Anda di halaman 1dari 13

‫‪Naskah Khutbah Jum'at‬‬

‫‪WAHAI PEMUDA MENIKAHLAH‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ِلِ ْال َح ْم ََّد ِإنَّ‬ ‫ن بِاللَِّ َونَعُ ْو َّذُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرَّهُ َونَ ْستَ ِع ْينُ َّهُ ن َْح َم ُدَّهُ ِ َّ‬ ‫شُ ُر ْو َِّر ِم َّْ‬
‫ن أَ ْنفُ ِسنَا‬ ‫ت َو ِم َّْ‬ ‫سيِِّئَا َِّ‬ ‫ن أَ ْع َما ِلنَا َ‬ ‫للاُ يَ ْه ِدَِّه َم َّْ‬ ‫لَ َّ‬ ‫ضلَّ فَ َّ‬ ‫ن لَ َّهُ ُم ِ‬ ‫َو َم َّْ‬
‫ض ِل َّْ‬
‫ل‬ ‫لَ يُ ْ‬ ‫ِي فَ َّ‬ ‫ن أَ ْش َه َُّد ‪،‬لَ َّهُ هَاد ََّ‬ ‫للاُ ِإلَّ ِإلَ َّهَ لََّ أَ َّْ‬ ‫ْك لََّ َو ْح َدَّهُ َّ‬ ‫لَ َّهُ ش َِري ََّ‬
‫س ْولُ َّهُ َع ْب ُدَّهُ ُم َحمدًا أَنَّ َوأَ ْش َهدُ‬ ‫َو َر ُ‬
‫ْن أَ ُّي َها َيا‬ ‫للا اتقُوا آ َمنُوا ال ِذي ََّ‬ ‫َوأَ ْنت َُّْم إِلَّ تَ ُم ْوتُنَّ َولََّ تُقَا ِت َِّه َحقَّ ََّ‬
‫ُّم ْسَِّل ُم ْو ََّ‬
‫ن‬
‫اس أَيُّ َها يَا‬ ‫ن َخلَقَ ُك َّْم الذِي َرب ُك َُّم اتقُوا الن َُّ‬ ‫اح َدةَّ نَ ْفسَّ ِم َّْ‬ ‫ق َو ِ‬ ‫ِم ْن َها َو َخلَ ََّ‬
‫ال ِم ْن ُه َما َوبَثَّ زَ ْو َج َها‬ ‫يرا ِر َج ًَّ‬ ‫سا ًَّء َكثِ ً‬ ‫للاَ َواتقُوا َونِ َ‬ ‫ون الذِي َّ‬ ‫سا َءلُ ََّ‬ ‫تَ َ‬
‫ام بِ َِّه‬ ‫للا إِنَّ َواْأل َ ْر َح ََّ‬ ‫ان ََّ‬ ‫َرقِيبًَّا َعلَ ْي ُك َّْم َك ََّ‬
‫ِين أَيُّ َها َيا‬ ‫للا اتقُوا آ َمنُوا الذ ََّ‬ ‫ل َوقُولُوا ََّ‬ ‫سدِيدًا قَ ْو ًَّ‬ ‫ح َ‬ ‫ص ِل َّْ‬ ‫أَ ْع َمالَ ُك َّْم لَ ُك َّْم يُ ْ‬
‫ن ذُنُوبَ ُك َّْم لَ ُك َّْم َويَ ْغ ِف َّْر‬ ‫للا يُ ِط َّعِ َو َم َّْ‬ ‫از فَقَ َّْد َو َرسُولَ َّهُ ََّ‬ ‫َع ِظي ًما فَ ْو ًزا فَ ََّ‬
‫ق فَإِنَّ ‪:‬بَ ْع َُّد أَما‬ ‫ص َد ََّ‬ ‫ث أَ ْ‬ ‫اب ْال َح ِد ْي َِّ‬ ‫للاِ ِكتَ َُّ‬ ‫ْر َّ‬ ‫ي ِ َو َخي ََّ‬ ‫ي ْال َه ْد َّ‬ ‫َوشَرَّ ُم َحمدَّ َه ْد َُّ‬
‫ضلَلَةَّ ِب ْد َعةَّ َو ُكلَّ ِب ْد َعةَّ ُم ْح َدثَةَّ ُكلَّ فَإِنَّ ُم ْح َدثَات ُ َها اْأل ُ ُم ْو َِّر‬ ‫َو ُكلَّ َ‬
‫ضلَلَةَّ‬ ‫ار فِي َ‬ ‫ل الل ُهمَّ ‪.‬الن َِّ‬ ‫س ِلِّ َّْم َ‬
‫ص َِِّّ‬ ‫علَى َو َ‬ ‫ِك َ‬ ‫ك َع ْبد ََّ‬ ‫س ْو ِل ََّ‬‫َو َعلَى ُم َحمدَّ َو َر ُ‬
‫ص َحا ِب َِّه آ ِل َِّه‬ ‫ن َوأ َ ْ‬ ‫سانَّ تَ ِب َع ُه َّْم َو َم َّْ‬ ‫ْن َي ْو َِّم ِإلَى ِبإِ ْح َ‬ ‫‪َ :‬ب ْع َُّد أَما ‪،‬ال ِ ِّدي َِّ‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,‬‬

