Anda di halaman 1dari 3

Fidela Jovita K.

​SIKAP KRITIS DALAM MENGHADAPI


TANTANGAN
XII MIPA 9 / 16 ​GLOBALISASI.

Globalisasi yang terjadi selama ini memiliki dampak atau pengaruh yang besar,
entah itu positif dan negatif. Selain dampak positif, kita butuh beberapa cara atau upaya
untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi. Sebagai generasi bangsa, ada
beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga diri dari dampak negatif
globalisasi, yaitu:

1. Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dengan cara:


a. Mulai menggunakan ​tote bag atau ​paper bag untuk mengganti tas kresek.
Penggunaan tas kresek yang berbahan dasar plastik membuat benda tsb
sukar terurai di alam. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat
terurai. Maka dari itu, ​saya menyarankan untuk tidak menggunakan tas
kresek, namun kita dapat menggunakan tas dari kain (tote bag) atau tas dari
kertas (paper bag). Dengan begini, alam di lingkungan kita akan terjaga
karena berkurangnya sampah dari tas kresek.
b. Mulai memisahkan sampah rumah tangga, sampah kertas dan botol, serta
sampah berbahaya agar mudah dalam mengolah barang yang masih dapat
didaur ulang. Sampah rumah tangga berisi sampah dapur dan kemasan
camilan yang tidak dapat diolah kembali, sedangkan sampah berbahaya
berisi barang seperti piring pecah, pecahan kaca, alat listrik/mesin dan
baterai yang nantinya akan dipisahkan dari sampah lain sehingga
memudahkan staf Tempat Pembuangan Akhir untuk menghancurkannya.
Untuk sampah kertas dan botol, dapat diolah kembali menjadi kertas daur
ulang dan botol daur ulang. Dengan mendaur ulang, sampah plastik di
lingkungan kita juga akan berkurang sehingga lingkungan dapat terjaga
keasriannya.
c. Menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Adanya
globalisasi dalam teknologi transportasi sangat membantu untuk menempuh
perjalanan dengan efisien, namun masyarakat kini menjadi lebih konsumtif.
Mayoritas jaman sekarang dalam satu keluarga memiliki motor untuk
masing-masing anggota keluarga. ​Menurut saya​, hal ini termasuk
pemborosan padahal dengan memiliki satu mobil dan satu motor akan cukup
untuk keluarga dengan empat anggota. Dengan ini, kita akan menghemat
penggunaan bensin padahal bensin berasal dari minyak bumi dan batu bara
yang termasuk sumber daya tak diperbarui. Selain hemat bensin, kita juga
akan mengurangi polusi udara dengan menggunakan kendaraan umum,
kemungkinan bila masyarakat sekitar lebih suka menggunakan kendaraan
umum maka kualitas udara di lingkungan sekitar kita akan meningkat.
2. Membentengi diri dari budaya asing, dengan cara:
a. Mempelajari budaya lokal sehingga lebih mengenal sifat dan perasaan
leluhur dalam seni tsb. Dengan mempelajari seni budaya lokal, kita juga
dapat melestarikan nya dengan mengajak teman-teman dan anak kita nanti
untuk turut menjaga seni tsb. Jika seni budaya asing masuk, kita tidak akan
lupa akan sifat dari adat dalam seni tersebut sehingga pendirian kita akan
tetap kuat. Budaya asing juga boleh dipelajari sebagai bentuk menghormati
budaya lain, namun jangan sampai budaya kita sendiri hilang.
b. Memperbanyak waktu beribadah dan memperkuat iman. Globalisasi
memudahkan aktivitas perjalanan antar negara dengan mudah, sehingga kita
dapat langsung melihat budaya di sana. Contohnya di Jepang, warga di sana
terbiasa untuk minum sake atau alkohol yang ​notabene ​nya haram bagi
agama Islam dan Kristen. Lalu di negara barat seperti di Eropa, warga di
sana minum anggur agar tenggorokan hangat saat musim dingin, namun
beberapa orang memang menyukai rasa dari anggur tersebut. Dengan iman
yang kuat, ​kita tidak akan terpengaruh untuk ikut meminum minuman yang
dilarang oleh agama kita.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, dengan cara:
a. Mengikuti pelatihan kerja atau sosialisasi yang diadakan oleh suatu lembaga
atau pemerintah. Globalisasi memudahkan ekspor dan impor sehingga
kebutuhan dalam masyarakat dapat terpenuhi, namun berdampak menjadi
sifat konsumtif. Sifat konsumtif dapat membuat masyarakat menjadi malas,
serta bergantung pada produk-produk asing. Dengan mengikuti pelatihan
kerja dan sosialisasi, kita dapat menambah pengalaman dan juga ​soft skills
​ alam zaman penuh teknologi ini. Dengan
seperti p​ublic speaking dan IT ​skill d
pelatihan yang cukup, calon pekerja akan menjadi lebih kompeten dan
berpendidikan dengan ilmu yang terus berkembang. Pekerja juga dapat
memulai bisnis atau membuka lapangan kerja sehingga calon pekerja lainnya
juga akan termotivasi dan dapat bersaing dengan pekerja asing. ​Menurut
saya, ​pemerintah juga turut andil dalam meningkatkan kualitas SDM dengan
memberikan pendidikan secara merata dan latihan kursus online seperti
prakerja​.
b. Memperluas akses pelayanan umum, seperti pendidikan dan kesehatan.
Dengan sistem pelayanan umum yang cukup, masyarakat memiliki tubuh
yang sehat dan kuat untuk berpikir dan bekerja secara optimal. Pendidikan
yang merata dapat meningkatkan kualitas siswa dan mengubah pola pikir
siswa menjadi lebih kritis. Dengan ini, siswa akan termotivasi untuk bersaing
secara sehat untuk menjadi yang terbaik. Pola pikir yang rasional dan sehat
sangat membantu saat kita telah bekerja karena sudah terbiasa dengan
persaingan yang sehat.
4. Memegang teguh aturan dan norma sosial, dengan cara:
a. Menjadi warga negara yang taat pada hukum, aturan dan norma yang
berlaku. Dalam setiap negara memiliki aturan terperinci yang berbeda.
Contohnya ​pada kenakalan remaja. Budaya asing seperti ​free sex ​di
Amerika mulai sering ditemukan pada remaja Indonesia, padahal banyak
aturan dari hukum dan agama yang tidak memperbolehkan berhubungan
intim tanpa ikatan pernikahan. Dengan diikatnya kita oleh hukum, kita tidak
dapat bertindak seenak-enaknya karena adanya saksi dan hukuman bila
dilanggar. Sanksi dapat berupa sanksi sosial seperti dikucilkan, serta
rehabilitasi bila sudah parah.
b. Belajar dengan tekun. Dengan belajar, kita telah memenuhi kewajiban kita
sebagai seorang pelajar. Kita mendapatkan ilmu sehingga dapat menyaring
dan memilah mana yang baik dan buruk bagi diri kita sendiri. Sebagai pelajar,
kita juga diajarkan untuk patuh dan taat pada aturan yang berlaku di
indonesia. Seperti permainan game online yang cukup terkenal di zaman
dengan teknologi ini sehingga dibutuhkan tekad dan ketekunan agar tidak
menyeleweng dari rasa malas. Tekad dan tekun berasal dari diri sendiri,
untuk diri sendiri. Saya mengutip kata dari seseorang yaitu, lebih baik
mengalami kesulitan dalam mencari ilmu daripada malu merasakan
kebodohan.
5. Mengembangkan pola pikir yang kritis, dengan cara:
a. Membaca berita nasional dan internasional sehingga mengikuti
perkembangan situasi dan kondisi di dunia. ​Dengan membaca
permasalahan-permasalahan sosial yang sedang terjadi, kita akan terpicu
untuk memikirkan solusi dari masalah tersebut. Selain itu, globalisasi
membuat ilmu pengetahuan berkembang dan terus diperbarui sehingga
membaca menjadi hal yang sangat penting.
b. Mulai mengikuti beberapa komunitas belajar yang aktif di lapangan. Contoh
seperti mengikuti kegiatan perkemahan. Dalam pramuka, kita diajarkan
bakti-bakti dan sikap yang dimiliki para anggota pramuka. Dengan mengikuti
perkemahan, kita dapat langsung turun dan memiliki pengalaman di
lapangan. Studi kasus secara langsung menurut saya cukup efektif dalam
mencari solusi dan berpikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai