Anda di halaman 1dari 9

Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

LAPORAN PERCOBAAN

Nomor Percobaan : 01
Judul Percobaan : Rangkaian Pemancar (Tx) dan Penerima (Rx) Optik
Nama Praktikan : Hany Windri Astuti
Kelas / NIM : TE-4B / 4.31.15.1.08
Tanggal Percobaan : 2 Oktober 2018
Penyerahan Laporan : 9 Oktober 2018
Pengampu : Thomas Agung S., S.T., M.T.

Nilai :
Keterangan :

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

1. Judul Percobaan
Rangkaian Pemancar (Tx) dan Penerima (Rx) Optik

2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Dapat merangkai rangkaian pemancar data serat optik
2. Dapat merangkai rangkaian penerima data serat optik
3. Dapat memahami prinsip kerja pemancar optik
4. Dapat memahami prinsip kerja penerima optik

3. Dasar Teori
Fiber optik adalah teknologi kabel yang menggunakan serat kaca atau plastik untuk
mengirimkan data. Prinsip dari fiber optik adalah mengubah informasi atau data yang
dikirimkan menjadi cahaya di dalam perangkat transmitter optik yang mengubah
gelombang elektrik menjadi gelombang cahaya, kemudian data yang berupa gelombang
cahaya tersebut dikirimkan melalui kabel optik yang terbuat dari serat kaca atau plastik
agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dan dibiaskan hingga sampai ke perangkat
penerima optik dalam perangkat penerima optik, data yang berupa gelombang cahaya
tersebut diubah menjadi gelombang elektrik kembali.
Lebar jalur atau bandwidth yang dimiliki oleh fiber optik lebih lebar sehingga
mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan kabel tembaga.
Fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam sistem jaringan telekomunikasi. Serat
kaca yang ada pada kabel fiber optik memiliki ukuran yang sangat kecil yaitu sekitar 120
mm. Proses transmisi dengan fiber optik memanfaatkan cahaya sebagai inisialisasi data
bit 1/0 dengan ditandai on/off dari sumber cahaya pada Transmitter (Tx) yang dapat
berupa LED ataupun Laser. Pada sisi penerima digunakan photodioda sebagai konverter
dari sinyal optik menjadi sinyal elektrik.
Proses transmisi menggunkan fiber optic memiliki kelebihan anatara lain :
• Kapasitas informasi sangat besar
• Tidak dapat disadap
• Bebas dari gangguan medan elektromagnetik
• Bebas dari cross-talk
• Tidak menimbulkan bahaya hubungan singkat dan loncatan listrik
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

• Bebas dari ground-loop

4. Alat dan Komponen yang Digunakan


➢ Rangkaian Tx
1) IC NE 555 : 1 buah
2) Kapasitor 470 µF : 1 buah
3) Kapasitor 4.7 µF : 1 buah
4) Resistor 12 KΩ : 2 buah
5) Resistor 220 Ω : 2 buah
6) Trimpot 50 KΩ : 1 buah
7) Lampu LASER : 1 buah
8) Power Supply 6 V : 1 buah
9) Fiber Optik : 1 buah
10) Jumper : secukupnya
➢ Rangkaian Rx
1) Resistor 470 Ω : 1 buah
2) Resistor 10 KΩ : 1 buah
3) Transistor BC 557 : 1 buah
4) Lampu LED : 1 buah
5) LDR : 1 buah
6) Power Supply 6 V : 1 buah
7) Jumper : secukupnya

5. Gambar Rangkaian

Gambar 1. Konsep
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

Gambar 2. Rangkaian Pemancar

Gambar 3. Rangkaian Penerima


6. Langkah Percobaan
1. Merangkai rangkaian Tx dengan komponen yang ada pada daftar komponen dan
sesuai petunjuk dari gambar rangkaian Tx.
2. Merangkai rangkaian Rx dengan komponen yang ada pada daftar komponen dan
sesuai petunjuk dari gambar rangkaian Rx.
3. Menghubungkan rangkaian Tx dengan power supply 6 V.
4. Menghubungkan rangkaian Rx dengan power supply 6 V.
5. Sambungkan laser rangkaian Tx pada kabel fiber optik ujung 1.
6. Sambungkan laser rangkaian Tx pada kabel fiber optik ujung 2.
7. Hidupkan power supply.
8. Siapkan stop watch untuk menghitung jumlah kedipan dalam detik.
9. Menghitung jumlah kedipan LED pada Tx setiap 60 detik.
10. Mengukur tegangan pada Tx saat LED menyala dan mati.
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

11. Atur nilai resistor Trimpot pada rangkaian Tx.


12. Hitung jumlah kedipan dalam 60 detik.

7. Hasil Percobaan
Gambar rangkaian dari percobaan adalah sebagai berikut :

Gambar 7.1 Rangkaian percobaan Gambar 7.2 Tx dan Rx


Sedangkan data yang diperoleh dari percobaan adalah sebagai berikut :
Tabel 7.1 Hasil Percobaan
V Rx (V) Jumlah
R
Kedipan
No. Trimpot Waktu Gambar
Hidup Mati LED LED
(Ω)
Tx Rx

1. 4 3 28 60 77 77
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

2. 3.4 2 8000 60 56 56

3. 3.6 2 35000 60 47 47

8. Analisa Data
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja dari pemancar (Tx) dan penerima
(Rx) optik. Prinsip kerja dari optik sama dengan prinsip telekomunikasi yaitu terdapat
pemancar dan penerima yang berkomunikasi melalui media.

media
Tx Rx
Gambar 8.1 Prinsip Telekomunikasi
Proses komunikasi diawali dengan informasi yang akan dikirimkan. Selanjutnya
informasi tersebut dikonversi menjadi bentuk kode menjadi sinyal oleh encoder.
Selanjutnya kode tersebut dikirimkan oleh Tx melalui media yang dipilih. Hasil dari kode
yang dikirim tadi diteruskan ke Rx melalui proses decoding untuk mengubah kode
menjadi bentuk informasi asli untuk diterima oleh Rx. Sedangkan yang terjadi pada
komunikasi serat optik adalah
Info
Info
E Tx (E-O) Rx (O-E) E

Fiber Optik

Gambar 8.2 Komunikasi pada serat optik


Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

Komunikasi pada serat optik menggunakan pengubahan sinyal listrik / E menjadi cahaya
/ O kemudian diubah lagi menjadi Optik/Elektrik. Informasi yang diterima harus sama
dengan informasi yang dikirim. Untuk mencapai keadaan tersebut, Tx dan Rx memiliki
tugas masing – masing dalam proses komunikasi. Tx berfungsi sebagai sumber pengirim.
Pada percobaan ini, Tx dan Rx dihubungkan oleh kabel fiber optik yang didekatkan pada
LED di Tx dan LDR di Rx. Dikarenakan LDR sangat sensitif terhadap cahaya, maka
LDR diberi penutup agar tidak terpengaruh oleh cahaya luar. Setelah seluruh rangkaian
dihubungkan, maka terlihat hasil sesuai dengan Tabel 7.1 Hasil Percobaan. Berdasarkan
data tersebut, dapat digambarkan hubungan antara besar resistansi dengan jumlah
kedipan. Hasil dari Tabel 7.1 dapat disajikan dalam bentuk grafik sbb:

Hubungan R dengan Kedipan


90
80
70
Jumlah Kedipan

60
50
40
30
20
10
0
0.028 8 35
R (kΩ)

Hubungan R dengan Kedipan

Gambar 8.3 Grafik Hubungan R dengan Kedipan

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai resistansi, maka
jumlah kedipan semakin kecil.
Pada percobaan ini, kendala yang dialami adalah LED Rx yang tidak berfungsi dengan
baik. Kemudian langkah yang dilakukan adalah dengan mengganti LED namun tidak
berhasil, sehingga solusi terakhir adalah dengan merangkai pada protoboard. R yang
digunakan bukan 470 Ω melainkan 560 Ω karena nilai 470 Ω tidak tersedia di lab. Hasil
ini mempengaruhi nilai kedipan yang dihasilkan, tetapi masih menunjukkan nilai kedipan
yang sesuai di mana ketika nilai R trimpot diatur semakin besar, maka nilai kedipan
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

