Anda di halaman 1dari 25

FILTER TESTING UNIT

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat melakukan proses filtrasi terhadap suspensi pada tekanan konstan
dan menerapkan rumus – rumus terpakai yang ada.
2. Mempelajari parameter – parameter yang merupakan variabel terpenting
pada filtrasi seperti konsentrasi suspensi, pressure drop ΔP, dan filter
medium.
3. Melakukan perhitungan untuk menentukan cake parameter.
a. Porositas cake
b. Specific cake resistance
c. Filtrat medium resistance dan tebal eqivalen dari filter medium.
4. Menentukan batas kompersibilitas filter cake.

II. DASAR TEORI


Filtrasi adalah suatu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan
suspensi.Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel
padat atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat
yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Larutan suspensi dialirkan melalui
medium filter (medium berpori) sehingga padatan akan tertahan pada
permukaan filter sementara filtratnya akan mengalir melalui pori medium
filter. Kualitas filtrate hasil filtrasi sangat bergantung dari pori medium filter
yang dipakai.
Proses filtrasi dapat dilakukan dalam skala laboratorium dan industri.
Dalam skala laboratorium, suspense hanya dituangkan ke kertas saring di atas
corong dan gelas beaker. Disini hanya gaya gravitasi bumi yang dipakai.
Untuk mempercepat proses biasanya digunakan corong Buchner yang
menggunakan aliran air untuk menghasilkan vakum. Dalam skala industry,
bentuk-bentuk operasi yang lebih rumit akan dipakai untuk mengatasi jumlah
suspense yang besar dan beraneka ragam. Selama operasi berlangsung,
lapisan partikel padat akan terbentuk semakin tebal dan karenanya perlu beda
tekanan yang lebih besar serta bentuk modifikasi lainnya untuk mendapatkan
laju filtrasi yang tinggi.
Proses filtrasi dipakai mulai dari industry pertambangan sampai
industry kimia yang siap pakai. Pada banyak industry, partikel padatannya
yang diperlukan, sedangkan untuk pengolahan limbah industry, filtratnya
yang harus diambil untuk selanjutnya diolah lagi. Filtrasi atau penyaringan
adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan
fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,dimana zat padat itu
bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan
yaitu padatannya atau cairannya dan bahkan kedua-duanya.
Pada filtrasi kue (cake filtration) suspensi dialirkan melalui suatu media
filter sehingga partikel-partikel padat yang terkandung di dalamnya masuk ke
dalam pori-pori media filter dan membentuk suatu lapisan tipis, yang mana
secara berangsur-angsur akan mengambil alih proses filtrasi yang sebelumnya
dilakukan oleh media filter.
Partikel-partikel yang terperangkap pada pori-pori media filter dari
waktu ke waktu menjadi makin banyak sampai akhirnya proses filtrasi
menjadi terganggu karenanya, misalnya terjadi penurunan tekanan yang
sangat besar sehingga tidak ada lagi suspensi yang dapat melewati media
filter. Keadaan ini digambarkan dengan suatu istilah choking atau blocking.
Dalam keadaan ini, hasil “tangkapan” atau kemudian disebut sebagai filter
cake, yang terkumpul di atas media filter harus dikeluarkan dan proses filtrasi
untuk sementara dihentikan.
Sejalan dengan semakin banyaknya partikel-partikel yang terperangkap
pada media filter dan membentuk filter cake, maka akan terjadi penurunan
tekanan, yang mana bersama-sama dengan berat cake itu sendiri akan
menyebabkan gaya yang menekan pada bidang media filter. Untuk menahan
gaya ini, maka secara umum diperlukan suatu pendukung filter (filter
support) yang dapat diletakkan di bawah media filter.
Pemilihan media filter biasanya berdasarkan pertimbangan penurunan
tekanan (pressure drop) yang akan terjadi. Misalnya, untuk menghindari
tingginya pressure drop yang tidak perlu, secara umum harus dipilihkan suatu
media filter yang lebar pori-porinya lebih besar daripada ukuran partikel
terkecil yang seharusnya dapat ikut terfiltrasi. Dengan demikian filtrat yang
terbentuk sedikit banyak masih mengandung partikel-partikel padat sehingga
perlu dikembalikan lagi ke tangki penyimpan suspensi (suspension storage
tanks).

Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat
3. Harus tahan secara kimia kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas dan pengeluaran ampas secara
total.
5. Tidak boleh terlalu mahal. (Mc. Cabe, 1993)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih jenis


peralatan dan kondisi operasi adalah :
1. Sifat fluida terutama viskositas, densitas, dan sifat korosinya
2. Keadaan dari partikel padat, ukuran dan bentuk, distribusi ukuran partikel
dan karakteristik
3. Konsentrasi partikel padat di suspense
4. Jumlah dari seluruh bahan yang akan diproses dan nilainya
5. Bagian yang akan digunakan (padat, cair, keduanya)
6. Perlu tidaknya mencuci padatan yang telah tersaring
7. Kontaminasi yang berpengaruh besar pada produk jika terjadi kontak
antara bahan dan peralatan
8. Ada tidanya perlakuan lain sebelum proses filtrasi yang akan menbantu
proses filtarsi tersebut.
Prinsip cake filtration

