MAKALAH FITOKIMIA Kirim
MAKALAH FITOKIMIA Kirim
10 Tanaman Obat
Disusun Oleh :
1. Adis Noviani
2. Oki Surya Diharja
3. Reny Widya
4. Sindy Nuraini
5. Siti Romlah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, makhluk pilihan- Nya yang mendorong dan
menganjurkan umatnya untuk giat mencari Ilmu Pengetahuan yang bertujuan untuk menggapai
ridha-Nya. Alhamdulillah berkat rahmat dan taufik-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah
fitokimia dengan lancar.
Dalam Penyusunan makalah ini, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun tidak
dipungkiri jika didalamnya masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah yang telah disusun ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
memasrahkan segala urusan. Wallahu a’lam
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Skrining Fitokimia ............................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN
A. 10 Tanaman ...................................................................... 4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dari tanaman
2. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman berkhasiat
3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi zat berkhasiat pada tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang
terkandung didalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa
kimia yang dikandung tumbuhan yang akan sedang kita uji atau diteliti. Metode yang digunakan
dalam skrining fitokimia harus memiliki persyaratan :
1. Uji warna
2. Penetuan kelarutan
3. Bilangan Rf
4. Jenis spectrum UV
Senyawa kimia berdasarkan asal biosintesis, sifat kelarutan, gugus fungsi digolongkan menjadi :
PEMBAHASAN
1. Daun Salam
Daun Salam merupakan daun dari tanaman salam yang sering kali digunakan sebagai bumbu
dapur. Selain bumbu dapur juga beberapa orang menggunakannya sebagai obat herbal yang
dipercaya mampu mengatasi berbagai penyakitPohon salam berwarna coklat abu-abu, kayunya
memecah atau bersisik dan tingginya bisa mencapai 30 meter dengan diameter hingga 60 cm.
Pohon ini memiliki bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm. Sering kali
bunganya muncul di bawah daun atau di bawah ketiak ranting. Bunganya berwarna harum dan
gampang rontok. Oleh para ilmuwan luar negeri, daun salam yang biasa kita pakai sering kali
disebut dengan Indonesian Bay Leaf.
Ordo: Myrtales
Genus: Syzygium
Identifikasi geraniol
Identifikasi senyawa geraniol dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas-
spektrometri massa (GC-MS). Data kromatogram GC menunjukkan kandungan geraniol
sebanyak 65,34%. Pengkayaan geraniol menggunakan larutan NaOH dalam etanol
mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisis geranil asetat menjadi geraniol yang
meningkatkan kandungan geraniol menjadi 81,96%.
Kandungan Kimia
Kandungan yang terdapat pada jeruk nipis yaitu Linalool, minyak terbang Limonene dan
flavonoid, seperti Poncirin, Hesperidine, Rhoifolin dan Naringin. Pada buah jeruk nipis
yang sudah masak mengandung Synephrine, N-methyltyramine, Asam sitrat, Kalsium,
Fosfor, Besi, serta Vitamin A, B1, dan C. Sedangkan Asam sitrat yang dikandungnya
dapat mencegah kambuhnya pasian setelah operasi batu ginjal.
3. Tanaman Alpukat
Alpukat adalah salah satu tanaman buah meja yang memiliki nama yang sama, alpukat.
Tumbuhan yang menurut sejarahnya berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ini kini sedang
banyak dibudidayakan, bahkan orang-orang di seluruh dunia berlomba-lomba untuk
mengembangkan tanaman buah ini. Buahnya yang legit dan banyak mengandung asam folat
sangat baik bagi ibu hamil yang meanaman buah tropis ini di Indonesia sudah ditemukan sejak
tahun 1877, keberadaannya di Indonesia dibawa oleh Belanda dan ditanam untuk pertama
kalinya di Kebun Raya Bogor. Nama latin alpukat adalah Persea americana. Nama alpukat
sendiri dalam bahasa Inggris disebut avocado, nama tanaman ini sebenarnya berasal dari bahasa
Aztek, ahuacatl yang berarti pahit. Suku Aztek yang hidup di kawasan Amerika Tengah dan
Meksiko tidak begitu menyukai buah alpukat.
