Anda di halaman 1dari 18

Edisi Juni 2015 Volume IX No.

1 ISSN 1979-8911

ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN BTS (BASE


TRANSCEIVER STATION) BERDASARKAN FAKTOR
KELENGKUNGAN BUMI DAN DAERAH FRESNEL DI REGIONAL
PROJECT SUMATERA BAGIAN SELATAN

Nanang Ismail, Maharoni, Innel Lindra

Abstrak

Survei topografi adalah kegiatan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan permukaan
bumi pada suatu wilayah yang terdiri dari berbagai variabel topografi, seperti drive test dan
tracking, daerah Fresnel, faktor kelengkungan bumi, penentuan tinggi antena BTS dan lain-lain.
Makalah ini merupakan resume penelitian yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Tulang Bawang.
Pada penelitian, terdapat sektor transmisi sinyal. Arah sektor transmisi sinyal pada Sektor A
mengarah ke Desa Banjar Margo, Desa Purwa Jaya dan Desa Penawar Rejo, Sektor B mengarah
ke Kota Tulang Bawang, Desa Banjar Agung, Polsek Tulang Bawang, Rumah Makan Padang,
Sektor C mengarah ke Desa Tunggal Warga dan Komplex Balai Besar Teknologi Pati.Daerah
Fresnel untuk kandidat P adalah adalah 1.7129 meter dengan sinyal transmisi 4.0277 meter, untuk
kandidat Q adalah 1.7407 meter dengan sinyal transmisi 4.0444 meter sedangkan untuk kandidat R
diperoleh daerah Fresnel sejauh 1.8809 meter dengan sinyal transmisi 4.1285 meter. Faktor
kelengkungan bumi pada kandidat P, Q dan R berturut-turut adalah 0.0236 meter, 0.025 meter dan
0.0346 meter. Tinggi antena minimal pada kandidat P, Q dan R agar kondisi LoS berdasarkan
hasil perhitungan berturut-turut adalah 34.0436 meter,35.063 meter dan 33.1556 meter. Namun
berdasarkan hasil perhitungan daerah Fresnel, bisa dikatakan kandidat R merupakan kandidat
yang paling cocok dan sesuai dikarenakan memiliki daerah Fresnel yang lebih besar.

Kata Kunci : BTS, Topografi, Daerah Fresnel, Faktor kelengkungan bumi

berkembang dengan pesat. Beberapa


Pendahuluan
vendor telepon seluler berlomba-lomba
Kebutuhan telekomunikasi yang
untuk meningkatkan pelayanan kepada
semakin cepat dewasa ini, telah
masyarakat. Peningkatan tersebut
mendorong manusia untuk selalu
diantaranya dengan memperluas jaringan
berkreasi dengan menciptakan teknologi
sinyal telepon seluler hingga ke pelosok
baru. Perkembangan teknologi
daerah dan kecamatan. Selain
komunikasi saat ini di Indonesia
meningkatkan jaringan sinyal, vendor

104
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

telepon seluler juga meningkatkan GSM (Global System For Mobile

teknologi telekomunikasi seluler. Salah Communication)[12].

satu cara untuk meningkatkan jaringan Penentuan lokasi tower BTS untuk
sinyal telepon seluler adalah dengan jaringan telepon seluler menjadi masalah
memperluas coverage area dan yang sering dihadapi oleh pihak operator
meningkatkan kapasitas layanan trafik. penyedia jaringan komunikasi seluler.
Tower telekomunikasi seluler/tower BTS Operator dituntut untuk dapat menentukan
(Base Transceiver Station) adalah alat lokasi tower BTS yang potensial agar
yang berfungsi untuk menempatkan semua wilayah dapat terjangkau
antena pemancar sinyal (jaringan akses) sinyalnya. Berbagai parameter menjadi
untuk memberikan layanan kepada bahan pertimbangan dalam menentukan
pelanggan di sekitar tower[11]. perencanaan pembangunan tower BTS,

BTS adalah suatu perangkat dalam baik itu dari segi teknis dan keadaan

jaringan telekomunikasi seluler yang sosial kemasyarakatan[1].

berbentuk sebuah tower dengan antena Pembangunan BTS di atas


pemancar dan penerima yang berfungsi permukaan bumi perlu perencanaan dan
sebagai penguat sinyal daya, sehingga perhitungan yang tepat sehingga
dapat menghubungkan jaringan operator diharapkan dapat membangun tower yang
telekomunikasi seluler dengan sesuai seperti yang diharapkan. Salah satu
pelanggannya. BTS memiliki daerah hal yang perlu diperhatikan dalam proses
cakupan yang luasannya tergantung dari pembangunan BTS adalah keadaan
kuat lemahnya pancaran daya dari sinyal topografi suatu wilayah, sehingga
yang dikirimkan ke pelanggan. Sebagian diperlukan survei topografi untuk
besar dari mereka menggunakan sistem menganalisis wilayah tersebut. Selain

105
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

survei topografi ada berbagai proses yang mengukur, memantau bumi dan sumber

harus dilakukan dalam membangun tower daya alam secara global. Begitu banyak

BTS yaitu keadaan sosial kemasyarakatan informasi yang telah tersedia untuk

di wilayah yang akan dibangun tower, seperti; membuat keputusan perencanaan,

perizinan lahan, biaya pembangunan dan perumusan kebijakan dalam berbagai

tower yang mencakup biaya kontruksi, penggunaan lahan pengembangan sumber

lahan dan lain-lain, perizinan ke lembaga daya, dan aplikasi pelestarian

pemerintahan yang berwenang dan lain- lingkungan[13].

lain. Dari berbagai proses tersebut survei Oleh karena itu, pada penelitian ini
topografi merupakan proses untuk dilakukan suatu analisis perencanaan
menghasilkan suatu optimasi pembangunan tower BTS berdasarkan
pembangunan tower secara analitik dan berbagai variabel topografi di Jalan Lintas
teknik agar diperoleh tower yang mampu Timur Tulang Bawang Regional Project
bekerja secara optimal. Sumatera Bagian Selatan. Penelitian ini

Pada saat ini peran pengukuran dan berbeda dengan penelitian-penelitian

pemantauan lingkungan kita menjadi pendahulu. Ada penambahan analisis

semakin penting, hal itu disebabkan faktor kelengkungan bumi dan

semakin bertambahnya populasi manusia, menghitung daerah Fresnel yang tidak

semakin tingginya harga sebidang tanah, digunakan pada penelitian pendahulu,

sumber daya alam kita semakin tetapi pada penelitian ini kedua parameter

berkurang, dan aktivitas manusia yang tersebut dijadikan sebagai pertimbangan

menyebabkan menurunnya kualitas tanah, guna membuat perencanaan pembangunan

air, dan udara kita. Di zaman modern tower BTS. Kedua parameter tersebut

seperti saat ini, dengan bantuan komputer begitu penting untuk perencanaan

dan teknologi satelit surveyor dapat pembangunan tower BTS diatas tanah

106
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

(green field) karena daerah Fresnel akan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra

menentukan area yang tertransmisi sinyal Tinggi) listrik PLN.[10]

secara efektif sehingga perlu dianalisis B. Base Tranceiver Station (BTS)

guna mendapatkan area yang tertransmisi


BTS adalah bagian dari network
sinyal dengan efektif, faktor
element GSM/CDMAyang berhubungan
kelengkungan bumi merupakan variabel
langsung dengan Mobile Station (MS).
yang akan mempengaruhi proses
BTS berhubungan dengan MS melalui
transmisi sinyal karena keadaan bumi
air-interface dan berhubungan dengan
tidak selamanya konstan sehingga perlu
BSC dengan menggunakan A-bis
dilakukan analisis guna mendapatkan
interface. BTS berfungsi sebagai pengirim
lokasi yang sesuai untuk perencanaan
dan penerima (transceiver) sinyal
pembangunan tower BTS.
komunikasi dari/ke MS serta

menghubungkan MS dengan network


Landasan Teori
element lain dalam jaringan seperti BSC,
A. Tower BTS
MSC, SMS, IN dan sebagainya dengan

Tower adalah menara yang terbuat menggunakan radio interface.[2]

dari rangkaian besi atau pipa baik


C. Drive Test dan Tracking
segiempat atau segitiga, atau hanya
Drive test adalah Proses pengukuran
berupa pipa panjang/tongkat, yang
sistem komunikasi bergerak pada sisi
bertujuan untuk menempatkan antena dan
gelombang radio di udara yaitu dari arah
radio pemancar maupun penerima
pemancar atau BTS ke MS (Mobile
gelombang telekomunikasi dan informasi.
Station)atau Handphone atau sebaliknya,
Tower BTS sebagai sarana komunikasi
dengan menggunakan handphone yang
dan informatika, berbeda dengan tower

107
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

didesain secara khusus untuk Untuk menghitung daerah Fresnel

pengukuran.[3] menggunakan rumus 1.[7]

Tracking atau pemantauan dalam hal


rf = 17.32 (1)
ini adalah kegiatan untuk memantau
Keterangan :
keberadaan mobile atau tower existing

berdasarkan posisi yang didapatkan dari d = Jarak dua tower BTS (km)

peralatan tracking.[9] f = Frekuensi antena tower BTS

D. Daerah Fresnel (Fresnel Zone) (GHz)

Daerah Fresnel adalah daerah atau rf = Radius daerah Fresnel (m)

zona dari ERP (Effective Radiated Power) E. Faktor Kelengkungan Bumi

atau area dimana sinyal dari antena


Pembangunan tower BTS diatas
microwave BTS terdistribusi secara
permukaaan bumi erat kaitannya dengan
efektif. Meskipun ada obstacle namun
faktor kelengkungan bumi. Karena pada
bila dikatakan tidak mengganggu sinyal
kenyataannya bahwa bumi ini tidak datar
antar BTS, maka daerah tersebut tidak
dan berbentuk bulat elips, maka jarak
masuk dalam daerah Fresnel sinyal BTS.
antara dua titik diatas permukaan bumi
Daerah Fresnel harus bersih dari segala
akan dipengaruhi oleh faktor
obstacle.[1] Daerah Fresnel dapat
kelengkungan bumi. Berikut ini adalah
digambarkan seperti pada gambar 1.
persamaan untuk mendapatkan faktor

kelengkungan bumi ditunjukkan pada

rumus 2.[1]

hcorrected = (2)

Gambar 1. Daerah Fresnel[8] Keterangan :

108
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

hcorrected = Faktor kelengkungan Gambar 2. Perencanaan Tinggi Antena[1]

bumi Untuk menentukan tinggi antena

d1 = Jarak tower 1 dengan dapat menggunakan persamaan berikut ini

obstacle (km) yaitu pada rumus 3[6].

d2 = Jarak tower 2 dengan hantena= h obstacle + Clearance(2.3)

obstacle (km) Dimana untuk menghitung Clearance

k = Koefisien kelengkungan ditunjukkan pada rumus 2.4[1], dengan

bumi jari –jari Fresnel dapat dihitung dengan

rumus 2.5.[1]
F. Penentuan Tinggi Antena BTS

Clearance = 0.6F + h corrected (2.4)


Dalam menentukan tinggi tower agar

BTS dapat dikatakan line of sight (LoS),


F = 17.3 (2.5)
yang harus dilakukan adalah ketentuan
Keterangan :
mengenai koefisien faktor kelengkungan

bumi (k), dimana biasanya yang dipakai k hantena = Tinggi antena (m)

=4/3[3], tetapi bisa juga diketahui dengan h obstacle = Tinggi obstacle (m)
menggunakan software pathloss .
Clearance = Jarak antara tinggi
Penentuan tinggi antena harus mengikuti
obstacledengan tinggi antena minimal (m)
kaedah kondisi LoS seperti ditunjukkan
n = Daerah Fresnel ke n ( n = 1,2,3,.....)
pada gambar 2.[1]
F= Jari-jari Fresnel (m)

Perancangan dan Pengambilan Data

109
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

A. Penentuan Titik Lokasi Tower BTS 54 meter dari titik lokasi nominal dan

dengan menggunakan GPS diperoleh


Perancangan Prosedur kerja untuk
bearing 1310, latitude S4.29257 dan
menentukan titik lokasi tower adalah
longitude E105. 22137. Denah lokasi
sebagai berikut:
kandidat P lebih jelasnya ditunjukkan
 Penentuan titik lokasi nominal
pada gambar 3.(a) dan perancangan site
Titik lokasi nominal adalah titik
area ditunjukkan pada gambar 3.(b).
lokasi yang mana merupakan hasil
TO.SUDARNO

penetapan dari provider seluler, dalam hal P


A
JL.UNIT DUA L
E
M
B
A
N

ini yaitu Jalan Lintas Timur Tulang G


Jalan Genius

TITIK NOMINAL KANDIDAT P


OWNER BP.SUDARNO
-4.29225 PROPOSED TOWER 37 M

Bawang yang dijadikan sebagai titik +0.2


105.22109

20 M
+0.2
-4.29257
105.22137
ALT 25 M
54 M DARI TITIK NOM

Jl.LINTAS TIMUR

PROPOSE D
20 M

SHELTE R
+0.2

+0.2 +0.2

nominal.
-0.0

Existing PLN Trafo Existing PLN Pole 3 Phase


JL.UN IT DUA 150 M from Can didate_P 30 M from Candidate_P

-0.0 -0.0

 Penentuan titik lokasi kandidat SPBU

L
A
M
P
U
N

Langkah selanjutnya setelah didapat G

titik nominal yaitu penentuan titik lokasi

kandidat. Survei ini dilakukan untuk

mendapatkan lokasi yang terdekat dengan

nominal koordinat yang ada dalam desain

jaringan, hasilnya merupakan tiga titik

lokasi kandidat yang diperoleh

berdasarkan lokasi terdekat dengan

nominal. Gambar 3. (a) Denah Lokasi Kandidat

Kandidat 1 atau biasa juga disebut P(b) Perancangan Site Area Kandidat P

sebagai kandidat P diperoleh jarak sejauh

110
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

Kandidat 2 atau biasa juga disebut Kandidat 3 atau biasa juga disebut

sebagai kandidat Q, setelah dilakukan sebagai kandidat R, setelah dilakukan

pengukuran dengan pengukur jarak pengukuran dengan pengukur jarak

diperoleh jarak sejauh 109 meter dari titik diperoleh jarak sejauh 227 meter dari titik

lokasi nominal dan dengan GPS diperoleh lokasi nominal dan dengan menggunakan

bearing 1210, latitude S4.29276 dan GPS diperoleh bearing 1760, latitude

longitude E105.22184. Denah lokasi S4.29442 dan longitude E105.22115.

kandidat Q lebih jelasnya ditunjukkan Untuk lebih jelasnya denah lokasi

pada gambar 4.(a) dan perancangan kandidat R ditunjukkan pada gambar 5.

sitearea ditunjukkan pada gambar 4.(b). (a) dan perancangan site area ditunjukkan

pada gambar 5.(b).

Gambar 5.(a) Denah Lokasi Kandidat R


Gambar 4.(a) Denah Lokasi Kandidat Q
(b) Perancangan Site Area Kandidat R
(b) Perancangan Site Area Kandidat Q

111
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

B. Perancangan Tracking dan Drive Test D. Pengambilan Data Untuk Faktor

Kelengkungan Bumi
Perancangan sistem drive test dan

tracking untuk pengambilan data Dalam menentukan faktor

penelitian yaitu dengan merancang laptop kelengkungan bumi, data yang harus

yang sudah memeliki lisensi Tems pada diperoleh adalah jarak antara kedua tower

doggle, kabel USB, GPS dan handphone dengan obstacle. Apabila semua data

yang support dengan TEMS Investigation yang dibutuhkan tersebut sudah diperoleh

yaitu Sony Ericsson K800i, Sony Ericsson maka akan didapat besar faktor

T610 atau Sony Ericsson W995i. kelengkungan bumidengan rumus

C. Pengambilan Data Untuk Daerah hcorrected = , dimana d1 adalah

Fresnel jarak kandidat P,Q atau R dengan

Untuk dapat menentukan daerah obstacle, d2 adalah jarak antara site ID

Fresnel, data yang harus diperoleh adalah MGA003 dengan obstacle dan k adalah

besar frekuensi antena tower BTS yaitu koefisien kelengkungan bumi.

pengirim dan penerima, dan jarak antara E. Pengambilan Data untuk Penentuan

kedua tower tersebut. Apabila semua data Tinggi Antena

yang dibutuhkan tersebut sudah diperoleh


Untuk dapat menentukan tinggi
maka akan didapat daerah Fresnel dengan
antena minimalagar LoS bisa

rumus rf = 17.32 , dimana d adalah menggunakan rumus dan bisa juga

menggunakan software pathloss. Untuk


jarak antara kedua tower dan f adalah
menentukan tinggi antena dengan
frekuensi antena tower BTS.
persamaan makadata yang harus diperoleh

adalah tinggi obstacle dan besar jari-jari

Fresnel . Apabila semua data yang

112
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

dibutuhkan tersebut sudah diperoleh maka berwarna biru), titik nominal Tulang

akan didapat tinggi antena minimal yang Bawang DCS 2 (bulat berwarna hijau)

LoS dengan persamaan hantena = h obstacle + dan titik nominal Ethanol Unit 2 ((bulat

Clearance, dimana h obstacleadalah tinggi berwarna merah). Garis yang berwarna

obstacle dan Clearance adalah jarak ungu dan biru pada titik nominal Tulang

antara tinggi obstacle dengan tinggi Bawang DCS 2, Ethanol Unit 2 dan tower

antena minimal. existing merupakan sektor arah pancaran

transmisi sinyal yang masing-masing


Analisis data
terdiri dari 3 sektor. Berdasarkan gambar
A. Tracking dan Drive Test
6.(b) dapat dilihat arah transmisi sinyal

Berdasarkan hasil penelitian tower existing dan perkiraan titik nominal

diperoleh tracking dan drive test dengan arah transmisi sinyal yang

sebagaiberikut:Tracking mengarah ke area yang belum ditransimisi

oleh sinyal tower existing. Arah sektor

transmisi sinyal ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Arah Sektor Transmisi Sinyal

Sekt Topog
Coverage Objective Landscape
or raphy

Desa Banjar
Margo,Desa Purwa
Residental,
A Jaya,Desa Penawar Flat
Main Road
Rejo, Jalan Lintas
Timur Sumatera
Kota Tulang Bawang,
Gambar 6.( a) Hasil Tracking (b) Hasil Desa Banjar Agung,
Residental,
B Polsek Tulang Flat
Main Road
Bawang, Rumah
TrackingTampilan Sektor Arah Transmisi Makan Padang
Desa Tunggal Warga,
Sinyal Residental,
C Komplex Balai Besar Flat
Offices
eknologi Pati

Berdasarkan gambar 6.(a) dapat

dilihat adanya tower existing (bulat

113
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

Drive Test Tabel 2. Standar Nilai RxLev

Warna Rentang Nilai Golongan


Dari penelitian diperoleh hasil drive test (dBm)
Biru -75 hingga 20 Sangat Bagus
seperti yang ditampilkan pada gambar 7. Hijau -85 hingga -75 Bagus
Kuning -95 hingga -85 Sedang
Coklat -105 hingga -95 Buruk
Merah -120 hingga - Sangat Buruk
105

B. Daerah Fresnel

Berdasarkan asil penelitian diperoleh

Gambar 7. Hasil Drive Test daerah Fresnel sebagai berikut:

Drive test pada penelitian ini hanya Kandidat P

mengambil data RxLev. RxLev adalah kuat Data yang diperoleh dari hasil

sinyal penerimaan yang menyatakan penelitian menunjukkan bahwa kandidat P

besarnya sinyal yang diterima pada sisi berjarak 0.9 km dengan site ID MGA003

penerima (MobileStation). Nilai RxLev dan besar frekuensi antara keduanya yaitu

merupakan suatu nilai yang menunjukkan 23000 MHz atau 23 GHz. Maka besar

level kekuatan sinyal, yang ditunjukkan daerah Fresnel dapat dihitung dengan

dalam rentang minus dBm. Semakin kecil persamaan sebagai berikut:

nilai RxLev (semakin besar minus dBm


rf = 17.32
pada RxLev), semakin lemah kekuatan

sinyal penerimaan pada MS. Standar nilai


rf = 17.32
RxLev pada masing- masing provider

berbeda. Pada penelitian ini, digunakan rf = 17.32

standar nilai RxLev ditunjukkan pada tabel


rf = 17.32
2[5].

