Anda di halaman 1dari 14

Lampiran P.

1 Beban Vertikal Yang Diterima Portal

1. Berat sendiri balok

- Balok 30/40 (BL3) = 0,30 m x 0,40 m x 2,4 t/m³ = 0,288 t/m

- Balok 13/15 (BL1) = 0,13 m x 0,15 m x 2,4 t/m³ = 0,046 t/m

- Balok 20/30 (BL5) = 0,20 m x 0,30 m x 2,4 t/m³ = 0,144 t/m

- Balok 15/25 (BL5) = 0,15 m x 0,25 m x 2,4 t/m³ = 0,09 t/m

2. Berat sendiri kolom

- Kolom 40/40 (K1) = 0,40 m x 0,40 m x 2,4 t/m³ = 0,384 t/m

- Kolom 30/30 (K2) = 0,30 m x 0,30 m x 2,4 t/m³ = 0,216 t/m

- Kolom 13/13 (K3) = 0,13 m x 0,13 m x 2,4 t/m³ = 0,040 t/m

3. Berat sendiri dinding pasangan bata setengah batu

Menurut PPIUG 1983, berat sendiri dinding pasangan bata setengah batu

adalah 0,250 t/m2 dimana dinding dianggap penuh.

- Tingkat I tinggi 4,00 m = (4,00 – 0,6 m)x 0,25 t/m2 = 0,85 t/m

- Tingkat II tinggi 4,00 m = (4,00 – 0,8 m)x 0,25 t/m2 = 0,8 t/m

4. Berat sendiri lantai

a. Beban mati (DL)

Menurut PPIUG 1983, berat sendiri penutup lantai dari semen Portland,

teraso, dan beton tanpa adukan per cm tebal adalah 0,024 t/m² dan berat

sendiri adukan dari semen per cm tebal adalah 0,021 t/m².


- Plat lantai 12 cm = 0,12 m x 2,4 t/m³ = 0,288 t/m²

- Keramik 0,5 cm = 0,5 x 0,024 t/m2 = 0,012 t/m2

- Berat Plafond + penggantung = 0,011 t/m2 + 0,007 t/m2 = 0,018 t/m2

- Spasi 2 cm = 2 x 0,021 t/m2 = 0,042 t/m² +

= 0,360 t/m²

b. Beban hidup (LL)

Menurut PPIUG 1983, beban hidup pada lantai sekolah adalah 0,250 t/m²

dan koefisien reduksi beban hidup pada gedung sekolah adalah 0,90.

- Beban hidup lantai = 0,90 . 0,250 t/m² = 0,225 t/m²

6. Berat sendiri tangga


a. Beban mati (DL)

- Plat = 0,15 m x (3,88 m + 2,98 m) x 1,41 m

= 1,451 m³ x 2,4 t/m³ = 3,48 ton

- Anak tangga = ½ x (0,28 m x 0,3 m) x 1,41 m x 2,4 t/m³ = 0,142 ton

- Spasi 2 cm = 2 x (0,28 m x 1,41 m x 0,021 t/m²) = 0,017766 ton

- Spasi 2 cm = 2 x (0,3 m x 1,41 m x 0,021 t/m²) = 0,016582 ton

- Keramik 0,5 cm = 0,5 x (0,28 m x 1,41 m x 0,024 t/m²) = 0,004738 ton

- Keramik 0,5 cm = 0,5 x (0,3 m x 1,41 m x 0,024 t/m²) = 0,005076 ton

Jadi, berat satu anak tangga = 0,186 ton

b. Beban hidup (LL)

Menurut PPIUG 1983, beban hidup tangga pada lantai gedung sekolah

adalah 0,3 t/m² dan koefisien reduksi beban hidup tangga pada gedung sekolah

adalah 0,9.

