1. Loket dan RM
a. IFAS
Strength Weaknes
1. Loket puskesmas melayani pasien 1. Petugas RM hanya ada 2 orang
BPJS dan non BPJS dengan RM dan rata-rata pasien per
2. Loket puskesmas melayani sesuai harinya yang banyak sehingga
antrian dapat menambah jam kerja bagian
3. Terdapat antrian khusus bagi pasien RM
poli umum, poli KIA, dan gawat 2. Belum ada panduan alur masuk
darurat yang dapat diketahui dan
4. RM disusun menurut nomor memudahkan semua pengunjung
urutnya
5. Memiliki ruangan RM tersendiri
6. Memiliki kotak RM sendiri untuk
setiap urutan untuk memudahkan
pencarian
b. EFAS
Opportunity Threat
1. Bagian RM memiliki aplikasi serah terima RM yang -
memudahkan bagian RM
2. Bagian loket memiliki aplikasi tersendiri yang dapat
memudahkan
3. Jumlah peserta terdaftar mulai Januari 2019 hingga 19
Desember 2019 adalah sebanyak 26.453 peserta
4. Letak loket pendaftaran yang strategis sehingga dapat
langsung dijangkau pengunjung
d. Analisis SWOT
No Unsur Manajemen Bobot Rating Bobot x Rating
Strength
1. Loket puskesmas melayani pasien (S-W)
0,2 4 0,8
BPJS dan non BPJS 3,55-
2. Loket puskesmas melayani sesuai 3,5 =
0,15 3 0,45
antrian 0,05
3. Terdapat antrian khusus bagi pasien
poli umum, poli KIA, dan gawat 0,15 4 0,6
darurat
4. RM disusun menurut nomor urutnya 0,1 4 0,4
5. Memiliki ruangan RM tersendiri 0,15 2 0,3
6. Memiliki kotak RM sendiri untuk
setiap urutan untuk memudahkan 0,25 4 1
pencarian
Total 1 - 3,55
Weakness
1. Petugas RM hanya ada 2 orang
dengan RM dan rata-rata pasien per
0,5 4 2
harinya yang banyak sehingga dapat
menambah jam kerja bagian RM
2. Belum ada panduan alur masuk yang
dapat diketahui dan memudahkan 0,5 3 0,15
semua pengunjung
Total 1 3,5
Opportunity
1. Bagian RM memiliki aplikasi serah (O-T)
terima RM yang memudahkan 0,2 3 0,6 3,4
bagian RM
2. Bagian loket memiliki aplikasi
0,2 3 0,6
tersendiri yang dapat memudahkan
3. Jumlah peserta terdaftar mulai
Januari 2019 hingga 19 Desember 0,1 2 0,2
2019 adalah sebanyak 26.453 peserta
4. Letak loket pendaftaran yang
strategis sehingga dapat langsung 0,5 4 2
dijangkau pengunjung
Total 1 3,4
e. Diagram Layang
b. EFAS
Opportunity Threat
1. Digunakan sebagai lahan praktek 1. Banyak tenaga kesehatan yang
dokter internship membuka praktek mandiri di
2. Merupakan pelayanan FKTP yang sekitar puskesmas
dapat melayani BPJS
3. Digunakan sebagai lahan praktek
mahasiswa profesi keperawatan
d. Analisis SWOT
No Unsur Manajemen Bobot Rating Bobot x Rating
Strength
1. Memiliki ruang tersediri yang terpisah (S-W)
0,15 3 0,45
dari ruang pemeriksaan lainnya 3,6-2,2
2. Terdapat 2 tenaga dokter umum dan = 1,4
0,15 3 0,45
1 tenaga administrasi
3.
Melayani semua kalangan dengan
0,2 4 0,8
semua penyakit
4. Melayani rujukan dengan BPJS 0,2 4 0,8
5. Memiliki buku catatan kunjungan
0,1 4 0,4
tersendiri
6. Melayani konseling bagi pengunjung
0,1 4 0,4
yang sehat
7. Terdapat daftar 10 diagnosis
0,1 3 0,3
terbanyak
Total 1 3,6
Weakness
1. Ruangan kurang luas dan penataan
0,2 3 0,6
kurang rapi
2. Tidak ada program penyuluhan
0,5 2 1
khusus
3. Belum terdapat alur periksa yang jelas
di bagian pemeriksaan kesehatan 0,3 2 0,6
umum
Total 1 2,2
Opportunity
1. Digunakan sebagai lahan praktek (O-T)
0,25 3 0,75
dokter internship 3,5 – 2
2. Merupakan pelayanan FKTP yang = 1,5
0,5 4 2
dapat melayani BPJS
3. Digunakan sebagai lahan praktek
0,25 3 0,75
mahasiswa profesi keperawatan
Total 1 3,5
Threat
1. Banyak tenaga kesehatan yang 1 2 2
membuka praktek mandiri di sekitar
puskesmas
Total 1 2
e. Diagram Layang
3. Upaya program gizi masyarakat
a. Kegiatan
1) Pelayanan Gizi Masyarakat
2) Penanggulangan Gangguan Gizi
3) Pemantauan Status Gizi
b. Jumlah petugas
1 orang ahli gizi yaitu Azizatul Laili.,S.Gz sebagai koordinator dari puskesmas dan
bekerja sama dengan 10 orang bidan wilayah.
c. Target
Pelayanan Gizi Masyarakat:
1. Pemberian kampsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan: 85%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2
(dua) kali setahun: 85%
3. Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil
4. Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK): 21,1%
Penanggulangan Gangguan Gizi:
1. Pemberian tablet penambah darah pada remaja putri: 20%
2. Pemberian PMT-P pada balita kurus85%
3. Ibu hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan: 65%
Pemantauan Status Gizi:
1. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana
gizi buruk: 100%
2. Cakupan penimbangan balita D/S: 79%
3. Balita naik berat badannya (N/D): 60%
4. Balita Bawah Garis Mera (BGM): 1,9%
5. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium: 90%
e. Kendala
1) SDM masyarakat terkait kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari
informasi kesehatan
2) Belum optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan di posyandu dilaksanakan
oleh kader dimeja ke 4
3) Belum optimalnya pemberian tablet
4) Fe pada bumil karena keterbatasan pasokan tablet tambah darah dari
pemerintah.
f. Sumber dana
1) Sumberdana gizi untuk pasien yang ada di rawat inap Puskesmas Rambipuji
berasal dari BOK dan APBD
2) Konseling gizi di Poli Gizi Puskesmas Rambipuji bersifat gratis (tidak
dipungut biaya)
3) Sumberdana pemberian vitamin A di Posyandu Rambipuji berasal dari APBN
4) Sumber dana pemberian PMT di Posyandu Rambipuji berasal dari APBD
g. Sarana Prasarana
Untuk kegiatan penyuluhan dan alat kesehatan puskesmas yang memfasilitasi
h. Program Layanan
Bekerjasama dengan kader posyandu balita yang berada di masing-masing desa
untuk pelaksanaan kegiatan
i. Frekuensi Penyakit
Seluruh masalah gizi yang dilayani
l. Matriks SWOT
EFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
EFAS
Peluang
(Opportunity) 1. Pelaksanaan promosi 1. Pembaharuan konsep
kesehatan dengan metode promosi kesehatan
yang lebih menarik untuk kepada masyarakat
meningkatkan minat dan misalkan dengan games,
antusiasme masyarakat emo demo dan lain
terhadap promosi kesehatan sebagainya untuk
tentang gizi yang akan meningkatkan minat
diberikan masyarakat dan
2. Pelaksanaan sosialisasi lebih memudahkan materi
digalakkan terkait promosi untuk dicerna
kesehatan tentang gizi untuk 2. Penggunaan media
meningkatkan tingkat promosi kesehatan
kesehatan pada masyarakat booklet/leaflet dan
3. Melakukan kerja sama lintas poster kepada sasaran
sektoral pada sekolah- kegiatan promosi
sekolah lebih banyak lagi kesehatan tentang gizi
untuk memperluas cakupan untuk memaksimalkan
promosi kesehatan tentang hasil promosi kesehatan.
gizi yang akan diberikan
Ancaman (Threat)
1. Melakukan kerjasama 1. Membuat visi misi
dengan pemegang untuk kegiatan program
kekuasaan, dan pemerintah gizi untuk menambah
setempat dalam semangat dan fokus
meningkatkan semangat dan kerja
motivasi masyarakat dalam 2. Memasukkan program
promosi kesehatan serta promosi kesehatan
memperluas cakupan daerah tentang gizi dalam
promosi kesehatan tentang kegiatan-kegiatan
gizi masyarakat seperti
2. Melakukan program- Rapat PKK, dan
program dengan inovasi- pertemuan RT RW serta
inovasi terbaru dan kegiatan
pemberian penghargaan kemasyarakatan
terhadap masyarakat dalam lainnya.
melaksanakan program
promosi kesehatan tetang
gizi.
m. Saran
Dalam setiap kegiatan promosi kesehatan tentang Gizi selalu disertai dengan
penggunaan fasilitas dan media promosi yang menarik untuk menarik minat
masyarakat. Kegiatan Promosi Kesehatan tentang Gizi memberikan media berupa
booklet/leaflet setiap melakukan penyuluhan, memberikan poster mengenai 5 meja
kepada setiap Posyandu sebagai pengingat untuk mengoptimalkan peran kader
dalam konsep 5 meja, terutama dalam meja 4 penyuluhan. Mengoptimalkan
kegiatan pembuatan larutan vitamin tambahan bagi bumil dan balita dengan gizi
buruk. Mengoptimalkan kegiatan kelas parenting dan ibu hamil saat setelah
dilaksanakan Posyandu serta mengoptimalkan kelompok ibu menyusui.
Mengoptimalkan Pos Gizi di setiap dusun untuk mengenalkan menu makanan
bergizi, sehingga ibu dapat menyajikan makanan bergizi yang murah dan menarik
dengan tujuan akhir agar program UKM Esensial Gizi dapat terwujud atau tercapai.
n. Analisis SWOT
UNSUR MANAJAMEN BOBOT RATING BOBOT x
RATING
INTERNAL FACTOR (IFAS)
1. STRENGTH
Puskesmas memfasilitasi segala kebutuhan yang
diperlukan saat dilaksanakannya Promosi Kesehatan 0,25 4 1
Gizi masyarakat khususnya maternal dan anak-anak
Program yang disusun mencakup kebutuhan gizi
0,15 3 0,45
diseluruh lapisan
Memiliki SDM yang memumpuni dalam pelayanan
promosi kesehatan 0,2 3 0,6
Opportunity
Strength
Weakness
Threats
2. Sasaran
a. Masyarakat umum, ibu hamil, balita dan anak
prasekolah di wilayah kerja Puskesmas
Rambipuji;
b. Murid TK, SD/MI diwilayah kerja Puskesmas Rambipuji;
c. Masyarakat umum, ibu hamil dan balita di
Posyandu binaan wilayah kerja Puskesmas
Rambipuji
3. Jumlah Petugas
a. Drg. Sri Ekoprapti Wahyuni selaku penanggung jawab program
UKGMD/UKSG;
b. 1 perawat gigi.
4. Target Pencapaian Kegiatan
Kegiatan Target/thn Total Pencapaian
Jumlah %
I. UPAYA PEMBINAAN/PENGEMBANGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Frekuensi kunjungan ke SD 12 12 100
2. Frekuensi kunjungan ke TK 12 12 100
II. UPAYA PELEYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. JUMLAH PERAWATAN GIGI YANG DITANGANI
1. Usia 0-4 tahun yang dirawat di puskesmas 100
2. Usia 5-14 tahun yang dirawat di puskesmas 100
3. Usia 15-19 tahun yang dirawat di puskesmas 100
4. Usia 20-44 tahun yang dirawat di puskesmas 100
5. Usia 45-54 tahun yang dirawat di puskesmas 100
6. Usia 55-59 tahun yang dirawat di puskesmas 100
7. Usia 60-64 tahun yang dirawat di puskesmas 100
8. Usia 65-69 tahun yang dirawat di puskesmas 100
9. Usia 70 tahun keatas yang dirawat di puskesmas 100
C. RATIO GIGI TETAP YANG DITAMBAL TERHADAP GIGI TETAP YANG DICABUT
1. Jumalah penambalan gigi tetap 100
2. Jumlah pencabutan gigi tetap 100
No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan Kesenjangan
Sasaran satuan % %
1 Upaya pembinaan/pengembangan kesehatan gigi
a. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi di murid TK Kali 12 12 100 100
b. Demo sikat gigi massal di SD/MI Kali 12 12 100 100
2. Pelayanan kesehatan gigi
a. Jumlah perawatan gigi yang ditangani
1) Usia 0-4 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
2) Usia 5-14 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
3) Usia 15-19 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
4) Usia 20-44 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
5) Usia 45-54 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
6) Usia 55-59 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
7) Usia 60-64 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
8) Usia 65-69 tahun yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
9) Usia 70 tahun keatas yang dirawat di puskesmas Orang 100 100
10) Ratio gigit tetap yang ditambal terhadap yang 100 100
Dicabut
11) Jumlah pencabutan gigi 100 100
12) Jumlah penambalan gigi 100 100
5. Masalah
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Jumlah tenaga ada 1 dokter gigi dan 1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
1 perawat gigi belum maksimal di posyandu
2. Kegiatan yang dilakukan yaitu 2. Kurangnya kesadaran siswa
penyuluhan kesehatan gigi, terhadap kesehatan gigi dan mulut
demontrasi sikat gigi dan 3. Banyak siswa yang tidak mau untuk
pemeriksaan kesehatan gigi dan mengikuti kegiatan periksa gigi
mulut karena takut
3. Sasarannya yaitu ibu hamil,
masyarakat, balita, anak prasekolah,
TK dan sekolah Dasar (SD)
4. Sumber dana yang digunakan
berasal dari badan operasional
kegiatan
5. Sarana dan prasarana terpenuhi
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Adanya lintas sektor seperti bidan 1. Kesadaran masyarakat akan
desa, pustu, ponkesdes serta kesehatan gigi dan mulut serta
posyandu pemeriksaan rutin di puskesmas
kurang peminatan
2. Masyarakat hanya ke puskesmas
jika sudah memiliki kondisi
pemasalahan yang buruk.
Tabel Skoring
Faktor-Faktor Bobot Rating Jumlah (Bobot
Strategis x Rating)
Kekuatan
1. Jumlah tenaga 0,18 3 0,54 S-W=
ada 1 dokter gigi 3,54-1,4= 2,14
dan 1 perawat
gigi
Jumlah 1 5 1,4
Peluang
1.. Adanya lintas 1 4 4 O-T=
sector seperti 4-1,8= 2,2
bidan desa,
pustu, ponkesdes
serta posyandu
Jumlah 1 4 4
Ancaman
1. Kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat akan
kesehatan gigi
dan mulut serta
pemeriksaan
rutin di
puskesmas
masih kurang
2. Masyarakat 0,6 3 1,8
hanya ke
puskesmas jika
sudah memiliki
kondisi
pemasalahan
yang parah.
Jumlah 1 5 2,6
(2,14, 2,2)
Berdasarkan hasil analisis diagram layang di atas, diketahui bahawa kesehatan gigi
dan mulut berada pada kuadran I, yang berarti berada pada posisi yang
menguntungkan. Puskesmas Rambipuji pada program kesehatan gigi dan mulut
memiliki kekuatan dan peluang yang cukup baik. strategi yang harus dilakukan di
antaranya adalah :
a. Mengoptimalkan pelayanan yang diberikan pada sasaran dan masyarakat
b. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait gigi dan mulut
c. Memberikan peluang bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut
8. Implementasi
Pendidikan kesehatan tentang gigi pada balita dan ibu dilakukan pada bulan januari
2020 mengikuti jadwal kegiatan yang ada di Puskesmas Rambipuji
5. SWOT PELAYANAN TB-HIV
a. Kegiatan
- Kunjungan ke rumah pasien indeks setiap bulan
- Kunjungan ke rumah sekitar pasien indeks
- Penyuluhan tentang TB setiap bulan di rumah pasien
- Refreshing kader dan PPM setiap 1 bulan (review tentang TB,
sosialisasi tentang IK)
b. Jumlah petugas
Terdapat 1 penanggung jawab, dan 1 petugas entry dara TB
c. Target
- 1400 kasus per tahun
- 140 suspec per bulan
- 14 kasus per bulan
d. Pencapaian kesehatan
e. Kendala
- Pasien kurang tanggap terhadap penyakit batuk, seringkali batuk
dianggap sebagai penyakit biasa
f. Sumber dana
- Sumber dana dalam melaksanakan kegiatan progam berasal dari
puskesmas
g. Pemasaran
- Mendatangi pasien indeks dan sekitar rumah pasien indeks untuk
memberikan pendidikan kesehatan mulai dari pengertian, tanda dan
gejala, penatalaksanaan, pencegahan, dan pengobatan TB
h. Sarana prasarana
- Pada saat penyuluhan dibutuhkan LCD dan proyektor yang telah
disediakan oleh puskesmas
i. Frekuensi penyakit
- Semua masalah penyakit menular (penyakit yang berisiko terjadi KLB
atau wabah)
j. Program layanan
- TB dan penyakit menular
k. Internal Faktor Analisis Situasi (IFAS)
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki kegiatan kunjungan ke 1. Petugas harus turun ke lapangan
rumah pasien indeks setiap bulan untuk menyeser pasien yang
2. Memiliki kegiatan kunjungan ke batuk agar sesuai target
rumah sekitar pasien indeks
3. Memiliki kegiatan penyuluhan
tentang TB setiap bulan di rumah
pasien
4. Memiliki kegiatan refreshing
kader dan PPM setiap 1 bulan
5. Melayani seluruh penyakit
menular
1
Kuadran III. Turn Around 0,8 Kuadran I. Agresif
0,6
0,4
0,2
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1
-0,2
Kuadran IV. Defensif -0,4 Kuadran II. Difersifikasi
-0,6
-0,8
-1
s-w = 0,6
o-t = 1
Jumlah 1 3 3
Peluang (Opportunity)
1. Sumber dana dalam 1 4 4
melaksanakan kegiatan
progam berasal dari puskesms
Jumlah 1 4 4
Ancaman (Threat) 1 3 3
1. Tidak ada pemasaran khusus
Jumlah 1 3 3
Diagram layang
1
Kuadran III. Turn Around 0,8 Kuadran I. Agresif
0,6
0,4
0,2
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1
-0,2
Kuadran IV. Defensif -0,4 Kuadran II. Difersifikasi
-0,6
-0,8
-1
Sw = 4-3 = 1
Ot = 4-3 = 1
7. SWOT IVA
a. Kegiatan
Tidak memiliki kegiatan khusus
b. Jumlah Petugas
1. Hanya ada 2 Bidan yang sudah mengikuti workshop
2. Terdapat 24 bidan desa
3. Belum ada bidan yang memiliki lisensi pemeriksaan IVA (belum ada yang
mengikuti pelatihan IVA
4. Belum ada struktur organisasi
c. Target
1. Dipuskesmas induk dibuka pemeriksaan IVA setiap hari
2. Terdapat poli IVA dan KB secara khsusu
3. Pemeriksaan dapat dilakukan 100% pada seluruh kelompok perempuan
yang sudah melakukan hubungan intim mulai dari usia subur sampai
manapouse
d. Pencapaian kesehatan
1. Mulai oktober – desember 2019 sudah memeriksa IVA pada 135
perempuan
2. Sudah ada hasil terkait pemeriksaan IVA dan terdapat 2 perempuan yang
dicurigai berisiko kanker servik dan sudah dirujuk ke RS besar
3. Masyarakat sudah mulai terbuka terkait pemeriksaan IVA khususnya para
pekerja seks komersial
e. Kendala
1. Belum sadarnya masyarakat terkait pemeriksaan IVA
2. Bidan harus mendatangi pos kader agar banyak masyarakat yang mau
memeriksakan IVA
3. Masyarakat takut akan pemeriksaan IVA karena takut jika hasilnya
positif
4. Belum ada jadwal pelaksanaan untuk melukan pemeriksaan IVA
f. Sumberdana
1. Seluruh alat dan bahan untuk pemeriksaan IVA sudah disediakan dari
pemerintah.
