Oleh :
Putra Perdana Haloho A1C018003
Winlly Nurgawati A1C018004
Tania Carollina A1C018011
Lusian Nandang A. A1C018016
Auliyya Aini A1C018073
A. Latar Belakang
Air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang harus tersedia
dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat. Meskipun alam
telah menyediakan air dalam jumlah yang cukup, tetapi pertambahan penduduk
dan peningkatan aktivitasnya telah mengubah tatanan dan keseimbangan air di
alam. Sebagian besar air yang tersedia tidak lagi layak dikonsumsi secara
langsung dan memerlukan pengolahan supaya air dari alam layak dan sehat untuk
dikonsumsi. Kualitas air baku untuk air minum semakin memburuk dengan masih
kurangnya perhatian yang serius terhadap pengelolaan air limbah. Air limbah dari
rumah tangga dan industri, kawasan perdagangan, dan sebagainya hampir
semuanya dibuang langsung ke badan-badan air tanpa pengolahan. Akibatnya,
terjadi penurunan kualitas air permukaan dan air tanah, yang pada akhirnya
menurunkan kualitas air baku untuk air minum. Pemerintah telah memberikan
perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan system pernyediaan air
minum. Sejak akhir 1970an hingga saat ini penyediaan air minum khususnya
dengan sistem perpipaan telah dibangun dan dikembangkan menggunakan
berbagai pendekatan baik yang bersifat sektoral maupun pendekatan keterpaduan
dan kewilayahan (perkotaan dan perdesaan). Pada awalnya pengembangan system
penyediaan air minum (SPAM) banyak dilakukan oleh pemerintah pusat. Tetapi
sejalan dengan upaya desentralisasi melalui PP No.14 Tahun 1987 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah bidang Pekerjaan Umum kepada daerah,
urusan pembangunan, pemerliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air
minum diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Meskipun urusan tersebut
telah diserahkan, namum pendanaannya masih dapat dibantu sebagian oleh
Pemerintah pusat. Penyerahan urusan pembangunan, pemeliharaan dan
pengelolaan prasarana dan sarana air minum merupakan bentuk wewenang dan
tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota tersebut. Selanjutnya dipertegas
dalam Pasal 16 Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan
Pasal 40 PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum. Tentunya lingkup atau pengertian dari urusan penyediaan prasarana dan
sarana umum serta pelayanan dasar bagi masyarakat di kabupaten/kota tersebut
mencakup pula penyediaan air minum bagi masyarakat. Upaya tersebut
diwujudkan
Dengan pembangunan PDAM di seluruh Indonesia demi melayani
kebutuhan air bersih untuk kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
B. Tujuan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis dan
handphone. Waktu pelaksanaan praktikum adalah hari selasa 6 November 2018.
Tempat pelaksanaan praktikum adalah, Kabupaten Cilacap.
B. Cara kerja
Pada saat praktikum dijelaskan proses penjernihan air oleh petugasnya,
dan kami melihat langsung alat dan bahan juga prosesnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Air dan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital dan mutlak diperlukan
oleh semua makhluk hidup terutama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak mungkin terlepas dari kebutuhannya akan air. Karena itulah penyediaan air bersih
sangat diperlukan untuk keperluan minum. Air bersih yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia tersebut adalah air bersih yang tidak berwarna, tidak
berasa, bebas dari pathogen organic dan anorganik serta kuman-kuman tetapi cukup
mengandung zat-zat kimia yang diperlukan tubuh manusia serta mudah didapat oleh
konsumen. Kebutuhan akan air bersih akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk, selain itu khususnya di daerah perkotaan kebutuhan
akan air bersih menjadi kian mendesak, hal ini disebabkan langkanya sumber air bersih
yang tersedia serta tuntutan kehidupan masyarakat kota yang membutuhkan
pemenuhan air bersih yang bersifat praktis, cepat dan tetap terjamin syarat-syarat
kesehatannya. Berdasarkan pasal tersebut, maka fungsi yang diemban Perusahaan
Daerah di samping pelayanan umum (Public Service) juga bertujuan untuk memupuk
pendapatan karena itu agar dapat memperoleh laba yang semaksimal mungkin.
Perusahaan Daerah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin
kepada masyarakat.
c. Flokulasi
Flokulasi yaitu proses pemberian flokulan dengan maksud
menggabungkan flok-flok kecil yang telah terbentuk pada proses
sebelumnya (koagulasi) sehingga menjadi besar dan mudah untuk
diendapkan. Dalam proses flokulasi mengalami pengadukan lambat
memberikan kesempatan flok-flok kecil menjadi semakin besar dan
mencegah pecahnya kembali flok-flok yang sudah terbentuk.
d. Sedimentasi
Di dalam proses sedimentasi partikel-partikel / flok- flok yang terbentuk
dari flokulasi akan mengendap pada bak sedimentasi. Pada bak
sedimentasi dilengkapi ‘tube settler’ yang bertujuan untuk mempercepat
proses pengendapan.
e. Filtrasi
Proses filtrasi bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus
yang belum dapat terendapkan pada bak sedimentasi. Proses filtrasi
dilakukan dengan cara melewatkan air melalui media porous yaitu; pasir
silica/ kwarsa.
f. Chlorinasi
Adalah pembubuhan zat disinfektan (contoh ; gas Chlor, Sodium
Hypochlorit) yang bertujuan untuk membunuh bakteri yang mungkin
ada, baik di reservoir, jaringan pipa distribusi hingga sampai ke
pelanggan.
Manfaat PDAM untuk masyarakat sekitar adalah dengan adanya
PDAM masyarakat akan terpenuhi mengenai air bersih, air yang dapat
digunakan maupun air yang sudah siap di konsumsi
Kendala yang terjadi di PDAM biasanya adalah kendala klasik
seperti kebocoran pipa yang kadang kurang teperhatikan ketika perawatan
sehingga kadang proses pengelolaan air menjadi terhambat.
Solusi berdasarkan prinsip keteknikan untuk mengatasi kendala yang
tejadi di PDAM :
A. Kesimpulan
Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di PDAM atau Instalasi Pengolahan
Air yang ada di Cilacap yaitu melalui bangunan intake, water treatment plant (
koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi ), reservoir. Dengan mengunjungi
PDAM Tirta Wijaya kita dapat mengetahui mengenai proses penjernihan air dari
sungai menjadi air yang siap dikonsumsi. Kita juga dijelaskan tentang kadar air
yang dapat dikonsumsi juga kadar air yang mencapai kadar siap pakai yaitu air
jernih atau air bersih tergantung dengan rata setiap 600 liter/detik.
B. Saran
1. Penjelasan proses penjernihan air sebaiknya dilakukan bersamaan dengan
menunjukkan alatnya dan cara kerjanya.
2. Pekerja PDAM sebaiknya menggunakan perlengkapan APD yang memadai
seperti sepatu boot, masker penutup hidung, sarung tangan, dll.
http://pipimm.or.id/view.php?view=1&id=34
https://www.google.com/search?q=permenkes+492+tahun+2010&ie=utf-
8&oe=utf-8
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/53_Permenkes%20492.pdf
https://www.google.com/search?q=intalasi+pengolahan+air+PDAM+surakarta&i
e=utf-8&oe=utf-8
Sumantri.Bambang.2017.Kualitas Pelayanan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Sragen. Jurnal Wacana Publik. Universitas Sebelas Maret : Surakarta