- Berat satu anak tangga = 0,9 x 0,3 t/m² x 0,30 m x 1,41 m = 0,114 ton

7. Berat sendiri bordes


a. Beban mati (DL)

- Plat 15 cm = 0,15 m x 1,5 m x 3 m x 2,4 t/m³ = 1,62 ton

- Keramik 0,5 cm = 0,5 m x 1,5 m x 3 m x 2,4 t/m3 = 0,054 ton

- Spasi 2 cm = 2 x 1,5 m x 3 m x 2,1 t/m² = 0,189 ton

= 1,863 ton

b. Beban hidup (LL)

Menurut PPIUG 1983, beban hidup bordes pada lantai gedung sekolah

adalah 0,3 t/m².

- Beban hidup bordes = 0,300 t/m²

8. Berat sendiri atap

1)

a) Panjang batang diagonal atas = 7,36 m x 2 = 13,36 m

b) Panjang batang diagonal bawah = 13,97 m x 2 = 27,94 m

c) Panjang batang horizontal atas = 2,15 m x 2 = 4,3 m

d) Panjang batatng horizontal bawah = 4,78 m x s2 = 9,56 m +

Panjang btg = 55,160 m

Panjang total = 55,160 x 19 unit


= 1048,04 m

Berat batang pada baja C 75.100 = 1048,04 m x 1.29kg/m

= 1351,97kg/m

= 1,352 t/m

Berat gording profil C 75.75 = 644 m x 0,97kg/m

= 624,68kg/m

= 0,624t/m

Berat jenis genteng metal = 0,01 t/m

Luas bidang penutup atap = 6,68 m x 24 m = 160,32m2

160,32 x 2 m = 320,64 m2

Berat genteng metal = 0,01 t/m2 x 320,64m2 = 3,2064 ton

Jadi, berat total atap = berat total batang + berat total gording

+ berat penutup atap

= 1,352 t + 0,624 t + 3,2064 t

= 5,1824 ton
Lampiran P.2 Perhitungan berat total bangunan

W1 = ½ . berat bangunan tingkat I + ½ berat bangunan tingkat II

- Balok 30/40 cm = (0,288 t/m) x 4 m x 28 buah = 32,25 ton

- Balok 30/40 cm = (0,288 t/m) x 2 m x 6 buah = 3,45 ton

- Balok 13/15 cm lt 1 = (0,046 t/m) x 4,5 m x 8 buah = 1,656 ton

- Balok 13/15 cm lt 2 = (0,046 t/m) x 4,5 m x 8 buah = 1,656 ton

- Balok 13/15 cm lt 2 = (0,046 t/m) x 4 m x 1 buah = 0,184 ton

- Balok 20/30 cm = (0,144 t/m) x 4 m x 23 buah = 13,248 ton

- Berat dinding tingkat I = ½ x (0,85 t/m) x 4,5 m x 8 buah = 15,3 ton

- Berat dinding tingkat I = ½ x (0,85 t/m) x 4 m x 8 buah = 13,6 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 4,5 m x 16 buah = 28,8 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 4 m x 8 buah = 12,8 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 2 m x 2 buah = 1,6 ton

