Anda di halaman 1dari 4

Faktor-faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA

1. Faktor zat
2. Faktor individu

ALASAN-ALASAN YANG BIASANYA BERASAL DARI DIRI SENDIRI SEBAGAI PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
NAPZA ANTARA LAIN :

 Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya.
 Keinginan untuk bersenang-senang
 Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
 Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
 Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
 Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-kali tidak menimbulkan ketagihan
 Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan NAPZA.
 Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA

3. Faktor lingkungan sosial

Bahaya Penyalahgunaan NAPZA

Bahaya penyalahgunaan NAPZA (BNN, 2009) adalah :

1. Bahaya terhadap diri pemakai


a. Merubah kepribadian si pemakai
b. Merubah perilaku menjadi masa bodoh, pemurung, pemarah dan melawan terhadap
siapapun
c. Semangat kerja atau semangat belajar menurun, suatu saat bersikap seperti orang yang
mengalami gangguan jiwa
d. Tidak ragu melanggar norma masyarakat
e. Tidak segan menyiksa diri untuk menghilangkan rasa nyeri
2. Bahaya terhadap keluarga
a. Tidak segan mencuri uang dan barang keluarga untuk membeli NAPZA
b. Tidak sopan dan melawan orang tua
c. Tidak menghargai harta untuk keluarga (merusak barang)
d. Mencemarkan nama baik keluarga
3. Bahaya terhadap lingkungan masyarakat
a. Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan orang lain
b. Mengambil dan mencuri harta milik tetangga atau orang lain
c. Mengganggu ketertiban umum
d. Tidak merasa menyesal apabila melakukan kesalahan atau pelanggaran
4. Bahaya terhadap bangsa dan negara
a. Rusaknya mental dan fisik generasi muda
b. Kehilangan rasa patriotisme dan cinta bangsa
c. Dipengaruhi pihak lain untuk menghancurkan negara
Dampak Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA

Penggunaan NAPZA dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi :

1. Kesehatan
organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem syaraf pusat yaitu otak dan sumsum
tulang belakang, dan organ lain seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan panca indera.
Tetapi sebenarnya penyalahgunaan NAPZA membahayakan seluruh tubuh. Sudah terlalu banyak
kasus kematian terjadi akibat pemakaian NAPZA, terutama karena AIDS (akibat pemakaian
NAPZA melalui jarum suntik bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV). Juga banyak
remaja meninggal karena penyakit, kecelakaan dan perkelahian akibat pengaruh NAPZA.
2. Pendidikan
Misalnya kebiasaan malas, sering bolos, dikeluarkan dari sekolah
3. Pekerjaan
Misalnya konflik dengan teman kerja, tidak masuk kantor, pemutusan hubungan kerja (PHK)
4. Ekonomi
Misalnya kerugian materi yang mengakibatkan kemiskinan
5. Sosial dan psikologis
Ketergantungan pada NAPZA menyebabkan orang tidak lagi dapat berfikir dan berperilaku
normal. Perasaan, pikiran dan perilaku nya dipengaruhi oleh zat yang dipakainya. Berbagi
gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang menyalahgunakan NAPZA
antara lain rasa tertekan, cemas, ketakutan, ingin bunuh diri, kasar, marah, agresif, pergaulan
yang terbatas karena lebih mudah bergaul dengan sesama pengguna NAPZA, dan lain-lain.
Gangguan jiwa ini bisa sementara tetapi juga bisa selamanya. Gangguan psikologis yang paling
jelas adalah pengguna tidak bisa mengendalikan diri untuk terus menerus menggunakan
NAPZA.
6. Hukum
Misalnya terlibat kasus-kasus pencurian, perampokan atau pembunuhan

Upaya Penanggulangan Masalah NAPZA

Upaya penanggulangan masalah NAPZA bertujuan untuk menghentikan sama sekali (abstinensia),
mengurangi frekuensi/keparahan relaps, memperbaiki fungsi psikologi dan adaptasi sosial.

