umumnya dengan cara lebih kondusif, dengan kriteria lebih
memasukan terapi tersebut dalam spesifik, waktu terapi dan frekuensi
daftar intervensi keperawatan. lebih panjang, menggunakan desain
3) Peneliti Selanjutnya penelitian yang lebih baik, atau dengan
Dapat melakukan penelitian lebih membandingkan dengan terapi yang
lanjut tentang pengaruh terapi musik digunakan di rumah sakit yang telah
klasik dan murottal pada pasien ditambahkan dengan intervensi ini
DAFTAR PUSTAKA
Aqil, A.A. & Charis, M.A. (2016).5 AmalanPenyuci Hati. Jakarta: QultumMedia.
Azwar S. (2012). Teori Skor Klasik. In Reliabilitas dan Validitas. Ed 4. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2012: 26-50.
Chiang, L (2012). The effect of music andnature sounds on cancer pain and anxiety in
hospice cancer patients. FrancesPayne Bolton School of Nursing CaseWestern
Reserve University. (Unpublished dissertation paper).
Faradisi, F. (2012).Efektivitas terapi murotal dan terapi musik klasik terhadap penurunan
tingkat kecemasan pasien pra operasi di pekalongan.Jurnal IlmiahKesehatan. 5(2):7.
Diakses sabtu, 26Desember 2018 (19:15).http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id/
journal/index.php/jiks/ article/ view/ 7/6.
Firdaus (2016). Uji validasi konstruksi dan reliabilitas instrumen the amsterdampreoperative
anxiety and information scale (APAIS) versi indonesia. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Jakarta.
(Unpublished ThesisPaper)
Handayani,R. Fajarsari, D. Asih, D.R.T. Rohmah, D.N. (2014). Pengaruh terapi murrotal al-
qur‟an untuk penurunan nyeri persalinan dan kecemasan pada ibu bersalin kala I fase
aktif. Jurnal IlmiahKebidanan. 1(2):12.
Hastono, S. P. (2009). Modul Analisis Data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Jatmiko (2015).Pemberian terapi murotal terhadap penurunan tingkat kecemasan pra operasi
fraktur humerus pada asuhan keperawatan Tn. M di ruang Flamboyan RSUD
Sukoharjo. Progam Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Husada Surakarta
Musbikin, I. (2008). Misteri Sholat Berjamaah Bagi Kesehatan Fisik Dan Psikis.Yogyakarta:
Mitra pustaka.
Novita (2012). Pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi open reduction andinternal
fixation (ORIF) di RSUD dr. H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Fakultas Ilmu
Perawatan Program Pascasarjana Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan
Keperawatan MedikalBedah
Pratiwi, L. Hasneli, Y. & Ernawaty. (2015). Pengaruh teknik relaksasi benson danmurottal
al-qur‟an terhadap tekanandarah pada penderita hipertensi primer.Jurnal
Online Mahasiswa Program StudiIlmu Keperawatan. 2(2):1217. Diaksesminggu, 6
Januari 2018 pukul 17.00
wib.Padahttps://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/8286.
Potter, P. A., & Perry, A. g. (2008). Fundamental of nursing : concepts, process, and practice
(4 ed. Vol. 2).Jakarta: EGC.
Rekam Medis RS Muhammadiayah Palembang. (2018). Data Rekam Medis pasien dengan
prosedur bedah mayor Palembang SumateraSelatan. (Unublished Data).
Smeltzer,S.C., &Bare, B.G.(2012). Keperawatan Medikal-Bedah (8 ed. Vol.3). Jakarta: EGC.
Notoadmodjo, S.(2010). Etika & Hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka Cifta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saputry (2017) Pengaruh Pemberian Murottal Al-Qur’an dan Musik Klasik Terhadap
Tekanan Darah pada Pasien Pra Operasi. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin
Alauddin Makassar. (Unpublished Thesis Paper).
Stuart, WG, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa, EGC: Jakarta.
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 14
Volume 9, Desember 2018, Nomor 1 Sukron