- Berat plat lantai (DL) = 0,360 t/m² x (22 x 10 m) = 79,2 ton

- Berat plat lantai (LL) = 0,225 t/m² x (22 x 10 m) = 49,5 ton

- Kolom 40/40 tingkat I = ½x(4,0 m x 0,384 t/m x 16 bh) = 12,28 ton

- Kolom 30/30 tingkat I = ½x(4,0 m x 0,290 t/m x 6 bh) = 3,48 ton

- Kolom 13/13 tingkat I = ½x(4,0 m x 0,040 t/m x 10 bh) = 0,8 ton

- Kolom 40/40 tingkat II = ½x(4,0 m x 0,384 t/m x 16 bh) = 12,28 ton

- Kolom 30/30 tingkat II = ½x(4,0 m x 0,290 t/m x 6 bh) = 3,48 ton

- Berat anak tangga(DL) = 0,186 ton x 10 buah x 2 = 3,73 ton

- Berat anak tangga(LL) = (0,114 ton) x 10 buah x 2 = 2,28 ton

- Berat bordes (DL) = 1,622 t/m = 1,62 ton


- Berat bordes (LL) = (0,300 t/m x 1,5 m x 3 m) x 0,9 = 1,22 ton

- Balok bordes 15/25 cm = 0,24 t/m x (3 + 3 + 1,5 + 1,5 m) = 2,16 ton

- Berat plat tangga = 3,487 ton = 3,49 ton

= 300,064 ton

- Berat lain-lain bangunan = 5% dari berat keseluruhan bangunan

= 15,003 ton + 300,064 ton

Berat total W1 = 315,067 ton

W2 = ½ . berat bangunan tingkat II + berat atap

- Balok 30/40 cm = (0,288 t/m) x 4 m x 28 buah = 32,25 ton

- Balok 30/40 cm = (0,288 t/m) x 2 m x 6 buah = 3,45 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 4,5 m x 16 buah = 28,8 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 4 m x 8 buah = 12,8 ton

- Berat dinding tingkat II = ½ x (0,80 t/m) x 2 m x 2 buah = 1,6 ton

- Kolom 40/40 tingkat II = ½x(4,0 m x 0,384 t/m x 16 bh) = 12,28 ton

- Kolom 30/30 tingkat II = ½x(4,0 m x 0,290 t/m x 6 bh) = 3,48 ton

- Berat total atap = 5,182 ton = 5,182 ton

= 99,788 ton

- Berat lain-lain bangunan = 5% dari berat keseluruhan bangunan

= 4,989 ton + 99,788 ton

Berat total W2 = 104,76 ton

Jadi, berat total bangunan adalah :


W t = W1 + W2

= 315,67 ton + 104,76 ton

= 420,43 ton
Lampiran P.3 Perhitungan Beban gempa

Perhitungan beban gempa dianalisis dengan metode static ekuivalen. Peta

gempa SNI 03-1726-2012 ditetapkan berdasarkan parameter percepatan tanah

pada wilayah tersebut, sesuai dengan perioda 0,2 detik dan 1,0 detik dengan

mengasumsikan tanah sedang maka didapat hitung sebagai berikut :

1. Menetapkan kategori resiko bangunan dan faktor keutamaan gempa

Pada kategori resiko bangunan ialah no. IV dan Ie = 1,50

2. Menentukan parameter percepatan gempa terpetakan

Terpetakan bangunan ini terletak di lhokseumawe dengan nilai Ss = 0,641 dan

S1= 0,317

3. Menetukan koefisien situs Fa dan Fv dan parameter percepatan spektral desain

Berdasarkan tabel dan rumus SNI 03-1726-2012 sebagai berikut :

Fa = 1,287 Fv = 1,767

SDS = 0,550 SD1 = 0,373

Dan penentuan parameter percepatan gempa dapat dilakukan melalui

program Desain Spektra Indonesia di situs :

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011

4. Menentukan Koefisien modifikasi respons dan fundamental struktur

R = 5 (tabel 9 sesuai SNI 03-1726-2012)

Ta = Ct × Hnx

= 0,0466 x 110,9

= 0,403
5. Menghitung koefisien respons seismik

𝑺𝑫𝑺
Cs = 𝑹
𝑻
𝑰𝒆

𝟎,𝟓𝟓𝟎
Cs = 𝟓 = 0,410
𝟎,𝟒𝟎𝟑
𝟏,𝟓

6. Gaya geser total adalah

Vt = Cs x Wt

= 0,410 x 459,47 ton

= 187,974 ton

Distribusi gaya geser horizontal akibat gempa ke sepanjang tinggi gedung

Perhitungan gaya geser (Vt) ;