Gambar 1.1 Prinsip cake filtration

Penurunan Rumus Filtrasi Kue (Cake Filtration)


Secara umum aliran didalam pori-pori filter cake adalah
laminer.Untuk suspense dengan ukuran zat padat sama besar dan
seragam,maka zat-zat padat hanya akan tertimbun di permukaan filter
cake. Tetapi jika distribusi ukuran partikelnya begitu lebar,maka partikel-
partikel terkecil akan dapat meyusup ke dalam ruang kosong antara
partikel-partikel terbesar. Keadaan ini biasanya dijumpai pada dep-bed
filtration.Karena itu perlu diandaikan bahwa porositas filter cake selama
proses filtrasi tidak berubah.Pressure drop ∆Pc saat cake memiliki
ketebalan l dapat ditentukan berdasarkan persamaan Carman-Kozeny
(Coulson & Richardson, 1978). Dengan asumsi bahwa aliran didalam
pori-pori cake tetap laminer dan porositas cake konstan

𝒍 𝒅𝑽
𝜟𝑷𝒄 = 𝒓𝒄. 𝝁. 𝑨 𝒅𝒕 (3.1)
Dimana :
Pc : pressure drop yang disebabkan cake setebal l [Pa]

rc : specificcakeresistance [m-2]
μ : viskositas dinamik dari filtrate [Pa.s]
l : tebal cake [m]

A : luas penampang cake [m2]

dV/dt : lajualirfiltrat [m3s-1]

Konstanta rc adalah konstanta yang menyatakan besarnya tahanan


filtrasi yang disebabkan oleh cake setebal l. Nilai rc dapat dengan mudah
ditentukan melalui suatu percobaan di laboratorium seperti akan terlihat
pada pembahasan lebih lanjut. Jika aliran didalam media filter juga
laminer, maka analog seperti pada filter cake, pressure drop pada media
filter (l) tentunya juga dapat ditentukan berdasarkan persamaan Carman-
Kozeny diatas. Dalam hal ini pengaruh media filter dapat dinyatakan
sebagai suatu filter medium resistance rF dan analog dengan (3.1),
pressur edrop ini dapat diberikan dalam bentuk:

𝒍 𝒅𝑽
𝜟𝑷𝒇 = 𝒓𝒇. 𝝁. 𝑨 𝒅𝒕 (3.2)

Jika pengaruh media filter ekivalen dengan pengaruh cake setebal L,


maka sesuai persamaan (3.1) di atas, maka pressure drop PF ini juga
dapat dinyatakan seperti berikut:

𝑳 𝒅𝑽
𝜟𝑷𝒇 = 𝒓𝒇. 𝝁. 𝑨 𝒅𝒕 (3.3)

Dengan demikian dari persamaan (3.2) dan (3.3) didapat hubungan:

rf = rc . L (3.4)
Pressure drop sesungguhnya P ini merupakan total pressure drop cake
dan pressure drop akibat filter media sehingga persmaannya sebagai
berikut:

𝛥P = 𝛥Pc + 𝛥Pf (3.5)

Dengan mensubstitusikan rumus (3.1), (3.2), (3.3), dan (3.4) akan


diperoleh rumus laju alir volume filtrat seperti berikut:

𝐝𝐕 𝐀.∆𝐏 𝐀.∆𝐏
= 𝛍.(𝐫𝐜.𝐥+𝐫𝐟) = 𝛍.𝐫𝐜(𝐥+𝐋) (3.6)
𝐝𝐭

Persamaan (3.6) memberikan 2 alternatif pengkondisian proses


filtrasi, yakni kondisi operasi dengan pressure drop P konstan dan dengan
laju alir volume konstan. Dua kondisi tersebut akan menentukan rumus-
rumus filtrasi yang berbeda seperti terlihat berikut ini.

a.) Filtrasi cake pada Kondisi 𝛥P Konstan


Volume filtrate V dan tebal cake pada persamaan (3.6) adalah dua
variabel yang saling berhubungan sehingga persamaan tersebut tidak
boleh secara langsung dideferensialkan. Kedua variabel tersebut harus
saling mewakili, jadi dalam hal ini V harus dinyatakan dalam l atau
sebaliknya l dinyatakan dalamV. Untuk itu didefinisikan suatu konstanta
proporsional k yang merupakan hasil perbandingan volume cake Vc dan
volume filtrat V. dalam pengertian ini, constant proporsional k adalah
volume cakeyang terbentuk secara linier untuk setiap satuan volume
filtrat V,sehingga berlaku:

𝐕𝐜 𝐀.𝐥
𝐤= = (3.7)
𝐕 𝐕
𝑨 𝒌
Dan akhirnya didapatkan 𝑽 = 𝑲 𝒍 atau 𝒍 = 𝑨 𝑽 (3.8)

Pada kondisi pressure drop 𝛥P konstan, maka persamaan (3.6) berubah


menjadi:

Persamaan (3.9) ini didefinisikan dengan metode pemisahan variabel


dengan batas integrasi V0 sampai V dan dari t0 sampai t sehingga
didapatkan Jika pada saat t0= 0 nilai volume filtrate V0=0, persamaan
menjadi:

t .rC .k .r .L
 V C (3.10)
V 2 A .P
2
A.P

Persamaan (3.14) adalah persamaan linier antara variabel V dan


t/V, sehingga jika digambarkan hubungan variabel V dan t/V tersebut pada
suatu sistem koordinat akan dihasilkan suatu garis lurus yang disebut
garis filtrasi. Jika slope dan intercept dari garis filtrasi diketahui, nilai rc
dan L dapat dihitung. Untuk menentukan rc dan L secara percobaan, maka
harus diplotkan data percobaan t/V dan V untuk setiap interval waktu
tertentu selama proses filtrasi pada kondisi pressure drop konstan,
kemudian dengan metode analisis regresi linier dihitung slope dan
intercept dari garis filtrasi yang terjadi, sehingga nilai rc dan L dapat
dihitung. Dengan dua data tersebut, rF dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (3.4).
b.) Filtrasi cake pada Kondisi Laju Alir dan Volume Konstan
Pada kondisi laju alir volume konstan, maka dV/dt pada persamaan
(3.6) berubah menjadi V/t. Dengan demikian persamaan(3.6) atau (3.9)
dapat secara langsung disselesaikan tanpa melalui integral dan
menghasilkan

𝑑𝑉 𝐴. ∆𝑃 𝐴. ∆𝑃
= =
𝑑𝑡 𝜇. (𝑟𝑐. 𝑙 + 𝑟𝑓) 𝜇. 𝑟𝑐(𝑙 + 𝐿)

𝑘 𝐿.𝐴 𝐴2 .𝑑𝑃
𝑙=𝐴 𝑉2 + 𝑉 = 𝜇.𝑟𝑐.𝑘 (3.11)
𝑘

Penentuan porositas cake cr tidak langsung berdasarkan pers (3.20)


banyak mengandung kesalahan krn konsentrasi suspensi selama proses filtrasi
sulit dipertahankan konstan akibat terjadinya proses sedimentasi pd suspensi
tersebut. Untuk tujuan2 ttt penentuan porositas dari cake dpt jg dilakukan scr
langsung melalui pemanasan. Sesuai definisi porositas, maka dibutuhkan data
tentang volume ruang kosong VRK dan vol sampel cake VS. Vol ruang
kosong pada sampel cake dpt ditentukan dg memanaskan sampel cake sampai
beratnya konstan. Ruang kosong sampel cake berisi fluida, shga didapatkan
hubungan:

𝑴𝟏 − 𝑴𝟐
𝑽𝑹𝑲 =
𝝆𝒇𝒍𝒖𝒊𝒅𝒂

Dengan M1 dan M2 berturut-turut adalah berat sampel cake sebelum dan


sesudah dikeringkan.

𝑀𝑐 𝑀1 𝑀1
= 𝑉𝑠 = 𝑀𝑐 𝑉𝑐
𝑉𝑐 𝑉𝑠

dengan demikian prositas cake ε adalah:


𝑀1 − 𝑀2
𝑉𝑅𝐾 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑀1−𝑀2)
 = = 𝑀1 = 𝑀1 (3.12)
𝑉𝑆 .𝑉𝑐 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 ( ).𝑉𝑐
𝑀𝑐 𝑀𝑐

Menghitung Rc dan L :

𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 . 2 𝐴2 . ∆𝑃
𝑅𝑐 = (3.13)
𝜇. 𝑘

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 . 𝐴 . ∆𝑃
𝐿= (3.14)
𝜇 . 𝑅𝑐

IV. ALAT DAN BAHAN


 Alat yang digunakan :
1. Seperangkat alat Filter Testing Unit (FTU)
2. Jangka sorong
3. Oven
4. Timbangan
5. Timbangan analitik
6. Stopwatch
7. Gunting
8. Baskom
9. Pengaduk
10. Gayung air

 Bahan yang digunakan :


1. Padatan CaCO3
2. Air bersih
3. Kertas saring
V. GAMBAR RANGKAIAN ALAT

VI. PROSEDUR KERJA


A. Pembuatan larutan kapur
1. Mengayak kapur terlebih dahulu.
2. Menimbang kapur sebanyak 360 gram.
3. Menambahkan air pada kapur hingga 5 kg (Slurry).

B. Filltrasi terhadap suspensi


1. Menutup katup keluaran alat Filter Testing Unit (FTU).
2. Menyelesaikan instalasi alat FTU dengan Filter Medium.
3. Setelah semua alat terpasang, Mengisi tangki penyimpanan dengan
suspensi (Slurry).
4. Menyalakan agigator untuk pengadukan suspensi.
5. Mengatur tekanan pompa vakum pada kondisi tekanan 0,4 bar.
6. Membuka katup tangki penyimpanan sehingga suspensi mengalir ke
bawah.
7. Menyalakan stopwatch pada saat filtrat sampai ditanda batas 0,5 liter.
8. Waktu pencatatan setiap interval 0,5 liter hingga diperoleh 7 data
9. Mematikan agigator dan membuka rangkaian FTU agar filter cake
dapat diambil.
10. Mengukur ketebalan filter cake yang telah ada dengan jangka sorong.
11. Mengambil cuplikan cake dan menimbangnya sebagai massa cuplikan
basah. Kemudian mengeringkan cake di dalam oven untuk
memperoleh massa cuplikan kering.
12. Menghitung nilai konstanta proporsional (k), nilai tahanan spesifik
cake (Rc), nilai tebal ekuivalen dengan tahanan filter medium (L) dan
nilai porositas cake.

VII. DATA PRAKTIKUM


Berat alas cake 620 g
Kertas saring basah 3,8468 g
Baskom filtrat 560 g
Berat kapur + air 500 g
Alas+k.saring+cake 1260 g
Baskom+filtrat 4580 g
Suhu air 24 g
Berat cake 636,1532 g 0,6361532 kg
Arloji 12,6469 g
Arloji+cuplikan
15,8801 g
basah
Diameter cake 20 cm
Cuplikan
14,3003 g
kering+arloji
delta p 0,4 Bar 40000 N/m^2

Berat Kapur 360 g


Berat air 140 g
Berat filtrat 4020 g 4,02 kg
Cuplikan basah 3,2332 gram 0,00323 kg
Cuplikan kering 1,6534 gram 0,00165 kg
Bj filtrat 1005 kg/m3
Tebal cake 15,1 mm
16,45 mm
14,85 mm
15,85 mm
15 mm
15,45 mm
Tebal cake rata rata 92,7 mm
Tebal cake rata rata 15,45 mm

volume (L) waktu (s) v(m3)


0 0,0005
0,5 29,03 0,001
1 102 0,0015
1,5 210 0,002
2 364 0,0025
2,5 523 0,003
3 654 0,0035
3,5 793 0,004

VIII. PERHITUNGAN
a. Penentuan Berat Sampel Cake

 Berat cake keseluruhan

Mc = (Berat cake + kertas saring + alas) – (Berat kertas saring basah

+ Berat alas)

= 1260 g – (3,8468+620) g

= 636,1532 g

= 0,6361532 kg
 Berat sampel (cuplikan) basah

M1 = (Massa sampel (cuplikan) basah + arloji) - (Massa arloji)

= 15,8801 g - 12,6469 g

= 3,2332 g

= 0,00323 kg

 Berat sampel (cuplikan) kering

M2 = (Massa sampel (cuplikan) kering + arloji) - (massa arloji)

= 14,3003 g - 12,6469 g

= 1,6534 g

= 0,00165 kg

b. Penentuan Volume Sampel Cake (Vc)



Vc = x d 2 x tebal cake rata - rata
4
3,14
= x ( 0,2 m)2 x 0,01545 m
4

= 0,000485 m3

c. Penentuan Nilai Konstanta Proporsional (k)

Diketahui : Volume filtrate = 0,0035 m3

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑐𝑎𝑘𝑒


k = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡

0,000485 m3
= 0,031416 m3

= 0,138679
d. Mencari nilai tahanan spesifik sampel cake (Rc) dan tebal ekivalen
dengan tahanan filter medium (L)

Dimana untuk menentukan nilai tahanan spesifik cake dan tebal


ekuivalen dengan tahanan filter mdium diperlukan data V (m3) dan t/v
(s/m3). Sehingga, didapatkan data sebagai berikut :
volume (L) waktu (s) v(m3) t/v(s/m3)
0 0,0005 0
0,5 29,03 0,001 29030
1 102 0,0015 68000
1,5 210 0,002 105000
2 364 0,0025 145600
2,5 523 0,003 174333,333
3 654 0,0035 186857,143
3,5 793 0,004 198250

Kurva v(m3) vs t/v(s/m3)


250000
y = 58,193,401x + 13,195
200000
t/v (s/m3)

150000

100000

50000

0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004
V (m3)

Gambar 1. Grafik hubungan antara V terhadap t/v

Sehingga dari grafik diatas didapatkan nilai slope sebesar 58.193.401 dan
intercept sebesar 13.195
e. Tahanan Spesifik Cake (rc)
Diketahui :
∆𝑃 = 0,4 𝑏𝑎𝑟
= 0,4 𝑥 100000
𝑁
= 40000 𝑚2

μ air = 1 x 10-3 N.s/m2


k = 0,138679
d = 0,2 m
slope = 58.193.401

𝜇 . 𝑟𝑐 . 𝑘
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
2 . 𝐴2 . ∆𝑃

𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 . 2 . 𝐴2 . ∆𝑃
𝑟𝑐 =
𝜇. 𝑘
2
3,14 𝑁
58.193.401 . 2 . [ 4 𝑥(0,2)2 ] . 40000 2
𝑟𝑐 = 𝑚
𝑠
1 x 10−3 𝑁. 2 . 0,138679
𝑚
𝑟𝑐 = 3,31324 x 1013 m-2

f. Penentuan Tebal Ekuivalen Dengan Tahanan Filter Medium (L)


Diketahui :
Intercept = 13.195
𝜇 . 𝑟𝑐 . 𝐿
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 =
𝐴2 . ∆𝑃

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 . 𝐴2 . ∆𝑃
𝐿=
𝜇 . 𝑟𝑐
2
3,14 2 𝑁
13.195 . [ 𝑥(0,2) ] . 40000 2
4 𝑚
𝐿= 𝑠
1 x 10−3 𝑁. 2 . 3,31324 x 1013
𝑚
𝐿 = 0,000500456 m = 0,50046 mm
g. Penentuan Porositas Cake

Diketahui :
Mc = 0,6361532 kg
M1 = 0,00323 kg
M2 = 0,00165 kg
 filtrat pada 24 C = 1005 kg/m3
Vc Untuk 0,4 bar = 0,000485 m3

𝑉𝑎𝑖𝑟
Porositas () =𝑉
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑀1 − 𝑀2
𝜌𝑎𝑖𝑟
= 𝑀1
.𝑉𝑐
𝑀2

M1  M 2
=
M
 filtrat . 1 .Vc
Mc

(0,00323 − 0,00165 )kg


=
kg 0,00323 kg
1005 m3 . . 0,000485 m3
0,6361532 kg

= 0,63721624

h. Penentuan Filter Medium Resistance (rf)


rF = rc x L
= 3,31324 x 1013 m-2 x
0,000500456 m
= 16581326026 m-1
IX. PEMBAHASAN
1. Aswad Anas (33117026)
Tujuan dari praktikum Filter Testing Unit (FTU) ini adalah
melakukan proses filtrasi pada tekanan tetap, menghitung koefisien
tahanan cake dan tahanan medium filter pada tekanan tetap, dan
menganalisa pengaruh terhadap kualitas hasil filtrasi. Praktikum kali ini
dilakukan percobaan menggunakan alat filter testing unit untuk
mengetahui pengaruh perbedaan tekanan antara tekanan vakum dan
tekanan atmosfer dalam proses filtrasi. Filter testing unit ini akan
menghasilkan padatan yang berupa cake.

Pada praktikum yang dilakukan kali ini adalah filtrasi/penyaringan


dengan metoda vakum. Secara umum, filtrasi dilakukan bila jumlah
padatan dalam suspensi relatif kecil dibandingkan zat cairnya. Percobaan
filtrasi kali ini menggunakan metoda vakum dengan alat Filter Testimg
Unit dan umpan larutan kapur dan kondisi operasi untuk tekanan yaitu (-
∆P) = 0,4 bar. Nilai tekanan menjadi negatif, menandakan tekanan
didalam pipa menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar pipa. Dalam
hal ini tekanan sangat mempengaruhi hasil filtrasi, baik dalam hal jumlah
filtrasi maupun jumlah cake yang terbentuk. Slurry yang digunakan
adalah kapur sebanyak 350 gram dan ditambahkan air hingga 5 kg.

Cara kerja alat ini sangat sederhana, cairan suspensi dimasukkan ke


dalam sebuah tangki berpengaduk. Fungsi dari pengaduk ini adalah agar
tidak terjadi pengendapan di tangki ini dan tidak terjadi penyumbatan
saat katup keran dibuka. Dengan bantuan vakum, cairan suspensi ini akan
tersedot masuk menuju medium filter. Di medium filter ini sebelumnya
telah dipasang kertas saring dan tertampung di sebuah tangki sebelum
dikeluarkan tiap 0,5 liter filtrate.
Pada percobaan ini waktu yang dibutuhkan filtrat untuk mencapai
volume tertentu dicatat, dimana dari percobaan diperoleh bahwa semakin
tinggi beda tekanan maka waktu filtrasi akan semakin cepat. Kemudian
dari data waktu dan volume ini dibuat data baru perbandingan antara
waktu dan volume. Dari data ini dibuat grafik hubungan antara volume
(V) vs perbandingan antara waktu dengan volume (t/V). Grafik yang
dihasilkan menunjukkan bahwa semakin banyak volume filtrat maka
perbandingan antara waktu dengan volume filtrate akan semakin besar.

Sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan yang digunakan


merupakan persamaan linear, dan bila grafik dilinearkan maka akan
diperoleh slope sebesar 58.193.401 dan intercept sebesar13.195. Dari
nilai slope dan intersept ini dapat diperoleh nilai dari rC dan L. Dan
berdasarkan perhitungan diperoleh nilai tahanan spesifik cake (rc) yaitu
3,31324 x 1013 m-2 dan tebal ekivalen cake (L) pada tekanan konstan
yaitu 0,000500456 m atau 0,50046 mm. Adapun parameter cake yang
lain yang diperoleh yaitu porositas cake sebesar 0,63721624 dan nilai
konstanta proporsional (k) 0,138679. Setelah nilai tahanan spesifik cake
(rc) dan tebal ekivalen cake (L) diperoleh maka nilai filter medium
resistance (rF) yang dihasilkan adalah 16581326026 m-1.

