Anda di halaman 1dari 9

Ujian Topik 1 Neurologi PD 2014 c.

Cerebellum, basal ganglia,


thalamus, cerebral cortex
Kasus 1 (Soal 1-3) d. Thalamus, cerebral cortex
Seorang mahasiswa sedang berlatih (visual cortex, motor cortex)
sepak bola. Ia harus e. Brain stem, cerebellum, basal
mengkoordinasikan kekuaran otot ganglia, thalamus, cerebral
tunkai untuk mengatur kecepatan bola cortex (visual cortex,
yang akan ditendang memperhatikan association areas, motor
sekeliling untuk memperkirakan arah cortex)
tendangan, menegakkan postur tubuh
untuk menyokong beban tubuh untuk 4. Apakah peranan utama system saraf
menyokong beban tubuh dan somatik?
meningkatkan kekuatan otot ekstensor a. Memonitor dan regulasi system
sehungga dapat menopang berat tubuh. endokrin
b. Interaksi antara otak dan
1. Baguan otak mana yang berperan medulla spinalis
utama dalam merencanakan suatu c. Memonitor dan regulasi sistem
gerakan kompleks diatas? enterik
a. Area asosiasi kortek, ganglia d. Memonitor lingkungan interna
basalis, cerebellum e. Memonitorlingkungan
b. Ganglia basalis, thalamus, eksterna
cerebellum
c. Pons, mesensefalon, medulla Kasus 2 (Soal 5-7)
oblongata Seorang petinju dunia yang terkenal
d. Kortek motoric, thalamus, Muhammad Ali, pada bulan Juni
cerebellum kemarin meninggal dunia setelah
e. Kottek sensorik, batang otak, menderita gangguan ganglia basalis
medula spinalis yang dikenal dengan penyakit
Parkinson’s selama 32 tahun. Ia
2. Bagaian otak mana yang berperan mengalami gejala tremor saat istirahat,
dalam (mengawali) mencetuskan gangguan bicara, penurunan daya ingat
kontraksi bagaian tubuh untuk suatu dan emosi.
gerakan yang sudah direncanakan
tersebut? 5. Sel-sel yang terletak di bagian
a. Kortek motorik ganglia basalis manakah ynag
b. Thalamus mengalami kerusakan pada kelainan
c. Pons tersebut?
d. Mesensefalon a. Striatum
e. Medula oblongata a. b Putamen
b. Sustansia nigra
3. Bagian otak mana yang terutama c. Globus palidus interna
berperan dalam mengatur kekuatan d. Globus palidus eksterna
menendang bola, menyesuaikan
keadaan sekitar, mengkoordinasikan 6. Neurotransmiter apakah yang sangat
semua bagian tubuh bergerak dengan berkurang pada kelainan tersebut
tepat? diatas?
a. Brain stem, cerebellum, basal a. GABA
ganglia b. Epinefrin
b. Visual cortex, association c. Glutamat
areas, motor cortex d. Dopamin
e. Asetil kolin tersebut tampa sengaja menabrak meja
sehingga gelas yang berada di atas
7. Apakah fungsi utama ganglia basalis meja tersebut tumpah. Rasa nyeri dan
tersebut sehingga kerusakannya dapat panas dirasakan pada paha kanan yang
menimbulkan gejala tremor seperti mengalami luka nakar. Sedangkan
tersebut diatas? pada bagian pinggul yang berbenturan
a. Mengatur keseimbangan secara langsung dengan meja, tidak
akttivasi dan inhibisi motoric ditemukan adanya memar ataupun rasa
secara terus menerus nyeri. Stimulus yang dirasakan oleh
b. Menerima informasi bagian anak tersebut ketika pinggulnya
tubuh yang menjadi target berbenturan dengan meja ditangkap
suatu gerakan oleh tipe reseptor sensorik jenis apa?
c. Menentukan keputusan jenis a. Chemoreceptors
gerakan yang akan dilakukan b. Mechanoreceptors
d. Menerima informasi bagian c. Thermoreceptors
tubuh yang menjadi target d. Nociceptors
suatu gerakan e. Electromagnetic receptors
e. Koordinasi dan menentukan
waktu (timing) yang tepat 10. Seorang anak laki-laki, usia 1-
untuk suatu gerakan tahun, dating ke klinik karena luka
bakar pada paha kanan. Luka bakar
8. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, terjadi karena terkena tumpahan air teh
dating ke klinik dengan keluhan panas. Hal ini terjadi setelah anak
bergetar (tremor) pada jari-jarinya. tersebut tampa sengaja menabrak meja
Tremor menjadi ketika ia mengambil sehingga gelas yang berada di atas
secangkir kopi atau menunjukkan meja tersebut tumpah. Rasa nyeri dan
suatu benda. Dokter umum yang panas dirasakan pada paha kanan yang
bertugas menduga terjadi kelinan pada mengalami luka nakar. Sedangkan
baguan serebellum. Apakah fungsi pada bagian pinggul yang berbenturan
serebellum dalam suatu gerakan secara langsung dengan meja, tidak
tersebut diatas? ditemukan adanya memar ataupun rasa
a. Merencanakan respon yang nyeri. Berdasarkan kecepatan
tepat terhadap stimulus adaptasinyam reseptor sensorik pada
b. Menentukan keputusan jenis paha kanan yang terstimulus oleh the
gerakan yang akan dilakukan panas merupakan jenis reseptor apa?
c. Mangatur keseimbangan a. Tonic receptor
aktivasi dan inhibasi motoric b. Phasic reseptor
secara terus menerus c. Nociceptor
d. Koordinasi dan menentukan d. Thermoreceptor
waktu (timing) yang tepat e. Mechanoreceptor
untuk suatu gerakan