‫‪Marilah bersyukur kehadirat Allah Subhanahu‬‬


‫‪wa Ta’ala atas segala nikmat yang telah‬‬
tercurah kepada kita. Semoga Allah Subhanahu
wa Ta’ala memasukkan kita ke dalam golongan
hamba-hamba-Nya yang bersyukur, sehingga
Allah akan menambah pemberian nikmat-Nya.

Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada


siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan tanpa
batas.

َُّ ‫ْر يَشَآ َُّء َمن يَ ْر ُز‬


َّ‫ق للاََّ إِن‬ َِّ ‫سابَّ بِغَي‬
َ ‫ِح‬
“Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada
siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.”َّ
(QS. Ali Imran: 37)

Wasiat takwa, kami sampaikan kepada jamaah


sekalian. Takwa adalah sebaik-baik bekal
menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Danَّcarilahَّbekal,َّsesungguhnya sebaik-baik
bekalَّadalahَّtakwa.”
Dengan takwa itu pula, kita akan beruntung.
ََّ ‫ون لَعَل ُك َّْم‬
‫للا َواتقُوا‬ ََّ ‫ت ُ ْف ِل ُح‬
“Dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya
kalian beruntung.”َّ(QS.َّAliَّImran:َّ200)
Juga dengan takwa, kita akan berhasil
memperoleh kemenangan.
ََّ ‫ازا ِل ْل ُمت ِق‬
َّ‫ين ِإن‬ ً َ‫َمف‬
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa
itu ada kemenangan.”َّ(QS.َّAn-Naba: 31)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

‫َر يَا‬
ََّ ‫ب َم ْعش‬
َِّ ‫ن الشبَا‬ َِّ ‫ع َم‬ ََّ ‫طا‬َ َ‫ج ْالبَا َءَّةَ ِم ْن ُك َُّم ا ْست‬ َّْ ‫َض فَإِن َّهُ فَ ْليَتَزَ و‬
َُّّ ‫ص َِّر أَغ‬َ َ‫ِل ْلب‬
َ ‫ج َوأَ ْح‬
َُّ ‫ص‬
‫ن‬ َِّ ‫ن ِل ْلفَ ْر‬
َّْ ‫ِو َجاءَّ لَ َّهُ فَإِن َّهُ ِبالص ْو َِّم فَ َعلَ ْي َِّه َي ْستَ ِط َّْع لَ َّْم َو َم‬
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara
kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka
segeralah menikah, karena nikah akan lebih
menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kehormatan.”َّ(Muttafaqun alaihi)

Wahai Para Pemuda


Masa muda, adalah masa yang indah. Identik
dengan masa tumbuhnya ketertarikan
seseorang kepada lawan jenisnya. Pada masa
ini pula kematangan organ-organ reproduksi
seseorang mulai terasa.
Sehingga masa muda adalah masa yang rawan,
jika tidak dibentengi keimanan dan takwa
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Merebaknya media informasi dan hiburan yang


kerap kali menyajikan hal-hal bersifat
membangkitkan hawa nafsu sebagai
hidangannya, budaya seronok negeri Barat
maupun Timur mulai mewabah, serta perilaku
masyarakat yang kurang memperhatikan etika
pergaulan Islami, sungguh menjadi cobaan berat
bagi para pemuda dalam menjaga diri dan
kehormatannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