2. Pemeriksaan IVA dilakukan secara gratis
g. Pemasaran
Belum pernah dilakukannya sosialisasi pada masyarakat.
h. Sarana Prasarana
Alat dan bahan pemeriksaan IVA sudah lengkap dan tidak ada kendala
i. Program layanan
Bekerja sama dengan program Puskesmas seperti di posyandu dan posbindu
j. Frekuensi penyakit
Melayani semua kelompok perempuan
k. Internal Faktor Analisis Situasi (IFAS)
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Terdapat 24 bidan desa 1. Tidak memiliki kegiatan khusus
2. Mulai oktober – desember 2019 2. Hanya ada 2 Bidan yang sudah
sudah memeriksa IVA pada 135 mengikuti workshop
perempuan 3. Belum ada bidan yang memiliki
3. Sudah ada hasil terkait pemeriksaan lisensi pemeriksaan IVA (belum
IVA dan terdapat 2 perempuan yang ada yang mengikuti pelatihan
dicurigai berisiko kanker servik dan IVA
sudah dirujuk ke RS besar 4. Belum ada struktur organisasi
4. Masyarakat sudah mulai terbuka
terkait pemeriksaan IVA khususnya
para pekerja seks komersial
m. Matriks SWOT
EFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
IFAS
Peluang 1. Peningkatan kerja sama 1. Pengajuan pada
(Opportunity) lintas program dan sector pemerintah untuk
untuk mengembangkan diberikan pelatihan
program pemeriksaan terkait pemeriksaan IVA
IVA
2.
Ancaman 1. Promosi program 1. Membuat program
(Threat) kesehatan pemeriksaan pemeriksaan IVA
IVA dengan dengan target capaian
memanfaatkan kerja sama dan sasaran seluruh
lintas program puskesmas lapisan masyarakat
Jumlah 1 20 3,34
ANCAMAN
1. Belum sadarnya masyarakat terkait 0,27 3 0,81
pemeriksaan IVA
2. Bidan harus mendatangi pos kader agar 0,26 4 1,04
banyak masyarakat yang mau memeriksakan
IVA
3. Masyarakat takut akan pemeriksaan IVA 0,23 3 0,69
karena takut jika hasilnya positif
4. Belum ada jadwal pelaksanaan untuk melukan 0,24 3 0,72
pemeriksaan IVA serta belum pernah
dilakukannya sosialisasi pada masyarakat.
Jumlah 1 13 3,26
Jumlah: O-T= 3,34-3,26= 0,8
o. Diagram layang
Opportunity
Strength
Weakness
Threats
m. Matriks SWOT
EFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
IFAS
Peluang Peningkatan kerja sama dilakukan kolaborasi dengan
(Opportunity) lintas program dan sector kader dan pemerintah desa
untuk mengembangkan (seperti kasun, RT dan RW)
program pemeriksaan untuk memberikan informasi
pada masyarakat jika aka
nada puskesmas keliling
Ancaman dilakukan sosialiasi secara Memaksimalkan program
(Threat) rutun terkait adanya pemeriksaan puskesmas
puskesmas keliling dalam keliling masjid dengan target
memfasilitasi masyarakat capaian dan sasaran seluruh
yang jauh darai fasilitas lapisan masyarakat
kesehatan
PELUANG
1. Seluruh alat dan bahan untuk pemeriksaan 0,66 3 1,98
sudah disediakan dari pemerintah
danpuskesmas induk
2. Pemeriksaan dilakukan secara gratis 0,35 3 1,05
Jumlah 1 6 3,03
ANCAMAN
Belum sadarnya masyarakat terkait kesehatan 1 2 3
sehingga sedikit yang minat untuk mendatangi
puskesmas keliling
Jumlah 1 2 3
Jumlah: O-T= 3,03-3= 0,3
n. Diagram layang
Opportunity
Strength
Weakness
Threats
9. LABORATORIUM
a. Kegiatan
Tidak memiliki program kegiatan khusus, hanya mengikuti kegiatan
puskesmas induk
b. Jumlah Petugas
Terdapat 1 petugas lab
c. Target
Memiliki program sendiri terkait pemeriksaan laboratorium pada masyarakat
d. Pencapaian kesehatan
1. Pelaksanaan pengadaan barang dilakukan secara tepat
2. Pelaporan pengadaan barang dilakukan secar tepat waktu dan sesuai
e. Kendala
1. Hanya ada 1 petugas
2. Belum ada alat pemeriksaan seperti TCM, repit HIV dll, sehingga dalam
pemeriksaan lebih lanjut harus dirujuk
3. Tidak memiliki pencapaian, semua yang dilakukan petugas lab hanya
sesuai permintaan dari petugas kesehatan (seperti dokter dan bidan) yaitu
seperti pemeriksaan darah, dahak dll
f. Sumberdana
Sumberdana dari Pemerintah dan JKN
g. Pemasaran
Belum pernah dilakukannya sosialisasi pada masyarakat.