Wi.Hi/
Wi Hi wi.hi x (4 y (8
lantai Vt Σwi.Hi
(t) (m) (m) node) node)
.Vt

1 347,58 4 1390,34 114,36 28,59 18,40


187,97
2 111,88 8 895,05 73,62 14,29 9,20
Lampiran P.4 Perhitungan beban yang diinput pada SAP2000

1. Beban tangga

a. Beban mati (DL)

- Plat = 0,15 m x (3,88 m + 2,98 m) x 1,41 m

= 1,451 m³ x 2,4 t/m³ = 3,48 ton

- Anak tangga = ½ x (0,28 m x 0,3 m) x 1,41 m x 2,4 t/m³ = 0,142 ton

- Spasi 2 cm = 2 x (0,28 m x 1,41 m x 0,021 t/m²) = 0,017766 ton

- Spasi 2 cm = 2 x (0,3 m x 1,41 m x 0,021 t/m²) = 0,016582 ton

- Keramik 0,5 cm = 0,5 x (0,28 m x 1,41 m x 0,024 t/m²) = 0,004738 ton

- Keramik 0,5 cm = 0,5 x (0,3 m x 1,41 m x 0,024 t/m²) = 0,005076 ton

Jadi, berat satu anak tangga = 0,186 ton

Total keseluruhan = 0,186 x 10 buah x 2 = 3,72 ton

=1/2 x (3,72 ton + 3,48 ton) = 3,6 ton

2. Berat sendiri dinding pasangan bata setengah batu

Menurut PPIUG 1983, berat sendiri dinding pasangan bata setengah batu

adalah 0,250 t/m2 dimana dinding dianggap penuh.

- Tinggi 4,00 m = (4,00 – 0,6 m)x 0,25 t/m2 = 0,85 t/m

- Tinggi 1,20 m = (4,00 – 2,8 m)x 0,25 t/m2 = 0,30 t/m

3. Perhitungan Beban yang diterima kolom akibat berat Atap

Gambar potongan atap


Gambar tampak atas atap

- Jumlah bentangan = 18 buah

- Berat keseluruhan atap = 11,024 ton

Jadi beban yang diterima oleh :

𝟏𝟏,𝟎𝟐𝟒 𝐭𝐨𝐧
- berat satu kuda-kuda = = 0,6124 ton
𝟏𝟖

0,6124 ton
- 1 balok bagian sisi = = 0,306 ton
2

0,306 ton
- 1 balok bagian Sisi ujung = = 0,061 ton
5 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘

- Beban masing-masing titik = 0,306 ‒ 0,061 = 0,245 ton

= 0,245 ‒ 0,061 = 0,184 ton

= 0,184 ‒ 0,061 = 0,123 ton

= 0,123 ‒ 0,061 = 0,062 ton

- Beban di bagian sudut = 0,306 + 0,061 = 0,367 ton


Lampiran P.5 Pelimpahan beban lantai ekivalen

1. Pelimpahan beban segitiga tipe A

2
x= .h
3

2
= . 1,75 m
3

=1,167 m

=1,17 m

2. Pelimpahan beban segitiga tipe B

2
x= .h
3

2
= .1m
3

= 0,667 m

= 0,67 m

3. Pelimpahan beban segitiga tipe C

2
x= .h
3

2
= .1m
3

= 0,667 m

= 0,67 m
4. Pelimpahan beban trapesium tipe A

 4. a 2 
x = h . 1  
 3. l 2 

 4 . (1,75m) 2 
= 1,75 m 1  
 3 . (4,5m) 2 

= 1,4 m

5. Pelimpahan beban trapesium tipe B

 4. a 2 
x = h . 1  
 3. l 2 

 4 . (1,0m) 2 
= 1 m 1  2

 3 . (4,5m) 

= 0,93 m

6. Pelimpahan beban trapesium tipe C

 4. a 2 
x = h . 1  
 3. l 2 

 4 . (1,0m) 2 
= 1 m 1  
 3 . (3m) 2 

= 0,85 m

Anda mungkin juga menyukai