e. Inhibasi dan eksitasi bagian oto 11. Seorang anak laki-laki, usia 1-
tertentu dalam melaksanakan tahun, dating ke klinik karena luka
suatu gerakan bakar pada paha kanan. Luka bakar
terjadi karena terkena tumpahan air teh
9. Seorang anak laki-laki, usia 1- panas. Hal ini terjadi setelah anak
tahun, dating ke klinik karena luka tersebut tampa sengaja menabrak meja
bakar pada paha kanan. Luka bakar sehingga gelas yang berada di atas
terjadi karena terkena tumpahan air teh meja tersebut tumpah. Rasa nyeri dan
panas. Hal ini terjadi setelah anak panas dirasakan pada paha kanan yang
mengalami luka nakar. Sedangkan berhenti menangis dan tidak terlalu
pada bagian pinggul yang berbenturan mengeluh kesakitan.
secara langsung dengan meja, tidak
ditemukan adanya memar ataupun rasa 13. Tindakan ibu diatas dengan
nyeri. Impuls yang dicetuskan oleh megelus serta memberikan obat osok
stimulus berupa panas pada paha kanan pada lokasi nyeri merupakan?
dibawa menuju ke korteks melalui a. Tindakan yang akan
traktus apa? membangkinkan nyeri
a. Spinoserebelaris posterior melaliu stimulasi pada
b. Spinoserebelaris anterior neuron proyektor di cornu
c. Spinothalamikus lateralis dorsalis medulla spinalis
d. Spinothalamikus anterior b. Tindakan yang akan
e. Spinovestibularis mengurangi nyeri melalui
mekanisme modulasi nyeri
12. Seorang anak laki-laki, usia 1- c. Tindakan yang akan
tahun, dating ke klinik karena luka mengurangi nyeri melalui
bakar pada paha kanan. Luka bakar hambatan neuron
terjadi karena terkena tumpahan air teh proyeksi dan aktivasi
panas. Hal ini terjadi setelah anak interneuron di cornu
tersebut tampa sengaja menabrak meja dorsalis medulla spinalis
sehingga gelas yang berada di atas d. Tindakan yang justru
meja tersebut tumpah. Rasa nyeri dan membahayakan penderita
panas dirasakan pada paha kanan yang e. Tindakan yang dapat
mengalami luka nakar. Sedangkan merangsang nyeri karena
pada bagian pinggul yang berbenturan lepasnya substansi P
secara langsung dengan meja, tidak
ditemukan adanya memar ataupun rasa 14. Nyeri yang dialami oelh anak
nyeri. Impulsyang dicetuskan oleh tersebut diatas termasuk jenis nyeri
benturan secara langsung pinggul apa?
dengan meja dibawa menuju ke a. Nosiseptive pain
korteks melalui traktus apa? b. Neuropatik pain
a. Spinoserebelaris posterior c. Chronic pain
b. Spinoserebelaris anterior d. Referred pain
c. Spinothalamikus lateralis e. Phantom pain
d. Spinothalamikus anterior
e. Spinovestibularis 15. Tindakan mengelus pada lokasi lesi
seperti yang dilakukan ibu diatas akan
Kasus 3 (Soal 13-15) merangsang apa?
Ada seorang anak perempuan usia 4 a. C fiber
tahun ketika sedang bermain lompat b. Neuron proyeksi
tali tiba-tiba dia terjatuh sehungga c. A fiber
didapatkan tungkai kanan bawahnya d. Traktus piramidalis
tampak sebuah lesi yang berbentuk e. Neuron alfa di kornu
bulan dan berwarna kebiruan. Anak anterior
tersebut menangis dan mengeluh
kesakitan karena luka tersebut. Pada Kasus 4 (Soal 16-17)
saat yang bersamaan ibunya segera Seorang wanita dating ke tempat
dating dan kemudian mengelus tungkai praktek dokter dengan kelugan nyeri
yang lebam tadi sambil diberikan obat seperti kesetrum dan terasa tajam pada
gosok. Sesaat itu anak tersebut jari 1, 2, 3 dan sebagian dari jadi 4
tangan kanan sejak 6 bulan yang lalu. c. Ganggyan saraf
Saat malam hari keluhan dirasakan parasimpatis yang di
jauh lebih memburuk (nyeri lebih bawa oleh nervus IX, X
hebat). Dokter yang berjaga saat itu d. Lesi pada bagian cervical
mendiagnosa pasien tersebut dengan e. Gangguan persarafan
CTS. parasimpatis yang dibawa
oleh N III
16. Jenis nyeri yang dialami pasien
tersebut adalah? 19. Reflek cahaya pada pasien diatas
a. Neuropatik pain akibat lesi hilang. Secara normal lengkung reflek
saraf sentral cahaya ini adalah:
b. Nosiseptive pain a. Aferennya dari N III
c. Acute pain b. Eferennya adalah N II
d. Neuropatic pain akibat lesi c. Aferan pathwaynya dari N
saraf tepi II
e. Referred pain d. Reflek ini akan berjalan
sampai ke kortek serebri
17. Rasa nyeri yang memberat di e. Eferen pathwaynya
malam hari pada kasus diatas berjalan sepanjang serabut
merupakan? saraf simpatis
a. Sensasi oleh karena
aktivasi A fiber Kasus 6 (Soal 20-21)
b. Dasar teori gate control Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke
c. Turunnya aktivasi C fiber UGS karena mengalami luka tembak
d. Nyeri yang muncul karena pada punggung bagian bawah, Pada
semua stimulasi baik raba pemeriksaan radiologi didapatkan
dan nyeri dating bersamaan peluru berada di canalis vertebralis
e. Nyeri akibat rangsangan setinggi vertebra lumbal IV dan V.
gama neuron di kornu Pasien juga mengeluh adanya
anterior perubahan dalam berkemih.