rf = 17.32 (0.0989)

114
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

rf = 1.7129 meter Jadi besar daerah Fresnel untuk

kandidat Q yang diperoleh dari


Jadi besar daerah Fresnel untuk
perhitungan diatas dalah 1.7407 meter dan
kandidat P yang diperoleh dari
sinyal transmisi pada kandidat Q dapat
perhitungan diatas adalah 1.7129 meter
dikatakan baik jika 60% rf +3 meter atau
dan sinyal transmisi pada kandidat P
4.0444 meter
dapat dikatakan baik jika 60% rf +3 meter

atau 4.0277 meter. Kandidat R

Kandidat Q Data yang diperoleh dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa kandidat


Data yang diperoleh dari hasil
R berjarak 1.09 km dengan site ID
penelitian menunjukkan bahwa kandidat
MGA003 dan besar frekuensi antara
Q berjarak 0.93 km dengan site ID
keduanya yaitu 23000 MHz atau 23 GHz.
MGA003 dan besar frekuensi antara
Maka besar daerah Fresnel dapat dihitung
keduanya yaitu 23000 MHz atau 23 GHz.
dengan persamaan sebagai berikut:
Maka besar daerah Fresnel dapat dihitung

dengan persamaan sebagai berikut:


rf = 17.32

rf = 17.32
rf = 17.32

rf = 17.32
rf = 17.32

rf = 17.32
rf = 17.32

rf = 17.32 rf = 17.32 (0.1086)

rf = 17.32 (0.1005) rf = 1.8809

rf = 1.7407

115
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

Jadi besar daerah Fresnel untuk


hcorrected =
kandidat R yang diperoleh dari

perhitungan diatas dalah 1.8809 meter dan hcorrected = 0.0236 meter

sinyal transmisi pada kandidat R dapat Kandidat Q


dikatakan baik jika 60% rf +3 meter atau
Data yang diperoleh dari hasil
4.1285 meter.
penelitian menunjukkan bahwa kandidat
C. Faktor Kelengkungan Bumi Q berjarak 0.52 km terhadap obstacle

Berdasarkan hasil penelitian sedangkan jarak site ID MGA003

diperoleh faktor kelengkungan bumi terhadap obstacle adalah 0.41 km. Maka

sebagai berikut: besar faktor kelengkungan bumidapat

dihitung dengan persamaan sebagai


Kandidat P
berikut:
Data yang diperoleh dari hasil

simulasi dengan software pathloss hcorrected =

menunjukkan bahwa kandidat P berjarak

0.5 km terhadap obstacle sedangkan jarak hcorrected =

site ID MGA003 terhadap obstacle adalah

0.4 km. Maka besar faktor kelengkungan hcorrected =

bumidapat dihitung dengan persamaan


hcorrected = 0.025 meter
sebagai berikut:
Kandidat R
hcorrected =
Data yang diperoleh dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa kandidat


hcorrected =
R berjarak 0.6 km terhadap obstacle

sedangkan jarak site ID MGA003

116
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

terhadap obstacle adalah 0.49 km. Maka


F = 17.3
besar faktor kelengkungan bumidapat

dihitung dengan persamaan sebagai F = 17.3

berikut : F = 17.3 (0.0983)

F = 1.7 meter
hcorrected =

Setelah di dapat F = 1.7 meter maka

hcorrected = selanjutnya menghitung Clearance.

Clearance = 0.6F + h corrected


hcorrected =
Clearance = 0.6 (1.7) + 0.0236

hcorrected = 0.0346 meter Clearance = 1.02 + 0.0236

D. Penentuan Tinggi Antena BTS Clearance = 1.0436 meter

Berdasarkan hasil penelitian Setelah di dapat Clearance = 1.0436

diperoleh tinggi antena BTS sebagai meter maka selanjutnya menghitung

berikut: tinggi antena minimal agar kondisi LoS.

Kandidat P hantena = h obstacle + Clearance

Data yang diperoleh dari hasil hantena = 33+ 1.0436

penelitian menunjukkan bahwa tinggi


hantena = 34.0436 meter
obstacle pada kandidat P dan site ID
Kandidat Q
MGA003 adalah 33 meter.
Data yang diperoleh dari hasil
F = 17.3
penelitian menunjukkan bahwa tinggi

obstacle pada kandidat Q dan site ID


F = 17.3
MGA003 adalah 34 meter.

117
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

Data yang diperoleh dari hasil


F = 17.3
penelitian menunjukkan bahwa tinggi

F = 17.3 obstacle pada kandidat R dan site ID

MGA003 adalah 32 meter.


F = 17.3
F = 17.3

F = 17.3

F = 17.3
F = 17.3 (0.1)

F = 1.73 meter
F = 17.3

Setelah di dapat F = 1.73 meter maka


F = 17.3
selanjutnya menghitung Clearance.
F = 17.3 (0.108)
Clearance = 0.6F + 0.025
F = 1.8684 meter
Clearance = 0.6 (1.73) + 0.025
Setelah di dapat F = 1.8684 meter
Clearance = 1.038 + 0.025
maka selanjutnya menghitung
Clearance = 1.063 meter
Clearance.

Setelah di dapat Clearance = 1.063


Clearance = 0.6F + h corrected
meter maka selanjutnya menghitung
Clearance = 0.6 (1.8684) + 0.0346
tinggi antena minimal agar kondisi LoS.
Clearance = 1.121 + 0.0346
hantena = h obstacle + Clearance
Clearance = 1.1556
hantena = 34+ 1.063
Setelah di dapat Clearance = 1.1556
hantena = 35.063 meter
meter maka selanjutnya menghitung
Kandidat R
tinggi antena minimal agar kondisi LoS.

118
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

hantena = h obstacle + Clearance kekuatan sinyal yang lemah pada

sepanjang Jalan Lintas Timur


hantena = 32+ 1.1556
Tulang Bawang, sedangkan arah
hantena = 33.1556 meter
sektor transmisi sinyal pada Sektor

A mengarah ke Desa Banjar Margo,


Kesimpulan dan Saran
Desa Purwa Jaya dan Desa Penawar
A. Kesimpulan
Rejo, Sektor B mengarah ke Kota
Berdasarkan hasil penelitian
Tulang Bawang, Desa Banjar
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Agung, Polsek Tulang Bawang,
1. Kandidat kandidat P terletak 54
Rumah Makan Padang, Sektor C
meter dari titik lokasi nominal
mengarah ke Desa Tunggal Warga
dengan bearing 1310,
dan Komplex Balai Besar
latitudeS4.29257 dan
Teknologi Pati.
longitudeE105. 22137, kandidat Q
3. Daerah Fresnel untuk kandidat P
terletak 109 meter dari titik lokasi
adalah adalah 1.7129 meter dengan
0
nominal dengan bearing 121 ,
sinyal transmisi 4.0277 meter, untuk
latitudeS4.29276 dan longitude
kandidat Q adalah 1.7407 meter
E105.22184 dan kandidat R terletak
dengan sinyal transmisi 4.0444
227 meter dari titik lokasi nominal
meter sedangkan untuk kandidat R
dengan bearing 1760,
diperoleh daerah Fresnel sejauh
latitudeS4.29442 dan longitude
1.8809 meter dengan sinyal
E105.22115.
transmisi 4.1285 meter
2. Hasil drivetest untuk perencanaan
4. Faktor kelengkungan bumi pada
pembangunan tower BTS
kandidat P, Q dan R berturut-turut
menunjukkan masih banyak level

119
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

adalah 0.0236 meter, 0.025 meter dianalisis karena setiap kandidat

dan 0.0346 meter. lokasi memiliki hasil yang berbeda.