1. Preventif
upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
a. Latihan afirmasi, misalnya mengatakan kepada diri sendiri "say no to drug" , tidak
pernah mencoba walaupun hanya 1 kali.
b. Menolak ajakan (negosiasi) teman, seperti :
 Menolak ajakan yang tidak bermanfaat (mabuk, nonton film-film porno)
 Menolak ajakan yang jelas merugikan dan melanggar kesopanan (mencuri,
melakukan hubungan seks di luar pernikahan)
 Menolak ajakan untuk melakukan perbuatan yang menakutkan atau
mencurigakan, (mengedarkan NAPZA)
 Menolak pengaruh atau ajakan teman tidak harus dilakukan dengan kasar atau
marah, tetapi dapat dilakukan dengan halus dan sopan, tetapi tegas dan dengan
alasan yang masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi tegas (asertif), teman
yang mengajak dapat mengerti dan akan berhenti merayu atau memaksa.
Carilah cara-cara dan alasan yang tepat untuk menolak, tanpa menyakiti
perasaan teman kita.

c. Deteksi dini atau pengenalan sedini mungkin ciri-ciri :


 Pengguna NAPZA, misalnya : bohong, mencuri, sering berkelahi
 Keluarga yang beresiko, misalnya : kurang memberi perhatian, komunikasi tidak
baik
d. Penyebaran informasi melalui media masa, misalnya iklan
e. Pendidikan efektif, misalnya terampil menyelesaikan masalah secara konstruktif
f. Pemberian alternatif, misalnya mengadakan aktivitas dan memberi kesempatan
mengembangkan diri dalam aktivitas tersebut
g. Latihan ketahanan sosial, misalnya meningkatkan pertahanan diri, menolak,
membuat permintaan untuk berdiskusi dengan orang lain
h. Peningkatan kemampuan, misalnya menyelesaikan masalahnya dan mengendalikan
diri
2. Kuratif
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara :
a. Detoksikasi bertujuan untuk mengurangi gejala putus zat, membantu klien terhindar
dari pengobatan sendiri dengan zat-zat ilegal, mempersiapkan untuk program lanjutan
(maintenance/rehabilitasi).
 Tanpa obat disebut "Cold Turkey", kilen diisolir di tempat khusus yang tidak dapat
berhubungan dengan pengguna napza lainnya.
 Dengan obat, klien diberikan substitusi seperti kodein dan obat simtomatik lainnya,
misalnya untuk penghilang nyeri dan obat tidur.
b. Maintenance (pemeliharaan), klien diberikan substitusi setelah detoksifikasi untuk
jangka panjang, misalnya dengan neltrekson, bufrenorfin atau metadon
c. Terapi psikososial seperti konseling (termasuk komunikasi terapeutik), psikoterapi, terapi
kelompok, terapi keluarga dan terapi lingkungan. Termasuk juga pemberian pendidikan,
misalnya agama
3. Rehabilitasi dan Terapi psikososial
a. Rehabilitasi keagamaan misalnya pesantren
b. Terapi komunitas (TC), dilakukan oleh mantan addic (pengguna NAPZA)
c. Program-program untuk keterampilan individu dan sosial, misalnya strategi 12 langkah
4. Harm Reduction adalah upaya untuk menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial, ekonomi
yang merugikan akibat penggunaan NAPZA dengan jarum suntik (menghindari penularan
penyakit terutama Hepatitis C dan HIV). Apabila klien dapat berhenti total (abstinen) maka
akan lebih baik. Bila tidak, maka boleh menggunakan NAPZA, tetapi selain dengan alat
suntik. Bila masih juga tidak memungkinkan, maka gunakanlah jarum steril dan jangan
menggunakan jarum secara bergantian dengan pengguna NAPZA lainnya. Bila harus
bergantian juga jarumnya, maka upayakan jarumnya tetap steril.

Anda mungkin juga menyukai