Kasus 5 (Soal 18-19) 20. Melihat mekanisme trauma diatas


Laki-laki 45 tahun di bawa ke UGD maka kemungkinan apa saja yang bisa
oleh polisi dikarenakan mengalami terjadi?
kecelakaan lalu lintas. Kondisi pasien Gangguan pada system simpatis
saat dating ke UGD mengalami Ganguan pada postganglionic
penurunan kesadaran. Dari hasil parasimpatis fiber
pemeriksaan dokter UGD di dapatkan Tidak didapatkan gangguan kencing
GCS 224, dengan pupil anisokor Didapatkan gangguan kencing
(kanan 4 mm/kiri 2 mm) dan reflek berupa overflow incontimnsia uri
cahaya mata kanan negative. Dokter Gangguan pada preganglionic saraf
UGD mendiagnosa pasien tersebut simpatis
dengan cedera kepala berat.
21. Perubahan kencing yang timbul
18. Mata kanan pasien dengan pada kasus diatas merupakan?
diameter pupil 4 mm sidebabkan oleh? a. Gangguan pada serabut
a. Kegagalan dari saraf preganglionic saraf para
simpatis simpatis saja
b. Aktivasi dari saraf
parasimpatis
b. Gangguan pada Babinski (-). Apakah penyebab hasil
preganglionic saraf pemeriksaan refleks pada pasien
simpatis saja tersebut?
c. Gangguan kencing berupa a. Ganguuan tranmisi pada
retensio uri serabut afferent
d. Gangguan pada serabut b. Gangguan transmisi impuls
preganglionic parasimpatis dari korteks motoric
dan serabut motoric untuk menuju medulla spinalis
sphincter uretra eksterna c. Gangguan transmisi
e. Gangguan pada traktus impuls dari medulla
pirimidialis di medulla spinalis menuju oto
spinalis skeletal
d. Gangguan tansmisi dari
22. Seorang perempuan berusia 70 reseptor badan golgi tendon
tahun dibawa ke UGD oleh e. Gangguan tranmisi dari
keluarganya karena lumpuh kaki reseptor muscle spindle
sebelah kanan sejak 1 haru yang lalu
ketika bangun tidur pagi. Kesedaran
compos mentis, tekanan darah 130/90 Kasus 7 (Soal 24-27)
mmHg, denyut nadi 88 x/menit, Pasien laki-laki 60 tahun dating dengan
frekuensi napas 22 x/menit, suhu 37ºC. keluhan utama tidak sadar, sejak 7 hari
Pemeriksaan radiologi CT scan kepala yang lalu semakin lama semakin
menunjukkan adanya infrak pada area memberat, panas badan sejak 3 minggu
korteks motorik kiri. yang lali disertai gangguan sakit kepala
hebat. Pasien juga mengeluh bila
Apakah kemungkinan hasil melihat terasa ganda. Pasien batuk
pemeriksaan reflex kaki sebelah kanan ringan sejak 6 bulan, badan kurus,
pada pasien tersebut? kulit: tattoo negative, riwayat sosial:
a. Refleks Patella (++++) pasien miskin dan tinggal di daerah
b. Refleks Chaddock (-) kumuh. Dari pemeriksaan neurologi
c. Refleks Achilles (+) didapatkan GCS 345, suhu 37.9ºC
d. Refleks Oppenheim (-) meningeal sign: positif, pupil isokor
e. Refleks Babinski (-) mm/4 mm, parase N VI S. Motorik
normal.
23. Seorang anak laki-laki berusia 7
tahun dibawa ibunya ke UGD dengan 24. Diagnosis kerja pada kasus diatas