Kualitas filtrat sangat tergantung dari pori-pori yang dipakai. Pori-


pori medium filter harus lebih kecil dari suspensi yang akan difiltrasi, hal
ini bertujuan agar padatan bisa bertahan di medium filter. Semakin besar
laju alir filtrate maka semakin kecil cake yang terbentuk namun semakin
tebal cake maka akan semakin jernih filtrate yang dihasilkan sehingga
laju alirnya akan semakin kecil. Untuk mencapai volume filtrat 0,5 liter
waktu yang dibutuhkan juga berbeda. Semakin tinggi volume filtrat akan
semakin lama waktu yang dibutuhkan dan ini juga karena pengaruh dari
cake yang terbentuk.
2. Mutmainnah (33117034)
Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium
penyaring atau septum, dimana zat padat itu bertahan. Operasi filtrasi
dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan yaitu padatannya
atau cairannya dan bahkan kedua-duanya. Dalam percobaan yang telah
dilakukan ini bertujuan untuk memisahkan padatan yang tersuspensi
dalam cairan dengan menggunakan ruang filter divakum dan
menggunakan filter testing unit sebagai alatnya. Pada percobaan ini
slurry yang digunakan adalah slurry kapur. Filter testing unit ini akan
menghasilkan padatan yang berupa cake.
Dalam cara kerjanya alat ini sangat bekerja sederhana yang tidak
begitu sulit. Pertama cairan suspensi (350 gram kapur dalam 5 kg air)
akan dimasukkan ke dalam sebuah tangki berpengaduk. Fungsi dari
pengaduk ialah agar tidak terjadi pengendapan di tangki ini dan tidak
terjadi penyumbatan pada selangnya. Dengan bantuan vakum, cairan
suspensi ini akan naik atau tersedot masuk menuju medium filter dengan
bantuan pompa. Di medium filter ini sebelumnya telah dipasang kertas
saring dan tertampung di sebuah tangki sebelum dikeluarkan tiap 1 liter
filtrat. Kualitas filtrat sangat bergantung dari pori – pori yang dipakai.
Pori-pori medium filter harus lebih kecil dari slurry (kapur) yg akan kita
filtrasi, hal ini bertujuan agar padatan bisa tertahan d medium filter.
Semakin besar laju alir filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk
namun semakin tebal cake maka akan semakin jernih filtrat yang
dihasilkannya serta laju alirnya akan semakin kecil.

Jika semakin tebal cake, agar suspensi bisa mengalir melalui


medium filter maka dibutuhkan perbedaan tekanan atau variasi tekanan
yang signifikan. Namun variasi tekanan tidak dapat dilakukan karena
tekanannya tidak dapat dikendalikan sehingga tidak dilakukan. Serta
tekanannya tidak konstan dan menyulitkan personalnya. Maka pada
praktikum ini hanya dilakukan pada tekanan 0,4 bar. Untuk mencapai
filtrat 0,5 liter waktu yang dibutuhkan juga berbeda. Semakin menuju ke
5 liter filtrate akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dan ini juga
karena pengaruh cake yang terbentuk.

Dari data hasil percobaan yang ada dapat dibuat grafik hubungan
antara t/v terhadap v. Dari grafik tersebut diperoleh persamaan
y=58.193.401x + 13.195. Dari persamaan tersebut didapatkan nilai slope
sebesar 58.193.401 s/m6 dan nilai intercept sebesar 13.195 s/m3. Dimana
slope dapat digunakan untuk menentukan tahanan spesifik cake ( Rc )
dan intercept dapat digunakan untuk menentukan tebal ekuivalen dengan
tahanan filter medium ( L ). Sehingga tahanan spesifik cake ( Rc ) yang
didapatkan dari hasil perhitungan yaitu sebesar 3,31324 x 1013 m-2
sedangkan untuk tebal ekuivalen dengan tahanan filter medium ( L) yang
didapatkan dari hasil perhitungan yaitu sebesar 0,50046 mm. Selain itu
kita juga menentukan porositas cake (ε), porositas cake yang diperoleh
dari hasil perhitungan yaitu sebesar 0,063721624.

3. Weny Felisia Gloriana (33117045)


Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan yang bertujuan untuk
memisahkan padatan yang tersuspensi dalam cairan dengan
menggunakan filter testing unit (FTU) sebagai alatnya. Bahan yang
digunakan untuk percobaan ini, yaitu kapur. FTU ini akan menghasilkan
padatan yang berupa cake.
Pertama, memasukkan cairan suspensi yang berupa campuran air
dan kapur dengan berat total 5 kg, ke dalam tangki berpengaduk. Fungsi
pengaduknya ialah agar tidak terjadi pengendapan pada suspensi.
Sebelum melakukan proses filter, dilakukan pemasangan kertas saring
untuk menampung cake pada bagian atas penampungan filtrat suspensi.
Dengan bantuan vakum, cairan suspensi ini tersedot masuk menuju
medium filter dengan bantuan pompa. Pada pompa vakum, di atur
tekanan pompa pada kondisi tekanan 0,4 bar. Saat dilakukan percobaan,
stopwatch dijalankan dan mencatat waktu setiap filtrate bertambah 0,5 L
hingga filtrate mencapai 4 L. Kemudian menimbang cake dan filtrat yang
dihasilkan dari percobaan ini.