‫ت َما‬ َ َ ‫علَى أ‬
َُّ ‫ضرَّ فَتْنَ َّةً بَ ْعدِي تَ َر ْك‬ َ ‫ل‬
َِّ ‫الر َجا‬
ِّ ِ ‫ن‬
ََّ ‫اء ِم‬ َ ِِّ‫الن‬
َِّ ‫س‬
“Tidaklah aku tinggalkan sesudahku cobaan bagi
kaum pria yang lebih berbahaya melebihi
cobaan wanita.”َّ(Bukhari-Muslim)

Wahaiَّpemuda…
Sungguh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam itu benar dan telah terbukti. Betapa
banyak para pemuda muslim menjadi korban
fitnah kaum wanita. Betapa banyak yang terjatuh
ke dalam lembah kenistaan, lantaran benteng
keimanan mereka terlalu rapuh menghadapi
dahsyatnya badai syahwat.

Tatkala muncul sesosok yang memesonakan di


hadapan mereka –walau hanya sebuah
gambar—mata mereka terlalu berat dipejamkan,
wajah mereka terlalu sulit dipalingkan.

Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah


berfirman,

ََّ ِ‫ن يَغُضُّوا ِلِّ ْل ُمؤْ ِمن‬


َّ‫ين قُ ْل‬ َّْ ‫ار ِه َّْم ِم‬
ِ ‫ص‬َ ‫ظوا أَ ْب‬ ََّ ‫لَ ُه َّْم أَ ْز َكى ذَ ِل‬
ُ َ‫ك فُ ُرو َج ُه َّْم َويَ ْحف‬

“Katakanlah kepada kaum mu’minin, supaya


mereka menundukkan pandangan dan menjaga
kehormatan mereka.”َّ(QS.َّAn-Nur: 30)

Hati mereka terlalu lemah untuk menghilangkan


bayangan-bayangan yang mengusik. Tangan
mereka terlalu susah dikendalikan, dan kaki
mereka terlalu kuat untuk tidak melangkah
kepadanya.

Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫الزنَى َولَتَ ْق َربُوا‬ ََّ ‫ش َّةً َك‬


ِّ ِ ُ‫ان ِإن َّه‬ َ ‫لً َو‬
ِ َ‫سآ ََّء ف‬
َ ‫اح‬ َّ ‫سبِي‬
َ
“Dan janganlah kalian mendekat zina.
Sesungguhnya zina adalah perbuatan keji dan
jalan yang buruk.”َّ(QS.َّAl-Isra: 32)

Akhirnya, mereka pun menyerah tak berdaya,


menuruti bisikkan hawa nafsunya.

Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah


berfirman, dalam menyifati orang-orang yang
akan mewarisi surga-Nya

ِ ‫ون ِلفُ ُر‬


َ ‫وج ِه َّْم هُ َّْم َوالذ‬
َّ‫ِين‬ ُ ِ‫َحاف‬
ََّ ‫ظ‬
“Dan orang-orang yang senantiasa
menjaga kemaluannya.”َّ(QS.َّAl-Mu’minun:َّ5)

WahaiَّpemudaَّIslam…
Akankah Engkau menjadi korban selanjutnya?
Jangan! Janganlah engkau sia-siakan surga
Firdaus yang telah dipanjikan Allah Subhanahu
waَّTa’alaَّkepadamu.َّ
Janganlah engkau menukar masa depan
akhiratmu dengan kenikmatan semu yang
sesaat. Janganlah engkau lemparkan dirimu ke
dalam api neraka.
Wahaiَّpemuda…
Menikahah..! sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memanggilmu dengan sabdanya,