kelugan kelumpuhan kaki kanan yang kemungkinan yang paling tepat:
mendadak sejak 3 hari yang lalu. a. Ensefalitis viral
Pasien diketahui memiliki riwayat b. Meningoenfefalitis bakteri
demam, sakit kepala dan nyeri c. Meningoencefalitis TB
tenggorokan 10 hari yang lalu. Dokter d. Meningoencefalitis jamur
kemudian memberitahukan bahwa e. Tokoplasma cerebri
pasien tersbut menderita penyakit
infeksi saraf yang sebenarnya dapat 25. Pemeriksaan penunjang yang
dicegah dengan pemberian imunisasi. sangat PALING dibutukan untuk
Kesadaran compos mentis, tekanan menegakan diagnosis kerja dan
darah 110/70 mmHg, denyut nadi 78 menyingkirkan diagnosis banding
x/menit, frekuansi napas 20 x/menit, adalah?
suhu 37ºC. Pemeriksaan fisik a. Lumbal pungsi
ditemukan reflek Patella (-), reflek
b. CT scan kepala plus 29. Pemeriksaan penunjang yang
kontras PALING dibutukan segera untuk
c. EEG menegakan diagnosis adalah:
d. EMG a. CT scan kepala plus
e. PSG kontras, rapid tes HIV,
IgG, IgM, CD 4+
26. Terapi kausatif yang harus b. Lumbal pungsi, BTA,
diberikan pada kasus di atas adalah? thorax foto, sputum
a. Anti tokoplasma c. Kultur darah, kultur urine
b. OAT fase intensif d. Darah lengkap
c. Antibiotik e. Urune lengkap fungsi liver
d. Anti viral (SGPT, SGOT)
e. Anti jamur
30. Terapi yang dibutuhkan adalah?
27. Komplikasi yang sangat sering a. Anti toksoplasma
terjadi akibat penyakit di atas pada saat b. OAT fase intensif
dirawat di rumah sakit adalah? c. Antibiotik
a. Hidrocefalus d. Anti viral
b. Decubitus e. Anti jamur
c. DVT
d. Kontraktur Kasus 9 (Soal 31-34)
e. Gangguan pendengaran Seorang laki-laki berusia 30 tahun
datang ke tempat praktek dokter
Kasus 8 (Soal 28-30) dengan keluhan kejang. Kejang terjadi
Wanita 27 tahun dating ke UGD sejak 2 minggu yang lalum dialami
dengan keluhan sakit kepala dan lemah pada tangan kiri saja, penderita masih
badan sejak 7 hari yang lalu, pasien sadar penuh saat kejang terjadi.
juga mengeluh sakit kepala sejak 3 Frekuensi kejang 1x dalam dua minggi
minggu yang lalu semakin lama terakhir, muncul sewaktu-waktu.
semakin memberat disertai kelemahan Pasien mengalami kecelakaan 3 bulan
tubuh sisi kanan. Pasien sering diare yang lalu, dan telah menjalani operasi
dan sariawan sejak 6 bulan yang lalu. di otak kanan untuk mengangkat
Kadang panas badan kadang tidak. perdarahan.
Pasien memiliki perilaku sex bebas,
alcohol dan narkotik IV positif. Dari 31. Kejang yang dialami pasien pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan kasus di atas termasuk dalam?
darah 140/80, suhu 36.8ºC. Tattoo (+), a. Acute symptomatic seizure
GCS 456. Meningeal sign (-). Parese N b. Psychogenic seizure
VII dextra tipe UMN. Kekuatan c. Epileptic seizure
motoric sisi kanan 4. Reflek patologis d. Non-epileptic seizure
(+) sisi kanan. e. Unclassified seizure