semakin kecil. Nilai kedipan yang sama pada LED Rx dan Tx menunjukkan bahwa
komunikasi menggunakan optic ini berjalan dengan baik karena ada kesamaan informasi.
Dapat dianalisa bahwa flip flop dapat terjadi karena IC NE555. IC NE555 memiliki
karakteristik sebagai fungsi pewaktu/timer. Susunan kaki pada IC NE555 ini memiliki
akibat pada hasil percobaan di mana :
1) Kaki 1 (GND), sebagai terminal GND atau terminal negatif sebagai sumber tegangan
6 Vcc.
2) Kaki 2 (TRIG), sebagai terminal trigger untuk memicu output “HIGH” yang
menunjukkan logika 1 terhubung dengan THRESHOLD yang berfungsi untuk
membuat output menjadi “LOW” yang kemudian dihubungkan dengan kapasitor
sebesar 470 uF serta terhubung dengan Kaki 7 (DISCHARGE). Kapasitor tersebut
terhubung dengan dua resistor. Kapasitor berfungsi untuk “charge flow”. Pengisian
kapasitor ini melewati kedua resistor tersebut sehingga tegangan di dalam kapasitor
naik. Adanya kapasitor pada resistor ini menentukan lama waktu pengisian. Ketika
sudah maksimal, maka kapasitor melakukan discharge melalui 50kΩ sehingga rate
dari kapasitor menurun. Sedangkan 12kΩ berfungsi untuk mengatur waktu discharge
pada cycle osilasi. Tanpa adanya kapasitor, rangkaian akan berosilasi secara cepat
dan tidak terkontrol.
3) Kaki 3 (OUT), sebagai terminal output memberikan hasil “HIGH” dan “LOW” yang
dihubungkan ke 220Ω dan LED sehingga akan tampak nyala mati pada LED tersebut
ketika rangkaian difungsikan.
4) Kaki 4 (RESET), berfungsi sebagai terminal reset yang dihubungkan ke Vcc untuk
memastikan bahwa IC dalam keadaan ON.
5) Kaki 5 (CONTROL), sebagai pengatur tegangan memberikan alokasi tegangan
internal. Pada percobaan ini dihubungkan ke kapasitor 4.7 uF. Kaki ini berisi
comparator berfungsi sebagai toggle ketika satu input lebih tinggi daripada yang lain.
Berdasarkan analisa tersebut lah maka terjadi sinyal “HIGH” dan “LOW”atau “1” atau
“0” yang dapat dilihat pada osiloskop. Sedangkan hasil sinyal invers pada Rx
dikarenakan adanya transistor. Cara kerja dalam kalimat sederhana adalah :
1. Ketika input naik, arus Base naik.
2. Ketika arus Base naik, arus Collector naik.
3. Karena ada resistor tetap 470Ω pada Collector, saat arus Collector naik, tegangan
Collector (output) turun.
Politeknik Negeri Semarang Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktikum Fiber Optik

Berdasarkan alasan tersebut lah maka output terlihat sebagai invers dari input pada
osiloskop. Hasil tegangan ini juga terlihat dari nilai multimeter.
Antara Tx dengan Rx dihubungkan menggunakan optik yang bermedia LED. LED
digunakan sebagai sumber cahaya. Intensitas cahaya ini juga berpengaruh terhadap
keberhasilan pengiriman. Ketika intensitas tinggi, maka pengiriman juga semakin baik
karena tidak ada rugi – rugi informasi. Pada percobaan ini, informasi dirikim dalam
bentuk Elektrik yang dimiliki oleh rangkaian kemudian diterima oleh LED untuk
memancarkan dalam bentuk Optik, kemudian dengan menggunakan kabel optik,
informasi ini akan diteruskan ke Rx yang akan menerima dalam bentuk Optik kemudian
diterima lagi dalam bentuk Elektrik menjadi suatu informasi.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Komunikasi serat optik berprinsip pada dasar telekomunikasi.
2. Rangkaian Tx dan Rx optik berbeda karena pengolahan informasi Tx adalah E/O
sedangkan Rx adalah O/E.
3. Rangkaian Tx menghasilkan sinyal digital 0 atau 1 sedangkan Rx invers.

Anda mungkin juga menyukai