Klasifikasi Tanaman Alpukat
Kerajaan : Plantae
Kelas : Magnolipilihanda
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies :Persea Americana
5. Daun Bayam
Akar tanaman bayam memiliki sistem perakaran tunggal. Batang tanaman bayam berbentuk
bulat, berair, lunak serta kurang berkayu. Warna batang bayam tergantung dari jenis bayam
tersebut bayam hijau memiliki batang berwarna hijau, begitu juga bayam merah juga memiliki
batang berwarna merah. Daun bayam termasuk daun tunggal bertangkai. Warna daun mengikuti
jenis bayam. Bentuk daun bundar telur memanjang. Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0m cm, 12
Lebar daun 0,5 cm hingga 3,2 cm. Tangkai daun berbentuk bulat, dengan bentuk permukaan
opacus. Panjang tangkai daun 0,5 cm sampai 9,0 cm. Bunga bayam merupakan bunga
berkelamin tunggal, tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, berwarna hijau. Memiliki 5
mahkota dengan panjang 1,5 sampai 2,5 mm. Bunga jantan memiliki bentuk bulir, untuk bunga
betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Buah bayam berbentuk lonjong
berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. Biji bayam berwarna hitam mengkilat dengan panjang
antara 0,8 sampai 1 mm a.
Klasifikasi Tanaman Bayam (Amaranthus spp)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Upafamili : Amaranthoideae
Genus : Amaranthus
Kandungan Kimia Daun Bayam (Amaranthus spp)
Bayam banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin,
rutin, purin dan vitamin (A,B dan C).
Mekanisme Kerja Protein
Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan baku
energi, pembentukan dan perbaikan sel, sintesis hormon, enzim, dan antibodi, serta
banyak lagi. Protein dapat ditemukan di dalam bahan pangan seperti biji-bijian, ikan,
telur, daging, susu, dan lain sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang
seimbang, setiap hari kita harus mengkonsumsi protein sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg
berat badan. Adapun saat dikonsumsi, di dalam tubuh, protein mengalami perombakan
menjadi asam amino melalui serangkaian proses. Proses pencernaan protein dalam tubuh
manusia tersebut dapat dijelaskan oleh skema berikut ini. proses pencernaan protein sama
seperti proses pencernaan lemak dan karbohidrat , protein juga hanya dapat diserap tubuh
manusia jika sudah diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian protein dalam sistem
pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan kerja dari enzim-enzim
protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam
tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut.
6. Tanaman Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m.
Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya.Tangkai buah pada
awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh (Syzygium
aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan
berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya
dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Daun cengkeh berwarna hijau
berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan
buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.
Klasifikasi Tanaman (Syzygium aromaticum (L.) Merr.& Perry)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr.& Perry
Kandungan Kimia (Syzygium aromaticum (L.) Merr.& Perry)
Kandungan kimia padadaun cengkeh yaitu Flavonoid merupakan salah satu kelompok
senyawa metabolik sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman.
Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6.
Berbagai jeni senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif flavonoid sebagai salah
satu kelompok antioksidan alami yang terdapat pada sereal, sayur-sayuran dan buah,
telah banyak dipublikasikan.Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara
mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada
dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas
yang disebut aglikon flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam air. Senyawa yang
merupakan golongan terbesar dari fenol ini dapat diekstraksi dengan etanol 70%.Apabila
fenol yang berasal dari tumbuhan ini dilarutkan dengan etanol, maka oksidasi enzim
dapat dicegah sehingga mencegah kerja enzim fenolase yang dapat merusak struktur
fenol.Efek flavonoid terhadap macam-macam organisme sangat banyak dan dapat
menjelaskan mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan
tradisional.Flavonoid dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernafasan.Flavonoid
menghambat fosfodiesterase, aldoreduktase, protein kinase, balik transcriptase, DNA
polymerase dan lipooksigenase.Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik,
mereka menghambat banyak reaksi oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim.
Flavonoid mampu menstimulasi 16% peningkatan pengeluaran insulin dari sel β
pankreas. Aksi tersebut terjadi melalui pengaturan peroxisome proliferators activated
receptors (PPAR α dan PPAR γ). Aksi flavonoid yang bermanfaat pada kondisi
hiperglikemia adalah kemampuannya untuk menstimulasi pengambilan glukosa pada
jaringan perifer, mengatur aktivitas dan ekspresi enzim yang terlibat dalam jalur
metabolisme karbohidrat dan bertindak menyerupai insulin (insulinomimetic), dengan
mempengaruhi insulin signaling.
7. Tanaman Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh masyarakat dan
merupakan tanaman family caricaceae yang berasal dari Meksiko Selatan dan bagian utara dari
Amerika Selatan, dan kini banyak ditanam di daerah tropis. Pohon pepaya mempunyai sifat
khas, yaitu dapat tumbuh dengan cepat karena ditanam dari benih, sesudah 6 bulan tingginya
mencapai 2 meter dan sudah mulai berbuah. Tanaman tersebut kini menyebar luas dan banyak
ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh setinggi 5-10 m dengan daun yang membentuk serupa
spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang
dan berlubang di bagian tengah (Kalie, 1996). Pada bagian daunnya, tanaman Pepaya memiliki
daun tunggal dengan ukuran yang cukup besar.Daun pada tanaman ini berjari, bergigi dan
memiliki tangkai daun yang panjang dan memiliki warna putih kekuningan.Helai daunnya
berbentuk seperti telapak tangan, jika dilipat jadi dua bagian akan terlihat bentuk simetris dari
daun Pepaya tersebut. Permukaan daun Pepaya bersifat licin, mengkilat, dengan daging seperti
perkamen.
8. Tanaman Singkong
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.
Kandungan Kimia Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl)
Daun singkong memiliki berbagai kandungan yaitu, flavonoid, triterpenoid, saponin,
tannin dan vitamin C (Nurdiana, 2013). Di dalam daun singkong mengandung vitamin A,
B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi (Agoes,
2010). Menurut hasil penelitian, daun singkong termasuk jenis sayuran yang banyak
mengandung flavonoid. Kandungan utama flavonoid daun singkong adalah rutin yang
merupakan glikosida kuersetin dengan disakarida yang terdiri dari glukosa dan shamnosa.
Mekanisme Kerja Flavonoid
Flavonoid dikatakan antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas dengan
membebaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya. Aksi radikal memberikan efek
timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Tubuh manusia tidak
mempunyai sistem pertahanan antioksidatif yang lebih sehingga apabila terkena radikal
bebas yang tinggi dan berlebih, tubuh tidak dapat menanggulanginya. Saat itulah tubuh
manusia membutuhkan antioksidan dari luar (eksogen) yang dapat dilakukan dengan
asupan senyawa yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi melalui suplemen,
makanan, dan minuman yang dikonsumsi.
Identifikasi Flavonoid
Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu buah yang mempunyai beragam
kandungan senyawa bioaktif. Biji alpukat dilaporkan mengandung beberapa campuran
senyawa fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai antioksidan alami yang mana bagian tersebut seringkali tidak
dimanfaatkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antioksidan,kandungan fenolik dan flavonoid total pada ekstrak dan fraksi-fraksi biji
buah alpukat serta mengisolasi senyawa antioksidan dari biji buah alpukat. Biji alpukat
yang telah dikeringkan dan diserbuk (4 kilogram) dimaserasi dengan beberapa pelarut,
yaitu:petroleum eter, etil asetat, dan metanol kemudian dilakukan fraksinasi secara
bioassay guided fractination dengan menggunakan pelarut atau campuran pelarut dengan
polaritas yang meningkat. Hasil maserasi dari pelarut petroleum eter, etil asetat, dan
metanol serta fraksi yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan
melalui uji penangkapan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazil (DPPH), 2,2'-azino-
bis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid (ABTS) dan daya reduksi besi (III),
sementara kandungan fenolik dan flavonoid totalnya ditentukan secara spektrofotometri.
9. Tanaman Kelor
Moringa oleifera L. dapat berupa semak atau dapat pula berupa pohon dengan tinggi 12 m
dengan diameter 30 cm. Kayunya merupakan jenis kayu lunak dan memiliki
ualitas rendah. Daun tanaman kelor memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil,
berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau
kecoklatan, bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4 mm sampai 1
cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Kulit akar berasa dan berbau
tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang.
Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak
berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.
Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera L.
Kandungan kimia dan manfaat tumbuhan
Moringa oleifera L. mengandung kombinasi senyawa yang unik yaitu isotiosianat dan
glukosinolat. Isotiosianat (ITC) merupakan zat yang terdapat dalam berbagai tanaman,
termasuk Moringa oleifera L., dan memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. Secara
in vivo, isotiosianat telah menunjukkan aktivitas sebagai agen antikanker. Di alam
isotiosianat berada dalam bentuk benzil isotiosianat (BITC), phenetil isotiosianat, atau
phenyl isotiosianat (PITC) (Bose, 2007). Isotiosianat terlepas dari tanamannya melalui
aksi enzim mirosinase setelah sel tanaman itu rusak, seperti saat dipanen atau saat
dikunyah (Zhang dkk., 2009). Atas dasar fakta-fakta tersebut berbagai penelitian
mengenai isotiosianat telah banyak dilakukan. Kandungan-kandungan dalam daun kelor
ini membuat daun kelor mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat daun kelor bagi
tubuh sangat banyak, mulai dari mengobati penyakit dalam sampai penyakit luar. Berikut
beberapa manfaat yang bisa diambil dari daun kelor. Selain itu juga kelor mempunyai
manfaat Menyehatkan kulit, Mengatasi diabetes, Menyehatkan mata, Mencegah kanker,
Mengobati rematik
Tanaman ini tidak terlalu besar, dengan ketinggia 3-8 meter. Memiliki batang bengkok
berdahan kaku, memiliki akar tunggang yang tertancap di dalam tanah. kulit batang berwarna
kecoklatan, beralur dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya segi empat. Daun tanaman ini besae
dan tunggak. Daun bertangkai, bulat telur hingga berbentuk elips, kebanyakan daun runcing,
berwarna hijau mengkilap yang ber ukuran 5-17 cm. Daun ini memiliki banyak variasi seperti
bentuk bulat, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul dengan panjang 1,5 cm. Bunga tanaman
mengkudu berbentuk bongkol dengan tangkai 1-4 cm, rapat, berbunga banyak, tumbuh di dekat
batang. Bunga berbau harum dan wangi, serta memiliki mahkota berbentuk tabaung, terompet,
putih dalam lehernya berambut wol, panjang tabung mencapai 1,5 cm. Benag sari berjumlah 4,
tumbuh menjadi satu dengan mahkota sehingga berukuran besar. Buah tanaman mengkudu bulat
atau lonjong seprti telur ayam. Permukaan buah terbagi sel polgonal ( bersegi banyak ) yang
berbintik-binti atau berkutil. Buah awal berwarna hijau dan menjadi kekuning-kuningan ketika
matang dan setelah matang buah akan menjadi lunak. Sehingga berjatuhan di bawah pohon. Biji
buah mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang udara yang tampak
jelas( berpori-pori ). Bijinya memiliki daya tumbuh yang baik walapun sudah disimpan 6 bulan.
Perkecambahan 3-9 setelah di semaikan.
A. Simpulan
1. Adanya gerakan revolusi hijau yang didasari keyakinan bahwa pengobatan dengan
tumbuhan lebih aman dan dapat mengurangi efek samping pada tubuh manusia dibandingkan
dengan obat-obatan sintetis.
2. Adanya fakta bahwa banyak obat-obatan penting yang digunakan sekarang berasal dari
tumbuhan Diperkirakan sekitar 30.000 spesies tumbuhan ditemukan di dalam hutan hujan
tropika, sekitar 1.260 spesies diantaranya berkhasiat sebagai obat. Pada saat ini, baru sekitar
180 spesies yang telah digunakan untuk berbagai keperluan industri obat dan jamu, tetapi
baru beberapa spesies yang telah dibudidayakan secara intensif.
3. Beberapa tanaman yang dapat dijadikan obat adalah tanaman yang bisa kita tanaman di
pekarangan rumah kita sendiri tanpa banyak memakan lahan untuk menanamnya. Sehingga
kita tidak terlalu tergantung pada obat-obatan sintetis yang lebih beresiko efek sampingnya
terhadap tubuh.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan,jadi penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan
acuan kedepan dalam penulisan karya ilmiah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M.,Wibowo, S.,
dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian , Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-52,
Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, makhluk pilihan- Nya yang mendorong dan
menganjurkan umatnya untuk giat mencari Ilmu Pengetahuan yang bertujuan untuk menggapai
ridha-Nya. Alhamdulillah berkat rahmat dan taufik-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah
fitokimia tentang 10 tanaman obat.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun tidak
dipungkiri jika didalamnya masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah yang telah disusun ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
memasrahkan segala urusan. Wallahu a’lam