Anda di halaman 1dari 24

i

PENGARUH BESAR FOKUS LENSA CEMBUNG


TERHADAP PERBESARAN BENDA

PENELITIAN ILMIAH IPA

FIDELA JOVITA KANEDI

19634/0048967986

SMPN 1 SIDOARJO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


ii

PENGARUH BESAR FOKUS LENSA CEMBUNG


TERHADAP PERBESARAN BENDA

PENELITIAN ILMIAH IPA

FIDELA JOVITA KANEDI

19634/0048967986

SMPN 1 SIDOARJO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

ii
iii

PERSETUJUAN

Penelitian Ilmiah IPA oleh Fidela Jovita Kanedi NIS/NISN


19634/0048967986 dengan judul Pengaruh Besar Fokus Lensa Cembung pada
Perbesaran Benda telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipresentasikan.

Disetujui pada tanggal,

Guru Pembimbing

Ibu Hj. Tutik Lasmiyati, S.Pd

NIP. 1966062111989012002

iii
iv

PENGESAHAN

Penelitian Ilmiah IPA oleh Fidela Jovita Kanedi NIS/NISN 19634/0048967986


dengan judul Pengaruh Besar Fokus Lensa Cembung pada Perbesaran Benda telah
di presentasikan di depan Tim Penguji pada tanggal 23 November 2017.

Tim Penguji,

Penguji I, Penguji II,

J.B Bambang Agus Sagoro, S.Pd Hj. Tutik Lasmiyati, S.Pd

NIP.196910071993011001 NIP. 196606211989012002

Mengetahui:

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sidoarjo,

Dr. Hartoyo, M.Pd

NIP. 96006041984031013

iv
v

ABSTRAK

Zaman modern seperti sekarang, teropong telah biasa digunakan untuk


melihat benda yang jaraknya jauh seperti bintang dan digunakan dalam penelitian.
Teropong juga sedikit banyak digemari karena kegunaannya yang dapat meliht
benda jauh. Tetapi, harga teropong yang sedikit mahal membuat beberapa orang
kesulitan untuk memilikinya. Untuk membuat teropong diperlukan ilmu agar
sesuai dengan kebutuhan. Besar kecilnya objek yang diinginkan dapat diatur
dengan menentukan fokus lensa cembung. Sehingga teropong yang dibuat sesuai
dengan kebutuhan. Maka dari itu saya melakukan penelitian ini untuk
membuktikan apa saja pengaruh fokus lensa cembung. Dengan menggunakan
fokus yang berbeda pada teropong, saya dapat menggunakan responden untuk
memberikan jawaban dari sudut pandang mereka. Hasilnya, bahwa dari 28
responden , 89.3% memilih bahwa teropong yang memiliki fokus lensa total lebih
besar, juga memiliki hasil perbesaran yang besar.

Kata kunci: Lensa Cembung, Teropong, Fokus Lensa

v
vi

ABSTRACT

In this modern era, binoculars have been used to see objects that are far
away such as stars and used in research. Binoculars are also a bit more popular
because of its usefullnes for see distant objects. But, the price of binoculars are a
little expensive for some people. One of the conclusion is we can make
binoculaes. Before that, we needed science to fit the needs. The size of desired
objects can be adjusted by determining the focus of the convex lens. So, the
binoculars can made as needed. The researcher do this research to prove the
effects of convex lens focus. The researcher use respondents to prove the effects
of convex lens focus from their point of view. 28 respondents, 89.3% of them
choose binoculars with a larger focus had the best magnification result.

Keywords: Convex Lens, Binoculars, Lens Focus

vi
vii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang lagi
pengasih maha penyayang atas limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah Remaja saya dengan lancar. Saya menyadari bahwa
laporan karya ilmiah ini masih ada kekurangan. Hal ini saya tidak dapat saya
sadari jika tidak ada pihak lain yang turut membantu mengoreksi laporan saya ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Jon Kanedi dan Ibu Ari Kurniawati,
serta adik saya, Jovani R. Kanedi yang telah membimbing dan
memberikan support kepada saya
2. Bapak Hartoyo selaku kepala sekolah saya,
3. Ibu Yanti selaku wali kelas saya,
4. Ibu Tutik selaku pembimbing saya dalam menyelesaikan Laporan
Hasil Karya Ilmiah ini.
5. Teman teman saya, Aure, Adhies, Aish, Putu, Rina Aurel, Geisya,
Devika, Shafa, Ghaniya, Rania 7F, dan para responden yang telah
ikut membantu saya dalam menyelesaikan Karya Ilmiah Remaja
ini.

Walaupun telah ditulis dengan usaha yang optimal, masih ada kekurangan
dan kelemahan. Oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
diperlukan demi penyempurnaan karya ilmiah selanjutnya.

Minggu, 12 November 2017

Penulis

vii
viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ……………………………………………………… ii

PENGESAHAN …………………………………………………….... iii

ABSTRAK ……………………………………………………………… iv

ABSTRACT ……………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR ……………………………………………… vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………... ix

BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

A. Latar belakang ……………………………………… 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 2
D. Manfaat Penelitian ……………………………………… 2
E. Ruang Lingkup ……………………………………… 2

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ……………………………………… 3

A. Lensa Cembung ……………………………………… 3


B. Teropong ……………………………………………… 5
C. Argumentasi Cara Pemilihan Kreatif ……………………… 6
D. Kerangka Berpikir ……………………………………… 6
E. Hipotesis ……………………………………………… 6

BAB III: METODE PENELITIAN ……………………………………… 7

A. Rancangan Penelitian ……………………………………… 7

viii
ix

B. Objek Penelitian ……………………………………… 8


C. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 8
D. Teknik Analisis Data ……………………………………… 8
E. Jadwal dan Lokasi Penelitian ……………………………… 9

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………… 10

A. Hasil pengamatan ……………………………………… 10


B. Pembahasan ……………………………………………… 11

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….... 13

A. Kesimpulan …………………………………………….... 13
B. Saran ……………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 14

ix
x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Contoh tabel kuisioner………………………………...……… 8

Tabel 4.1: Hasil responden………………………………………………. 10

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk


cekung atau cembung yang berfungsi untuk membiaskan cahaya. Lensa
ada dua jenis,yaitu cembung dan cekung. Ada banyak manfaat dari kedua
lensa ini dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah lensa
cembung.

Lensa cembung dapat berfungsi sebagai lup atau kaca pembesar,


sebagai lensa objektif maupun okuler pada teropong, membantu penderita
rabun dekat dengan penggunaan kacamata, dan lain-lain. Tentu saja lensa
telah banyak mempermudah pekerjaan manusia.

Lensa cembung berfungsi membiaskan cahaya. Disebut lensa


konvergen karena bersifat mengumpulkan cahaya. Cahaya yang
dikumpulkan memiliki fokus. Fokus inilah yang akan saya manipulasi
dalam penelitian kali ini. Berbedanya jarak fokus lensa mempengaruhi
hasil perbesaran yang terjadi.

Teropong merupakan alat yang membuat benda benda yang berada


jauh tampak lebih dekat tanpa mengubah bentuk dan strukturnya.
Teropong sering digunakan untuk melihat benda jauh, seperti membaca
tulisan kecil yang ada pada sebuah bangunan, melihat bintang di langit,
melihat kapal laut dikejauhan dan lain lain. Tentu teropong sangat
membantu manusia dalam berbagai hal. Dalam penelitian kali ini, saya
akan mencoba menggunakan teropong berbeda fokus dengan jarak objek
dan mata sejauh 42.5 meter.

11
2

Jaman modern seperti sekarang, teropong telah biasa digunakan


untuk melihat benda yang jaraknya jauh seperti bintang dan digunakan
dalam penelitian. Teropong juga sedikit banyak digemari karena
kegunaannya yang dapat meliht benda jauh. Tetapi, harga teropong yang
sedikit mahal membuat beberapa orang kesulitan untuk memilikinya.
Maka dari itu saya dalam penelitian kali ini akan mencoba membuat
teropong dari paralon dengan besar fokus yang berbeda. Masyarakat dapat
ikut mencoba dengan mengggunakan besar fokus yang diinginkan atau
diperlukan.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh besar fokus lensa cembung terhadap perbesaran


benda?

C. TUJUAN PENELITIAN

Membuktikan pengaruh besar fokus lensa cembung terhadap perbesaran


benda.

D. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi penulis dapat membuktikan secara langsung pengaruh besar
fokus lensa cembung terhadap perbesaran benda
b. Memberikan penjelasan ilmiah tentang pengaruh besar fokus lensa
cembung terhadap perbesaran benda
c. Bagi pihak lain dapat dibuat kajian penelitian lebih lanjut.

E. RUANG LINGKUP

Besar fokus lensa cembung pada teropong.

2
3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lensa Cembung

Lensa cembung adalah benda bening yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepinya. Lensa cembung bersifat konvergen, yaitu mengumpulkan
cahaya yang melintasi lensa dan difokuskan pada satu titik. Titik itu disebut titik
fokus.

Lensa cembung memiliki sinar-sinar istimewa. Sinar istimewa pada lensa


cembung ada tiga. Yang pertama yaitu apabila suatu sinar datang sejajar sumbu
utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus aktif (f1) di belakang lensa. Yang
kedua apabila suatu sinar datang melalui titik fokus pasif (f2) didepan lensa akan
dibiaskan sejajar sumbu utama. Yang ketiga, yaitu apabila suatu sinar datang
melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan.

Pembentukan bayangan pada lensa cembung membutuhkan setidaknya dua


sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung bergantung
pada posisi benda. Sifat bayangan pada lensa cembung dapat ditentukan melalui
bantuan diagram sinar dan sinar-sinar istimewa.

Sifat -sifat bayangan benda oleh lensa cembung juga dapat ditentukan melalui
dalil Esbach dibawah ini:
1. Jumlah nomor ruang benda (R) dengan nomor ruang bayangan (R’)
sama dengan lima.
2. Untuk setiap benda yang nyata dan tegak, maka semua bayangan di
depan cermin adalah nyata dan terbalik dan semua bayangan di
belakang bayangan adalah nyata dan tegak.

33
4

3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka
bayangan diperbesar.
4. Jika nomor ruang bayangan diperkecil daripada nomor ruang benda,
maka bayangan diperkecil.

Lensa cembung memiliki persamaan dengan lensa cekung. Yaitu saat


menentukan hubungan antara jarak fokus, jarak bayangan, dan jarak benda.
Rumus:
1 1 1
= +
𝑓 𝑆𝑜 𝑆𝑖

Keterangan:

F adalah jarak fokus


So adalah jarak benda ke lensa
Si adalah jarak bayangan ke cermin

Setiap lensa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyebarkan


atau mengumpulkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau
mnyebarkan sinar disebut kuat lensa dan memiliki satuan dioptri. Kuat lensa
merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan
rumus berikut:

1
𝐷=
𝑓

Sifat bayangan yang terjadi pada lensa cembung, sebagai berikut:

1. Jika bayangan dibelakang lensa, sifat yang terjadi adalah


nyata dan terbalik.
2. Jika bayangan berada di depan lensa, maka bayangan
bersifat maya dan diperbesar.

4
5

B. Teropong

Teropong merupakan alat yang membuat benda benda yang berada jauh
tampak lebih dekat tanpa mengubah bentuk dan strukturnya. Teropong terdiri dari
2 lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa
yang dekat dengan objek. Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata.

Cara kerja teropong adalah lensa objektif mengumpulkan banyak cahaya


dari benda yang jauh ke titik fokus. Dan membentuk sebuah bayangan. Bayangan
tersebut bersifat nyata,diperkecil dan terbalik. Kemudian bayangan tersebut
diperbesar oleh lensa okuler. Beginilah cara kerja teropong.

Lensa objektif memiliki diameter yang lebih besar daripada diameter mata
agar lebih banyak cahaya yang dipantulkan oleh objek yang dapat masuk ke
dalam lensa yang kemudian masuk kedalam mata. Hal ini menyebabkan benda
terlihat dengan sangat jelas.

Untuk mengetahui perbesaran yang terjadi pada teropong dapat


menggunakan rumus:

𝑓𝑜𝑏
𝑀 = 𝑓𝑜𝑘

Keterangan:
fob adalah fokus lensa objektif
fok adalah fokus lensa okuler

Dalam tata cara membuat teropong, dapat digunakan rumus untuk


mengetahui panjang teropong, yaitu:

fob + fok

5
6

C. Argumentasi cara pemilihan kreatif

Menggunakan teropong telah biasa digunakan untuk melihat benda yang


jaraknya jauh. Harga teropong yang relatif mahal membuat beberapa orang
kesulitan untuk memilikinya. Tentu saja membuat teropong sendiri dengan
menentukan besar fokus lensa sesuai kebutuhan cukuplah mudah. Saya
memaparkan sejumlah informasi ilmiah tentang pengaruh lensa pada perbesaran
yang terjadi. Saya menggunakan lensa objektif (cembung) berfokus 35 cm dan 40
cm yang mempengaruhi perbesaran benda tersebut.

D. Kerangka Berpikir

Membuktikan pengaruh besar fokus pada lensa cembung

Membuat teropong dengan besar fokus yang berbeda

Menggunakan responden untuk memberikan jawaban teropong manakah


yang sekiranya memberi perbesaran paling besar

Dapat memberikan penjelasan secara ilmiah secara langsung kepada


responden sehingga karya ilmiah ini bisa bermanfaat

E. Hipotesis

Semakin besar fokus lensa cembung, maka semakin besar juga


perbesaran benda.

6
7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian
1. Penyiapan Bahan

Bahan yang saya gunakan adalah:

a) pipa paralon berukuran diameter 10 cm


b) pipa paralon berukuran diameter 9 cm
c) 2 shock pvc polos diameter 5 cm
d) 2 shock pvc polos diameter 6 cm
e) Reducer pvc
f) 2 lensa cembung fokus 10 cm dengan diameter 5 cm sebagai
lensa okuler
g) lensa cembung berfokus 35 cm dan 40 cm dengan diameter 10
cm dan 9 cm.
Bahan bahan tersebut telah di kualifikasi kualitas bahannya.

2. Pelaksanaan
a) Menghitung panjang teropong menggunakan rumus fob+fok
b) Mencatat hasil panjang teropong
c) Menggunakan hasil panjang teropong sebagai pedoman panjang
paralon dan penyambung pipa (shock pvc polos, reducer pvc)
d) Menyambungkan pipa paralon yang telah dihitung panjangnya
dengan reducer pvc
e) Menyambungkan reducer pvc dengan shock pvc polos
berdiameter 5 cm yang panjangnya mengikuti hasil panjang
teropong
f) Meletakkan lensa okuler (lensa cembung) berfokus 10 cm
dengan diameter 5 cm menggunakan lem pipa pada salah satu
ujung shock pvc polos berdiameter 5 cm

7 7
8

g) Menyambungkan shock pvc polos berdiameter 6 cm sebagai


pelindung lensa okuler
h) Meletakkan lensa objektif pada ujung teleskop (paralon)
sesudah lem kering
i) Mengulangi langkah diatas untuk membuat teropong kedua

B. Objek penelitian

Objek penelitian saya yaitu tulisan yang berjarak 42.5 m

Variabel Kontrol: Jarak benda 42.5 m , besar fokus lensa okuler

Variabel Manipulasi: Besar fokus lensa cembung.

Variabel Respon: Hasil perbesaran benda.

Saya menggunakan responden yang berjumlah 28 orang.

C. Teknik pengumpulan data


1. Saya menggunakan teropong rancangan sendiri yang fokusnya
berbeda untuk mengetahui pengaruh fokus lensa pada
perbesaran.
2. Saya menggunakan metode kuisioner untuk menampung
jawaban para responden.

D. Teknik analisis data


Teknik menganalisis data milik saya menggunakan metode kuisioner dan
membaca tabel yang berisi hasil atau jawaban dari para responden.

Tabel 3.1, Contoh tabel kuisioner

Lebih dekat
No. Nama Kelas
Jenis A Jenis B
1

8
9

2
3
E. Keterangan:
Jenis A: lensa objektifnya berfokus 35 cm
Jenis B: lensa objektifnya berfokus 40 cm

F. Jadwal dan waktu penelitian

Saya merancang teropong sejak tanggal 22 Oktober 2017 sampai


dengan 1 November 2017 di Bumi Gedangan Indah H-15.

Saya melakukan penelitian pada tanggal 6 November 2017 di


SMPN 1 Sidoarjo.