‫َر يَا‬
ََّ ‫ب َم ْعش‬
َِّ ‫ن الشبَا‬ َِّ ‫ع َم‬ ََّ ‫طا‬َ َ‫ج ْالبَا َءَّةَ ِم ْن ُك َُّم ا ْست‬ َّْ ‫َض فَإِن َّهُ فَ ْليَتَزَ و‬
َُّّ ‫ص َِّر أَغ‬َ َ‫ِل ْلب‬
َ ‫ج َوأَ ْح‬
َُّ ‫ص‬
‫ن‬ َِّ ‫ن ِل ْلفَ ْر‬
َّْ ‫ِو َجاءَّ لَ َّهُ فَإِن َّهُ ِبالص ْو َِّم فَ َعلَ ْي َِّه َي ْستَ ِط َّْع لَ َّْم َو َم‬
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara
kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka
segeralah menikah, karena nikah akan lebih
menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kehormatan.”َّ(Muttafaqunَّalaihi)

Dengan menikah, engkau menjadi lebih bisa


menjaga diri dan kehormatanmu. Dengan
menikah, engkau telah menyempurnakan
separuh agamamu.

Telah tersebut dalam hadis,

‫ج ِإذَا‬ ََّ ‫ف ا ْستَ ْك َم‬


ََّ ‫ل فَقَ َّْد ال َع ْبدُ ت َزَ و‬ ََّ ‫ص‬ َِّ ‫للاَ فَ ْل َيت‬
َِّ ‫ال ِ ِّدي‬، ‫ق‬
ْ ‫ْن ِن‬ َّ ‫ي ِف ْي َما‬
ََّ ‫َب ِق‬
“Apabila seorang hamba menikah, ia telah
melengkapi separuh dari agamanya. Maka
hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam
memelihara yang lainnya.”َّ(HR.َّThabraniَّdanَّ
Hakim)
WahaiَّPemuda…
Menikahlah…!َّjanganlahَّkemiskinanَّ
menghalangimu untuk melangsungkan
pernikahan. Enggan menikah hanya lantaran
takut miskin, bukanlah sikap seorang pemuda
yang berjiwa ksatria. Hendaklah berusaha
sekuat tenaganya dalam mencari karunia
Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian ia
bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seandainya engkau seorang yang faqir, pasti


Allah akan menolongmu dengan memberi rezeki
yang berkecukupan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫ين ِمن ُك َّْم اْألَيَا َمى َوأَن ِك ُحوا‬ ََّ ‫ن َوالصا ِل ِح‬ َّْ ‫يَ ُكونُوا إِن َوإِ َمآئِ ُك َّْم ِعبَا ِد ُك َّْم ِم‬
‫للاُ يُ ْغ ِن ِه َُّم فُقَ َرآ ََّء‬ ْ َ‫للاُ ف‬
َّ ‫ض ِل َِّه ِمن‬ َّ ‫َع ِليمَّ َوا ِسعَّ َو‬
“Jika mereka adalah orang-orang miskin, Allaha
kan memampukan mereka dengna karunia-Nya
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui.”َّ(QS.َّAn-Nur: 32)

Apalagi kalian adalah pemuda-pemuda yang


ingin menjaga kehormatan. Maka kalian adalah
orang-orang yang berhak mendapatkan
pertolongan dari Allah
“Ada tiga golongan yang berhak mendapat
pertolongan Allah. Yaitu seorang mujahid fi
sabilillah, seorang budak yang hendak menebus
dirinya supaya merdeka dan seorang yang
menikah untuk menjaga kehormatannya.” (HR.
Ahmad)

Wahai pemuda…
Menikahlah…! apabila engkau benar-benar
mencintai Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan mengikuti jejak Salafush Shalih.

Suatu ketika, ada tiga orang sahabat yang


datang menemui istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menanyakan bagaimana ibadah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah diterangkan, mereka pun sangat


berkeinginan untuk meningkatkan ibadah
masing-masing.

