Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-2
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-3
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
1
Yulia Febrianti, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, Hal. 1077-1085
I-4
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-5
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Tabel I.2
Pengaduan Masyarakat Melalui Aplikasi P3 M Online
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009
Tanggal Subyek
Materi Aduan
Pengaduan Pengaduan
22 Juli 2009 Parkir Mohon untuk parkir berlangganan pada saat
berlangganan pengurusan STNK ditiadakan saja, karena di
saat nguruss Krian tidak ada tempat untuk itu. Buat dahulu
STNK sarananya, sosialisasikan baru kemudian di
ujikan ke masyarakat apakah layak ataukah
tidak. Setelah itu baru bikin aturan. Berapa duit
yang masuk tapi fasilitas parkir berlangganan
nggak ada.
27 Agustus parkir saya pemegang restribusi langganan parkir seri
2009 berlangganan A dgn no 006525, pada tanggal 26 agust 2009.
saya parkir mobil ddepan apotik & optik gama
sidoarjo, baru prtama kali mau menggunakan
fasilitas parkir brlangganan thun 2009. yg ada
saya merasa kecewa dgn juru parkir yg ada
dsana, sya sudah tunjukkan stiker langganan
parkir saya, trnyata juru parkir dsana malah
marah & memukul mobil saya. memang stiker
parkir langganan 2009 saya miliki sejak juli, sya
g'mau gunakan karena sudah ada stiker
I-6
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-7
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-8
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-9
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-10
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Berdasarkan tabel di atas selama tahun 2009 setidaknya ada 8 jenis aduan
yang masuk dan masing-masing aduan merupakan bentuk protes dan ketidak
puasan atas diberlakukannya kebijakan parkir berlangganan. Beeberapa aduan
sepanjang bulan Juli sampai dengan Desember 2009 tersebut membuktikan bahwa
semenjak diterapkan parkir berlangganan di Kabupaten Sidoarjo, pelayanan parkir
berlangganan terus mendapat sorotan, kritik, dan bahkan penentangan oleh
masyarakat. Sorotan tajam tersebut mengindikasikan adanya pelayanan yang
dipandang tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Keluhan dan kritikan masyarakat terhadap layanan parkir berlangganan di
Kabupaten Sidoarjo merupakan isu yang sangat luas. Hal tersebut dibuktikan
dengan fakta dominannya protes parkir berlangganan sebagai aduan masyarakat
yang resmi disampaikan melalui salah satu pusat pengaduan dibanding keluhan
masyarakat yang lain.
Penentangan terhadap layanan parkir berlangganan tidak hanya datang dari
masyarakat melainkan juga dari beberapa Fraksi yang ada di DPRD Kabupaten
Sidoarjo, bahkan mereka mulai melahirkan usulan untuk dilakukannya
pencabutan Peraturan Daerah tentang parkir berlangganan sebagaimana
disampaikan fraksi PDI Perjuangan yang penulis kutip berikut ini.
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meminta agar
parkir berlangganan yang selama 6 tahun ini diterapkan untuk ditinjau
ulang karena selama ini dalam penerapannya dirasa cukup merugikan
I-11
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
2
http://www.beritasidoarjo.com/?p=5944, 1 Desember 2014 (dikutip tanggal 18 Januari 2016)
I-12
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-13
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
3
http://daerah.sindonews.com/ (dikutip, 19 Januari 2016)
I-14
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
4
http://surabaya.tribunnews.com/2016/09/20/ (dikutip, 19 Januari 2016)
I-15
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-16
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
5
Irawan Suntoro dan Hasan Hariri, Kebijakan Publik., (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), hal. 2.
6
Ibid. hal. 2
7
Ibid.,hal. 2
I-17
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
8
Ibid. hal. 2
9
Alfonus Sirait, Manajemen. (Jakarta: PT Gelora Aksara, 1991), hal. 115
10
Irawan Suntoro dan Hasan Hariri, Op.Cit., hal. 3
11
William N Dunn, Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Gadjah Mada Uiversity Press, 2003),
hal. 112.