Dari percobaan ini didapatkan cake yang tertahan pada kertas


saring, dan filtrat yang terlihat lebih jernih dibandingkan sebelum
dilakukan percobaan. Pada percobaan ini juga didapatkan bahwa untuk
mencapai filtrat setiap 0,5 liter waktu yang dibutuhkan berbeda-beda.
Semakin menuju angka 4 liter filtrat akan semakin lama waktu yang
dibutuhkan setiap penambahan 0,5 liter filtrat tersebut. Hal ini juga
dikarenakan pengaruh cake yang terbentuk semakin tebal sehingga filtrate
semakin sulit untuk lolos masuk ke penampungan atau tangki filtrat. Pada
percobaan yang dilakukan, data yang diambil hanya sampai filtrat
mencapai 3,5 liter. Hal ini disebabkan waktu yang ditempuh untuk
penambahan 0,5 liter dari 3,5 liter ke 4 liter lebih cepat dibandingkan
penambahan 3 liter ke 3,5 liter. Hal tersebut terjadi karena kemungkinan
adanya kesalahan saat stopwatch dijalankan.

Dari cake yang terbentuk, dapat dihitung tahanan cake, tebal


ekivalen cake, serta porositas cake yang dihitung setelah membuat grafik
hubungan antara t/V vs V. Dari hasil grafik hubungan antara t/V vs V
tersebut, didapatkan slope = 58.193.401 dan intercept = 13.195 . slope
dan intercept tersebut dimasukkan kedalam perhitungan hingga
didapatkan nilai rc (tahanan spesifik cake) yaitu sebesar 3,31324 x 1013 m-
2
dan tebal ekivalen cake sebesar 0,50046 mm. Untuk menghitung
porositas, diambil sedikit sampel atau cuplikan cake lalu di timbang dan
di oven untuk menguapkan atau mengeringkan sampel dari air lalu,
sampel tersebut kembali ditimbang. Lalu hasil penimbangan tersebut
dimasukkan dalam perhitungan porositas beserta dengan hasil
penimbangan cake serta filtratnya, dan didapatkan porositas cake yang
dihasilkan yaitu 0,63721624. Selain itu ditentukan juga tahanan medium
filter dengan mengalikan nilai rc dan L, dan didapatkan tahanan medium
filter yaitu sebesar. 16581326026 m-1.
4. Widya Kriswandini Sinaga (33117041)
Dalam percobaan ini bertujuan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter divakum dan
menggunakan filter testing unit sebagai alatnya. Filter Testing Unit
(FTU) ini merupakan peralatan filtrasi batch yang terdiri dari filter media
(filter cloth). FTU bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang
digunakan. Umpan slurry di filter dalam tangki yang divakum pada
bagian filtrat keluar. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip perbedaan
tekanan. Perbedaan tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir
di atasmedium filter dan tekanan vakum dibawah medium filter. Tekanan
atmosfer lebih tinggi akan membawa larutan yang akan disaring ke filter,
tekanan vakum yang berada di bawah medium filter akan menghisap
suspensi sehingga padatannya tertahan pada medium filter, sehingga
airnya akan melewati medium filter sebagai filtrat.

Pada praktikum Filter Testing Unit (FTU) dilakukan dengan


menyaring umpan slurry yang dimana kapur ditimbang 350 gram dalam
5 kg air (slurry). Dalam penyaringan ini nantinya akan menghasilkan
padatan berupa cake, pada penyaringan ini alat FTU dilengkapi dengan
filter kaca yang berpori kecil yang telah dilapisi oleh kertas saring yang
berdiameter lebih besar dari pada filter kaca tersebut, dari praktikum ini
merangkai alat filter testing unit perlu diperhatikan kerapatan dari
penutup tempat lewatnya filtrat, agar tidak mengalami keboocoran dari
pompa,sehingga pompa dapat bekerja secara maksimal.

Dalam cara kerjanya alat ini bekerja sederhana yang tidak begitu
sulit. Pertama cairan suspensi akan dimasukkan ke dalam sebuah tangki
berpengaduk. Fungsi dari pengaduk ialah agar tidak terjadi pengendapan
di tangki ini dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya. Dengan
bantuan vakum, cairan suspensi ini akan naik atau tersedot masuk
menuju medium filter dengan bantuan pompa. Pompa ini menggunakan
semacam selang elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut
ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga membentuk
gerakan dorongan. Di medium filter ini sebelumnya telah dipasang
kertas saring dan tertampung di sebuah tangki sebelum dikeluarkan tiap 1
liter filtrat. Kualitas filtrat sangat bergantung dari pori – pori yang
dipakai. Pori-pori medium filter harus lebih kecil dari slurry yg akan kita
filtrasi, hal ini bertujuan agar padatan bisa tertahan d medium filter.
Semakin besar laju alir filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk
namun semakin tebal cake maka akan semakin jernih filtrat yang
dihasilkannya serta laju alirnya akan semakin kecil.Jika semakin tebal
cake, agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan
perbedaan tekanan atau variasi tekanan yang signifikan. Namun variasi
tekanan tidak dapat dilakukan karena tekanannya tidak dapat
dikendalikan sehingga tidak dilakukan, tetapi pada praktikum ini tekanan
yang digunakan adalah 0,4 bar.