28. Diagnosis kerja yang PALING 32. Langkah yang paling tepat untuk
mendekati KEBENARAN adalah: menunjang diagnosis pada kasus
a. Ensefalitis viral tersebut adalah:
b. Meningoenfefalitis bakteri 1. MRI kepala
c. Meningoencefalitis TB 2. CT angiografi
d. Meningoencefalitis jamur 3. MRA serebral
e. Tokoplasma cerebri 4. Pemeriksaan darah
5. Pemeriksaan likuor a. CT scan kepala
serebrospinalis b. MRI kepala
c. EEG
33. Tindakan yang paling tepat untuk d. Pemeriksaan darah
kasus tersebut adalah: e. Pemeriksaan likuor
a. Menunggu muncul kejang serebrospinalis
dengan baru diberikan terapi
b. Pemberian diazepam bila 37. Klasifikasi bangkitan pada kasus
kejang tersebut adalah:
c. Pemberian obat levetiracetam a. Myoclonic seizure
d. Pemberian obat asam valproate b. Tonic seizure
e. Pemberian obat ethosuximide c. Simple partial seizure
d. Complex patial seizure
34. Klasifikasi bangitan pada kasus e. Partial seizure secondary
tersebut adalah? generalized
a. Tonic clonic seizure
b. Atonic seizure Kasus 11 (Soal 38-39)
c. Simple partial motoric seizure Seorang wanita usia 60 tahun dibawa
d. Simple partial somatosensoric ke UGD dalam kondisi tidak sadar,
seizure tumbul bertahap sejak 1 hari yang lalu
e. Complex partial seizure setelah tidak mau makan sejak
beberapa hari sebelumnya. Pasien rutin
Kasus 10 (Soal 35-37) mengkonsumsi obat untuk Diabetes
Seorang anak wanita berusia 13 tahun Mellitus. Dari pemeriksaan fisik
datang ke puskesmas diantar ibunya didapatkan tekanan darah 100/70
dengan keluhan sering melamun. mmHg, denyut nadi 100 x/menit,
Keluhan inu baru disadari sejak 2 frekuensi napas 24 x/menit regular,
bulan yang lalu, muncul sewaktu- suhu aksilar 37ºC. GCS 335, reflex
waktu, serimgkali diikuti mulut Babinski positif pada kedia sisi,
mengecap dan jari-jari memegang pemeriksaan lain normal.
kancing bajunya. Lama srangan bisa
sampai 3 menit, dan setelah itu pasien 38. Penyebab koma pada kasus
tampak seperti orang bingung sesaat tersebut adalah:
dan kemudian normal kembali. Dalam a. Encephalopathy metabolik
sebulan hal ini terjadi 3-4 kali. Riwayat b. Intracerebral hemorrhage
kehamilan, kelahiran dan tumbuh c. Sub arachnoid hemorrhage
kembang serta pemeriksaan fisik dan d. Head trauma
neurologi dalam batas normal. e. Encephalitis virus

35. Kelainan pada kasus tersebut 39. Struktur yang berperan dalam
terletak di: mekanisme kesadaran adalah:
a. Lobus frontal a. Basal ganglia
b. Lobus temporal b. Mesencephalon
c. Lobus occipital c. Corpus amigdala
d. Lobus parietal d. Corona radiata
e. Center cephalic e. Hipotalamus