I-18
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
12
Widodo, Implementasi Kebijakan, (Bandung: CV Pustaka Pelajar, 2001), hal. 190.
13
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Indonesia, 2000),
hal. 56
I-19
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
14
Inu Kencana Syafei , Pengantar Ilmu Pemerintahan, (Bandung: Refika Aditama, 1992), hal. 235
15
H. Muchsin, & Fadillah Putra, Hukum dan Kebijakan Publik, (Malang: Averroes, 2002), hal.
23.
I-20
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
16
Suntoro dan Hariri, Op.Cit, hal. 4
17
Suntoro dan Hariri, Ibid, hal. 69
18
Suntoro dan Hariri, Ibid
19
William N Dunn, Op.Cit, hal. 26
I-21
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
20
Wiliiam N Dunn.. Ibid, hal. 26.
21
Subarsono, A. G , Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005), hal. 24-25.
I-22
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
belum tentu solusinya sama, karena mungkin dari waktunya yang berbeda atau
lingkungannya yang berbeda.
22
Suntoro dan Hariri, Op.Cit, hal. 4
I-23
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
23
Ibid, hal. 77.
24
Hersel Nogi S Tangkilisan, Kebijakan, (Jakarta: Media Persada, 2003), hal. 9
I-24
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
25
William N Dunn, Op.Cit, hal. 132
26
Riant Nugroho, Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2004), Hal. 158
27
Widodo, Op.Cit., hal. 194.
I-25
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
dengan manajemen yang baik, dan menyediakan layanan dan manfaat pada
masyarakat. Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan
suatu program, Subarsono mengutip pendapat G. Shabbir Cheema dan Dennis A.
Rondinelli bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi
kebijakan program-program pemerintah yang bersifat desentralistis. Faktor-faktor
tersebut adalah28:
28
Subarsono, A. G, Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005), hal. 101.
I-26
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Edward III dalam dalam Suntoro dan Hariri menyebutkan lima faktor yang
berpengaruh terhadap implementasi kebijakan yaitu:31
29
Suntoro dan Hariri, Op.Cit., hal. 79.
30
Ibid., hal. 80.
31
Ibid. hal. 80
I-27
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
32
Suntoro dan Hariri, Op.Cit., hal. 81.
I-28
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan
produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan”.33
33
William N. Dunn, Op.Cit., hal. 608.
34
Leo Agustino, Dasar-dasar Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 186.
35
Taliziduhu Ndraha, Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,
1989), hal. 201.
36
Sudarwan Danim, Pengantar studi Penelitian Kebijakan, (Jakarta: BumiAksara, 2000), hal. 14
I-29
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
“Pertama, dan yang paling penting, evaluasi memberi informasi yang valid
dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan. Kedua, evaluasi memberi
sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari
pemilihan tujuan dan target. Ketiga, evaluasi memberi sumbangan pada
aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan
masalah dan rekomendasi”.38
37
H. Muchsin dan Fadillah Putra, Op.Cit., hal. 110.
38
William N Dunn. Op.Cit., hal. 610.
39
Ibid, Hal. 608-609.
I-30
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-31
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
40
Budi Winarno, Kebijakan Publik (Teori, Proses Dan Studi Kasus) (Yogyakarta: CAPS, 2012),
hal. 230.
I-32
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
41
Ibid., Hal. 233.
42
Bridgman, J. & Davis G. Australian Policy Handbook, (Allen & Unwin, NSW, 2000), hal. 130.
43
Abdulkahar Badjuri, & Teguh Yuwono, Kebijakan Publik Konsep & Strategi, (Semarang: Undip
Press, 2002), hal. 141
I-33
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Tabel I.3
Indikator Evaluasi Kebijakan
No Indikator Fokus Penilaian
1 Input 1. Apakah sumber daya pendukung dan bahan-bahan dasar
yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ?
2. Berapakah SDM (sumber daya), uang atau infrastruktur
pendukung lain yang diperlukan?