5. Tinggi antena minimal pada 2. Kepada peneliti, surveyor dan juga

kandidat P, Q dan R agar kondisi pihak provider yang akan

LoS berdasarkan hasil perhitungan melakukan Site Investigation Survey

berturut-turut adalah 34.0436 (SIS) agar melakukan analisis tidak

meter,35.063 meter dan 33.1556 hanya menggunakan perangkat

meter. software tetapi juga menggunakan

persamaan/rumus, sehingga lebih


6. Berdasarkan hasil perhitungan
bisa memantapkan hasil analisis.
daerah Fresnel bisa dikatakan

kandidat R merupakan kandidat

yang paling cocok dan sesuai Daftar Pustaka

dikarenakan memiliki daerah [1] Arif Laela Nugraha dan Bambang


Sudarsono. 2007. Survei Topografi
Fresnel yang lebih besar.
Untuk Menentukan Garis Tampak

B. Saran Pandang BTS.[Diakses tanggal 20


Maret 2014].
Adapun saran yang ingin [2] Bagus R, Dony. 2011. Aplikasi Tems

disampaikan pada penelitian selanjutnya Investigation Sebagai Tool Untuk


Drive Test Pada Sistem Selluler Di
yang ingin meneruskan penelitian ini
PT.Indosat, Tbk Semarang. Laporan
adalah: Kerja Praktek : Universitas
Diponegoro Semarang. [Diakses
1. Sesuai dengan hasil penelitian yang
tanggal 1 Juli 2014].
menambahkan analisis tentang [3] Erfiadi, Try. 2012.Drive Test 3G
daerah Fresnel dan faktor Dengan MenggunakanSoftware
Nemo Outdoor. Laporan Kerja
kelengkungan bumi sebagai suatu
Praktek : UIN Sunan Gunung Djati
variabel topografi yang harus Bandung.

120
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911

[4] Site Investigation Survei Report In Pecatu Bali. [Diakses tanggal 20


Telkomsel Tahun 2012. Maret 2014].
[5] Warassih, Anggit Praharasty. [12] Indika, Mika. 2010. Sistem
2009.Analisis Kualitas Panggilan Pendukung Keputusan Penentuan
Pada Jaringan GSM Menggunakan Lokasi Pembangunan Tower Base
TEMS Investigation. Makalah Transceiver Station (BTS) pada PT.
Seminar: Universitas Diponegoro Xl Axiata Tbk-Medan dengan
Semarang. [Diakses tanggal 1 Juli Metode Analytic Hierarchy Process
2014]. (AHP). Skripsi:Universitas Sumatera
[6] www.belajar.internetsehat.org/wiki/in Utara. [Diakses tanggal 18 maret
dex.php/WiFi:_Kalkulasi_Fresnel_Zo 2014].
ne_Clearence. [Diakses tanggal 10 [13] www.ilmusurveypemetaan.wordpress
April 2014]. .com/2012/05/17/materi-1-defenisi-
[7] www.elchusany.blogspot.com/2011/0 survey-dan-pemetaan/ . [Diakses
1/fresnel-zone.html. [Diakses WIB tanggal 7 Agustus 2014]
tanggal 10 April 2014].
[8] www.slideshare.net/dhie818/zona- Nanang Ismail*
fresnel. [Diakses tanggal 10 April Teknik Elektro, Fakultas Sains dan
2014]. Teknologi, UIN SGD Bandung
[9] www.telecomeducation.blogspot.com nanang.is@fst.uinsgd.ac.id
/2008/10/apa-itu-bts.html. [Diakses
tanggal 7 Juni 2014]. Maharoni
[10] www.wikimu.com/News/DisplayNe Teknik Elektro, Fakultas Sains dan
ws.aspx?id=9473. [Diakses tanggal Teknologi, UIN SGD Bandung
21 Maret 2014]. maharoni_23@yahoo.com
[11] Rizky P, Angga. 2009. Analisa Hasil
Simulasi Homer Untuk Perancangan Innel Lindra
Sistem Energi Terbarukan Pada BTS Teknik Elektro, Fakultas Sains dan
(Base Transceiver Station) Pecatu Teknologi, UIN SGD Bandung
Bali = Analysis Homer Simulation innellindra@yahoo.com
for BTS (Base Transceiver Station)
Renewable Energy Planning System

121

Anda mungkin juga menyukai