PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Tujuan perawatan secara holisme adalah untuk membentuk manusia yang sehat
secara utuh yang meliputi empat aspek yaitu aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual. Jadi
perawatan tidak hanya memberikan obat semata, melainkan perawatan juga mengacu
pada aspek psikologi atau apa yang klien alami (rasakan). Selain itu perawatan juga
harus dilakukan pada hubungan sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk
menyembuhkan dan mencegah agar penyakit tersebut tidak kembali lagi. Serta
perawatan juga mengacu pada keyakinan pasien dengan cara memberikan segesti kepada
klien, termasuk memberikan pendidikan kesehatan.
2.3 Kasus
Seorang ibu mempunyai anak berinisial Z. Z adalah seorang anak yang selalu ceria,
dan dia juga suka sekali berkomunikasi dengan banyak orang. Akan tetapi akhir-akhir ini
sang ibu merasa bahwa sikap anaknya mulai berubah. Ketika dirumah Z seringkali
melamun, menyendiri di kamaranya, bahkan di suruh makan pun Z sering kali menolak.
Z juga menolak untuk bersekolah. Ketika ada teman menjenguknya, Z hanya berdiam
diri dan tidak mau berkomunikasi dengan teman-temanya. Z juga seringkali tersenyum
sendiri bahkan hingga tertawa tanpa sebab. Dan hal ini sangat membuat ibunya khawatir
akan kondisi Z. Ibu Z pernah sesekali menanyakan kepada Z kenapa sikapnya yang
berubah, akan tetapi respon Z hanya diam. Sang ibu menanyakan kepada anggota
keluarga lain tentang bagaimana solusi yang tepat terhadap apa yang dialami oleh
anaknya. Salah satu anggota keluarga menyarankan agar Z dibawa ke RSJ dulu untuk
mengetahui sebab kenapa Z bersikap tidak seperti biasanya. Akan tetapi sang ibu
memilih untuk mendatangkan perawat jiwa ke rumah. Ketika perawat melihat kondisi Z
perawat mulai mendekati Z secara perlahan akan tetapi Z tidak merespon sama sekali.
Pendekatan satu sampai tiga telah dilakukan akan tetapi Z tetap tida merespon. Akan
tetapi sebagai seorang perawat jiwa yang profesional hal itu bukan menjadi hambatan.
Perawat tetap melakukan pendekatan, dan pada pendekatan ke empat Z mulai merespon.
Sang perawat menanyakan apa penyebab Z berubah. Z mengatakan bahwa dia
mengalami banyak masalah dan salah satunya masalah yang membuatnya menarik diri
dari lingkungannya yaitu disebabkan oleh keluarganya yang kurang baik. Ibu dan
ayahnya selalu bertengkar dan Z tidak tahan dengan pertengkaran yang kedua
oranguanya buat. Ditambah lagi ibu dan ayahnya memutuskan untuk bercerai. Hal inilah
yang membuat Z terpukul dan tidak mau lagi berkomunikasi dengan siapapun termasuk
orangtuanya.
Perawat lega karena Z telah mau membicarakan penyebab dari sikap Z yang
berubah. Akan tetapi Z masih saja tidak mau berkomunikasi, suka melamun dan tertawa
sendiri. Dan perawat tersebut menjelaskan kepada anggota keluarga kenapa Z bersikap
aneh. Z sekarang ini memiliki gangguan Isolasi Sosial.
A. Penjelasan Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien
mungkin merasa ditolak, diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dengan orang lain.
Dampak dari Perilaku isolasi sosial pada klien yaitu menarik diri dapat berisiko terjadinya
perubahan persepsi sensori halusinasi. Perubahan persepsi sensori halusinasi adalah persepsi
sensori yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan realita/kenyataan seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara-suara yang
sebenarnya tidak ada.
2.4. Solusi Terhadap Kasus
Solusi yang dapat diambil dalam mengatasi kasus isolasi sosial yaitu dengan cara
memasukkan empat aspek, yaitu aspek bio, psiko, sosio, dan spiritualnya.