Sampai-sampai ada yang mengatakan, “Adapun


aku akan menjauhi wanita dan tidak menikah
selama-lamanya.” Ketika hal itu terdengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka
beliaupun langsung membantah, dan pada akhir
hadis beliau berkata,
‫‪“Barangsiapa yang tidak senang dengan‬‬
‫‪sunnahku, maka dia bukan termasuk‬‬
‫)‪golonganku.” (Muttafaqun Alaihi‬‬

‫‪Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Jika umurku‬‬


‫‪tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih‬‬
‫‪senang menikah daripada harus menemui Allah‬‬
‫‪sebagai seorang bujangan.‬‬
‫‪Demikian khutbah pertama yang dapat kami‬‬
‫‪sampaikan. Semoga Allah memberikan kepada‬‬
‫‪kita taufik, sehingga kita bisa istiqamah‬‬
‫‪menjalani agama ini.‬‬
‫ع ْو َّذُ‬ ‫ن ِباللَِّ أَ ُ‬ ‫ان ِم ََّ‬ ‫ط َِّ‬ ‫ل ِلي َوا ْشكُ ُروا أ َ ْذ ُك ْر ُك َّْم فَا ْذكُ ُرو ِني ‪.‬الر ِجي َِّْم الش ْي َ‬ ‫َو ََّ‬
‫تَ ْكفُ ُر َِّ‬
‫ون‬
‫َّار ََّ‬
‫ك‬ ‫للاُ بَ َ‬‫ي َّ‬ ‫آن فِي َولَ ُك َّْم ِل َّْ‬ ‫‪،‬العَ ِظي َِّْم ْالقُ ْر َِّ‬ ‫ي ْ‬ ‫ن فِ ْي َِّه بِ َما َوإِيا ُك َّْم َونَفَعَنِ َّْ‬
‫ِم ََّ‬
‫ت‬ ‫ْ‬
‫ل ‪.‬ال َح ِكي َِّْم َوال ِ ِّذ ْك َِّر ْاْل َيا َِّ‬ ‫َ‬
‫ن َما أقُ ْو َُّ‬ ‫َ‬
‫للا َوأ ْستَ ْغ ِف َُّر ت َ ْس َمعُ ْو ََّ‬
‫ي ََّ‬‫َولَكُ َّْم ِل َّْ‬
‫سائِ َِّر‬‫ْن َو ِل َ‬ ‫ن ْال ُم ْس ِل ِمي ََّ‬ ‫ل ِم َّْ‬ ‫اْلغَفُ ْو َُّر ه ََُّو إِن َّهُ فَا ْستَ ْغ ِف ُر َّْوَّهُ ‪،‬ذَ ْنبَّ ُك َِِّّ‬
‫‪.‬الر ِح ْي َُّم‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ِل ْال َح ْم ُد‬ ‫ب ِ َِّ‬ ‫ْن َر ِّ َِّ‬ ‫اع أَ َم َرنَا ْ‬


‫‪،‬العَالَ ِـمي ََّ‬ ‫اط َِّه بِاتِِّبَ َِّ‬
‫ص َر ِ‬ ‫ن َونَ َهانَا ْالـ ُم ْستَ ِقي َِّْم ِ‬ ‫َع َِّ‬
‫ل ا ِتِّ َب َّ‬
‫اعِ‬ ‫سبُ َِّ‬ ‫ب ُ‬ ‫ص َحا َِّ‬ ‫‪،‬الـ َج ِحي َِّْم أَ ْ‬
‫ن َوأَ ْش َهدُ ْ‬ ‫للاُ ِإلَّ ِإلَ َّهَ لََّ أَ َّْ‬‫ْك لََّ َو ْح َدَّهُ َّ‬ ‫ش َِري ََّ‬
‫س ْولُ َّهُ َع ْب ُدَّهُ ُم َحمدًا أَنَّ َوأ َ ْش َه َُّد ‪،‬الر ِح ْي َُّم ْالبَ َُّّر ْالـ َم ِل َُّ‬
‫ك لَ َّهُ‬ ‫غ بَل ََّغ َو َر ُ‬‫اْلبَلَ ََّ‬
‫ل ْالـ ُمبِي ََّ‬
‫ْن‬ ‫‪:‬وقَا ََّ‬ ‫علَ ْي ُك َّْم َ‬
‫سنتِي َ‬ ‫سن َِّة بِ ُ‬
‫اء َو ُ‬ ‫ْن ْال ُخلَفَ َِّ‬
‫صلى الرا ِش ِدي ََّ‬ ‫َعلَ ْي َِّه َّ‬
‫للاُ َ‬
ْ َ‫َّن َوأ‬
‫ص َحا ِب َِّه آ ِل َِّه َو َعلَى‬ ََّ ‫ْن َع ْن َّهُ تَلَق ْوا ال ِذ ْي‬ ََّ ‫ن ِل ْل ُم ْس ِل ِمي‬
ََّ ‫ْن َو َبلغُ ْوَّهُ ال ِ ِّدي‬ َّْ ‫َو َم‬
‫سانَّ تَبِعَ ُه َّْم‬ َ ‫ْن يَ ْو َِّم ِإلَى بِإِ ْح‬ َ ‫ َكثِي ًْرا ت َ ْس ِل ْي ًما َو‬، ‫بَ ْع َُّد أَما‬:
َِّ ‫سل ََّم ال ِ ِّدي‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Wahai Pemuda….
Barangsiapa di antara kalian yang berkeinginan
menikah, maka pilihlah wanita-wanita terbaik.
Baik untuk agama kalian, baik untuk diri kalian
dan baik untuk anak-anak kalian kelak. Maka
perhatikan hal-hal berikut.
Pertama, nikahilah wanita-wanita yang taat
dalam beragama. Karena sesungguhnya dunia
ini adalah perhiasan.

