1. Pengertian
Inventarisasi bahan berbahaya adalah pencatatan atau pendaftaran bahan yang karena
sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan. Pengelolaan bahan berbahaya adalah
rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan,
pemanfaatan/penggunaan, pengolahan bahan berbahaya.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Panggang II No. 440/23/Pusk-PggII/III/2018
tentang Penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik
4. Referensi
a.Kepmenkes No.1428/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan puskesmas
5. Prosedur
Inventarisasi Bahan Berbahaya
a. Sanitarian
1. Petugas mengidentifikasi semua bahan berbahaya untuk penanganan dan
penyimpanan sesuai ketentuan.
2. Petugas menerima informasi telah dilaksanakan pengelolaan bahan
berbahaya.
3. Petugas memonitor atau melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan
bahan berbahaya.
4. Petugas melakukan verifikasi di checklist monitoring.
b. Bendahara Barang
1. Petugas menginventarisir semua bahan berbahaya sesuai ketentuan yang
berlaku..
2. Petugas melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan lingkungan
c. Koordinator Laboratorium
1. Petugas Membuat jadwal monitoring penggunaan bahan berbahaya
2. Petugas mengkoordinasikan dengan petugas terkait.
3. Petugas menginformasikan hasil monitoring ke petugas terkait
6. Diagram alir
Identifikasibahanberbahaya
Inventarisirbahanberbahaya
Mulai
Inventarisbahanberbahaya
selesai Koordinasipihakterkait
7. Unit Terkait
a. Unit Pelayanan dan programmer
b. Cleaning Service
8. Dokumen terkait
a. Buku Inventarisir Bahan Berbahaya
b. Form monitoring bahan berbahaya
1. Rekaman Historis Perubahan
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulaidiberlakukan
2
3