36. Tindakan yang tepat untuk Kasus 12 (Soal 40-42)


membantu menegakkan diagnosis Seorang pria usia 45 tahun dibawa ke
adalah: UGD dengan kondisi tidak sadar,
mendadak saat sedang menghadiri c. Injeksi propofol
rapat. Sebelumnya pasien mengeluh d. Drip midazolam
tiba-tiba nyeri kepala hebat dan e. Injeksithiopental
muntah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 160/90 Kasus 13 (Soal 44-47)
mmHg, denyut nadi 90 x/menit, Seorang laki-laki usia 54 tahun datang
frekuensi napas 30 x/menit regular, di Poli Rehabilitasi Medik dengan
suhu aksilar 37.5ºC. Hasil pemeriksaan keluhan utama tidak dapat berjalan.
neurologiGCS 223, kaku kuduk positif, Hal ini terjadi sejak 4 hari yang lalu
tidak tampak lateralisasi. Pasien setelah bangun tidue, tidak ada
riwayat sering mengkonsumsi rokok. gangguan kesedaran maupun kejang-
kejang. Pada pemeriksaan fisik
40. Apakah penyebab koma yang didapatkan kekuatan oto (Manul Musle
paling mungkin pada pasien tersebut? Testing) anggota gerak sebelah kanan
a. Stroke batang otak normal. Kekuatan otot anggota gerak
b. Sub arachnoid haemorrahage atas sebelah kiri = 4 dan anggota gerak
c. Meningoensafalitis TB bawah sebelah kiri = 1. Pemeriksaan
d. Sub dural haemorrhage reflex fisiologis anggota gerak sebelah
e. Hidrocephalus kanan normal dan anggota gerak
sebelah kiri meningkat. Refleks
41. Makna skor 3 pada komponen patologis Babinski dan Hoffman &
respon motoric pemeriksaan GCS Tromer anggota gerak sebelah kiri
adalah? positif.
a. Mengikuti perintah
b. Melokalisir nyeri 44. Kelainan jaringan pada pasien ini
c. Penarikan adalah?
d. Flexi abnormal a. Upper motor neuron
e. Extensi abnormal b. Lower motor neuron
c. Motor neuron
42. Pemeriksaan laboratorium yang d. Saraf perifer
harus dilaksanakansegera saat pasien e. Neuromuscular junction
datang adalah?
a. ECG 45. Tanda-tanda upper motor neuron
b. Chest x-ray selain yang ditemukan diatas adalah:
c. EEG a. Atrofi
d. Toksikologi darah dan urine b. Fasikulasi
e. Analisa gas darah c. Flaccid
d. Clonus
43. Seorang pria usia 30 tahun datang e. Spasme
ke UGD dengan keluhan kejang kaku
seluruh tubuh di rumah selama 5 menit 46. Latihan mobilisasi yang diberikan
kemudian tidak sadarkan diri. Saat di pada pasien ini adalah:
UGD pasien mengalami kejang a. Latihan duduk dan
kembali selama 5 menit dan tetap tidak keseimbangan
sadarkan diri. Pasien memiliki riwayat b. Latihan berdiri
ketergantungan alkohol. Terapi yang c. Latihan jalan
dapat digunakan untuk menghenrikan d. Latihan ditempat tidur
kejang saar di UGD adalah? e. Latihan endurance
a. Injeksi lorazepam
b. Drip phenytoin
47. Latihan yang dianjurkan untuk
anggota gerak atas sebelah kiri adalah:
a. Latihan ROM
b. Latihan peregangan
c. Latihan penguatan
d. Latihan rekondisi
e. Latihan endurance

Kasus 14 (Soal 48-50)


Seorang wanita,17 tahun, datang ke
poli Rehabilitasi Medik dengan
keluhan: wajah merot secara tiba-tiba
sejak kemarin. Tidak didapatkan
riwayat: demam, batuk, jatuh, DM,
telinga berdenging. Namun mengeluh
mata kering. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: kelemahan otot-otot wajah
kiri. TD 120/80. Nadi 80 x/’. RR 20
x/’. Refleks fisiologis +2/+2. Tidak
didapatkan reflex patologis.

48. Diagnosa pasien ini adalah:


a. Stroke
b. Bell’s palsy
c. Ramsay Hunt Syndrome
d. Otitis Media
e. Gullain Barre Syndrome

49. Penatalaksanaan Rehabilitasi


Medik pada pasien ini, adalah:
a. Warm Compress
b. Cold Compress
c. Short Wave Diathermy
d. Low Level Laser Therapy
e. Electrical Stimulation

50. Setelah 1 minggu, merot wajah


pasien ini masih ada, maka
penatalaksanaan selanjutnya adalah:
a. Warm Compress
b. Cold Compress
c. Fascial massage
d. Y-plester
e. Electrical Stimulation

Anda mungkin juga menyukai