Sebaik-baik perhiasan diunia adalah wanita


shalihah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda

َُّ ‫صا ِل َح َّةُ ال َم ْرأ ََّة ُ َمتَ ِع َها َو َخي‬


‫ْر َمتَاع ال ُد ْن َيا‬ َ ‫ال‬
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan dunia ialah wanita shalihah.” (HR.
Muslim)

Begitu pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam memerintahkan untuk menjadikan agama
sebagai pertimbangan utama, tatkala seorang
pria memilih seorang wanita.

َّ‫س ِب َها ِل َما ِل َها ِأل َ ْربَعَّ ال َم ْرأََّة ُ ت ُ ْن َك ُح‬ ْ َ‫ت ف‬


َ ‫اظفَ َّْر َو ِل ِد ْينِ َها َو ِل َج َما ِل َها َو ِل َح‬ َِّ ‫ِبذَا‬
َِّ ‫ت ال ِ ِّدي‬
‫ْن‬ َّْ َ‫اك تَ ِرب‬
ََّ ‫يَ َد‬
“Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena
hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena
agamanya. Maka pilihlah wanita yang bagus
agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR.
Bukhari dan Muslim)

Kedua, utamakanlah memilih wanita-wanita


yang masih gadis. Agar engkau bisa bermain-
main dengannya dan iapun bisa bermain-main
denganmu.
Ketiga, nikahilah wanita-wanita yang penyayang
lagi subur. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam merasa bangga dengan jumlah umat
yang banyak. Sabda beliau,