2 Proses 1. Bagaimanakah sebuah kebijakan ditransformasikan
dalam bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat ?
2. Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi dari metode / cara
yang dipakai untuk melaksanakan kebijakan publik
tersebut ?
3 Outputs 1. Apakah hasil atau produk yang dihasilkan sebuah
kebijakan publik ?
2. Berapa orang yang berhasil mengikuti program /
kebijakan tersebut ?
4 Otcomes 1. Apakah dampak yang diterima oleh masyarakat luas atau
pihak yang terkena kebijakan ?
2. Berapa banyak dampak positif yang dihasilkan ?
3. Adakah dampak negatifnya ? seberapa seriuskah ?
Sumber : Badjuri & Yuwono (2002:140-141)
44
William N Dunn., Op.Cit. hal. 610.
I-34
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Tabel I.4
Kriteria Evaluasi Kebijakan
Tipe Kriteria Pertanyaan
Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai?
Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan?
Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan
masalah?
Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata
kepada kelompok-kelompok tertentu?
Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau
nilai kelompok-kelompok tertentu?
Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna
atau bernilai?
45
Gedeian, A. G, Organization Theory and Design, (University of Colorado at danver, 1991), hal.
61.
I-35
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
46
William N Dunn., Op.Cit., hal. 429
47
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hal. 92
48
Astrid Susanto, Pendapat Umum, (Bandung:Bina Cipta, 1975), hal. 156
I-36
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
49
Sudarwan Danim Danim, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
hal. 119-120.
50
M.R. Steers, Efektifitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1985), hal. 46-48.
I-37
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-38
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Apabila sasaran yang ingin dicapai oleh suatu kebijakan publik ternyata
sangat sederhana sedangkan biaya yang dikeluarkan melalui proses kebijakan
terlampau besar dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Ini berarti kegiatan
kebijakan telah melakukan pemborosan dan tidak layak untuk dilaksanakan.
c. Kecukupan
Kecukupan dalam kebijakan publik dapat dikatakan tujuan yang telah
dicapai sudah dirasakan mencukupi dalam berbagai hal. William N. Dunn
mengemukakan bahwa kecukupan (adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh
suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang
menumbuhkan adanya masalah.52 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa kecukupan masih berhubungan dengan efektivitas dengan mengukur atau
memprediksi seberapa jauh alternatif yang ada dapat memuaskan kebutuhan, nilai
atau kesempatan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
Hal ini, dalam kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan
antara alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan. Kriteria tersebut berkenaan
dengan empat tipe masalah, yaitu:
1. Masalah Tipe I. Masalah dalam tipe ini meliputi biaya tetap dan
efektivitas yang berubah dari kebijakan. Jadi, tujuannya adalah
memaksimalkan efektivitas pada batas risorsis yang tersedia.
51
William N Dunn, Op.Cit., hal. 430.
52
Ibid.
I-39
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
2. Masalah Tipe II. Masalah pada tipe ini menyangkut efektivitas yang
sama dan biaya yang berubah dari kebijakan. Jadi, tujuannya adalah
untuk meminimalkan biaya.
3. Masalah Tipe III. Masalah pada tipe ini menyangkut biaya dan
efektivitas yang berubah dari kebijakan.
4. Masalah Tipe IV. Masalah pada tipe ini mengandung biaya sama dan
juga efektivitas tetap dari kebijakan. Masalah ini dapat dikatakan sulit
dipecahkan karena satu-satunya alternatif kebijakan yang tersedia
barangkali adalah tidak melakukan sesuatu pun.53
Tipe-tipe masalah di atas merupakan suatu masalah yang terjadi dari suatu
kebijakan sehingga dapat disimpulkan masalah tersebut termasuk pada salah satu
tipe masalah tersebut. Hal ini berarti bahwa sebelum suatu produk kebijakan
disahkan dan dilaksanakan harus ada analisis kesesuaian metoda yang akan
dilaksanakan dengan sasaran yang akan dicapai, apakah caranya sudah benar atau
menyalahi aturan atau teknis pelaksanaannya yang benar.
d. Perataan
Perataan dalam kebijakan publik dapat dikatakan mempunyai arti dengan
keadilan yang diberikan dan diperoleh sasaran kebijakan publik. William N. Dunn
menyatakan bahwa kriteria kesamaan (equity) erat berhubungan dengan
rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara
kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.54 Kebijakan yang
berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau usaha secara adil
didistribusikan. Suatu program tertentu mungkin dapat efektif, efisien, dan
mencukupi apabila biaya-manfaat merata. Kunci dari perataan yaitu keadilan atau
kewajaran.
Seberapa jauh suatu kebijakan dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial
dapat dicari melalui beberapa cara, yaitu:
1. Memaksimalkan kesejahteraan individu. Analis dapat berusaha untuk
memaksimalkan kesejahteraan individu secara simultan. Hal ini
53
Ibid, hal.430- 431.
54
Ibid., hal. 434.
I-40
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
55
Ibid., hal. 435-436.
I-41
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
tidak dapat menggantikan proses politik, berarti cara-cara di atas tidak dapat
dijadikan patokan untuk penilaian dalam kriteria perataan. Berikut menurut
William N. Dunn:
Pelaksanaan kebijakan haruslah bersifat adil dalam arti semua sektor dan
dari segi lapisan masyarakat harus sama-sama dapat menikmati hasil kebijakan.
Karena pelayanan publik merupakan pelayanan dari birokrasi untuk masyarakat
dalam memenuhi kegiatan masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pelayanan publik sendiri menghasilkan jasa publik.
e. Responsivitas
Responsivitas dalam kebijakan publik dapat diartikan sebagai respon dari
suatu aktivitas. Yang berarti tanggapan sasaran kebijakan publik atas penerapan
suatu kebijakan. Menurut William N. Dunn menyatakan bahwa responsivitas
(responsiveness) berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat
memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat
tertentu.57 Suatu keberhasilan kebijakan dapat dilihat melalui tanggapan
masyarakat yang menanggapi pelaksanaan setelah terlebih dahulu memprediksi
pengaruh yang akan terjadi jika suatu kebijakan akan dilaksanakan, juga
tanggapan masyarakat setelah dampak kebijakan sudah mulai dapat dirasakan
dalam bentuk yang positif berupa dukungan ataupun wujud yang negatif berupa
penolakan. Dunn juga mengemukakan bahwa:
56
Ibid. hal. 437.
57
Ibid., hal. 437.
I-42
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
58
Ibid.
59
Ibid. hal. 499.
60
Suntoro dan Hariri, Op.Cit., hal. 85
I-43
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
b) Tipe evaluasi proses yaitu riset evaluasi yang mendasarkan diri pada petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis. Ukuran keberhasilan suatu pelaksanaan
adalah keseuaian proses implementasi suatu kebijakan dengan garis petunjuk
yang telah ditetapkan.
Menurut Hamdi dalam Suntoro dan Hariri dari segi waktunya evaluasi
kebijakan dibedakan atas evaluasi kebijakan formatif dan evaluasi kebijkan
sumatif.61 Evaluasi kebijakan formatif adalah evaluasi kebijakan yang dilakukan
terhadap kebijakan yang sedang diimplementasikan dan fokus pada penilaian
tentang seberapa efektif suatu kebijakan dilaksanakan.
61
Ibid., hal. 85.
62
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan JPS, (Jakarta: PT Gramedia, 2009),
hal. 6.
63
Michael P. Todaro, Ekonomi Pembangunan di Dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 1997)
64
Abdul Halim, Akuntansi Keuangan Daerah, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal. 94
I-44
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
65
Sedangkan Menurut Mardiasmo Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan
daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang sah.66
1.5.2.3. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah
Menurut Abdul Halim kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan, yaitu:67
a. Pajak Daerah
1) Pajak Provinsi
2) Pajak Kabupaten/ Kota
b. Retribusi Daerah, terdiri dari: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan
Retribusi Perijinan Tertentu.
65
Azhari Aziz Samudra, Perpajakan di Indonesia ; Keuangan, Pajak dan Retribusi Daerah,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995), hal. 1.
66
Mardiasmo, Perpajakan edisi Revisi, (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2008), hal. 132.
67
Abdul Halim, Op.Cit., hal. 96.
68
R. Santoso Brotodihardjo, 1995, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, (Bandung, PT. Eresco), hal. 2
I-45
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari Negara secara
langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.69
Definisi atau pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro adalah “Iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.70
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-
unsur:
1. Iuran dari rakyat kepada negara, yang berhak memungut pajak hanyalah
negara, iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
2. Berdasarkan undang-undang, pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat
ditunjuk, dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.71
Dari beberapa pengertian pajak tersebut di atas lebih banyak bercorak
ekonomis, yaitu adanya peralihan kekayaan dan biaya/pengeluaran negara untuk
penyelenggaraan kepentingan umum (masyarakat). Pajak sebenarnya adalah
hutang, yaitu hutang anggota masyarakat kepada masyarakat. Hutang menurut
pengertian hukum adalah perikatan (verbintenis) yang didahului dengan adanya
perjanjian, namun perikatan dalam hukum pajak tidak didasarkan atas perjanjian
tetapi atas ketentuan undang-undang.
Pajak bila dilihat dan segi hukum merupakan perikatan yang timbul karena
undang-undang yang mewajibkan seseorang yang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh undang-undang (tatbestand), untuk membayar sejumlah
uang kepada negara (kas negara) yang pelaksanaannya dapat dipaksakan, tanpa
mendapatkan suatu imbalan yang secara langsung dapat ditunjuk yang digunakan
69
Djoko Muljono, Hukum Pajak – Konsep, Aplikasi Dan Penuntun Praktis,(Yogyakartya, CV.
Andi Offset, 2010), hal. 1
70
Y. Sri Pudyatmoko, Pengantar Hukum Pajak, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), hal. 1
71
Mardiasmo MBA, Perpajakan edisi Revisi 2008, (Yogyakarta, Penerbit Andi Yogyakarta,
2008), hal. 22
I-46
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
72
Josef Riwu Kaho, 2002, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia (Identifikasi
beberapa faktor yang mempengaruhi penyelenggaraannya), (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, Cet. VI, hal. 5.
73
ibid.
74
Djoko Muljono, op.cit., hal. 10.
I-47
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan.75
75
Marihot P. Siahaan, op.cit.,hal. 5.
76
Kesit Bambang Prakosa, Pajak dan Retribusi Daerah, (Yogyakarta: UII Press, 2005), hal. 77
I-48
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-49
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
77
Ahmad Yani, HUbungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), hal. 45
78
Adrian Sutedi, Op.Cit., hal. 7 .
I-50
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
79
Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, ,
Pedoman Nasional Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, (Jakarta, Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan, 2007), hal. 45
I-51
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
80
Suwardjoko Warpani. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung : Penerbit ITB), hal.
80
I-52
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
81
John M Echols Dan Hasan, Shadily. “Kamus Inggris Indonesia”, (Jakarta: Gramedia, 2005), hal.
485.
82
H. Djaali, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal.91
83
Ibid, hal.89-90
84
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hal.186
I-53
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
85
WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, Jakarta, 1989),
hlm. 333.
I-54
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
86
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk & Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2013), hal. 78
I-55
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
6. Ketidakpuasan pelanggan
Untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat
melakukan beberapa tahapan87:
1. Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli produk
3. Membangun citra perusahaan
4. Membangun kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan
Penyelenggaraan suatu pelayanan, baik kepada pelanggan internal
maupun eksternal, pihak penyedia dan pemberi pelayanan harus selalu berupaya
untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan yaitu kepuasan pelanggan
(consumer satisfaction) atau kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Ukuran standar kualitas yang ditentukan oleh produsen barang atau jasa
belum tentu sama dengan ukuran standar kualitas yang ditentukan oleh pelanggan.
Misalnya, apabila dalam memberikan pelayanan yang sama kepada pelanggan
yang berbeda, maka tingkat kepuasan yang dirasakan oleh masing-masing
pelanggan akan berbeda. Dalam hal ini, tentu saja pernyataan pelanggan akan
sangat beragam, tergantung citarasa yang bersangkutan.
Sebagai pihak yang melayani hanya akan tahu tingkat kepuasan masing-
masing pelanggan dari pernyataan pelanggan yang bersangkutan. Dalam hal ini,
tentu saja sifatnya subyektif dan kita tidak akan pernah tahu secara pasti apakah
pernyataan dari pelanggan itu benar-benar tulus atau hanya sekedar basa-basi.
Peningkatan kepuasan pelanggan dapat dipahami dari ekspektasi
pelanggan dari suatu alat yang disebut jendela pelanggan (customer window) yang
diperkenalkan oleh ARBOR Inc. dalam suatu riset pasar dan TQM yang
mendesain beberapa inti simple grid yang mewakili inti dari Jendela Pelanggan.
Jendela Pelanggan membagi karakteristik pelayanan jasa ke dalam empat kuadran,
yaitu:
1. Pelanggan menginginkan karakteristik itu, tetapi ia tidak
mendapatkannya.
2. Pelanggan menginginkan karakteristik itu, dan ia mendapatkannya.
87
Ibid, hal. 94.
I-56
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
88
Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 221-222.
89
Zulian Yamit, Op.Cit., hal. 80.
I-57
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif terhadap para
pelanggannya bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka.
3. Panel Pelanggan
Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan
mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah menjadi
pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan setia akan diperoleh informasi tingkat
kepuasan yang mereka rasakan dari pelanggan yang telah berhenti membeli,
perusahaan akan memperoleh informasi mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila
pelanggan yang telah berhenti membeli ini meningkat hal ini menunjukan
kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggan.
Menurut Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana yang dikutip oleh Zulian
Yamit perusahaan yang telah berhasil membentuk fokus pada kepuasan pelanggan
memiliki karakteristik sebagai berikut90:
1. Visi dan Komitmen
2. Pensejajaran dengan pelanggan
3. Kemauan mengidentifikasi masalah pelanggan
4. Memanfaatkan informasi dari pelanggan
5. Mendekati pelanggan
6. Kemampuan, kesanggupan dan pemberdayaan karyawan
Dimensi Kepuasan Pelanggan merupakan suatu ukuran untuk melihat
seberapa jauh pelanggan merasa puas. Hal yang dapat mempengaruhi kepuasan
pelanggan dapat dilihat dari ukuran atau dimensi kepuasan pelanggan menurut
Kotler & Keller yaitu91:
1. A highly satisfied customer generally stays loyal longer (Tetap setia)
Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih
lama. Konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi setia atau loyal.
Konsumen yang puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mempunyai
kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama.
2. Buys more as company introduces new and upgraded products (Membeli
produk yang ditawarkan)
90
Zulian Yamit, Op.Cit. hal. 84-87.
91
Keller, Kotler, Marketing Management. (United Stated: Global Edition. 2016), hal. 165.
I-58
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
92
Zulian Yamit, Op.Cit., hal. 94.
I-59
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-60
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
7. Perilaku Pelaksana
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan
kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
93
Zainal Abidin, Analisis Ekstential, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 16
94
Helen Graham, The Human Face of Psychology: Humanistic Psychology in its Historical,
Social and Cultural Context. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 114.
I-61
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-62
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.95
Berdasarkan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu Bagaimana eksistensi
kebijakan parkir berlangganan dan implikasinya pada tingkat kepuasan
masyarakat. Sehingga perlu digunakan metode yang tepat dalam menjawab
pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini
karena peneliti berusaha untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu di balik
fenomena, situasi sosial, peristiwa, peran dan interaksi yang berkaitan dengan
evaluasi kebijakan parkir berlangganan yang dilaksankan oleh Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo dalam hal ini Dinas Perhubungan UPT Parkir pada tingkat
kepuasan masyarakat di Kabuapten Sidoarjo.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Hal ini dikarenakan metodologi penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks
sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang
mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapakan dapat
memberikan penjelasan yang cukup jelas secara alami yang tidak mampu
diungkap dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini juga
diharapkan agar mampu menjelaskan fenomena apa saja yang terjadi dalam hal
pengeloaan parkir berlangganan di Kabupaten Sidoarjo pada tingkat kepuasan
masyarakat di Kabupaten tersebut.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti
dapat memperoleh data untuk memperdalam wawasan mengenai evaluiasi
kebijakan parkir berlangganan dan bagimana tingkat kepuasan masyarkat.
95
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal.
3
I-63
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
I-64
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
96
Bagong.Suyanto, Metode Penelitian Sosial: Bergabai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada
Media, 2005), hal. 171-172.
I-65
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
97
Ibid
I-66
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
98
Jon W. Creswell, Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,(Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009) hal 266
99
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2010),
hal.240
100
Creswell. Op.Cit.,Hal 270
I-67
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
lain-lain), dan dokumen privat seperti buku harian (diary), peserta program, surat-
menyurat anggota program, atau e-mail.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang relevan dengan
penelitian ini yang dilakukan di kantor dinas perhubungan Kabupaten Sidoarjo.
Dokumentasi yang penulis lakukan dengan cara meminta izin kepada instansi
terkait untuk memperoleh data peserta parkir berlangganan, laporan kegiatan
parkir serta seberapa besar pendapatan yang diterima dari parkir berlangganan dan
bagaimana pengaduan masyarakat tentang kebijakan parkir berlangganan.
101
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya: 2010). hal
320-321
102
Ibid, hal. 330
I-68
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
103
Lexy J Moleong Op Cit, hlm. 248
I-69
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh
melalui tahapan berikut:
104
Lexy J Moleong, Op.Cit., hal. 2008:330
105
Ibid., hal. 288.
106
Sugiyono, Op.Cit., hal. 341
I-70
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pendahuluan
Data hasil penelitian setelah diberikan kode dan dikitkan dengan data
lain yang relevan selanjutnya dideskripsikan dengan teks naratif dengan tujuan
agar data mudah difahami.
4. Validasi Data
Salah satu langkah untuk mengukur derajat kepercayaan suatu
penelitian adalah dengan validasi. Beberapa bentuk validasi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan member check, yakni memeriksa kembali keterangan-
keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau
wawancara dari narasumber. Validasi ini dilakukan dengan triangulasi,
yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis penelitian
dengan membandingkan dengan hasil orang lain. Menurut Elliot triangulasi
dilakukan berdasarkan tiga sudut pandangan, yakni sudut pandang guru,
sudut pandang siswa dan sudut pandang yang melakukan observasi atau
peneliti sendiri.
b. Meminta nasihat kepada pakar (expert opinion) kepada pembimbing atau
pakar dari penelitian guna mendapatkan arahan (judgements) terhadap
masalah-masalah penelitian
c. Melakukan key responden review, yakni meminta salah seorang atau
beberapa mitra penelitian untuk membaca draft awal laporan penelitian dan
meminta pendapatnya.107
5. Sintesisasi
Langkah selanjutnya yaitu sintesisasi yakni mencari kaitan antara satu
kategori dengan kategori lain dan diberi nama lagi untuk selanjutnya diambil
kesimpulan.108
107
Rochiati Winiatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: untuk Meningkatkan Kinerja Guru
dan Dosen, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 168.
108
Lexy J Moleong, Op.Cit., hal. 289.
I-71
SKRIPSI STUDI EVALUASI TENTANG ... LAFITRA MARSHA KRISNINA