9
10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Keterangan:
Teropong A: fokus lensa total 45 cm
Teropong B: fokus lensa total 50 cm

Tabel 4.1, Hasil responden

Lebih dekat
No. Nama Kelas
Jenis A Jenis B
1 Adhies 9K √
2 Ivanna 9K √
3 Dea 9K √
4 Zidane 9K √
5 Salsabil 8I √
6 Aurel 9K √
7 Aure 9K √
8 Crystia 8K √
9 Ghaniya 9K √
10 Devika 9K √
11 Eka 8K √
12 Caca 9K √
13 Namira 9K √
14 Gunawan 8K √
15 Arya 9K √
16 Rina 9K √
17 Annisa 8K √

10
10
11

18 Aishwara 9K √
19 Ghea 8K √
20 Shafa 9K √
21 Geisya 9K √
22 Salsabila 8K √
23 Putu 9K √
24 Della 9K √
25 Naila 8K √
26 Daniel 9K √
27 Ellen 9K √
28 Andrea 8K √

Perbandingan pemilih teropong A dan B adalah 3:25.

B. Pembahasan

Hipotesis diterima. Menurut data penelitian yang telah saya


lakukan, sebanyak 25 responden memilih teropong B sebagai
teropong yang memiliki perbesaran paling besar. Sedangkan
sebanyak 3 orang memilih teropong A sebagai teropong yang
memiliki perbesaran paling besar juga. Dengan 89.3% responden
pemilih teropong B, dapat diketahui bahwa teropong B memiliki
perbesaran lebih b esar daripada teropong A.

Sesuai dengan hasil penelitian saya, teropong B memiliki


perbesaran yang paling besar dengan dibuktikannya teropong B
yang memiliki besar fokus lensa yan lebih besar juga.

Selain itu, teropong B memiliki besar fokus lensa objektif


40 cm sedangkan teropong A memiliki besar fokus lensa objektif
35 cm. Dengan besar fokus lensa okuler yang sama, teropong B
berfokus total 50 cm dan teropong A berfokus total 45 cm. Karena

11
12

fokus total lensa teropong B lebih besar daripada teropong A, maka


perbesaran nya juga lebih besar daripada A.

Perbesaran teropong juga dapat dihitung menggunakan


𝑓𝑜𝑏
rumus: 𝑀=
𝑓𝑜𝑘

35
𝑀𝐴 = = 3.5 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
10

40
𝑀𝐵 = = 4 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
10

Uraian diatas adalah pembutkian menggunakan rumus


perbesaran. Perbesaran teropong B lebih besar daripada teropong
A, yaitu 4x lipat. Hasil penelitian saya terbukti benar.

Maka dari itu, saya dapat menyimpulkan bahwa semakin


besar fokus lensa, maka perbesaran benda juga semakin besar.

12
13

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah saya lakukan, saya dapat menyimpulkan


bahwa semakin besar fokus lensa cembung, maka semakin besar juga
perbesaran benda.

B. Saran
1. Jika ingin membuat teropong, sebaiknya memahami tentang
pengaruh besar fokus lensa cembung agar hasil karya sesuai dengan
kebutuhan.
2. Bagi masyarakat umum sebaiknya tidak menyalahgunakan fungsi
dari teropong untuk bertindak kriminal
3. Jika ingin membeli teropong, sebaiknya dapat menentukan
perbesaran benda sesuai keperluan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
4. Jika ingin membuat teropong selain menggunakan lensa cembung,
dapat menggunakan variasi lensa cembung-cekung.

13

13
14

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, 2014, Ilmu Pengetahuan IPA


Kelas 8 semester 2 SMP, Jakarta; Kemendikbud.

2. www.agrobisnisinfo.com/2016/01/cara-kerja-teropong-bintangp-dan-
jenis.html?m=1
Diunduh pada tanggal 7 september 2017 pukul 19.45

3. http://science.howstuffworks.com/telescope1.htm
Diunduh pada tanggal 7 september 2017 pukul 21.40

4. Schenk, Marcus, 2014, Telescope 101, Landsbergs am Lech, Nimax


GmbH.
Diunduh pada tanggal 7 september 2017 pukul 17.40

5. Yohanes, Surya, 2009, OPTIKA- Persiapan Olimpiade Fisika, - , Kandel.


Diunduh pada tanggal 7 september 2017 pukul 13.15

14

Anda mungkin juga menyukai