َ ‫ال ِق َيا َم َِّة َي ْو ََّم األ ُ َم ََّم ِب ُك َُّم ُم َكاثِرَّ فَإِنِِّي‬


َ ‫الولُ ْو ََّد‬
‫الود ُْو ََّد تَزَ و ُج ْوا‬
“Nikahilah wanita-wanita yang penyayang lagi
subur. Sesungguhnya aku berbangga dengna
jumlah kalian yang banyak.” (HR. Abu Dawud
dan Nasa’i)
‫‪Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Kita‬‬
‫‪berdoa kepada Allah, semoga Allah memberi‬‬
‫‪kekuatan kepada pemuda-pemuda Islam untuk‬‬
‫‪tetap istiqomah dalam menempuh perjalanan‬‬
‫‪hidup yang penuh dengan rintangan dan‬‬
‫‪cobaan.‬‬
‫ل الل ُه َّم‬ ‫ص َِِّّ‬ ‫س ِلِّ َّْم َ‬ ‫ِك َعلَى َو َ‬ ‫ك َع ْبد ََّ‬ ‫س ْو ِل ََّ‬ ‫ص َحابِ َِّه آ ِل َِّه َو َعلَى ُم َحمدَّ َو َر ُ‬ ‫َوأَ ْ‬
‫ض أَ ْج َم ِعي ََّ‬
‫ْن‬ ‫ار ََّ‬ ‫ن الل ُهمَّ َو ْ‬ ‫اء َع َِّ‬ ‫َّن ْالـ ُخلَفَ َِّ‬ ‫ي الرا ِش ِد ْي ََّ‬ ‫ع َم ََّر بَ ْكرَّ أَ ِب َّْ‬ ‫ان َو ُ‬ ‫عثْ َم ََّ‬ ‫َو ُ‬
‫ن َو َع ِلي‬ ‫ْن الص َحابَ َِّة َج ِمي َِّْع َو َع َّْ‬ ‫سانَّ لَـ ُه َّْم َوالتابِ ِعي ََّ‬ ‫لى بِإِ ْح َ‬ ‫ْن يَ ْو ََّم ِإ ََّ‬ ‫ال ِ ِّدي َِّ‬
‫ْن اْ ِإل ْسلَ ََّم أَ ِعزَّ الل ُهمَّ‬ ‫ك َوأَذِلَّ َو ْالـ ُم ْس ِل ِمي ََّ‬ ‫ش ْر ََّ‬ ‫ْن ال ِ ِّ‬ ‫‪.‬و ْالـ ُم ْش ِر ِكي ََّ‬ ‫َو َد ِِّم َّْر َ‬
‫ِّين أ ْع َدا ََّء‬ ‫َ‬ ‫ص َّْر ‪،‬ال ِد َِّ‬ ‫ك َوا ْن ُ‬ ‫ْن ِع َبا َد ََّ‬ ‫ْ‬
‫ح الل ُهمَّ ‪.‬الـ ُم َو ِ ِّح ِدي ََّ‬ ‫ص ِل َّْ‬ ‫َ‬
‫لأ ْ‬ ‫أَ ْح َوا ََّ‬
‫ل في ْالـ ُم ْس ِل ِمي ََّ‬
‫ْن‬ ‫‪َ .‬م َكانَّ ُك َِِّّ‬
‫ْن ا ْغ ِف َّْر الل ُهمَّ‬ ‫ت ِل ْل ُم ْس ِل ِمي ََّ‬ ‫ْن َو ْالـ ُم ْس ِل َما َِّ‬ ‫ت َو ْالـ ُمؤْ ِم ِني ََّ‬ ‫اء َو ْالـ ُمؤْ ِمنَا َِّ‬ ‫ِم ْن ُه َّْم اْأل َ ْح َي َِّ‬
‫‪،‬واْأل َ ْم َوا َِّ‬
‫ت‬ ‫س ِميْعَّ ِإن َّهُ َ‬ ‫َّب َ‬ ‫ت ُم ِج ْي َُّ‬ ‫سنَ َّةً ال ُّد ْنيَا فِي آتِنَا َربنَا ‪،‬الد َع َوا َِّ‬ ‫َح َ‬
‫سنَ َّةً ْاْل ِخ َرةَِّ َوفِي‬ ‫اب َوقِنَا َح َ‬ ‫عذَ ََّ‬ ‫ار َ‬ ‫‪.‬الن َِّ‬
‫للا ا ْذ ُك ُروا … للاَِّ ِع َبا ََّد‬ ‫ل ال َع ِظي ََّْم ََّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫نِ َع ِم َِّه َعلَى َوا ْش ُك ُر ْوَّهُ َي ْذكُ ْر ُك َّْم الـ َج ِل ْي ََّ‬
‫للاُ ‪،‬أَ ْكبَ َُّر للاَِّ َولَ ِذ ْك َُّر ‪،‬يَ ِز ْد ُك َّْم‬ ‫ن َما يَ ْعلَ َُّم َو َّ‬ ‫صنَعُ ْو ََّ‬ ‫‪.‬تَ ْ‬
‫‪Maraji:‬‬
‫‪– Wajiz, Kitab An Nikah, Syaikh Abdul Adzim bin Badawi.‬‬
‫‪– Konsep Perkawinan Dalam Islam, Ustadz Yazid bin Abdul‬‬
‫‪Qodir Jawas.‬‬

‫‪Sumber: Majalah As Sunnah Edisi 4 Tahun ke-7 1424/ 2003‬‬


‫‪dengan beberapa penyuntingan oleh redaksi.‬‬

‫‪Sumber: www.khotbahjumat.com‬‬

Anda mungkin juga menyukai