Dari data hasil percobaan yang ada dapat dibuat grafik hubungan
antara t/v terhadap v. Dari grafik tersebut diperoleh persamaan
y=58.193.401x + 13.195. Dari persamaan tersebut didapatkan nilai slope
sebesar 58.193.401 s/m6 dan nilai intercept sebesar 13.195 s/m3. Dimana
slope dapat digunakan untuk menentukan tahanan spesifik cake ( Rc )
dan intercept dapat digunakan untuk menentukan tebal ekuivalen dengan
tahanan filter medium ( L ). Sehingga tahanan spesifik cake ( Rc ) yang
didapatkan dari hasil perhitungan yaitu sebesar 3,31324 x 1013 m-2
sedangkan untuk tebal ekuivalen dengan tahanan filter medium ( L) yang
didapatkan dari hasil perhitungan yaitu sebesar 0,50046 mm. Selain itu
kita juga menentukan porositas cake (ε), porositas cake yang diperoleh
dari hasil perhitungan yaitu sebesar 0,063721624.

5. Selsi (33117049)
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan proses filtrasi
pada tekanan tetap, menghitung koefisien tahanan cake dan tahanan
medium filter pada tekanan tetap, dan menganalisa pengaruh terhadap
kualitas hasil filtrasi. Dalam percobaan ini dilakukan pemisahan padatan
yang tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter yang
dilengkapi dengan pompa vakum dan menggunakan Filter Testing Unit
sebagai alatnya. Pada percobaan ini slurry yang digunakan adalah kapur.
FTU ini akan menghasilkan padatan yang berupa cake.

Dalam percobaan ini kapur seberat 350 g dilarutkan didalam 5 kg


air kemudian dimasukkan ke dalam tangki berpengaduk dengan kondisi
tekanan diatur tetap yaitu (-∆P) = 0,4 bar. Nilai tekanan menjadi negatif,
menandakan tekanan di dalam pipa menjadi lebih kecil dari pada tekanan
diluar pipa. Adapun fungsi tekanan ini yaitu dapat mempercepat waktu
filtrasi atau penyaringan yang dibutuhkan. Tetapi jika tekanan terlalu
tinggi akan membuat filtrat yang dihasilkan lebih keruh karena tekanan
vakum yang besar ini bukan hanya menarik filtrat ke ruang filtrat tetapi
padatan pun akan ikut terbawa.

Fungsi dari pengaduk pada alat ini ialah agar tidak terjadi
pengendapan di tangki dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya.
Dengan bantuan vakum, cairan suspensi ini akan tersedot masuk menuju
medium filter. Pompa ini menggunakan semacam selang elastis sebagai
saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung
berupa roller sehingga membentuk gerakan dorongan. Untuk menahan
cake digunakan filter kaca yang berpori kecil yang telah dilapisi oleh
kertas saring dengan diameter lebih besar dari pada filter kaca tersebut.
Kualitas filtrat sangat bergantung dari pori – pori dari kertas saring yang
dipakai.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data waktu


dan volume yang kemudian dibuat grafik hubungan antara volume (V) vs
perbandingan antara waktu dengan volume (t/V). Grafik yang dihasilkan
menunjukkan bahwa semakin banyak volume filtrat maka perbandingan
antara waktu dengan volume filtrate akan semakin besar. Dari grafik
tersebut diperoleh persamaan y = 58,193,401x + 13,195. Dari persamaan
tersebut didapatkan nilai slope sebesar 58,193,401 s/m6 dan nilai
intercept sebesar 13,195 s/m3. Dimana slope digunakan untuk
menentukan tahanan spesifik cake (rc) dan intercept digunakan untuk
menentukan tebal ekuivalen dengan tahanan filter medium (L).

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai tahanan spesifik cake (rc)


yaitu 3,31324 x 1013 m-2 dan tebal ekivalen cake (L) pada tekanan
konstan yaitu 0,000500456 m atau 0,50046 mm. Dari nilai nilai rc
dan L tersebut dapat dihitung nilai filter medium resistance (rF) yang
dihasilkan yaitu 16581326026 m-1. Selain itu ditentukan nilai porositas
cake dan nilai konstanta proporsional yaitu porositas cake (ε) sebesar
0,63721624 dan nilai konstanta proporsional (k) 0,138679.

X. KESIMPULAN
1. Filter Testing Unit digunakan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi didalam cairan dengan menghasilkan cake diatas medium
filter
2. Semakin tebal cake maka semakin jernih filtrat yang dihasilkan dengan
waktu yang semakin lama
3. Cake terbentuk :
 Tahanan cake : 3,31324 x 1013 m-2
 Tahanan medium filter : 16581326026 m-1
 Porositas cake : 0,63721624

XI. DAFTAR PUSTAKA


Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Ujung pandang : Jurusan Teknik kimia
Politeknik Negeri Ujung Pandang.

https://id.scribd.com/doc/218284664/Laporan-Praktikum-Proses-Unit-
Operasi-Teknik-I-Filter-Testing-Unit

https://id.scribd.com/doc/146027698/laporan-FTU

Anda mungkin juga menyukai