Anda di halaman 1dari 1

Perbandingan sistem Jawa Barat, Jawa Tengah & Jawa Timur

JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR


SOFRELEC, Perancis Chase T. MAIN, USA NEWJEC, Jepang
Konsultan
FIGNER, Jerman

Sistem pentanahan: netral kumparan TM yang dihubungkan secara bintang trafo utama ditanahkan Sistem pentanahan netral kumparan TM yang dihubungkan secara bintang trafo utama dan
Sistem pentanahan netral kumparan TM yang dihubungkan secara bintang trafo
Gardu Induk lewat tahanan sebesar 12 ohm (arus hubung singkat fasa-tanah max. 1.000 A) untuk SKTM, dan 40 ditanahkan melalui tahanan dengan nilai tahanan sebesar 500 ohm (arus hubung-singkat ke tanah
utama dan ditanahkan secara langsung(solid grounded).
ohm (arus hubung singkat fasa-tanah max. 300 A) untuk sistem SUTM atau sistem campuran. maksimum 25 A)

Mempunyai konfigurasi Single Bus. Mempunyai konfigurasi Single Bus dengan tambahan Netral Bus Mempunyai konfigurasi Single Bus dengan tambahan Auxilarry Bus
Pemutus Tenaga (PMT) utama dipasang pada saluran utama di Gl sebagai pengaman utama Pemutus Tenaga (PMT) utama dipasang pada saluran utama di Gl sebagai Pemutus Tenaga (PMT) utama dipasang pada saluran utama di Gl sebagai pengaman utama
Panel TM jaringan, dan lengkap dengan alat pengaman (relai): pengaman utama jaringan, dan lengkap dengan alat pengaman (relai): jaringan, dan lengkap dengan alat pengaman (relai):
Outgooing  Relai arus lebih dengan karakteristik arus waktu tetap (definite time)  Relai arus lebih dengan karakteristik arus waktu terbalik (inverse time)  Relai arus lebih dengan karakteristik arus waktu terbalik (inverse time)
Feeder  Relai gangguan-tanah terarah (directional) dengan karakteristik arus waktu tetap (definete time)  Relai gangguan-tanah dengan karakteristik arus waktu terbalik (inverse time)  Relai gangguan-tanah terarah (directional) dengan karakteristik arus waktu tetap (definete time)
 Relai penutup-balik tidak difungsikan.  Relai penutup-balik difungsikan dengan siklus tugas O-15s-CO-3m-CO-3m-CO  Relai penutup-balik difungsikan dengan siklus tugas O-0.3s-CO-3m-CO-3m-CO
 Indikator yang menunjukan siklus kerja penutup balik
SKTM mempergunakan NA2XSEFGbY 3x150 mm2 & 3x240 mm2 dioperasikan spindel.
SKTM mempergunakan NA2XCEFGbY 3x240 mm2 dioperasikan radial. Secara umum belum ada SKTM (yang ada Opstij dan MVTIC).
(sebelumnya NAHKBA 3x 150 mm2)
SUTM dengan Saluran Utama 3 fase 4 kawat.
SUTM 3 fase 3 kawat dengan Saluran Utama. SUTM 3 fase 3 kawat dengan Saluran Utama.
AAAC 240 mm2 dan 150 mm2, dan saluran cabang cabangnya 1 fase 1 kawat AAAC
AAAC 240 mm2 dan 150 mm2, dan saluran cabang-cabangnya AAAC 70 mm2 dan 35 mm2. AAAC 150 mm2, dan saluran cabang-cabangnya AAAC 70 mm2.
70 mm2 dan 35 mm2.
Jaringan
Distribusi Umumnya konstruksi SUTM nya adalah dengan crossarm Konfigurasi horizontal balance. Umumnya konstruksi SUTM nya adalah tanpa crossarm (arm-less) Konfigurasi segi Umumnya konstruksi SUTM nya adalah dengan crossarm Konfigurasi horizontal unbalance dengan
tiga. kawat petir.
Tegangan
Menengah Interkoneksi dengan penyulang lain menggunakan hanya dengan saluran utama. Interkoneksi dengan penyulang lain menggunakan saluran cabang dan utama. Interkoneksi dengan penyulang lain menggunakan ujung saluran utama dan cabang.

Saluran Utama disectionalize dengan menggunakan pole top switch yang dioperasikan secara Saluran Utama disectionalize dengan menggunakan Sectionalizer dengan current
Saluran Utama disectionalize dengan menggunakan AVS dengan voltage sensing.
manual. sensing.
Saluran cabang 3 phasa diamankan dengan menggunakan pole top switch yang dioperasikan secara Saluran cabang 3 phasa diamankan dengan menggunakan pole top switch yang dioperasikan secara
Saluran cabang 1 phasa diamankan dengan menggunakan fuse cut out (FCO).
manual. manual.

Trafo Distribusi tersambung ke SKTM dengan hubungan single π ke SUTM dengan T. Trafo Distribusi tersambung ke SKTM dengan hubungan single π ke SUTM dengan T. Trafo Distribusi tersambung ke SUTM dengan hubungan dengan T.

Umumnya Trafo Distribusi 3 Phasa. Umumnya Trafo Distribusi 1 Phasa, CSP dengan single bushing TM 3 bushing TR. Umumnya Trafo Distribusi 1 Phasa, non CSP dengan 2 bushing TM 4 bushing TR di bank 3 fasa ∆Y.

Trafo Distribusi 3 Phasa (Dyn5 atau Yzn5) dengan 3 bushing TM & 4 bushing TR. Trafo Distribusi 3 Phasa (Yyn5) dengan 4 bushing TM & 4 bushing TR. Trafo Distribusi 3 Phasa (Dyn5 atau Yzn5) dengan 3 bushing TM & 4 bushing TR.
Gardu
Distribusi PHB TR dengan 6 Jurusan untuk Trafo >400 kVA.
PHB TR dengan 4 Jurusan untuk Trafo > 160 kVA.
PHB TR dengan 4 Jurusan untuk Trafo > 160 kVA.
Tidak menggunakan PHB TR, JTR nya langsung terhubung ke Terminal sekunder
Pole Mounted Circuit Breaker 1 jurusan untuk Trafo < 160 kVA. Panel TR dengan 2 Jurusan untuk Trafo bank 3 fasa ∆Y 3x50 kVA.
Trafo.
Sistem pentanahan netral kumparan TR trafo distribusi ditanahkan di gardu trafo
Sistem pentanahan netral kumparan TR trafo distribusi ditanahkan pada tiang pertama JTR. Sistem pentanahan netral kumparan TR trafo distribusi ditanahkan pada tiang trafo.
bersama netral TM.
Jaringan Jaringan Tegangan Rendah 1 phasa, 3 kawat TIC 2x70 +1x50 mm2 dioperasikan Jaringan Tegangan Rendah 3 phasa 4 kawat dengan TIC 3x70 +1x50 mm2 dioperasikan radial (
Jaringan Tegangan Rendah 3 phasa 4 kawat dengan TIC 3x70 +1x50 mm2 dioperasikan radial.
Tegangan radial (sebelumnya Triplex 3x50 mm2). sebelumnya Quadruplex 4x70 mm2).
Rendah Sistem pentanahan netral JTR terpisah dengan JTM. Sistem pentanahan netral bersama JTR dan JTM. Sistem pentanahan netral JTR terpisah JTM.

Anda mungkin juga menyukai