Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya kesehatan merupakan aspek terpenting dari kehidupan

seseorang. Dengan adanya kesehatan seseorang dapat bekerja secara produktif.

Kesehatan merupakan suatu keadaan seimbang yang dinamis dan dipengaruhi oleh

faktor genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum,

seksualitas, kerja, istirahat sampai pada tahap emosional. Status kesehatan ini akan

rusak jika ada suatu hal yang mengganggu, tetapi hal ini bisa diatasi mulai dari awal

sebelum mengakibatkan kerusakan atau abnormalitas yang serius jika setiap individu

mau menyadarinya. (Santoso,2012:8). Untuk itu perlu adanya kesadaran kesehatan

dari keluarga. Dalam sebuah unit keluarga inilah setiap gangguan (penyakit, cedera,

perpisahan) yang bisa mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan sering kali

memang mempengaruhi secara keseluruhan sistem “ripple effect” (efek menyebar)

yang artinya jika ada suatu masalah maka akan mempengaruhi anggota keluarga yang

lain.

Berdasarkan keterkaitan suatu masalah kesehatan yang ada dalam suatu

keluarga, maka penyakit yang dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain adalah

suatu penyakit yang bisa menular, beberapa penyakit menular berbagai macam, tetapi

ada satu penyakit menular yang tiada putus-putusnya dimana ribuan tahun silam yang

ditunjukkan oleh tulang-belulang peninggalan masa prasejarah di Jerman (8000 SM),

tidak hanya itu peradaban Mesir Kuno, juga terbukti bahwa 2.500-1.000 tahun SM,

penyakit ini sudah menjadi masalah kesehatan (Achmadi, 2008). Laporan TBC dunia

oleh WHO tahun 2006, pernah menempatkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar

nomor tiga didunia setelah India dan China dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000
jiwa dengan jumlah kematian 101.000 jiwa pertahun. Dan diperkirahkan jika dari

setiap 100.000 penduduk terdapat 130 penderita dengan kuman positif pada dahaknya,

artinya di Indonesia setiap tahunnya akan muncul 130 orang penderita baru yang

dapat menularkan penyakit pada lingkungan disekitarnya, dan data yang dikeluarkan

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ( KEMENKES RI) tahun 2015

menyatakan bahwa jumlah kasus BTA positif di Indonesia sebanyak 176.677 kasus.

Penyakit Tuberculosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium Tuberculosis, bakteri ini ditransmisikan melalui droplet udara.

Menurut Kristanti dalam Nadiroh 2013 bakteri akan bertebaran di udara dapat

menular jika penderita bersin dan batuk sehingga kuman bertebaran di udara terhisap

melalui saluran pernapasan dan masuk ke dalam paru kemudian masuk lagi ke saluran

limfe paru. Selain itu sanitasi lingkungan juga menjadi faktor meningkatnya penyakit

Tuberculosis ini dan berbicara sanitasi tentunya tidak hanya jamban,penyediaan air

bersih tetapi tempat pembuangan sampah dan saluran air limbah saja tetapi ventilasi,

kelembapan udara dan kepadatan hunian. Jika hal ini terjaga dengan baik maka

kemungkinan resiko penyebaran penyakit dapat dicegah (Butar,2018). Jadi, untuk

membantu mengurangi angka kematian akibat TBC, maka dengan diadakannya

program “ KELAT BES-C (Keluarga Bebas TBC) metode kewajiban program

menjaga sanitasi lingkungan berkolaborasi dengan kepala keluarga dan kader

kesehatan untuk memonitoring kebiasaan setiap keluarga terutama anggota keluarga

penderita TB mengenai sanitasi lingkungan sehingga dapat mengurangi penularan TB.

B. Rumusan Masalah

1. Pernyataan Masalah

Suatu penyakit menular terutama terkait Tuberculosis yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacerium Tuberculosis merupakan suatu bakteri yang tidak hanya


menyebar pada area paru-paru tetapi juga bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh

karena bakteri ini berkembang biak pada pembuluh darah dan kelenjar getah

bening , penyebabnya sendiri selain dari kurang bersihnya lingkungan dari segi

kebiasaan perilaku yang tidak sehat juga dapat meningkatkan penularan penyakit

ini.

2. Pertanyaan Masalah

a. Bagaimanakah sanitasi lingkungan pada anggota keluarga penderita TBC yang

tidak dilakukan program KELAT BES-C (Keluarga Sehat Bebas TBC) di

wilayah Puskesmas Gumukmas?

b. Bagaimanakah sanitasi lingkungan pada anggota keluarga penderita TBC yang

dilakukan program KELAT BES-C (Keluarga Sehat Bebas TBC) di wilayah

Puskesmas Gumukmas?

c. Apakah program KELAT BES-C (Keluarga Sehat Bebas TBC) efektif

terhadap sanitasi lingkungan pada anggota keluarga penderita TBC di wilayah

Puskesmas Gumukmas.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Mengidentifikasi efektifitas program KELAT BES-C (Keluarga Sehat

Bebas TBC) terhadap sanitasi lingkungan pada anggota keluarga penderita

TBC di wilayah Puskesmas Gumukmas.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi respon anggota keluarga penderita TBC terhadap sanitasi

lingkungan yang tidak dilakukan program KELAT BES-C (Keluarga Sehat

Bebas TBC) di wilayah Puskesmas Gumukmas.


b. Mengidentifikasi respon anggota keluarga penderita TBC terhadap sanitasi

lingkungan yang dilakukan program KELAT BES-C (Keluarga Sehat

Bebas TBC) di wilayah Puskesmas Gumukmas.

c. Menganalisa keefektifan program KELAT BES-C (Keluarga Sehat Bebas

TBC) terhadap sanitasi lingkungan di wilayah Puskesmas Gumukmas.

D. Manfaat Penelitian

1. Penderita TBC

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman

penderita bahwa sanitasi lingkungan dan perilaku hidup yang tidak sehat juga dapat

meningkatkan penularan penyakit tuberculosis, sehingga mereka mampu

mengaplikasikan perilaku yang bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Keluarga

Tidak hanya anggota keluarga penderita tuberculosis tetapi adanya program

ini juga diharapkan keluarga saling memotivasi dan menerapkan program KELAT

BES-C dalam lingkungan keluarganya supaya mencegah penularan penyakit

tuberculosis maupun penyakit yang lain.

3. Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu program wajib di lingkungan

masyarakat untuk sama-sama menciptakan keluarga dan desa yang sehat agar

bebas dari penyakit menular dan menjadi contoh desa-desa yang lain.

4. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pokok atau dasar informasi kesehatan

yang dapat dilaksanakan ke keluarga maupun masyarakat sehingga menjadi

program yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai