Anda di halaman 1dari 4

NOTA KEBERATAN

(EKSEPSI)

Atas Surat Dakwaan Dalam Perkara Pidana

Nomor Register Perkara:PDM.01/JAKARTA/11/2016

Atas nama terdakwa :

DENY ALAMSYAH

Dakwaan Primair: Pasal 286 dan 340 Undang-Undang Hukum Pidana

Dakwaan Subsidair: UU No 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak

A. PEDAHULUAN
Majelis hakim yang kami muliyakan
Saudara jaksa penuntut umum serta hadirin persidangan yang kami hormati,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji sukur kehadrat tuhan yang maha
esa karena dengan nikmat kesehatan yang diberikannya, kita semua yang
hadir dalam persidangan ini dapat mengikuti peroses persidangan yang
mulia ini.

Dengan hormat
Muhammad Aljabar Putra S.H
Riyadh Rafsanjani S.H , M.H

Keduanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada kantor Lembaga


Banhtuan Hukum jakarta , untuk bertindak baik secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, bertindak untuk dan atas nama Terdakwa Deny
Alamsyah berdasarkan kekuatan hukum Surat Kuasa tertanggal 16
november 2016, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
jakarta selatan di bawah Nomor : XX/SK/PID/V/2016/PN.XYZ, mengucapkan
terima kasih atas kesempatan yang diberikan Majelis Hakim kepada kami
untuk mengajukan keberatan/eksepsi terhadap dakwaan saudara
Jaksa Penuntut Umum, bertindak untuk dan atas nama kepentingan hukum
Terdakwa maka kami rasa perlu untuk menyampaikan Eksepsi atas surat
Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami yang secara bersama-sama
dengan Jaksa Penuntut Umum dalam menegakkan supremasi hukum,
mendampingi Terdakwa Deny Alamsyah , dimana kami dan Jaksa Penuntut
Umum adalah sama-sama beranjak dari hukum yang berlaku, namun dalam
perkara ini kami berbeda pendapat dengan Jaksa Penuntut Umum yang
menyatakan Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Surat Dakwaan

B. ALASAN KEBERATAN

Setelah mempelajari dan memahami surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum


yang dibacakan pada tanggal 23 November 2016 , Kami hendak
mengajukan keberatan atas surat dakwaan tersebut sesuai dengan prinsip-
prinsip atas asas-asas hukum acara pidana yang berlaku.

KEBERATAN ATAS DAKWAAN

1. Pemeriksaan yang Cacat Hukum

Dalam hubungan dengan proses penerapan hukum (pemeriksaan) guna


pembuatan BAP yang menyangkut Saudari Deny Alamsyah, kami menilai
bahwa pemeriksaan tingkat penyidik, klien kami tidak mendapat bantuan
hukum yang sebenarnya. Padahal dalam pasal 54 Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana menyebutkan dengan tegas, bahwa :

"Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak


mendapat bantuan hukum selama dalam waktu dan setiap tingkat
pemeriksaan"

Dan pasal 27 ayat (2) huruf a Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Implementasi Prinsip dan Standard Hak Asasi Manusia dalam
Penyelenggaraan Tugas Polri menyatakan,
"...dalam melakukan pemeriksaan terhadap saksi, tersangka atau terperiksa,
petugas dilarang memeriksa saksi, tersangka atau terperiksa sebelum
didampingi oleh penasihat hukumnya, kecuali atas persetujuan yang
diperiksa".
Oleh karena itu selama pemeriksaan tingkat pertama, klien kami Saudara
Deny Alamsyah tidak mendapat haknya, maka pemeriksaan (BAP) tersebut
dapat dikatakan cacat hukum.
Dengan demikian menurut kami, surat dakwaan terhadap Saudara Deny
Alamsyah juga cacat hukum, sebab surat dakwaan tersebut disusun
berdasarkan BAP yang cacat hukum.

Surat Dakwaan tidak jelas


Surat dakwaan yang dibuat oleh jaksa penuntut umum yang mendakwa
terdakwa Deni alamsyah dengan dakwaan primer pasal 340 KUHP sangat
tidak memenuhi rasa keadilan karena dalam pasal – pasal terdebut adalah
delik pembunuhan ,sedangkan yang menjadi unsur delik pembunuhan
adalah “adanyua niat untuk membunuh “sedangkan seperti yang sama –
sama kita ketahui kasus posisi peristiwa pidana ini adalah Terdakwa Deni
alamsyah berniat ingin mengantarkan korban silvya untuk pulang kerumah
yang terletak tidak jauh dari rumah saudara Terdakwa Deni di Jalan Tanjung
Duren III No 60 Rt 004/008 , namun ditengah perjalanan terjadi hujan deras
yang membuat terdakwa deni dan sylvia meneduh di kediaman terdakwa
yang disaat yang bersamaan kondisi rumah dalam keadaan sepi dan
kosong dan selanjutnya membuat terdakwa Deni alamsyah merayu silvia
untuk berhubungan intim namun ditolak dan terjadi pemukulan terhadap
korban silvia yang mengakibatkan hilangnya nyawa silvia.

Dan berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa terdakwa deni almsyah


tidaklah melakukan pembunuhan secara berencana dikarenakan tidak
terpenuhinya unsur-unsur dalam pembunuhan berencana yakni adanya Niat
untuk membunuh “

C. PENUTUP

Ketua Majlis Hakim Yang Terhormat,


Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,
Hadirin Sidang yang Kami Hormati

Berdasarkan uraian di atas, Kami berkesimpulan, bahwa:


1) Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Adalah Cacat Hukum.
2) Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Adalah Pemeriksaan Yang cacat
hukum
Oleh karena itu, kami mohon kepada Ketua Majlis Hakim untuk memberikan
putusan, yaitu menyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya
menolak surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, karena surat dakwaan
tersebut memiliki sejumlah kesalahan.

Jakarta , 1 Desember 2016

Hormat kami,
Tim Penasehat Hukum Terdakwa

Anda mungkin juga menyukai