PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA TEMA PERISTIWA ALAM KELAS 5 SEKOLAH DASAR”
Oleh :
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan tahap awal dalam jenjang pendidikan
formal. Disinilah akan dibangun konsep-konsep awal tentang pengetahuan. Penanaman konsep ini
hendaknya dilakukan dengan tepat dan benar sehingga bisa menjadi dasar yang kuat untuk nantinya
dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Seorang guru SD sewajarnya dapat
memahami perkembangan peserta didik sehingga proses penyampaian suatu konsep atau materi
pelajaran bisa berjalan dengan lancar dan dapat memahami suatu materi dengan mudah.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik sebagai insan
yang berkompeten pada bidang yang di belajarkan sesuai dengan kroteria yang telah disepakati.
Untuk menjadikan seorang siswa memiliki kompetensi pada bidang tertentu, guru harus mampu
menjadikan pembelajaran yang dikembangkanya “ menyenangkan” peserta didik untuk belajar.
Karena pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik
merasa senang, nyaman, termotifasi dan tertantang untuk belajar. Pada konteks ini guru harus
mampu melakukan berbagai variasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi, kebutuhan
peserta didik, lingkungan belajar, dan target pencapaian dari pembelajaran itu. Salah satu
kompetensi yang haru dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi yang inovatif. Inovasi
( pembaharuan ) dalam konteks pembelajaran bissa dimaknai sebuah upaya yang dilakukan oleh
guru untuk memperbaiki dan menghadirkan suasana yang baru sehingga tidak “monoton”.
Pada kenyataannya sekarang belum semua guru melakukan inovasi dalam pembelajaran seperti di SD
Negeri Tlogoweru 01 Demak yang sebagian besar gurunya masih mendominasi dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat di identifikasi masalah dalam pembelajaran
yaitu : pertama rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi, kedua siswa kurang
termotifasi dalam belajar, ketiga siswa tidak mampu mengajarkan soal soal dengan benar sehingga
nilai masih banyak yang dibawah KKM.
Dari hasil identifikasi pembelajaran di atas, dapat di analisis maslah masalah yaitu: dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran
membosankan, guru tidak mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga kelas hanya
didominasi oleh guru.
Sejalan dengan hal tersebut, maka guru harus mampu menerapkan suasana belajar yang konduksif
sehingga siswa tertarik untuk belajar. Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan sesuai untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 3 SD N Tlogoweru
01 Demak.
Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih,
dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang
digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif
setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat
peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses
pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-
gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau
dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam
menggunakan Power Point atau software yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah dari makalah yang disusun adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukisakan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajara tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktifitas pembelajaran. Fungsi model pembelajaran menurut Joyce adalah melalui
model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan,
cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Picture and Picture adalah salah satu model dengan menggunaan media gambar. Dalam
operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan
yang logis. Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih
asuh.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang
digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif
setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat
peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses
pembelajaran. Hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peserta didik
terhadap materi yang di pelajarinya .
Menurut Ahmadi (2011) Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Picture and Picture ini berbeda dengan
media gambar dimana Picture and Picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan
yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar utuh yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami konsep materi dan melatih berfikir logis dan sistematis.
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu
dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara
seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana
yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator
ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta
didik.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan
momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari
sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum
siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk
belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
d. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar
yang ada.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang
kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa
merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada
diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.
e. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan gambar.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator
yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu
sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
f. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan
pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain
dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator
yang telah ditetapkan.
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan siswa. Guru membantu dalam proses
pembuatan kesimpulan dan rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru memberikan penguatan kembali tentang
gambar tersebut.
Selain prosedur pelaksanaan adapun beberapa prosedur membuatnya , yaitu antara lain :
1) Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan dengan strategi
yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.