h. Sarana Prasarana
Alat dan bahan pemeriksaan laboratorium yang ringan sudah disediakan
pemerintah
i. Program layanan
Bekerja sama dengan program Puskesmas
j. Frekuensi penyakit
Melayani semua kelompok dengan seluruh penyakit
k. Internal Faktor Analisis Situasi (IFAS)
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Pelaksanaan pengadaan barang 8. Tidak memiliki program
dilakukan secara tepat kegiatan khusus, hanya
2. Pelaporan pengadaan barang mengikuti kegiatan
dilakukan secar tepat waktu dan puskesmas induk
sesuai 9. Terdapat 1 petugas lab
10. Tidak memiliki pencapaian,
semua yang dilakukan
petugas lab hanya sesuai
permintaan dari petugas
kesehatan (seperti dokter dan
bidan) yaitu seperti
pemeriksaan darah, dahak dll
Jumlah 1 6 3,5
KELEMAHAN
1. Tidak memiliki program kegiatan khusus, 0,25 2 0,5
hanya mengikuti kegiatan puskesmas induk
2. Terdapat 1 petugas lab 0,25 2 0,5
3. Tidak memiliki pencapaian, semua yang 0,50 3 1,5
dilakukan petugas lab hanya sesuai permintaan
dari petugas kesehatan (seperti dokter dan
bidan) yaitu seperti pemeriksaan darah, dahak
dll
Jumlah 1 7 2,5
PELUANG
1. Sumberdana dari Pemerintah dan JKN 0,35 3 1,05
0,65 4 2,6
2. Alat dan bahan pemeriksaan laboratorium
yang ringan sudah disediakan pemerintah
Jumlah 1 7 3,65
ANCAMAN
Belum ada alat pemeriksaan seperti TCM, repit 1 4 4
HIV dll, sehingga dalam pemeriksaan lebih lanjut
harus dirujuk
Jumlah 1 4 4
Jumlah: O-T= 3,65-4= -0,35
n. Diagram layang
Opportunity
Strength
Weakness
Threats
m. Matriks SWOT
EFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
IFAS
Peluang membentuk program penambahan SDM
(Opportunity) pengadaan obat dari
puskesmas ke mayarakat
Ancaman melakukan sosialisasi pada -
(Threat) masyarakat terkait obat-obat
yang bisa didapatkan
n. Tabel skoring SWOT
Faktor-faktor strategis Bobot Rating Jumlah
(bobot x
rating)
KEKUATAN
1. Pelaksanaan pengadaan barang dilakukan secara 0,35 3 1,05
tepat
2. Pelaporan pengadaan barang dilakukan secar 0,29 2 0,58
tepat waktu dan sesuai
3. Melayani semua kelompok dengan seluruh
penyakit 0,38 3 1,14
Jumlah 1 14 2,77
KELEMAHAN
1. Tidak memiliki program kegiatan khusus, 0,40 3 1,2
hanya mengikuti kegiatan puskesmas induk.
2. Terdapat 2 petugas yaitu 1 petugas pelayanan 0,60 3 1,8
dan 1 petugas gudang obat
Jumlah 1 6 3
PELUANG
1. Sumberdana dari Pemerintah dan JKN 0,56 4 2,24
2. Obat disediakan pemerintah 0,44 4 1,76
Jumlah 1 8 4
ANCAMAN
1. Terkadang tidak dapat mengikuti kegiatan 0,50 3 1,5
puskesmas karena tidak ada yang
menggantikan untuk melayani dipuskesmas
0,50 3 1,5
2. Belum pernah dilakukannya sosialisasi pada
masyarakat
Jumlah 1 6 3
Jumlah: O-T= 4-3= 1
o. Diagram laying
Opportunity
Strength
Weakness
Threats
Berdasarkan diagram diatas, diketahui bahwa program farmasi puskesmas mempunyai peluang
yang besar, tapi di lain pihak juga mempunyai kelemahan internal. Strategi yang bisa dilakukan
adalah meminimalkan masalah internal.
Saran:
1. Penambahan SDM
2. Pelaksanaan program khusus terkait pemberian obat gratis pada masyarakat